NovelToon NovelToon
Istri Tengil Jenderal Impoten

Istri Tengil Jenderal Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan Tentara / Sugar daddy
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alensvy

100% fiktif belaka, tidak ada kaitan dengan siapapun di dunia nyata atau di mana pun!!


"Gue nggak mau tau, kita menikah pokoknya. Lo, suami gue!"

Aria, gadis tengil 20 tahun, asal nyelonong masuk ke kamar hotel setelah mabuk di pesta temannya. Dengan penuh percaya diri, ia menodong pria di dalam kamar untuk menikah dengannya. Masalahnya? Pria itu adalah Jenderal Teddy Wilson, duda tampan 35 tahun yang dikenal dingin dan tak tersentuh. Yang lebih mengejutkan? Teddy tidak menolak.


Gimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 : Teddy Bohong?

...****************...

Gue berusaha tetap tenang. Tetap cool. Tapi jujur aja, otak gue udah nyari jalan keluar.

Salah strategi, Aira. SALAH STRATEGI!

Teddy masih di posisi yang sama. Deket banget. Tatapan matanya gelap. Udara di kamar makin panas dan berbahaya. Gue menghela napas, berusaha terlihat santai.

"Eh, lo mau ngapain?" suara gue agak goyah, tapi gue langsung batuk kecil buat nutupin kegugupan.

Teddy enggak jawab. Dia cuma menatap gue lekat-lekat. Dan gue mulai gak nyaman.

Oke, gue harus ngegas. Biar dia mundur. Gue lipat tangan di dada dan memiringkan kepala.

"Kan lo impoten," gue nyeletuk santai.

Teddy langsung nyipitkan mata. Gue tahu itu kena. Tapi gue masih lanjut.

"Lo mau ngapain juga, hah? Lagian… mana mungkin lo bisa apa-apa?" Gue mendelik sok menantang. "Kemarin aja gue pake baju minim, lo diem aja kayak patung!"

Teddy masih diem. Gue pikir gue menang.

Tapi detik berikutnya…

Dia Senyum. Bukan senyum biasa. Senyum yang… anjir, ngeri banget. Jantung gue langsung mencelos.

Otak gue panik. BATAL, BATAL, Batal! Gue belum sempat kabur. Dalam hitungan detik, tubuh gue udah ketindih sama tubuh besar dan beratnya.

"GUBRAK!"

Gue langsung ngelotot. APAAN INI?!

Teddy beneran nimpa gue!

Badan gue yang kecil dan mungil sekarang tersandwich sama tubuhnya yang gede, kekar, dan berat—YA ALLAH, APA DOSA GUE?! Gue reflek pukul dadanya. Keras. Tegap. Kek otot batu.

"WOY, TEDDY! LO NGAPAIN?! SINGA NGANDEP, WOY!" Gue berontak panik.

"Kata lo gue impoten?" Tanya Teddy yang malah nyengir tipis.

Gue langsung ngerasa salah ngomong.

"Ehehe… becanda, Bang." Gue pasang wajah manis. "Lagian, lo diem aja kemarin pas gue pake baju minim."

Tatapan Teddy meredup. Matanya tajam banget.

"Siapa bilang gue diem aja?"

Duar. Jantung gue rontok. Bibir Teddy nempel di telinga gue, suaranya dalem dan berat.

"Siapa bilang gue enggak ngerespon?"

GUE PANIK. INI FIKSI KAN? HARUSNYA ADA JALAN KELUAR BUAT GUE?! Gue berusaha keras buat nelan ludah.

Tapi tenggorokan gue seret banget. Gue bisa MERASAKAN sesuatu yang keras di bawah sana. Gue langsung membeku.

MATI GUE.

Gue reflek dorong dada Teddy, tapi tangan gue keangkat percuma—nih orang kayak batu bata. Gak geser sama sekali!

"Takut?" Pertanyaan Teddy seperti ancaman besar buat gue.

Ya, jelas!

"YA!" Jawab gue cepet-cepet dan menganggukkan kepala.

Dia ketawa pelan, suaranya dalam banget, terus turun nyium leher gue dengan sedikit menggigitnya.

"AKU DULU MEMANG IMPOTEN," bisik Teddy deket kuping gue.

Gue nahan napas.

"Tapi…" Dia diem sebentar.

Gue makin deg-degan.

"Tubuh gue pertama kali bereaksi…"

Teddy ninggalin kata-katanya menggantung. Gue reflek nengok ke dia, nunggu kelanjutannya. Jangan bilang... Saat itu, dia nyengir miring.

"Saat pertama kali kita ketemu."

Gue langsung mikir keras. Pertama kali ketemu? Gue nyipit-nyipitin mata, coba nginget-nginget.

—Dan tiba-tiba, FLASHBACK TERPUTAR DI OTAK GUE. MALAM ITU. Gue mabuk berat, nyelonong masuk kamar orang, masuk ke kamar Teddy. Gue ketawa kek orang gila, langsung naik ke pangkuannya, duduk di atas pahanya… dan menggoyang-goyangkan pinggul.

Gue langsung membeku di tempat. Gue buka mata lebar-lebar.

TAPI TEDDY CUMA KETAWA PELAN.

"Dan sejak itu…" Suaranya dalem banget.

"Tubuh gue selalu bereaksi tiap lo deket."

GUE NYESEL. SERATUS PERSEN NYESEL. KENAPA GUE WAKTU ITU GAK PENSIUN MINUM ARAK?!

Gue masih membeku. Otak gue nge-lag. Jari-jari gue lemes di dada Teddy, dan detik itu juga gue ngerasa mau pingsan di tempat.

Teddy masih nempel di atas gue. Badannya gede, berat, dan ototnya kenceng banget. Tiap napasnya berhembus di leher gue, bener-bener bikin jantung gue gak karuan.

"Lo… serius?" Gue nelen ludah susah payah.

"Menurut lo?"

Gue ngeliatin matanya. Matanya keliatan… jujur. Bahaya.

"Jadi… lo dari dulu… ngg…" Gue gak bisa nerusin kalimatnya.

"Bukan dari dulu." Teddy ngomong sambil jarinya ngelus garis rahang gue pelan. "Cuma sejak ketemu lo."

Sumpah, gue makin mau kabur.

TAPI, TANGAN TEDDY MALAH TURUN KE PINGGANG GUE.

"Dan lo tahu nggak?" bisiknya di kuping gue. "Sejak itu, tiap lo deket, gue harus nahan diri mati-matian."

GUE BENERAN MAU MINGGAT. Gue reflek dorong dadanya, tapi malah makin dipeluk.

"Te-Teddy!" Gue megap-megap.

"Hm?" Dia nyenderin dagunya di bahu gue.

SIAL. BAUNYA HARUM BANGET.

"Lo impoten, kan?! Gue bisa santai kan, kan?!" Demi apapun gue beneran panik banget.

"Lo pikir gue impoten beneran?" tanyanya godain gue. Yakin banget, pasti dia godain gue.

"JANGAN BOHONG, LO—" Ucapan gue terputus saat mau dorong badan Teddy tapi malah makin erat dia meluk gue.

Dan gue membeku di tempat.

GUE BISA MERASAKAN ADA SESUATU DI BAWAH SANA. DAN ITU JELAS BUKAN DOMPET. GUE LANGSUNG PANIK.

"TEDDY, LO GAK BOLEH GINI!"

"Gimana? Masih berani bilang gue impoten?"

Gue ngangguk cepet. "MASIH!"

"Berani taruhan?" Teddy ketawa.

"ENGGAK!" Gue langsung geleng-geleng. "Udah, udah, udah! Gue ngaku salah! Lo sehat walafiat!"

Teddy narik napas panjang. "Bagus."

Gue nelen ludah.

"Tapi…" Teddy miringin kepalanya. "Lo bakal tanggung jawab, kan?"

Gue langsung mau nangis. "Tanggung jawab apaan?!" Sebenarnya gue tau apa yang dia maksud, tapi tetap aja.

"Lo udah bangunin sesuatu yang harusnya tidur."

MATI GUE. Gue benar-benar gak punya pilihan lain. Jadi, dengan pikiran yang pendek banget, gue nekad.

Tangan gue langsung menggenggam ‘itu’ dari balik selimut.

Dan… gue merasakan sesuatu yang keras, panas, dan besar banget. Sumpah, GUE BENAR-BENAR SYOK.

Teddy langsung menggeram pelan. Matanya merem, rahangnya mengeras, dan napasnya berat.

Gue yang makin panik.

APAAN NIH?!

Detik berikutnya, gue langsung nendang perut Teddy pake lutut sekuat tenaga!

"ARGH!" Teddy langsung jatuh ke samping sambil megap-megap.

Gue buru-buru bangkit, ngelap tangan gue ke selimut, ke baju, ke kasur, bahkan ke kepala Teddy yang lagi kesakitan kebentur kepala tempat tidur kami.

"IH! GUE ABIS PEGANG APAAN?! JIJIK BANGET!" Gue bener-bener kayak orang kesurupan.

Teddy masih meringis kesakitan. "Aira…"

"ENGGAK! GUE GAK MAU TANGAN GUE TERNODAI!" Gue makin ngelap tangan gue ke rambutnya.

Teddy langsung menatap gue dengan tatapan tak percaya.

"Lo serius ngelap tangan lo ke kepala gue?"

"IYA! LO HARUSNYA BANGGA! BERARTI RAMBUT LO BERSIH, KAN?!"

Teddy narik napas panjang. Lalu detik berikutnya, dia narik gue lagi.

"TEDDY, JANGAN MACEM-MACEM!"

Tapi gue terlambat. Gue udah dalam dekapan dia lagi.

DAN DIA KETAWA.

Teddy menatap gue lekat-lekat sambil masih nahan tawa.

"Jadi, sekarang lo udah tahu gue gimana, kan?" katanya pelan, tapi ada nada bahaya di situ.

Gue masih megap-megap. "Gue… gue enggak tahu apa-apa!" Gue berontak dikit, tapi pelukannya makin erat.

Teddy mendekatkan wajahnya ke gue. Napasnya panas banget di kulit gue.

"Jangan pancing gue lagi, Aira." Suaranya rendah, pelan, tapi bikin bulu kuduk berdiri.

"Gue enggak pancing apa-apa."

"Gue gak marah soal ikan."

"HAH?" detik itu juga, gue langsung melongo.

"Yang bikin gue kesel tuh kaki lo lecet." Matanya menelusuri kaki gue yang ada bekas perban. "Terus lo malah lebih sibuk ngebujuk gue pake cara absurd, bukannya istirahat."

Gue mau buka mulut, tapi Teddy keburu nyentuh pipi gue pelan.

"Dan satu lagi…" Dia nyengir tipis. "Gue sebenernya cuma nikmatin aja bujukan lo."

Gue langsung ngebul. "LO SERIUS?! LO CUMA NIKMATIN GUE MERENDAHKAN DIRI?! CARI MUKA SUPAYA DIMAAPIN?!"

Teddy ketawa.

"Lo…" Gue nunjuk-nunjuk mukanya. "LO JAHAT BANGET, ANJIR! JADI GUE BENGONG SEPANJANG HARI ITU CUMA BUAT—"

Dia tiba-tiba narik tangan gue pelan dan nyium punggung tangan gue.

Gue otomatis diem.

"Kalau soal… ehem." Teddy menatap gue dengan serius. "Kalau lo belum siap, gue gak akan maksa."

Gue terdiam.

Matanya… tulus.

Aneh banget, tadi dia tengil, terus sekarang jadi lembut banget.

Gue mengalihkan pandangan. "Y-Ya iyalah, lo gak boleh maksa."

Teddy ngelus rambut gue pelan. "Ya udah, sekarang tidur."

"Lo tidur di bawah," gue ngeles.

Teddy langsung angkat alis. "Nggak."

"Brengsek." Gue ngedumel, tapi akhirnya nyusup ke dalam selimut.

Teddy ikut rebahan. Tapi sebelum gue merem, gue masih ngedumel pelan.

"Sial, ketipu gue."

Dan yang gue denger sebelum gue beneran tidur, cuma suara ketawanya yang tertahan.

.

.

.

Next 👉🏻

1
Naufal DESIGN 2
thoooorrrrr
Alen's Vy: Sayaaaa/Bye-Bye/
total 1 replies
💝F&N💝
ayo up lagi thor. seru banget ceritanya. kocak juga ngegemesin yg baca.
Alen's Vy: Makasih dah nunggu, besok aku up yaa/Grievance//Whimper/
total 1 replies
D_wiwied
bikin hari2 mu jd lbh berwarna ya bang.. dg ketengilan yg haqiqi dr istrimu
💝F&N💝
wah kocak parah. aku suka
suka banget bahkan

ayo lanjut lagi.....
biar semakin seru.......
Semangat
Lanjut thorrr
D_wiwied
bangun tidur liat notif dan lgs baca, auto melek deh 🤣🤣
D_wiwied
damailah orang habis dpt jatah setelah sekian lama mati suri ya Ted 🤭😆😆😆
Alen's Vy: Di hajar terus mentang² dulu ga bisa/Curse//Curse/
total 1 replies
💝F&N💝
akhirnya .......
D_wiwied
duuh malah digantungin lagi.. lagi kangen kangennya lho ini
D_wiwied: siap, ditunggu selalu
Alen's Vy: Nanti tak update lagi, tp masak dulu aku wkwk/Curse//Curse/
total 2 replies
Miss Marsini
Asap thor
Semangat
lanjut aja sekarang thorr/Sob/
Alen's Vy: Besok ajalah ya. Mau masak😭
total 1 replies
Naufal DESIGN 2
wooy mana sambungannya🤣
Alen's Vy: Besokk/Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
Naufal DESIGN 2
wooyyyy mana sambungannya🤣🤣
D_wiwied
yang kangen yang kangeeenn
D_wiwied
wkwkwk parah banget kamu Aira,, tp ya mau gimana lg orang lg haid juga
D_wiwied: bikin kentang ga tuh 🤣🤣
Alen's Vy: Ya kan, ini momen yg /Angry/ udah di ujung tanduk si Teddy wkwk/Curse//Cry/
total 2 replies
D_wiwied
nahlooo suamimu cemburu tu
D_wiwied
yaaah ga jadi dong 🤭😆😆
D_wiwied
akankaaah.. dieksekusi??? 😋
D_wiwied
dah masuk perut 😬🤭
💝F&N💝
tuh kangen kaaaaaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!