Lilith Everhart, seorang gadis cantik yang diadopsi oleh pasangan dokter terkenal di dunia kembali ke negara asalnya, Amerion untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya. Orang pertama yang dicurigai sebagai dalang adalah paman dan bibinya. Merekalah yang saat ini menguasai rumah dan perusahaan Everhart Company yang dibangun oleh mendiang ayahnya. Dalam perjalanannya, tanpa sengaja dia menolong seorang laki-laki yang terluka parah. Dalam keadaan setengah sadar, laki-laki itu berkata, "Siapa kamu? Berikan nomormu, aku akan membalasmu nanti". Lilith menjawab,"Tidak perlu." lalu pergi sebelum akhirnya laki-laki itu kembali tidak sadar. Ternyata laki-laki itu adalah Damien Blackwood, orang terkaya di Amerion yang menguasai 70% bisnis yang ada di Amerion sekaligus penguasa dunia bawah di Amerion. Suatu hari dalam sebuah pesta topeng, mereka kembali bertemu, akankah mereka saling mengenali satu sama lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Balapan
Amerion University
Mulai minggu depan, Amerion University menggelar ujian semester.
Lilith tidak perlu belajar karena tujuan kedatangannya ke Amerion bukan untuk sekolah lagi.
Lilith juga sudah mengantongi ijazah Doctor saat di Canadia.
Lilith tengah meretas hp dan laptop milik Hendrik dan Sasha.
Lilith menemukan fakta bahwa mereka memasang tawaran pekerjaan di forum tentara bayaran untuk membunuhnya. Lilith bingung karena entah bagaimana tidak ada yang mengambil pekerjaan itu. Lilith pun hanya menyimpan screenshotnya sebagai bukti.
Lilith juga menemukan ada panggilan mencurigakan dari hp Hendrik. Nomor luar negeri. Lilith belum sempat melacak nomor itu karena tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu kamarnya.
Lilith mematikan laptopnya lalu membukakan pintu setelah mengecek lewat jendela terlebih dahulu.
Dan orang itu adalah Trisha Brown.
Trisha sering datang ke kamar asramanya untuk minta diajari oleh Lilith. Hari ini juga demikian, apalagi ujian sudah dekat.
Setelah belajar mereka pun keluar untuk makan malam di sebuah restoran Chinese langganan Trisha. Mereka duduk di lantai 1 dekat jendela.
Tiba-tiba ada yang mengetuk jendela, saat Lilith dan Trisha menoleh ternyata itu adalah Damien dan Justin.
Damien dan Justin masuk ke restoran dan langsung duduk di meja Lilith dan Trisha.
Damien duduk di samping Lilith dan Justin duduk di samping Trisha.
Trisha:"Selamat malam Mr Blackwood! Selamat malam Mr Lane!"
Damien hanya mengangguk
Justin :"Hai! Kalau tidak salah kita terakhir bertemu di pesta ulang tahun old master Blackwood!"
Trisha:"Betul sekali"
Justin:"Tidak masalah kan kami bergabung makan malam dengan kalian?"
Trisha:"Tidak masalah lagipula semua meja penuh di jam segini"
Damien merangkul Lilith dan mencium pipinya.
Trisha terkejut
Justin:"Hei! Apa kalian tidak bisa sopan sedikit, ada jomblo di sini!"
Trisha membelalakkan matanya
Trisha:"Lilith dan Mr Blackwood? Kalian berdua punya hubungan?"
Damien :"Dia pacarku"
Lilith:"Hm!"
Trisha:"Sejak kapan?"
Lilith:"Pesan makanannya dulu baru mengobrol"
Lalu mereka mengobrol panjang lebar sambil makan malam.
Selesai makan, Damien meminta Justin mengantar Trisha kembali ke asrama.
Damien ingin jalan-jalan dulu dengan Lilith.
Damien :"Apa kamu suka melihat balapan mobil?"
Lilith:"Kamu mau mengajakku ke arena balap sekarang?"
Damien:"Iya"
Lilith:"Sepertinya seru"
Mobil Damien pun meluncur ke area balap.
Sesampainya di sana, Lilith terkejut ternyata ada Carter, wakil presiden BEL Company.
Tentu saja Carter juga terkejut melihat Lilith datang bersama Damien Blackwood.
"Apa mereka sudah saling kenal? Tapi kenapa presiden tidak mau menemui Mr Blackwood saat penandatanganan kontrak kerjasama? Apa identitasnya sebagai Belinda Remington dirahasiakan dari Mr Blackwood. Berarti mereka tidak sedekat itu. Aku harus pura-pura tidak kenal dengan presiden",batin Carter.
Carter:"Selamat malam Mr Blackwood! Saya tidak menyangka akan bertemu dengan Anda disini."
Damien:"Mr White, saya juga terkejut melihat Anda di sini. Apa Anda suka balapan mobil?"
Carter:"Saya hanya suka menonton saja. Bagaimana dengan Anda?"
Damien:"Saya hanya pernah beberapa kali ikut."
Carter:"Apa malam ini Anda berniat ikut balapan? Ngomong-ngomong siapa Nona ini?
Damien:"Ini Lilith, pacarku!"
Carter membelalakkan matanya
Carter:"Apa?"
Lilith memberikan gestur agar Carter bersikap biasa saja.
Damien:"Kenapa?"
Carter:"Oh itu... Maksud saya, pacar Anda sangat cantik. Hanya saja rasanya wajahnya tidak asing."
Damien:"Mungkin Anda pernah melihatnya di pesta ulang tahun old master Blackwood. Saya berdansa dengannya di sana. Video kami saat berdansa cukup viral waktu itu."
Carter:"Oh iya benar! Saya inget sekarang. Apa nona ini juga ikut balapan?"
Damien:"Tid.."
Lilith:"Iya. Sepertinya seru"
Damien:"Apa? Apa kamu mau naik di mobilku?"
Lilith:"Mmmm aku lebih suka mengendarainya sendiri. Karena Mr White tidak ikut balapan, bagaimana kalau saya pinjam mobil anda?"
Damien:"Lilith, memangnya kamu pernah ikut balapan? Ini terlalu berbahaya!"
Lilith:"Aku sudah pernah melakukannya"
Damien:"Tapi.."
Carter tahu Lilith sering ikut balapan dulu di Canadia
Carter:"Biarkan saja Nona Lilith ikut. Dia tampak percaya diri. Mungkin saja Nona Lilith akan mengalahkan Anda Mr Blackwood!"
Damien:"Apa? Pft baiklah, tapi aku tidak akan membiarkanmu menang dengan mudah!"
Lilith:"Bertaruhlah denganku!"
Damien:"Apa taruhannya?"
Lilith:"Yang kalah menjadi pelayan yang menang selama 1 hari!"
Damien:"Ok babe!"
Lilith, Damien, dan 2 orang lainnya bersiap untuk memulai perlombaan.
Begitu meluncur dari garis start tampak Damien mendominasi di lintasan.
Suara penonton sangat riuh menggema di dalam area balapan.
Pada putaran terakhir, sayangnya 1 mobil lawan terlempar keluar jalur dan terguling beberapa kali setelah berusaha menabrak mobil Lilith.
Satu mobil lagi tertinggal cukup jauh di belakang Lilith.
Damien masih bertahan di posisi pertama dengan posisi sangat tipis dengan mobil Lilith.
Namun saat di tikungan terakhir, mobil yang dikendarai Lilith berhasil melewati mobil Damien dengan melompat di atasnya memanfaatkan pagar pembatas.
Begitu mobil Lilith dan Damien mencapai garis finish, Lilith dan Damien keluar mobil.
Damien langsung menyambar tangan Lilith dan menariknya ke mobilnya. Mereka langsung pergi begitu saja dari arena.
Lilith bisa merasakan kalau Damien sedang marah padanya.
Damien menghentikan laju kendaraannya di tepi sungai.
Damien:"Apa yang kamu lakukan?? Tadi itu sangat berbahaya!"
Lilith:"Aku sudah beberapa kali melakukannya. Lihatlah aku baik-baik saja."
Damien:"Apa kamu tidak memikirkan perasaanku? Bagaimana kalau tadi kamu lengah dan kecelakaan?"
Lilith:"Maafkan aku. Sayang.... Maafkan aku ya..."
Lilith memanyunkan bibirnya sambil mengguncang-guncangkan lengan Damien.
Damien langsung menindih Lilith, menurunkan sandaran kursi Lilith, dan mulai menci*minya.
Saat sedang panas-panasnya, tiba-tiba Lilith berkata,"Jadi besok seharian kamu jadi pelayanku kan?"
Damien:"Hahaha! Iya aku tidak mungkin lupa! Tapi memangnya kamu tidak perlu belajar untuk ujian?"
Lilith:"Aku sudah pernah mempelajarinya"
Permintaan pertama Lilith adalah memakan masakan yang dimasak Damien.
Damien akan menjemput lagi Lilith besok pagi dan mengajaknya ke mansion pribadinya.
Damien akan memasak untuk Lilith di sana.
Lilith Everhart
Damien Blackwood
Trisha Brown
Justin Lane
