Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
One night stand
Dengan takut-takut Sandrina bergerak hendak turun dari ranjang untuk melarikan diri, tapi gerakannya jelas tidak luput dari pandangan Bastian yang dengan segera menarik kakinya kembali terhempas keatas ranjang
"Kau mau lari kemana? Sudah terlambat untuk melarikan diri sekarang! Bukankah aku sudah pernah memberikanmu kesempatan untuk pergi tadi?" ucap Bastian dengan nafas yang berat. Terlihat jelas bagaimana pria itu mencoba mengontrol nafsunya yang ingin meledak
Setelah nafsunya sampai ke ubun-ubun seperti ini, gadis yang menggodanya itu ingin melarikan diri! Yang benar saja? Bastian sungguh tidak dapat menerima itu dengan mudah, bukan?
"Ta-tapi, ini__" Sandrina merasa tercekat sendiri sembari terus menatap takut pada rudal Bastian yang menyembul tanpa tahu malu
"Jika benda itu masuk, tubuhku pasti akan terbelah..!" batin Sandrina terus saja berpikiran tentang kemungkinan buruk yang akan diterimanya
"Sshh, tidak apa-apa. Jangan takut," ujar Bastian seraya mengusap lembut rambut Sandrina dan mengecup dahi gadis itu untuk sedikit menenangkan Sandrina dari rasa takut gadis itu.
Saat Sandrina sudah jauh lebih tenang, Bastian dengan perlahan mendekatkan tubuhnya ke Sandrina dan mulai merapatkan rudalnya pada aset berharga gadis itu. Pelan namun pasti, Bastian mulai menerobos, ingin mengklaim kepemilikannya terhadap sang gadis
"Sial! Ini terlalu sempit," batin Bastian yang juga tidak dapat menahan panas tubuhnya yang terus menerus meningkat. Dia terus ingin melesakkan dirinya ke titik terdalam Sandrina
"Ahhh..." desa han Sandrina menggema dalam ruangan kamar hotel tersebut. Tubuh gadis itu bergetar antara rasa sakit yang kentara dan rasa nikmat yang samar-samar
"Hng... Rileks, lebarkan kakimu lagi. Ini baru masuk sedikit," bisik Bastian lembut dan kemudian pria itu beralih pada dua gundukan sang gadis yang sangat disayangkan jika dianggurkan
Gerakan vulgar terus saja Bastian lancarkan untuk sedikit menenangkan Sandrina. Pria itu jelas tahu kalau gadis itu pasti kesakitan di pengalaman pertamanya, apalagi dengan ukuran rudalnya yang diatas normal. Bukan hal sulit bagi Bastian untuk mengetahui kalau Sandrina seorang gadis perawan. Dari gerakan dan tingkah gadis itu saja sudah dapat terlihat kalau sang gadis adalah gadis polos yang tidak mengerti apa-apa tentang yang dilakukannya sekarang
"Ah, ngh.. Sebentar! Rasanya sakit sekali!" Sandrina masih mencoba bertahan dari serangan Bastian dan rasa sakit yang menghantamnya seperti gelombang. Dan tanpa aba-aba dalam sekali hentakan
"Akhhh... Ahhh..." akhirnya selaput itu berhasil diterobos dan Bastian berhasil membenamkan dirinya dalam lipatan hangat sang gadis penggoda. Sedikit darah segar tampak mengucur hingga rudalnya juga terkena bekasnya. Diam-diam Bastian tersenyum puas menyadari dia memanglah pria pertama sang gadis
Tak berselang lama, rudal yang tadinya berhasil menembus batas akhirnya mulai bergerak liar mencapai puncak kenikmatan. Gerakan-gerakan liar dan kasar mewarnai malam yang telah terencana ini hingga akhirnya tidak terhitung berapa lama keduanya bergumul berbagi keringat , dan berakhir dengan Sandrina yang ambruk terjatuh pingsan. Gadis itu sudah tidak lagi mampu bertahan setelah mencapai pelepasannya yang entah ke berapa kalinya.
Bastian mengusap wajahnya kasar sembari menatap kasihan pada Sandrina. Bagaimana bisa dia hilang kendali dan bersikap layaknya binatang saat menyetubuhi gadis itu. Oh Bastian, apa yang sebenarnya telah kau lakukan?
Bastian masih tak percaya dengan tindakannya sendiri karena jujur, ini juga merupakan pengalaman pertamanya tidur dengan seorang wanita dan dirinya lepas kendali hingga benar-benar menampilkan sisi liarnya yang tersembunyi
Sejak diberitahu oleh ibunya tentang janji akan dirinya yang dijodohkan dengan Odette Geisler. Putri tunggal keluarga Geisler yang memiliki kekuatan dalam politik dan bisnis. Bastian mulai merasa menanggung beban yang besar di pundaknya. Dia tidak pernah menyukai wanita manapun, tidak juga Odette yang terkenal cantik serta yang telah digaris bawahi sebagai jodohnya
Hari-harinya Bastian habiskan dengan pekerjaan dan sesekali berkumpul dengan teman-temannya. Dia sendiri tidak tahu bagaimana sisi liarnya muncul sekarang. Tersalurkan pada wanita polos yang mencoba menggodanya dengan kemampuan godaan yang jauh dari kata baik
Melepaskan diri, lalu kemudian Bastian mulai memperbaiki posisi tidur Sandrina sebelum akhirnya dia menarik selimut dan ikut berbaring disamping gadis itu seraya memeluknya. Persetan dengan apa yang akan terjadi esok hari, karena jelas apa yang mereka lakukan adalah dari rasa suka sama suka. Lagian, Bastian punya sejuta rencana dalam otak cerdasnya. Dia pembisnis dan telah sukses di usia muda, tentu saja pemikirannya tidaklah se pendek itu hingga akhirnya dia bisa mewarisi perusahaan raksasa yang orang tuanya wariskan
🍀🍀🍀
Pagi menyapa saat Sandrina mulai mengerjabkan matanya terbangun. Sungguh dia merasakan tubuhnya begitu lelah dan pegal serta rasa nyeri di beberapa tempat. Dia tersadar kalau dirinya kini berada dalam pelukan pria yang semalam melakukan cinta satu malam dengannya. Dengan sangat perlahan, Sandrina melepaskan tangan si pria dari tubuhnya dan bangkit dari tidurnya
Selimut yang menutupi tubuh bagian atasnya melorot memperlihatkan banyaknya bekas ciuman di leher dan dadanya. Percintaan semalam memang cukup liar jika dibayangkan
Akhirnya Sandrina berhasil menjalankan rencananya, walau dia juga harus mengorbankan kesuciannya, tapi ini setimpal dengan apa yang Odette dapatkan. Pria kakaknya kini sudah menjadi bekasnya, sama seperti tunangannya yang menjadi bekas sang kakak. Jauh di lubuk hatinya, Sandrina merasa bangga dengan dirinya sendiri karena berhasil mencuri malam pria kakaknya
Matanya melirik lantai dimana pakaiannya dan pakaian Bastian berserakan. Dengan menahan rasa nyeri diantara kakinya yang begitu kentara, Sandrina dengan perlahan mulai turun dari ranjang memungut pakaiannya. Dia terdiam sesaat ketika melihat pakaiannya tidak lagi bisa digunakannya, bahkan untuk pakaian dalamnya pun tidak lagi bisa digunakan. Semua pakaiannya telah di robek oleh Bastian
Mata Sandrina kini melihat kemeja dan celana Bastian yang juga teronggok dilantai lalu dia beralih menatap pada Bastian yang masih tertidur. Dengan apa yang mereka lalui tadi malam tentu saja pria itu juga lelah, karena bagaimanapun Bastian tetap seorang manusia, kecuali jika pria itu adalah binatang, baru memungkinkan dia tidak terlelap seperti itu
Sandrina menggigit bibirnya saat bayangannya teringat pada kejadian semalam. Dia sudah beberapa kali memohon pada Bastian untuk berhenti, tapi pria itu terus saja berkata itu belum cukup dan terus melanjutkan persetubuhan mereka, hingga akhirnya Sandrina jatuh pingsan karena kelelahan
Tanpa berpikir lagi, Sandrina memungut kemeja dan celana pria itu, lalu memakainya tanpa pakaian dalam. Pakaian itu terlihat cukup kebesaran di tubuh mungilnya, tapi Sandrina tidak punya pilihan. Tidak mungkin dia keluar dalam keadaan telanjang, kan?
Setelah memakai pakaian itu, Sandrina sekali lagi melihat pada Bastian yang masih tertidur tanpa terganggu sama sekali
"Dengan wajah yang begitu baik, dimana dia menyembunyikan sosok buasnya seperti semalam?" tanya Sandrina lirih pada dirinya sendiri saat memperhatikan Bastian. Pria itu benar-benar di luar dugaannya.
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍