Rangga yang ditindas dan dibully oleh teman-temannya di kampus. Kini hidupnya berubah drastis setelah dia mendapatkan sistem kekayaan tak terbatas. Dirinya yang dulu terpuruk, kini mulai menunjukkan dominasinya.
Entah itu kehormatan, kekuatan, kekayaan, ketenaran, popularitas, wanita, semua bisa didapatkan dengan mudah. Ikuti kisah Rangga dan petualangannya yang penuh dengan adegan adegan seru yang mendebarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27.Pahlawan Misterius.
Bab 27.Pahlawan Misterius.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sistem jika kunci untuk membuka sepenuhnya sistem yang tertutup adalah menuntaskan misi dan menyelamatkan anak-anak. Tanpa ragu, Rangga segera melangkahkan kakinya menuju ke suatu tempat di mana banyak sekali terdapat aura kehidupan.
Rangga meyakini juga tempat itu adalah tempat di mana lelang sedang berlangsung. Dan seketika tatapan matanya langsung berubah menjadi sedingin es.
Ia paling membenci kegiatan semacam ini. Bukan hanya melanggar HAM akan tetapi juga bibit menghancurkan generasi muda negara Leaf Maple.
Dengan sekali lompatan ia melesat seperti peluru yang ditembakkan dari selongsongnya.
Dan akhirnya mendarat dengan mantap.
Hanya dengan sekali pandang, Rangga bisa melihat jika di depannya ada kubah energi yang membuat segalanya menjadi tak terlihat.
Atau lebih tepatnya, gubah energi ini membuat tempat ini menjadi tak kasat mata untuk menipu pandangan semua orang.
"Suguh cara yang benar-benar licik." ucapnya dengan nada sinis.
Kekuatan yang tergantung dalam perisai ini adalah kekuatan dari seorang Petarung yang berada di ranah Surga level 1 tahap puncak.
Tanpa ragu, Rangga segera mengayunkan tinju-nya ke depan. Dan seolah-olah, seperti kaca yang sangat tipis, perisai energi tersebut langsung hancur berkeping-keping di bawah tinjunya.
"WUSH! DUAR! PYAR!"
Dalam sekejap terdengar suara ledakan dan pecahan yang memegang telinga secara bersamaan.
Sontak saja, ledakan itu membuat orang-orang yang ada di dalam gedung yang sebelumnya sedang melakukan transaksi dengan riang gembira dan saling menawar dengan penuh semangat mendadak menjadi sangat panik.
Ledakan itu bukan hanya bersuara keras tetapi juga membuat seluruh gedung berguncang dan bergetar dengan hebat. Seolah-olah ada gampang bumi dahsyat yang melanda.
Rangga melangkah dengan aura membunuh yang menguar dari dalam tubuhnya. Energi kematian menyebar dengan liar seperti virus yang siapa menelan segalanya. Setiap kali para penjaga gedung lelang melangkah untuk menghadang, maka detik itu juga tubuh mereka langsung meledak menjadi kabut darah.
Darah tersebut terserap oleh energi kematian kemudian di reduksi menjadi bagian dari energi kematian itu sendiri. Dengan begitu, energi kematian dan aura membunuh yang dimiliki Rangga menjadi semakin pekat.
Hal ini bisa terjadi, karenakan rata-rata para penjaga itu adalah petarung yang berada di ranah Bumi level 5 dan 6.
Dengan demikian, bagaimana mungkin mereka bisa mengalahkan Rangga yang saat ini sudah berada di ranah Surga. Jangankan mengalahkan, hanya satu kali melangkah saja tubuh mereka sudah dihancurkan.
Para penjaga mulai berdatangan satu demi satu mereka berniat untuk menghalangi rongga yang menjadi pengacau. Hal yang sebelumnya kembali terulang baru sekali melangkah untuk memberikan langsung meledak menjadi kabut darah.
Satu ledakan dua ledakan tiga ledakan hingga akhirnya ledakan itu terus menggema tanpa henti. Seperti sebuah melodi kematian dari sang malaikat pencabut nyawa.
Sontak saja, kejadian ini membuat semua orang ketakutan bahkan para orang-orang kaya yang mengikuti lelang yang sebelumnya merasa begitu aman, kini tubuh mereka gemetar dengan hebat. Ketakutan yang luar biasa terlihat jelas di wajah mereka yang pucat seperti kertas.
Seolah, kematian itu sendiri tengah berada di depan mereka, melambai untuk membawa mereka tidur ke alam keabadian. Yaitu mati.
Dengan santai, Rangga mulai berjalan, langkah demi langkah, tanpa ada seorang pun yang menghalanginya.
Semua orang yang melihatnya gemetar hebat dan diselimuti oleh ketakutan yang mendalam.
Namun, ada salah satu di antara mereka yang menatap Rangga dengan sinis. Ia merasa latar belakang keluarganya sangat tinggi dan memiliki banyak petarung ahli. Sehingga, ia memiliki kepercayaan diri bahwa pendatang baru yang ada di depannya tidak mungkin akan membunuhnya.
"Hei Nak..Siapa kamu?"
"Aku adalah Leon Davidson. Satu-satunya pewaris keluarga Davidson. Jika kau memiliki kesadaran diri dan mengetahui posisimu, cepat berlutut dan menjadi budakku!"
Kata pemuda itu dengan sangat angkuh.
Mendengar itu, Rangga menyipitkan matanya. Tatapannya menatap lurus ke arah mata Leon, sehingga membuat tubuh leon gemetar, dan entah kenapa tiba-tiba kegelisahan langsung menyelimuti dirinya.
Tepat beberapa detik sebelum kekhawatirannya itu menghilang, tiba-tiba..."
"WUSH! PLAK! DUAR!"
Tubuh rangga secepat kilat langsung melesat ke depan tangannya terayun dan kemudian menampar kepala Leon yang seketika langsung membuat kepalanya meledak.
Bukan hanya kepala, tapi tubuhnya juga ikut terkena dampak kekuatan yang begitu dahsyat, itu benar-benar meledak dan hancur menjadi kabut darah.
Sontak saja, hal itu membuat semua orang menjadi semakin ketakutan. Tubuh mereka membeku dan tidak berani bergerak sedikitpun. Bahkan, ada beberapa tuan muda yang ingin mengikuti jejak Leon dari keluarga Davidson, kini mengurungkan niatnya.
Detik berikutnya, dengan suara yang sangat dingin, Rangga berkata.
"Berlutut!"
"WUSH! BOOM!"
Setelah mengatakan itu medan gravitasi yang sangat dahsyat langsung menyelimuti area dan mengunci semua orang. Tanpa perlawanan sedikitpun mereka semua langsung berlutut dengan sangat keras berbenturan dengan lantai keramik hingga rantai keramik itu benar-benar retak dan pecah menyebabkan tempurung lutut mereka hancur dengan cipratan darah yang memercik kemana-mana.
Rasa sakit yang begitu hebat membuat mereka menjerit dan merintih tanpa suara. Hanya raut wajah mereka yang menampakkan penderitaannya begitu luar biasa.
"Sakit! Sakit sekali!"
"Tolong! Tolong...bunuh saja kami."
Kata-kata itulah yang terus terngiang-ngiang di dalam pikiran mereka.
Dengan demikian, akhirnya tidak ada yang bisa menghalangi Rangga untuk terus bergerak maju mencari lokasi di mana anak-anak disekap dan di kurung.
Kekuatan jiwanya langsung meletus dan menyebar ke segala arah, dan dalam waktu yang singkat, dia dengan mudah menemukan dimana lokasi mereka.
Itu adalah sebuah ruangan besar yang jaraknya mungkin sekitar 500 meter dari tempatnya berdiri. Dengan manipulasi elemen angin, dia bergerak secepat kilat, dan dalam satu kedipan mata, dia langsung tiba di tempat itu.
Beberapa penjaga mencoba menghalangi, namun energi kematian yang merembes keluar dari dalam tubuhnya menyelimuti dua penjaga itu yang kemudian langsung meledakkan tubuhnya menjadi kabut darah. Kabut darah itu menyebar dan direduksi menjadi energi yang kemudian menyatu dengan energi kematian milik Rangga.
Singkat cerita, akhirnya Rangga pun berhasil menyelamatkan anak-anak yang sedang diculik dan diperdagangkan itu. Dengan menaiki sebuah kapal, akhirnya mereka semua kembali ke kota Greenville.
Pertanyaannya adalah mengapa kembali ke kota Greenville dan bukan kota Black Rock?
Jawabannya sederhana.
Ini dikarenakan pelabuhan yang ada di kota Greenville jauh lebih besar dari yang ada di kota Black Rock. Dan sebagian besar anak-anak yang diculik ini juga rata- rata bertempat tinggal di sekitar kota Greenville. Hanya beberapa saja yang dari kota Black Rock.
Bagaimanapun, kantor pusat kepolisian juga berada di kota Granville, sementara di kota Black Rock hanyalah cabangnya saja. Dan hal sebesar ini tentu saja harus diselesaikan oleh pihak kepolisian yang berada di kantor pusat.
Melalui bantuan sistem, sangat mudah bagi Rangga untuk memberikan kabar kepada pihak berwajib.
Dan sontak saja, berita tentang ditemukannya anak-anak yang diculik selama beberapa bulan ini, yang menjadi kasus paling marak dan membuat pihak kepolisian kesulitan dan tak berdaya, kini tiba-tiba mendapatkan kabar kejutan tak terduga seperti ini membuat ledakan kejutan yang menggemparkan seluruh kota Granville.
Polisi juga dengan sangat cepat dan sigap menuju lokasi pelabuhan yang sebelumnya ditunjukkan oleh informan misterius yang merupakan sistem milik Rangga.
Dan benar saja, setelah tiba di sana, polisi menemukan banyak sekali anak-anak yang sebelumnya menjadi list data korban hilang. Yang selama ini mereka cari-cari akan tetap habis. Belum kunjung ditemukan juga. Para orang tua juga segera dihubungi jika anak mereka telah ditemukan.
Dan seketika hari itu menjadi hari yang sangat mengharukan, di mana para orang tua menangis tersedu-sedu. Hati mereka diselimuti oleh rasa syukur yang luar biasa karena telah bertemu dengan anak-anak mereka yang selama ini telah hilang.
Saat ini, pihak kepolisian juga merasa dilema. Siapa sebenarnya informan rahasia itu? Dan sebenarnya apa tujuannya? Namun, karena pihak lain sepertinya tidak memiliki niat jahat. Untuk sementara, pihak kepolisian memberinya gelar Pahlawan Misterius.