Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita bodoh
Setelah menyelesaikan urusannya dengan sang kakek, Kimberly memutuskan untuk pergi ke perusahaan kakak sepupunya yakni Andrean, Dia harus meyakinkan laki laki itu karna dia yakin andrean tidak semudah itu untuk setuju.
Mengingat bagaimana pria itu begitu menyayangi dirinya, Tentu saja mereka semua bisa menebak bagaimana keputusan pria itu bahkan ayahnya telah menceritakan jika andrean pada malam itu bahkan menentang seluruh keluarga inti tanpa rasa takut.
Kimberly memijit pelipisnya yang terasa berdenyut, Ini akan sedikit menguras tenaganya.
Hingga saat Leonal mulai membelokkan stir nya kearah kiri kini hanya beberapa meter kedepan mereka telah sampai di sebuah perusahaan yang berdiri dengan begitu megahnya.
Edmund Group, Siapa yang tidak mengenal perusahaan itu. Bahkan perusahaan tersebut masuk kedalam urutan ketiga perusahaan terbesar di london.
Merasa mobilnya telah berhenti, Kimberly mulai menurunkan kacamatanya yang sebelumnya bertengger di kepalanya tangannya bergerak meraih sebuah topi mewah yang berada tidak jauh dari posisinya.
Leonal bergerak dengan begitu gesit membuka pintu milik nonanya, dimana Kimberly turun dari mobil tersebut dengan gerakan begitu anggun.
Semua pandangan para karyawan segera tertuju pada sosok gadis yang baru saja memasuki perusahaan dimana mereka tau jelas jika gadis tersebut merupakan kesayangan dari CEO mereka. Mereka semua lantas menundukkan kepala mereka membungkuk memberi hormat terhadap gadis tersebut.
Kimberly masuk kedalam lift yang ada disana yang bisa membawanya keruangan milik sang sepupu.
Namun saat gadis itu hendak melangkah keluar lift, Sebuah kejadian tak terduga terjadi.
Brughhh
Seorang wanita dengan pakaian glamornya tak sengaja menabrak tubuh Kimberly yang membuat gadis itu sedikit memundurkan langkahnya, Namun yang membuat gadis itu kesal adalah kacamata miliknya terjatuh kelantai dimana wanita yang menubruknya tadi bisa melihat jelas bagaimana wajahnya saat ini.
"Kau, Apa kau buta?"
Dan bukannya meminta maaf wanita itu malah berteriak dengan cukup keras kearah Kimberly, Dia menatap gadis itu dengan penuh kemarahan terlebih tas mewah miliknya tergeletak di lantai.
"Ohh god tasku"
Wanita itu menjerit ketika melihat kondisi tasnya yang terlihat sedikit lecet, Oh ayolah dia baru membelinya kemarin
"Kau tau berapa harganya? Apa kau tidak menggunakan matamu ketika berjalan?"
Wanita itu kembali berteriak dengan kesal, yang kemudian segera meraih tas milik yang terjatuh di lantai.
Semua karyawan yang melihat itu langsung terkejut dengan tubuh mereka yang menegang. Mereka pikir habislah wanita menor itu kali ini.
Leonal ingin bertindak namun Kimberly memberinya syarat hingga membuat pria itu mengurungkan niatnya.
"Berapa harganya?"
Kimberly berkata dengan datar, Dia jelas tau wanita yang saat ini berada dihadapannya namun dia yakin wanita itu tidak tau siapa dirinya karna jika dia tau dia tidak akan berani bersikap seperti padanya.
Wanita itu merupakan salah satu model ternama di London Laura Nichole yang saat ini tengah di kabarkan tengah dekat dengan kakak sepupunya Andrean.
Namun Kimberly tidak ingin membuang waktu dan memilih mengganti tas wanita tersebut, Lagi pula itu tidak seberapa baginya dia bisa menggantinya bahkan bisa menggantinya dengan tas yang lebih baik.
Namun sepertinya wanita yang menabraknya tadi mengira jika dia hanya mengada ada, Berfikir jika Kimberly tak mampu membeli tas yang jatuh tersebut
"Untuk apa kau bertanya kau tidak akan mampu membelinya atau mungkin kau bahkan tidak pernah melihatnya"
Sarkas wanita tersebut, Namun tiba tiba dia menyadari sesuatu.
"Tunggu, siapa kau?"
Wanita itu menyipitkan matanya, Menatap penampilan Kimberly dari atas sampai bawah. Semua pakaian yang melekat di tubuh gadis itu merupakan barang ternama terutama kacamata yang saat ini terjatuh di lantai adalah salah satu kacamata dari brand Edmund group yang saat ini belum bisa di miliki oleh siapapun.
"Kau wanita simpanan Andrean?"
Tiba tiba wanita itu kembali berteriak dengan lengkingan yang cukup membuat telinga terasa sakit.
Dia fikir, Tidak semua orang bisa berada di lantai ini, Hanya orang berpengaruh atau mungkin kerabat dari Andrean yang bisa pergi ke lantai ini. Lalu kenapa ada seorang gadis cantik di sini, Hingga dia bisa menyimpulkan jika gadis tersebut merupakan simpanan Andrean lagi pula bukankah selama ini Andrean terkenal dengan karakternya yang menyukai wanita cantik?
Rasanya Kimberly ingin tertawa terbahak bahak, Simpanan? Yang benar saja.
"Menurutmu?"
Kimberly menjawab dengan acuh, Dia tidak begitu mementingkan wanita tersebut karna dia memiliki urusan yang lebih penting kali ini dan perlu di selesaikan dengan cepat. Hingga gadis itu memutuskan untuk membalikkan badannya dan hendak pergi dari sana.
Namun tindakan Kimberly semakin membuat Laura merasa geram, Dia merasa diacuhkan oleh gadis yang menabraknya terlebih saat mengingat jika gadis tersebut adalah simpanan pria yang dia sukai.
Laura menggerakkan tangannya dia ingin mencengkram rambut gadis dihadapannya tersebut.
"Arghhhh"
Kimberly jelas saja terkejut mendengar teriakan itu, Dia lantas membalikkan badannya dimana kini Leonal tengah memelintir tangan Laura. Kimberly mengangkat ujung alisnya.
Sedangkan didalam ruangan yang tidak jauh dari posisi kejadian, Tampak seorang pria gagah dengan tubuh kokohnya di baluti kemeja putih yang lengannya dia biarkan tergulung setengah sehingga menambah kesan seksi bagi mata yang memandangnya.
"Apa apaan ini?"
Dia berteriak dengan lantangnya, Dia tidak menyukai keributan, Namun dia pikir siapa yang berani membuat keributan didepan ruangannya
Namun melihat siapa yang berada didepan ruangan miliknya membuat pria itu dengan cepat mengubah raut wajah.
"Little girl"
Laura seketika mengubah ekspresinya, Dia tampak memasang muka memelasnya dengan mata berkaca kacanya menatap kearah Andrean.
"Baby tolong aku, Gadis ini dan pengawalnya menyakitiku"
Ucap laura dengan air matanya telah mengalir membasahi pipinya.
Andrean tampak acuh, Dia bergerak dengan cepat mendekati adik sepupunya itu dengan raut wajah khawatir.
"Apakah dia menyakitimu?"
Tanya pria itu cepat, Dia memperhatikan tubuh Kimberly dari atas hingga bawah.
"Tidak hanya kacamataku yang rusak karna dia"
Jawab Kimberly dengan senyum manis di bibirnya, Dia kemudian menggandeng tangan Andrean yang membuat laura melototkan matanya.
"Baby dia yang menyakitiku, Lihat apakah kau tertarik dengan dirinya yang begitu kasar?"
Laura menangis tersedu sedu, seolah memperlihatkan dirinya sebagai korban dari kejahatan dari Kimberly. Dia sekuat tenaga menahan amarahnya ketika melihat bagaimana mesranya gadis itu menggandeng pria incarannya terlebih melihat tatapan Andrean yang terlihat begitu menyayangi gadis dihadapannya.
"Kakak, Sepertinya kau begitu bodoh memilih kekasih"
Kimberly mencibir kearah Andrean.
"Oh ayolah dia bukan kekasihku, Kim"
Andrean merotasi malas.
Sedangkan Laura tampak terdiam dengan tatapan kosongnya.
"Tunggu dulu, kakak? Andrean anak tunggal dan dia hanya memiliki adik sepupu, dan jangan bilang gadis itu adalah"
Laura meneguk ludahnya kasar, Jika pikirannya benar maka habislah dia. Selama ini dia begitu penasaran dengan adik sepupu Andrean yang begitu di sembunyikan oleh semua orang, sehingga tidak ada yang tau bagaimana rupanya, Laura berfikir jika dia bisa memanfaatkan sepupu Andrean nanti untuk mendekati andrean kelak, tapi sepertinya harapannya kini telah pupus jika gadis dihadapannya benar sepupu Andrean.
"Aku tidak bisa berkata kata jika kau memiliki hubungan dengannya"
Kimberly mendecakkan bibirnya, lantas mulai memperhatikan Laura dari atas hingga bawah
"Dia sama sekali tidak menarik, Dan jangan lupa dia kasar, Mommy Adeline pasti tidak akan menyukainya"
Laura benar benar diam membisu saat ini, Otaknya terasa kosong sehingga tidak bisa memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini.
"Tidak aku tidak bermaksud seperti itu Andrean, Aku hanya terkejut karna tas milikku jatuh sehingga aku secara tidak sadar memarahinya"
Jelas laura yang mencoba mencari alasan yang paling masuk akal.
"Kau memarahi adikku?"
Andrean terlihat menajamkan matanya hingga membuat nyali Laura seketika menciut, Dia jelas tau jika Andrean begitu menyayangi sepupunya tersebut.
"Aku tidak"
"Kakak ada yang ingin aku bicarakan"
Tiba tiba Kimberly menengahi pertengkaran tersebut, bukan kasian pada laura hanya saja waktunya sempit ada banyak yang harus dia persiapkan dimana besok dia dan kakeknya telah mulai menjalankan rencana awal, dan jika di pertengkaran ini dibiarkan, maka Andrean akan memakan waktu yang lama karna dia tidak akan melepaskan siapapun yang berani menyinggung keluarganya.