10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 34
WHO IS LAILA? WHO IS STACEY?
“Aku tidak punya pilihan lain selain meledakkan mereka.” Ucap Stacey kepada Austin sembari mereka menunggu mobilnya datang.
“Tidak masalah, setidaknya nona Aurora aman.” Balas Austin sehingga Stacey ikut menanggung-anggukan kepalanya kecil.
Mereka berbincang sejenak tentang kehadiran Quinn kembali hingga kesepakatan yang dibuat antara Donovan dan Caleb kali ini.
.
.
.
Sementara di perjalanan. Donovan masih menyetir mobilnya dengan tenang. “Apa orang yang mengajar kalian sempat mendekat?” tanya Donovan tiba-tiba sehingga Laila sempat terkejut akan pertanyaan itu.
“Tidak. Mereka hanya melihat dari kejauhan.” Jawab Laila.
“Dad! Mereka memakai seperti milikmu, bang! Bang!” seru Aurora dengan menutup satu matanya dan jari membentuk pistol. Ih yang benar saja, anak itu sampai tahu.
Laila sekilas menoleh ke Aurora dan menatap ke Donovan dengan kesal.
“Kau bisa melupakan hal itu?” tanya Laila kepada Aurora dengan lembut.
Dengan senyum lebar, Aurora mengangguk. “Yes, Mom!” jawabnya.
Itu sudah lebih cukup bagi Laila. Wanita itu kembali menatap ke Donovan yang masih diam dan menatap lurus dengan tatapan tajam.
“Lain kali berhentilah menunjukkan kegiatan mu kepada nya.” Ujar Laila tanpa menoleh, namun dia terlihat kesal.
Donovan yang mendengarnya pun seketika menoleh. “Dia harus mempelajarinya.” Balas pria itu masih saja menyebalkan.
“Mempelajari? Kau serius?” tegas Laila menatap tak percaya, namun pria itu masih fokus ke depan.
Sungguh! Laila tak menginginkan semua itu. “Sekarang aku ada di sini dan aku akan menjaganya— Darimu juga.” Ucap Laila dengan berani sehingga sekilas pria berkemeja hitam itu menoleh ke istrinya.
Dan Aurora? Anak itu hanya diam memperhatikan kedua orang tuanya yang asik berdebat.
Tentu, ada hal lain yang Donovan pikirkan di kepalanya saat ini. Dan itu mengenai seseorang yang ditunggu oleh Caleb.
...***...
Mansion Stone-Brooks
Berada di dalam kamar, Laila baru saja selesai mandi, dia mengenakan pakaian santai bukan baju tidur atau pakaian yang terbuka. Wanita itu mengintip ke jendela luar yang menunjukkan jelas kegiatan anak buah Donovan yang entah mau kemana?
Dengan tatapan sendu, Laila tak bisa berpikir saat ini. Dia tidak memiliki keluarga lain selain Aurora, dan Donovan— Laila tidak memasukkan nya sebagai keluarga. Atau ada seseorang yang menunggunya di luar sana?
“Pengamatanmu seperti kau sedang ingin membuat rencana.” Ucap Donovan yang tiba-tiba saja masuk tanpa diundang.
Tentu saja Laila menoleh dan ekspresi wajahnya langsung berubah malas. Sementara Donovan sendiri menatap datar.
“Seharusnya kau ketuk pintu dulu.” Ketus Laila.
“This is my home!” balas Donovan dengan sedikit sombong hingga pria itu duduk di sofa panjang dan menoleh ke istrinya yang saat ini berdiri menatapnya.
“Kau hanya akan berdiri? Berikan aku segelas vodka.” Pinta Donovan membuat Laila berkerut alis.
“Maaf, tapi di sini tidak ada minuman— ”
“Lemari kecil di dekat jendela kedua. Buka itu dan kau akan menemukan beer di sana.” Jelas Donovan yang masih bersuara dingin.
Tak ingin berdebat dan ingin Donovan segera pergi. Laila menurutinya, mengambil apa yang pria itu pinta tadi dan memberikannya.
Tentu, pria itu menerimanya, meneguknya hingga habis dalam satu kali tegukan saja. Sementara Laila yang melihat itu dia merasa sakit sendiri di tenggorokannya.
Hingga dia tercengang melihat leher Donovan serta dada bidangnya yang sedikit terlihat karena kancing kemejanya yang memang terbuka dua kancing. -‘Kendalikan dirimu.’ Batin wanita berambut panjang terkuncir rendah itu menggeleng dan berpaling.
“Kenapa kau datang kemari?” tanya Laila yang terus terang dan menatapnya tegas.
Sorot mata silver Donovan benar-benar menggoda saat pria itu balik menatapnya lekat tanpa senyuman sedikitpun. “Meniduri mu.” Jawab jujur Donovan.
Laila tertegun mendengarnya hingga dia sedikit membuka bibir dan nampak gugup. “Why?” tanya Donovan mulai berdiri dari duduknya dan membuat wanita itu lebih terkejut dan waspada.
“Se-sebaiknya kau istirahat atau ada pekerjaan lain? Mungkin saat ini aku sedang kedatangan tamu.” Sebisa mungkin Laila mencari alasan dan berjalan mundur setiap langkah Donovan maju.
Tentu saja pria itu tahu, maksud dari kedatangan tamu khusus bagi para wanita.
“Kalau begitu, aku yang akan memeriksanya.” Balas Donovan yang langsung bergerak cepat menggeret Laila dalam satu gerakan saja membuat wanita itu terpojok ke dinding hingga kedua tangannya di kunci oleh tangan kiri Donovan tepat di atas kepala Laila.
“Lepaskan aku!” pinta Laila namun tak didengarkan oleh pria itu.
Ketakutan di wajah Laila menunjukkan bahwa dia berbohong soal kedatangan tamu. Mencoba melepaskan diri, namun tidak bisa, hingga tangan kanan Donovan yang nakal mulai menelusup masuk ke celana training nya.
“Hentikan!” gertak Laila benar-benar panik sendiri.
“Mendesah lah untukku!” bisik Donovan penuh sensual hingga bulu kuduk Laila berdiri.
Entah kerasukan apa, namun Donovan benar-benar membuatnya tak karuan malam ini. Tangannya bergerak menyentuh nya hingga dalam dan dalam.
Refleks, Laila membuka bibirnya ketika dia merasakan sensasi nikmat dan sakit yang bersamaan ketika tangan Donovan bergerak intens. Jarak wajah mereka begitu dekat sehingga pria itu dapat melihat jelas wajah cantik istrinya yang mencoba menahan desahannya namun tak bisa.
“Aku mohon hentikan...” Lirih Laila mulai gemetar dan berkeringat.
Dirasa sudah terlanjur bergairah, perlahan Donovan melepaskan kedua tangan Laila sehingga wanita itu langsung mencengkram erat lengan kekarnya saat dia merasa akan mencapai puncak kenikmatannya dengan napas memburu.
Tak tahan melihat pemandangan indah dan suara tersebut, Donovan langsung menarik tangan kanannya, menyentuh tengkuk Laila hingga mencium bibir wanita itu.
Suara cecapan dan keterkejutan Laila terlihat jelas saat wanita itu mencoba mendorong tubuh suaminya namun tak bisa. Seakan sudah terlanjur bergairah, Donovan tak melepaskannya, memberikan ciuman dan lumatan di bibir hingga leher Laila.
Sedangkan wanita itu sendiri juga mulai menikmatinya dan sesekali memejamkan matanya dengan bibir terbuka, permainan Donovan membuatnya hilang akal.
...***...
“AKKKHHH!!!” teriak seseorang yang baru saja dihabisi tanpa ampun.
Seorang pelayan bar yang menjadi sasaran akibat tak sengaja menyenggol meja yang terdapat Caleb beserta dua anak buahnya dan dua wanita penghibur yang duduk di sebelahnya.
Hingga kesenangan nya berakhir saat dia melihat kehadiran seseorang yang membuatnya tersenyum miring.
“Lebih cepat lebih baik. Akhirnya kau datang juga!" Ucap Caleb menatap ke sosok wanita yang berdiri di depannya dengan tatapan berani.
Wanita cantik yang saat ini mengenakan mantel hitam dan rambut tergerai. “Senang karena akhirnya aku bisa melihat anggota Scarpelli lagi! Apa aku harus memanggilmu kakak? Atau Caleb?!” ucap wanita itu menyeringai kecil.
“Kau ingin membicarakan soal perintah Donovan? Maka duduklah.” Pinta Caleb yang tak menyangka bahwa Donovan akan mengirim seorang wanita untuk mengantar pesan secara langsung.
Stacey duduk dengan tenang, dia datang sendirian bersama dua pria lain yang menunggunya di mobil.
Wanita itu tersenyum miring menatap Caleb yang mulai menawarkan segelas beer untuknya. Tentu saja Stacey tidak menolaknya.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Besok mungkin aku tidak update yaaaa dan **setelah 50 bab mungkin aku akan** membawakan cerita baru seperti biasa karena sebentar lagi misteri adik Caleb juga akan segera terkuak untuk mengurangi rasa penasaran kalian 😁 jadi mohon bersabar!!!!! Dan kalian tahu kannn kalau aku selalu membuat cerita berdobel² sesuai kemampuan otak kecilku 😌 Jadi mohon dimaklumi dan semoga tidak bosan <( ̄︶ ̄)>
Dan iya, maaf jika cerita membosankan mata kalian, juga....
Tau ah, bingung mau bilang apa lagi. Itu saja 😅😌
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!!
Thanks and See Ya ^•^
apakah akan menjadi kenyata,an hehehehe..
ternyata mereka saling merindukan & saling terikat satu sama lain 😀😍😘🫢🤭