NovelToon NovelToon
Time Travel Dokter Modern Ke Zaman Kuno

Time Travel Dokter Modern Ke Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Zombie / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:248.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lily Dekranasda

Di tengah dunia yang hancur akibat wabah zombie, Dokter Linlin, seorang ahli bedah dan ilmuwan medis, berjuang mati-matian untuk bertahan hidup. Laboratorium tempatnya bekerja berubah menjadi neraka, dikepung oleh gerombolan mayat hidup haus darah.

Saat ia melawan Raja Zombie, ia tak sengaja tergigit oleh nya, hingga tubuhnya diliputi oleh cahaya dan seketika silau membuat matanya terpejam.

Saat kesadarannya pulih, Linlin terkejut mendapati dirinya berada di pegunungan yang asing, masih mengenakan pakaian tempurnya yang ternoda darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat Perangkap Ikan

Pagi itu, setelah Linlin dan Yi Hang selesai sarapan, tiba-tiba terdengar suara riuh di depan rumah.

Yi Hang yang sedang membereskan mangkuknya langsung menoleh ke arah pintu. Linlin juga ikut berdiri, merasa penasaran dengan keributan yang tiba-tiba terjadi.

"Yi Hang! Nona Linlin!"

Pintu rumah terbuka lebar, dan kepala desa beserta beberapa warga desa berdiri di depan rumah mereka. Beberapa pria dewasa tampak berdiri dengan tangan bersedekap, sementara para wanita membawa anak-anak kecil yang bersemangat.

Linlin dan Yi Hang saling berpandangan.

"Kenapa mereka datang pagi-pagi begini?" Linlin berbisik.

Yi Hang mengangkat bahu. "Entahlah, mungkin ada sesuatu yang terjadi."

Kepala desa, Xi Yang, seorang pria tua berjanggut putih dengan postur tubuh tegap, melangkah maju.

"Yi Hang, Linlin," ucapnya dengan suara dalam, "aku mendengar dari anak-anak dan cucu-cucu kami bahwa kalian berencana membuat perangkap ikan?"

Linlin berkedip, sedikit kaget. "Eh? Tapi… kami belum mengatakan apa pun pada orang dewasa…"

Warga desa mulai berbicara satu sama lain.

"Cucu perempuanku tadi malam pulang dan langsung bercerita dengan penuh semangat!"

"Anakku juga! Katanya kakak tabib punya cara menangkap ikan tanpa merusak sungai!"

"Kami ingin mendengarnya langsung darimu!"

Linlin terkejut, tidak menyangka anak-anak itu akan menceritakan rencana mereka sebelum ia dan Yi Hang sempat berbicara dengan kepala desa.

Yi Hang menghela napas pelan, lalu berbisik, "Sepertinya kita sudah jadi pembicaraan di seluruh desa."

Linlin menggaruk kepalanya, sedikit bingung. "Kupikir kita akan membicarakannya nanti dengan kepala desa… tapi sekarang semua orang sudah tahu."

Kepala desa menatap mereka dengan mata tajam. "Jadi, apa benar kalian punya cara menangkap ikan tanpa merusak lingkungan?"

Linlin dan Yi Hang bertukar pandang. Melihat semua warga desa sudah berkumpul dengan penuh antusias, mereka sadar tidak bisa mundur sekarang.

Linlin menarik napas dalam, lalu mengangguk. "Ya, kami memang punya cara. Aku akan menjelaskannya sekarang."

Warga desa semakin bersemangat, berkumpul lebih dekat untuk mendengarkan Linlin dengan penuh perhatian.

Linlin menarik napas dalam, menatap wajah-wajah penuh antusias di depannya.

"Aku dan Yi Hang memang membicarakan cara menangkap ikan tanpa merusak ekosistem sungai," ujarnya. "Kami ingin menggunakan perangkap bambu agar ikan bisa tertangkap tanpa mengganggu keseimbangan alam."

Warga desa mulai berbisik di antara mereka, beberapa tampak penasaran, sementara yang lain masih ragu.

Seorang pria paruh baya dengan lengan berotot melangkah maju. "Perangkap bambu? Apa kau yakin itu bisa berhasil? Kami sudah mencoba menjaring ikan, bahkan memasang jala, tapi tetap saja sulit."

Linlin tersenyum percaya diri. "Metode ini tidak seperti jaring biasa. Aku akan menjelaskan cara kerjanya."

Ia mengambil ranting dari tanah dan mulai menggambar di tanah. "Perangkap ini berbentuk seperti kerucut dengan ujung yang menyempit. Ikan bisa masuk, tapi sulit keluar."

Seorang wanita tua mengangguk pelan. "Seperti sangkar ayam?"

Linlin mengangguk. "Benar! Bedanya, kita meletakkannya di sungai dengan umpan di dalamnya. Ikan yang terperangkap tidak akan mati, dan kita bisa memilih mana yang cukup besar untuk diambil. Ikan kecil bisa dilepaskan kembali agar mereka tetap berkembang biak."

Warga desa mulai saling menatap, beberapa mengangguk tanda paham.

Seorang pemuda muda bernama A-Hu, yang terkenal sebagai pemburu terbaik di desa, menyilangkan tangan di dadanya. "Kedengarannya masuk akal. Tapi bagaimana jika air sungai terlalu deras? Bukankah perangkap itu bisa hanyut?"

Yi Hang yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara. "Perangkap harus diikatkan ke batu besar atau ditambatkan dengan tali kuat di tepi sungai. Itu akan membuatnya tetap di tempatnya."

A-Hu mengangguk, tampak lebih yakin.

Lalu, seorang pria tua lain, yang disebut Paman Luo, berdehem dan menatap Linlin dengan tatapan penuh selidik. "Gadis muda, kau ini dari mana sebenarnya? Bagaimana bisa tahu begitu banyak tentang ini?"

Suasana langsung hening. Beberapa warga mulai melirik satu sama lain, menyadari bahwa selama ini mereka belum pernah benar-benar menanyakan asal-usul Linlin.

Linlin tetap tenang, tersenyum tipis. "Aku hanya pernah melihat metode ini digunakan di tempat lain. Di mana aku tinggal sebelumnya, orang-orang menggunakan cara ini untuk menangkap ikan di sungai yang lebih besar."

Kepala desa mengangkat tangannya.

"Apa pun itu, jika cara ini bisa membantu desa kita, maka kita harus mencobanya!" katanya dengan suara lantang. "Siapa yang mau membantu mengumpulkan bambu?"

Beberapa pria desa langsung mengangkat tangan.

"Aku bisa pergi ke hutan!" seru A-Hu.

"Aku juga!" tambah pria lain.

"Bagaimana kalau kita mulai hari ini?" usul salah satu warga.

Linlin dan Yi Hang saling berpandangan dan mengangguk. "Baik, kita bisa mulai sekarang!"

Sorakan kecil terdengar dari warga desa. Beberapa wanita mulai membicarakan rencana memasak jika mereka berhasil menangkap ikan dalam jumlah banyak, sementara anak-anak bersorak kegirangan.

Linlin tersenyum puas. Tak disangka, ide kecil yang ia bicarakan dengan Yi Hang dan anak kecil sebelumnya bisa membuat satu desa begitu bersemangat.

Yi Hang menoleh ke arahnya dan berbisik dengan suara rendah, "Kau benar-benar cepat menarik perhatian orang-orang."

Linlin terkekeh. "Aku hanya ingin membantu. Lagipula, bukankah ini akan membuat desa ini lebih sejahtera?"

Yi Hang tersenyum samar. "Benar juga."

Dengan semangat yang membara, mereka pun bersiap menuju hutan untuk mencari bambu.

Setelah warga desa bersepakat, kelompok pria dewasa bersiap menuju hutan untuk mencari bambu. Beberapa membawa kapak kecil dan tali, sementara yang lain hanya bermodalkan tenaga dan semangat.

Yi Hang yang berdiri di sebelahnya melirik sekilas.

“Kau yakin ingin ikut?” tanyanya.

Linlin menoleh dengan alis terangkat. “Tentu saja. Aku tidak bisa diam saja saat semua orang bekerja.”

Yi Hang tersenyum tipis. “Kalau begitu, tetaplah di dekatku. Hutan ini bisa berbahaya.”

Linlin tertawa kecil. “Baiklah, Tuan Pelindung.”

Mereka berdua berjalan di belakang rombongan, mengikuti jalan setapak menuju hutan kecil di pinggir desa. Sepanjang perjalanan, Linlin melihat anak-anak berlarian di sekitar sawah, sementara beberapa wanita desa menjemur padi dan berbincang-bincang.

Setibanya di hutan, udara terasa lebih sejuk, dengan pepohonan rindang yang menjulang tinggi. Cahaya matahari hanya bisa menembus sedikit, menciptakan suasana tenang dan nyaman.

A-Hu yang berjalan di depan berhenti dan menepuk batang pohon. “Di sekitar sini ada rumpun bambu yang cukup besar. Kita bisa mulai dari sini.”

Beberapa pria langsung bergegas, mulai menebang batang bambu dengan kapak kecil. Yi Hang ikut membantu, menggunakan pisau panjangnya untuk memotong ranting-ranting yang tidak diperlukan.

Linlin memperhatikan dengan penuh minat. Ia belum pernah melihat proses ini secara langsung sebelumnya.

“Kau mau mencoba?” tanya Yi Hang, menyodorkan pisaunya.

Linlin berkedip. “Aku?”

Yi Hang mengangguk. “Ya. Kau selalu ingin mencoba hal baru, bukan?”

Linlin tersenyum dan menerima pisau itu. Ia mendekati salah satu batang bambu yang sudah ditebang dan mencoba memotong rantingnya. Awalnya canggung, tetapi setelah beberapa kali percobaan, ia mulai terbiasa.

“Tidak buruk,” komentar Yi Hang. “Kalau kau tinggal di sini lebih lama, mungkin kau bisa menjadi tukang kayu.”

Linlin tertawa. “Aku lebih suka jadi tabib, terima kasih.”

Setelah berhasil mengumpulkan cukup bambu, mereka kembali ke desa.

Sesampainya di rumah Yi Hang, Linlin mulai mengajari beberapa warga cara membuat perangkap ikan. Dengan penuh semangat, mereka mengikuti instruksinya, sementara Yi Hang membantu mengikat bambu dengan tali yang kuat.

Menjelang sore, beberapa perangkap sudah selesai dan siap diuji.

“Besok pagi kita akan memasangnya di sungai,” kata Linlin. “Semoga berhasil.”

Warga desa mengangguk dengan penuh harapan.

1
Laya Anita
Recomended parah !!!!
EsTehPanas SENJA
wakakaa akhirnya saling inget yah 🤣
Rifal Taura
kasi banyak kak
Tri Wahyuanta
terus semangat
Maima Elfaam
Kecewa
Maima Elfaam
Buruk
Gibran Ganteng
jgn pisahkan mereka thor
Efa Arfa
Aamiin... semoga dilancarkan...
panty sari
lanjut
Osie
wuuuaaaww puaaass bacanya..keren lilin.. gak sabar akunu ggu action lilin menghempas para pengkhianat kekaisaran
Osie
preeet keluarga sampah..blm tau aja kalian siapa itu linln..sekali hempas habis dah kalian semua
Tiara Bella
wow....romantisnya
Osie
iyyaacch ini si putri menteri sok jumawa ntar nyungsep ndiri baru nyahok
Mineaa
yang ke empat...kira kira cahaya nya berbentuk apa ya.... penisirin akuh....,
MIA,ER
dalam mimpi😏
Mineaa
ha...ha..ha....., dasar si Linlin...bisa bisa nya...bikin kehebohan seantero kekaisaran....
Duwianto
q kasih kopi kak biar semangat ngetiknya 🤭🤭
Paramitha Tikva
Wiiiuh hari ini crazy up,, thank you Thor
Besuk isinya manipulasi
Srie Ncii Herdiansyah
jangan² nanti ada eposod linlin kembali ke dunia modern,dan yihang mencari cara supaya bisa menyusul kesana 🤣🤣
Sribundanya Gifran
thor up bnyak lagi dah tak ksih kopi menemani harimu
lanjut💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!