NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:63.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Tiba-tiba Melamar

“Arghhhhh!” Pria besar yang berusaha untuk menggeretak Naura menjerit ketika Naura menyemprotkan air merica ke matanya. Naura jatuh ke tanah dan pria lainnya membantu si pria tadi untuk membersihkan mata dengan air mineral.

Perempuan itu terbatuk beberapa kali. “Uhuk, akh ... Kurang asem, enggak usah panggil aku anak kecil, Pak.” Ia buru-buru beranjak, lalu melihat pria matang yang tampak sedang menahan sakit. Naura buru-buru menghampirinya dan membantunya untuk berdiri.

“Loh, Kang Sagara!” gumam Naura. Meskipun agak samar karena sudah lama tidak bertemu, dia sangat yakin kalau itu adalah tetangga rumahnya Satya, pria yang katanya tukang nyulik perempuan, dan dia adalah rentenir yang suka meminjamkan uang dengan bunga yang tidak masuk akal.

“Astagfirullah, kenapa atuh Akang bisa sampe dikeroyok kayak gini, ayok bangun, Kang.” Meski kesulitan, ia berusaha untuk membangunkan Sagara. “Ayok, mangkanya jadi orang jangan suka nyebelin, jadinya kayak gini, kan.”

Mereka sudah setengah berdiri, Naura memapah pria itu, tapi salah dua pria tadi datang menghampiri mereka sehingga Naura reflek melepaskan Sagara, pria itu terjerembab di tanah, lalu Naura menodongkan botol spray isi air merica dan cabai yang tadi dia gunakan untuk menyemprot pria lain.

“Sok maju atuh!” titah Naura. “Sini kalau berani, emangnya kalian enggak tahu kalau di botol ini ada racunnya, abis pedesnya ilang di mata, nanti lama-lama jadi gatel dan mata kalian bakal copot.”

“Bohong, siapa yang akan percaya sama bualan kamu, hah?” Namun, dia agak maju pun agak takut, sementara Naura kembali mundur, kakinya bergerak mencari Saga dan saat ketemu, dia menendang-nendang kecil pria itu, tapi Sagara mendelik karena yang Naura tendang adalah bahu, lalu kepalanya.

“Kang bangun, kalau enggak bangun, aku tinggalin.” Naura mengancam. Dia sendiri sebetulnya sangat takut, mana polisi tak kunjung datang.

“Bodoh, pukul dia!” titah Bos mereka, pria yang sedang menyalakan rokok di tangannya.

“Eits, eits, no, no!” kata Naura lagi bergerak ke kanan dan ke kiri seolah-olah dia sedang bercanda dengan pria itu. “Polisi!” katanya. Para pria itu menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa di sana.

“Kurang ajar, berani-benarinya kamu bohongi kami.” Mereka sudah bersiap untuk menyerang Naura, tapi di saat bersamaan, terdengar suara sirine mobil polisi dari kejauhan. Mereka semua saling menatap dan keempat orang itu kabur ke mobil mereka. “Dibilangin enggak percaya.”

Akan tetapi, sebetulnya bukan polisi yang datang, melainkan Wulan. Perempuan itu berlari ke arah Naura dan Sagara, sambil mengacungkan ponsel yang masih bersuara uwiw, uwiw ....

“Astagfirullah, Na. Untung aku belum jauh, mereka siapa sih?” tanya Wulan masih terengah-engah.

“Enggak penting, sekarang batu aku dulu.” Naura menyingkir dan seketika Wulan ternganga melihat Sagara yang babak belur.

“Astagfirullah. Kang Saga.” Wulan mematung dengan mulut ternganga.

“Bukan astagfirullah, astagfirullah sambil mangap. Lan. Ayok buruan bantu naikin ke motor, aku bawa dia ke RSUD dulu.”

Wulan pun mengangguk, dan dengan sudah payah mereka membantu Saga untuk dinaikan di motor Naura.

“Ih jangan di depan, di belakang, Lan!”

“Oh iya, lupa, lupa. Terus ini mobilnya gimana?”

“Kamu tungguin aja, aku udah telepon polisi, kalau dateng, minta anterin mobilnya ke rumah Kang Saga.”

“Tapi, emangnya bakal mau?”

“Mau, kasih aja duit, kamu kan udah gajian.”

“Eh ari kamu, Na. Meres aku terus ih.”

“Udah. Aku berangkat sekarang, takut Kang Saga keburu lewat.”

Pria yang sudah duduk di belakang Naura itu memutar bola mata, ingin sekali dia melemparkan Naura, tapi tubuhnya masih sangat lemah.

“Pegangan, Kang. Takut ketinggalan.” Naura melingkarkan tangan Saga di pinggangnya, dia tidak memiliki pilihan lain, tidak apa-apa karena ini darurat.

** **

Setelah beberapa saat, Sagara kini masih berbaring di atas ranjang UGD, pria itu tampak masih sangat lemah dan tidak sadarkan diri. Naura menghela napas beberapa kali, wajah Sagara sangat tampan dan menurutnya agak berbeda dengan wajah orang desa, dia juga memiliki postur yang bagus, tapi kenapa malah babak belur. Padahal, dari informasi yang dia dapatkan, Sagara ini bengis dan galak.

“Padahal kalo di film, yang ganteng biasanya jago bela diri, kenapa kamu lembek, Kang.” Ia memainkan tangan Sagara yang selalu terkulai saat Naura lepaskan. Ini sudah hampir jam setengah enam, dia tidak bisa pulang karena tidak bisa meninggalkan Sagara sendirian. Makin kesal saja Naura saat tiba-tiba ponselnya berdering, dia menerima panggilan dari ibunya. “Bentar , ya. Aku tinggak dulu.”

Setelah Naura beranjak, Sagara Aryananda, pria berusia 35 tahun itu membuka kelopak matanya, dia menatap punggung Naura yang sudah menjauh darinya. Helaan napas keluar dari mulutnya, pria itu baru akan beranjak ketika dia melihat seseorang yang berjalan tergesa-gesa ke arahnya.

Mata Sagara mengerejap, dia menatap perempuan di depannya dengan tatapan bingung.

“Mas!” panggil perempuan itu. “Sorry,” katanya sambil mengepalkan tangannya di kedua sisi tubuh. “Aku mau kita putus, aku enggak bisa terus sama kamu. Papa enggak mau punya menantu orang desa.”

Diam, sampai saat ini Sagara tidak mengucapkan apa-apa.

“Enggak usah nyari aku lagi, aku enggak mau sama kamu, status kita beda Mas. Aku baru sadar kalau kamu itu terlalu miskin, kamu enggak bisa ngelindungin diri kamu sendiri, terus, gimana caranya kamu bisa ngelindungin aku.”

Si perempuan yang berpakaian anggun itu memalingkan wajahnya sambil menghela napas kasar. Setelah itu, dia kembali menatap Sagara dengan tatapan tajam.

“Aku enggak pernah cinta sama kamu, Mas. Aku Cuma penasaran aja sama cowok kampung. Masalah undangan yang udah disebar, kayaknya itu bukan masalah. Ini kampung, bukan kota besar, mereka paling bergosip bentar abis itu lupa. Aku bakal ganti semua uangnya, kalau sampai kamu nunjukkin batang hidung kamu di depanku lagi, aku pastikan semua anggota keluarga kamu enggak akan bisa hidup tenang, Mas.”

Hanya itu yang perempuan tadi katakan sebelum akhirnya dia kembali berbalik, meninggalkan Saga begitu saja. Naura yang tidak sengaja mendengarnya sampai menutup mulut tidak percaya.

“Wuah, keren banget,” pujinya di depan Saga, tapi lagi-lagi pria itu tidak mengatakan apa-apa. Saat Naura duduk di tepian ranjang, dia hanya berpaling. “Itu, yang barusan calon istri Akang?” tanyanya penasaran. “Cantik banget ih, beda kalau orang kota mah.”

Namun, Saga masih bergeming, tak sama sekali menyahuti ucapan Naura.

“Tapi nikahannya beneran batal?” Ia menunduk menatap Saga semakin dalam. “Persiapannya udah mateng lho, Kang. Sayang biaya kalau enggak dilanjut. Akang nikah sehari setelah sodara si babi Satya kan?”

Helaan napas keluar dari mulut Sagara, dia tampaknya sudah jengkel, pria itu melepaskan paksa infus di tangannya. Namun, ketika akan pergi, Naura menahan pergelangan tangan Sagara, ia menatap mata Sagara dengan tatapan berbeda, jika sebelumnya sangat jenaka dan tidak serius, kali ini kebalikannya.

“Maaf kalau aku lancang, tapi, gimana kalau pernikahannya dilanjut aja?” Ia berhenti untuk beberapa saat. “Kalau perempuan tadi enggak mau nikah sama Akang, Akang nikah aja sama aku. Minggu depan, kan? Aku siap, Kang.”

1
Ary hartini
Kecewa
Ary hartini
Buruk
mars
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣emang ga matre tapi ratunya matre '''bner2 suhu aku padamu nau🤣🤣🤣
Ayesha Almira
naura ni g matre tp pintar..ayo nau gunakan otak pintarnya singkirin tifany..
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
emosi saya😵‍💫😵‍💫
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
lucunya
❤️ mamah kanay ❤️
😍😍😍
Attaya Zahro
Kamu bakalan tau semua kebenarannya kalo kamulah pemenang hati Kang Sagara Nau..sejak dulu..
Attaya Zahro
Itu namanya apa Nau..kalo bukan matre 🤣🤣🤣
Eka ELissa
kmu minta apaan itu Nau...
bagi gara mah kcil tau...
skli kdip mata prmintaan mu ada di dpn mata...Nau..🤣🤣🤭
Siti Dede
Katanya bukan matre, tapi minta palisade keluaran terbaru, itu diatas 1M Nau
Maseni Maseni: wanita cerdas ga mau rugi😀
total 2 replies
Hary Nengsih
lucu naura
Meliandriyani Sumardi
lanjut kak
Sri Suryati
cenah teu matre Ari eta menta mobil mewah
Anita_Kim: 🤣🤣🤣 enggak mau rugi
total 1 replies
Pjjmakkem
hei istrinya KODOK KECENGKLAK, mau dong jalan2 dgn mobil baru.. 🤑🤑🤑
A R
mau jg dong atu akang sagara 😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
katanya gak matre🤣🤣🤣🤣
iqha_24
hahaha, selalu Naura dengan ke koplakannya 😆
neny
aduuhh,,neng nau nau minta naon eta,,palisade teh naon,,lanjut akak,,penasaran apa anu mau dibicarakeun ku tiffany,,lanjut dan semangat💪😘
0316 Toiyibah,S,Pd.
Jgn mau ,,barang bekas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!