NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Dengan Mantan

Cinta Terlarang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:321
Nilai: 5
Nama Author: Vitra

" Iya, sekalipun kamu menikah dengan wanita lain, kamu juga bisa menjalin hubungan denganku. Kamu menikah dengan wanita lain, bukan halangan bagiku “ Tegas Selly.

Padahal, Deva hendak di jodohkan dengan seorang wanita bernama Nindy, pilihan Ibunya. Akan tetapi, Deva benar - benar sudah cinta mati dengan Selly dan menjalin hubungan gelap dengannya. Lantas, bagaimanakah kelanjutan hubungan antara ketiganya ? Akankah Deva akan selamanya menjalin hubungan gelap dengan Selly ? atau dia akan lebih memilih Nindy ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vitra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taruhan

Hari ini, Martha mendatangi kafe tempat biasa ia bertemu dengan Lisa. Ia sudah mempersiapkan dirinya semaksimal mungkin untuk memberikan arahan kepada pihak media yang ingin bekerja sama dengannya.

“Nanti, kamu sebutkan saja sedetail mungkin. Termasuk meminta media itu untuk membuntuti Kevin,” kata Lisa.

“Baik, Lis. Aku siap menyampaikannya,” jawab Martha penuh keyakinan.

Tak lama, terlihat seorang pria memasuki kafe.

“Itu dia, Lis. Pihak media yang ingin bekerja sama dengan kita,” ucap Martha sambil melambaikan tangan agar lelaki itu tahu di mana mereka duduk.

Lelaki itu pun menghampiri dan duduk bersama mereka.

Martha mengulurkan tangan, “Kenalkan, saya Martha.”

Pria itu membalas uluran tangannya. “Saya Rendi, dari Media Beri Fakta,” ujarnya memperkenalkan diri.

Setelah perkenalan singkat, mereka langsung masuk dalam pembahasan. Kali ini Martha yang lebih banyak berbicara karena ia harus menjabarkan rencana tersebut dengan seksama.

“Jadi, saya harus selalu membuntuti Pak Kevin?” tanya Rendi.

Martha mengangguk. “Iya, benar. Anda harus selalu mengawasi gerak-gerik Kevin.”

“Tapi, apakah Anda sudah yakin kalau Pak Kevin memang berselingkuh?” Rendi bertanya, tampak ragu.

Lisa langsung melirik Martha. Terlihat Martha mulai kesal dengan pertanyaan Rendi. Dahinya mengernyit, dan ekspresinya menegang.

“Jadi, Anda juga tidak percaya pada saya?” ucap Martha dengan nada yang lebih tajam.

Rendi buru-buru menjelaskan. “Maaf jika pertanyaan saya membuat Anda tersinggung atau salah paham. Maksud saya, karena saya bekerja di Media Beri Fakta, sesuai nama tempat saya bekerja, saya tidak bisa langsung menyimpulkan sesuatu tanpa ada bukti yang jelas.”

Martha menarik napas panjang, mencoba meredam emosinya. “Justru karena itu saya memanggil Anda. Saya ingin Anda membantu saya mengumpulkan bukti perselingkuhan suami saya!”

Lisa ikut turun tangan, mencoba menenangkan Martha yang mulai tersulut emosi.

“Begini, Mar. Maksud Pak Rendi di sini, setidaknya kita harus punya bukti awal. Bagaimanapun, dia punya tanggung jawab besar dalam menyampaikan berita,” ucap Lisa dengan nada lembut.

Martha kembali menghela napas. Kali ini ia mencoba bicara lebih tenang.

“Begini, Pak Rendi. Saya memang belum bisa menunjukkan bukti fisik. Tapi saya pernah memergoki suami saya berduaan dengan wanita lain. Bahkan, Kevin sering kali mendatangi apartemen wanita simpanannya itu,” jelas Martha.

Rendi terdiam, seperti sedang menimbang-nimbang. Di dalam pikirannya, masih ada keraguan. Apalagi sejauh ini, Martha belum menunjukkan satu pun bukti nyata.

Namun setelah beberapa saat, ia akhirnya mengambil keputusan.

“Oke. Tolong berikan kepada saya alamat apartemen yang sering dikunjungi oleh Pak Kevin,” pinta Rendi.

Martha langsung mengambil selembar kertas dan menuliskan alamat itu secara lengkap. Lalu, ia menyerahkannya kepada Rendi.

“Ini alamatnya,” ucap Martha tegas. Ia menatap Rendi dalam-dalam. “Saya berani bertaruh. Jika dalam dua minggu Anda tidak melihat Kevin mendatangi tempat ini, Anda boleh menghentikan penyelidikan dan mengundurkan diri dari kerja sama ini.”

Rendi menerima kertas itu, lalu mengangguk pelan.

“Baik. Jika dalam dua minggu saya tidak menemukan apa-apa, saya akan mengundurkan diri. Mohon maaf sebelumnya, saya hanya berusaha profesional. Apalagi, orang yang akan menjadi sorotan ini adalah nama besar,” ujar Rendi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sore itu, Kevin bertekad untuk mendatangi apartemen Selly, tanpa lebih dulu memberi kabar kepadanya. Ternyata, menjauh dari orang yang dicintainya bukanlah hal yang mudah. Kevin menyesal, karena sudah seminggu ini mereka tidak saling berkabar.

Ia segera berkemas dan bersiap untuk pulang. Dengan langkah lebar dan terburu-buru, ia melewati para karyawan yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Saya pulang dulu, ya,” pamit Kevin kepada para karyawannya.

“Iya, Pak,” jawab mereka sambil mengangguk sopan.

Sesampainya di apartemen, Kevin tergesa-gesa turun dari mobil. Ia sudah sangat merindukan Selly.

Cekrek. Cekrek. Cekrek.

Saat Kevin turun dari mobil, Rendi dengan sigap membidikkan kamera berlensanya yang panjang. Kilatan dari kameranya menangkap setiap langkah Kevin dengan jelas. Setelah itu, ia mengecek hasil jepretannya.

“Benar apa yang dikatakan Bu Martha. Taruhan pertamanya sudah berhasil. Kevin benar-benar mengunjungi apartemen itu. Aku tinggal menunggu wanita itu keluar bersamanya,” ucap Rendi penuh kemenangan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sejak pertemuannya dengan Deva kemarin sore, hari-hari Nindy terasa begitu menyenangkan. Ia masih mengingat dengan jelas saat Deva mengkhawatirkannya ketika pipinya memerah. Senyum-senyum sendiri pun tak bisa ia tahan saat mengingat kejadian itu. Sesekali, ia menutupi wajahnya dengan bantal.

“Ternyata Deva perhatian banget, dan sikapnya manis. Aku nggak menyesal sedikit pun karena dulu aku yang lebih dulu menghubunginya. Rupanya, dia memang pemalu,” gumam Nindy sambil tersenyum sendiri.

“Paket!” terdengar suara kurir dari depan rumah. Malam ini, kedua orang tua Nindy sedang ada acara, jadi ia sendirian di rumah. Ia segera keluar dari kamarnya dan menuju pintu.

“Atas nama Nindy?” tanya kurir itu.

“Iya, saya sendiri, Pak,” jawab Nindy sambil mengerutkan dahi. Ia bingung karena merasa tidak memesan apa pun.

Setelah menerima paket, ia membawanya masuk. Tertera nama pengirim: Deva.

“Ah… rupanya dari Deva,” ucapnya sambil tersenyum menatap nama itu.

Ia membuka paket tersebut. Ini adalah kali kedua Deva memberikan hadiah untuknya. Hanya saja, kali ini dikirim melalui jasa ekspedisi.

Di dalam kotak itu terdapat sebuah kalung dengan ukiran inisial namanya.

“Manis sekali kalung ini,” gumam Nindy, menatap kalung itu penuh suka cita.

Ia ingin segera mengucapkan terima kasih kepada Deva. Tak lupa, ia memotret kalung itu lalu mengirimkan foto tersebut kepada Deva disertai pesan:

[Nindy: Terima kasih atas pemberianmu. Lain kali, aku juga akan memberikan hadiah yang berkesan untukmu. Kalung ini akan langsung aku pakai.]

Setelah mengirim pesan, Nindy kembali memandangi kalung yang kini sudah melingkar manis di lehernya.

Tak berselang lama, Deva langsung membalas pesan yang dikirimkan oleh Nindy.

[Deva: Kamu tidak perlu membalas pemberianku. Cukup luangkan waktumu untuk bertemu denganku, itu sudah lebih dari cukup bagiku. Semoga kalung itu bisa mengukir namaku di dalam hatimu.]

Membaca pesan itu membuat hati Nindy melayang. Setelah beberapa kali didekati dan diajak berkenalan oleh laki-laki, baru kali ini ia merasakan perlakuan yang begitu hangat dan tulus.

Sikap manis Deva adalah tipe yang selama ini ia idam-idamkan—laki-laki romantis yang tak ragu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata yang lembut.

Setiap orang tentu memiliki preferensi yang berbeda tentang bagaimana ingin diperlakukan oleh pasangannya. Dan Nindy, adalah tipe yang mudah berbunga-bunga saat diperlakukan dengan perhatian dan kelembutan. Hal itu tak lepas dari sosok ayahnya, Pak Danu, yang sejak kecil selalu menunjukkan kasih sayang dengan cara yang hangat dan penuh ketulusan.

Maka, saat melihat bagaimana sikap Deva tak jauh berbeda dari ayahnya, Nindy jadi semakin mudah menaruh hati. Bagi Nindy, Deva seolah menjadi cerminan dari kehangatan seorang pria yang mampu membuatnya merasa dicintai dan dihargai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!