NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Istri Terabaikan

Transmigrasi Ke Tubuh Istri Terabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Emma tak pernah menyangka akan mengalami transmigrasi dan terjebak dalam tubuh istri yang tak diinginkan. Pernikahannya dengan Sergey hanya berlandaskan bisnis, hubungan mereka terasa dingin dan hampa.

Tak ingin terus terpuruk, Emma memutuskan untuk menjalani hidupnya sendiri tanpa berharap pada suaminya. Namun, saat ia mulai bersinar dan menarik perhatian banyak orang, Sergey justru mulai terusik.

Apakah Emma akan memilih bertahan atau melangkah pergi dari pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Eleanor melangkah menuruni tangga dengan anggun, ia mengenakan gaun berwarna biru safir yang berkilau lembut.

Gaun itu terbuat dari kain sutra berkualitas tinggi, dengan detail payet halus yang dijahit di bagian lengan, menciptakan kesan mewah namun tetap elegan secara bersamaan.

Potongan bahunya terbuka, menampilkan leher jenjangnya, sementara bagian pinggangnya dipermanis dengan sabuk tipis bertatahkan batu safir kecil yang serasi dengan warna gaunnya.

Rambut hitam Eleanor disanggul rendah dengan beberapa helaian dibiarkan tergerai, memberikan sentuhan klasik nan anggun. Sepasang anting berlian menggantung di telinganya, memantulkan cahaya dengan kilaunya yang memukau.

Sergey meletakkan cangkir kopinya perlahan, matanya tetap terpaku pada wanita itu. Untuk sesaat, ia merasa seperti melihat seorang ratu yang turun dari tahtanya.

'Apa dia benar-benar Eleanor?' batin Sergey takjub.

Eleanor berhenti di hadapannya, tatapan mereka bertemu. Namun, tak seperti Sergey yang tampak terpesona, mata Eleanor tetap datar tanpa ekspresi.

"Apa aku membuatmu menunggu lama?" tanyanya, suara Eleanor tenang tapi mengandung ketegasan.

Sergey mengerjap, seolah baru tersadar dari lamunannya. Ia segera berdiri dari kursinya.

"Tidak," jawabnya. "Kamu terlihat... berbeda pagi ini."

Eleanor hanya tersenyum samar, lalu mengalihkan pandangannya. Ia mengambil kursi di seberangnya, lalu dengan anggun menuangkan teh ke dalam cangkirnya sendiri.

"Kita harus bergegas. Ada banyak hal yang harus dibahas hari ini," ucap Eleanor tanpa basa-basi.

Sergey menyandarkan punggungnya di kursi, menatap wanita di hadapannya dengan tatapan penuh arti. Ada sesuatu yang berubah dari Eleanor, bukan hanya penampilannya, tapi juga auranya. Dan untuk pertama kalinya, Sergey merasa sedikit gelisah.

***

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Eleanor dan Sergey duduk bersebelahan di kursi penumpang. Mereka kali ini menggunakan supir pribadi, Sergey sibuk dengan tablet di tangannya sedangkan Eleanor sibuk dengan ponsel genggamnya.

"Apa kamu berniat terjun ke dunia bisnis?" tanya Sergey tanpa menoleh.

"Iya, aku rasa sudah waktunya aku membangun namaku agar lebih kuat." Eleanor menjawab dengan santai.

Sergey akhirnya mengalihkan pandangannya dari layar tablet dan menatap Eleanor. Wanita itu masih fokus pada ponselnya, jari-jarinya yng lentik bergerak lincah di atas layar, entah sedang membaca sesuatu atau mengirim pesan.

"Kamu ingin membangun bisnis sendiri atau... melanjutkan bisnis keluargamu?" tanya Sergey, suaranya terdengar datar tapi penuh arti.

Eleanor tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah suaminya. "Aku memutuskan untuk melanjutkan bisnis keluarga," jawabnya santai.

Sergey mengangkat alisnya, sedikit terkejut dengan fakta tersebut. "Aku pikir kamu sudah menolak hal itu sejak dulu?"

Eleanor menghela napas pelan. "Ya, dulu aku memang menolak. Aku pikir dengan menikah denganmu aku sudah tidak membutuhkan apa pun, tapi pikiranku salah," ujarnya.

"Salah?" Sergey mengulang ucapan Eleanor, ia sedikit bingung dengan kata-kata istrinya.

Eleanor mengangguk singkat, "Aku berpikir setelah menikah aku hanya perlu berada di sampingmu, mendampingi dan menuruti semua keinginanmu lalu kita akan memiliki keluarga harmonis dan anak-anak yang lucu, tapi semua itu hanya impianku semata."

Seketika Sergey langsung diam, ia tidak menyangka Eleanor akan dengan mudah mengatakan hal seperti itu padanya.

Sejujurnya, Eleanor hanya mengungkapkan semua perasaan pemilik tubuh yang masih tertinggal. Ia tidak suka menanggung perasaan itu, terlebih setiap kali bertemu dengan Sergey ia ingin sekali mencakar wajah tampan pria itu hingga tidak berbentuk.

Ia masih belum terima dengan sikap pria itu pada pemilik tubuh asli yang kini ia tempati, berbagai kejadian buruk yang Eleanor asli alami membuat darahnya mendidih.

"Bodoh, kenapa kamu bisa berpikir sejauh itu?" ejek Sergey.

"Karena aku mencintaimu." Eleanor menatap lekat ke arah suaminya, ia bisa melihat wajah Sergey menegang. "Tapi setelah kupikirkan lagi, jika aku hanya diam maka bisa saja aku di buang olehmu seperti sampah. Dan bisnis keluargaku adalah warisan yang dibangun dengan susah payah. Jika aku tidak mengambil alih, maka orang lain yang akan melakukannya."

Sergey menyandarkan punggungnya, menatap Eleanor dengan lebih dalam. Sergey masih belum terbiasa dengan sorot mata istrinya yang datar, dan dingin.

"Apa ini karena tekanan keluargamu? makanya kamu sampai merubah pola pikirmu" tanyanya, mencoba membaca ekspresi wanita itu.

Eleanor menggeleng. "Tidak, ini pilihanku sendiri. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa menjalankan bisnis keluarga dengan caraku sendiri."

Sergey terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Kamu tahu itu bukan dunia yang mudah, terutama mengingat persaingan dan ekspektasi tinggi yang akan kamu hadapi. Apa kamu yakin?"

Eleanor menatapnya dengan keyakinan penuh. "Aku sadar. Tapi aku sudah mempersiapkan segalanya dengan matang."

Sergey menatap istrinya beberapa detik sebelum akhirnya kembali fokus ke tabletnya.

"Baiklah," gumamnya. "Kita lihat sejauh mana kamu bisa melangkah."

Eleanor tersenyum samar dan kembali menatap jendela. Kali ini, ia tidak akan lari lagi. Ini adalah jalannya, dan ia sudah bertekad untuk mengubah kehidupan Eleanor yang miris menjadi lebih berwarna.

Satu jam kemudian, mobil yang mereka tiba di bandara. Sergey turun lebih dulu, ketika ia hendak memutari mobil untuk membuka pintu milik Eleanor tapi wanita itu sudah membukanya lebih dulu.

Eleanor melangkah mendekati Sergey, lalu ia berkata. "Ayo, kenapa kamu diam di sini?"

"Ya, ayo." Jawab Sergey cepat.

Tangan Eleanor melingkar di lengan suaminya, menciptakan kesan harmonis di mata publik. Mereka berjalan beriringan menuju pintu kedatangan VIP, di mana seorang pria asing berjas rapi sudah berdiri menunggu.

Pria itu bertubuh tinggi dengan rambut pirang kecokelatan yang ditata rapi. Matanya biru tajam, memperlihatkan ketenangan dan wibawa. Begitu melihat Sergey dan Eleanor, pria itu tersenyum tipis dan melangkah mendekat.

"Mr. Ivanov," sapanya dengan aksen Inggris yang khas, lalu mengulurkan tangan pada Sergey. "Senang akhirnya bisa bertemu langsung dengan Anda."

Sergey menjabat tangannya dengan kuat. "Mr. Walker, selamat datang di kota ini," balasnya ramah.

Mr. Walker kemudian mengalihkan perhatiannya pada Eleanor. Tatapannya sedikit berubah, seakan menilai sosok wanita yang berdiri di samping Sergey.

"Dan Anda pasti Eleanor Ivanov, sekaligus putri dari keluarga Rosenthal?" katanya, mengulurkan tangan dengan sopan.

Eleanor mengangguk ramah, dan menerima jabatan tangan pria itu dengan percaya diri. "Senang bertemu dengan Anda, Mr. Walker. Terima kasih telah datang jauh-jauh untuk pertemuan ini."

Mr. Walker tersenyum. "Saya justru penasaran dengan Anda, Nyonya Ivanov. Berita tentang Anda yang menolak untuk mengambil alih bisnis keluarga, sudah sampai ke mancanegara."

Eleanor tersenyum tipis. "Benarkah? saya tidak percaya Anda sudah mendengarnya, Mr. Walker."

"Berita tentang keluarga Anda sering menjadi trending di koran, dan televisi." Jawab Mr. Walker antusias.

"Saya harap berita itu tidak mengganggu perjalanan Anda, Mr. Walker." Lanjut Eleanor ramah.

Sergey melirik Eleanor sejenak sebelum kembali fokus pada Mr. Walker. "Mobil sudah disiapkan. Mari kita lanjutkan pembicaraan di tempat yang lebih nyaman," ujarnya.

Tanpa banyak kata, mereka bertiga menuju mobil yang sudah menunggu. Saat Eleanor hendak melangkah, tiba-tiba Sergey menarik pinggangnya dan berbisik rendah.

"Kamu harus hati-hati padanya, dia sering terlibat skandal dengan banyak wanita muda, jadi tetaplah di sampingku." Bisik Sergey dan mengajak Eleanor segera menyusul Mr. Walker tanpa melepaskan rangkulan di pinggang istrinya.

1
Murni Dewita
next
Kim nara
Lea selalu Keren y thor
Zee✨: Hooh, harus dong hehe
total 1 replies
Murni Dewita
double up thor
Zee✨: Bsk yak kalo senggang hehe
total 1 replies
Murni Dewita
💪💪💪💪lea
Murni Dewita
👣
Dsy_Sagitariuzz
mantap lea👍🤣
🍏A↪(Jabar)📍
next
🍏A↪(Jabar)📍
dilepaskan dengan cara di DORR
Zee✨: biar nggak jadi beban mulu kak🤣
total 1 replies
Kim nara
Sargey tuh sebenar nya cinta ga sih thor sama lea ak tak paham sama si sargey
Zee✨: oke, nanti yak aku bikin dulu 😉
Kim nara: Iya Pov sargey thor sebenar nya dia cinta apa ga ama si lea
total 3 replies
rachma yunita
emang ada apa antara Sergey dan Nikolay?
Zee✨: ada masalah hoho
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
next
Wahyuningsih
Menyeblkn sekli aria, thor buat buat aria menderta biar nyakho dia n buat noah jga sma2 mendrita d t nggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri sellu jga keshtn seeeeeeemaaaangaaaaaaaaaaat
thor 😄😄😄😄😄😄
Dsy_Sagitariuzz
naoaaaaaah kau dlm bhy 😎
Dsy_Sagitariuzz
suruhan siapa tuch🤔
Zee✨: siapa ya??? masih misteri wkwk
total 1 replies
Kim nara
Keren Lea keren
ika yanti naibaho
Luar biasa
Cahaya yani
hadur othor mmbawa kopi utkmu,.
Zee✨: selamat datang kakak🥰🥰
total 1 replies
Aretha Shanum
ko lama bngt kpn pisahnya, jadi bosen alurnya
Kim nara
Lea kamu keren love u lea😘😘😘
Dsy_Sagitariuzz
ajak cerai aja lea 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!