BTMTM S2 : TRIPLETS STORY

BTMTM S2 : TRIPLETS STORY

BAB 1

Hallo.... Selamat datang di Novel "BTMTM Season 2 : Triplets Story", ini sambungan cerita dari Novel "Benih Triplets Milik Tuan Muda" ya. Buat para readers yang baru datang dan yang penasaran dengan cerita nya, silakan baca season 1 nya dulu.Terima kasih👍🥰

Buat readers yang sudah setia di karya Author dan sudah selalu sabar menunggu Season 2 nya, Pada ngga sabar kan dengan Season 2 nya, nih Author hadirin kembali cerita nya. Terima kasih banyak buat para readers yang masih setia dan sudah mau mampir juga di season 2 ini.🥰❣️

Jangan lupa dukungan nya, Like, koment, vote dan hadiah nya ya🥰👍

SELAMAT MEMBACA❣️❣️

° ° ° ° °

Di sebuah sekolah menengah atas alias SMA yg terkenal Elit dan sangat bergengsi.

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, artinya jam pelajaran telah usai.

Dua orang gadis remaja cantik namun berpenampilan culun langsung membereskan buku-buku mereka.

Dua orang bocah perempuan yang dulu cerewet dan cantik itu, kini menjelma menjadi gadis culun yg sangat tidak menarik minat para lelaki.

Jika saja kedua gadis itu tidak culun, maka bisa di pastikan bahwa semua siswi akan langsung minder akibat pesona kedua gadis remaja yg cantik dan tentu saja kaya raya, akan tetapi saat ini semua orang hanya tahu nya mereka gadis culun yg hidup di kelas menengah ke bawah, dan numpang kaya pada ke 2 pria tampan yg tak lain dari Zio dan Zayn, yg memang terkenal tajir melintir.

"Raudha nanti jangan lupa temani aku ya." Ucap salah seorang gadis kepang dua dengan kacamata bulat nya.

"Iya Ara bawel." Sahut seorang gadis yg juga dengan rambut kepang dua, beda nya dia tidak memakai kacamata bulat nya.

"Kamu juga bawel Raudha." Ujar Arania, iya gadis berpenampilan culun itu adalah Arania Sonia.

"Kamu lebih bawel." Raudha alias Raudhatul Zea Az-Zahra juga pastinya tak mau mengalah. Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas kedua gadis itu merubah penampilan mereka menjadi culun.

Bukan tanpa alasan mereka berpenampilan demikian, hal itu di lakukan Ara dan Raudha agar tidak banyak lelaki mengejar mereka.

Zea yg tadinya di panggil Zea, sejak sekolah menengah kebanyakan teman-teman nya malah memanggil Raudha, lantaran nama nya terkenal sebagai Raudhatul. Hanya orang-orang terdekat nya saja yg tetap memanggil Zea, itupun tidak di lingkungan sekolah, jika di lingkup sekolah mereka akan memanggil Zea dengan nama Raudha atau Raudhatul.

Zea mulai bangkit dari duduknya, sambil menenteng tasnya. Arania juga bangkit dari duduk nya, kedua gadis itu berjalan keluar kelas.

Belum juga langkah kaki kedua gadis itu mencapai ambang pintu, seorang gadis dengan penampilan yg lebih mirip seperti ondel-ondel lantaran make up nya yg tebal.

"Eh cupu." Ucap seorang gadis tadi, sambil bersedekap dada menatap Arania dan Zea.

"Ada apa?." Sahut Zea sambil menatap sinis gadis yg bernama Vina tersebut.

"Gue bukan bicara sama Lo, tapi sama dia." Tunjuk Vina pada Arania.

"Mau apa?." Kali ini Arania yg angkat bicara, sambil menatap Vina dengan mata memicing tajam.

"Berapa kali Gue bilang, jauhi Zio." Bentak Vina sambil menunjuk wajah Arania.

"Memang nya Zio siapa lo?." Zea angkat bicara, dia paling tak suka kalau ada orang yg berani pada Arania.

"Ahahaha." Vina tertawa mendengar pertanyaan zea, tidak tahu saja dia bahwa Zea adalah saudara kembar Zio.

"Lo nanya siapa Zio, tentu saja dia pacar Gue." Sahut Vina kemudian, sambil tersenyum miring pada Zea.

"Ahahaha." Kali ini giliran Arania dan Raudhatul yg tertawa mendengar pengakuan bohong Vina.

"Berani sekali kalian menertawakan Vina." Tiba-tiba suara seorang gadis remaja lain nya membela Vina.

"Memang nya ada larangan tidak boleh tertawa?." Tanya Zea, menatap gadis yg merupakan teman akrab Vina, Misel nama nya.

“Ngapain Lo menatap gue dengan melotot gitu, mau gue colok mata Lo.” Misel menatap tajam Zea.

"Turunin tangan Lo." Suara berat seorang remaja lelaki tampan tiba-tiba menyela sambil menyentak tangan Misel yg semula menunjuk Zea.

Melihat remaja tampan tersebut, lekas-lekas misel merubah ekspresi nya, yg semula kesal pada Zea, kini sekarang malah tersenyum manis menatap Zayn. Iya Zayn datang untuk menghampiri Zea dan Arania, bocah yg dulu nya terkenal cool kini penampilan nya semakin dingin bagai tak tersentuh, hanya dengan Arania, Arumi, Zea dan saudara nya saja pria tampan nan keren itu akan berbicara, itupun hanya seadanya.

"Zayn, mereka berdua yg lebih dulu mencari gara-gara sama aku." Misel malah mengadu pada Zayn, sambil bergelayut manja di lengan Zayn.

Zayn langsung tersenyum miring, menatap Arania dan Zea bergantian, kedua gadis itu hanya mengedikkan bahu tak acuh.

"Minggir." ucap Zayn langsung menyingkirkan Misel dari lengan nya. Yang membuat Misel hampir terjungkal, jika saja Vina tidak menahan nya.

"Lo kira gue buta, ingat ya sekali lagi kalian berdua mengusik Arania dan Raudha, maka gue pastikan kalian berdua hanya tinggal nama saja." Kecam Zayn, dengan suara dingin dan penuh intimidasi. Mendengar perkataan Zayn, kedua gadis tadi langsung kicep.

"Ayo Raudha, Ara, kita pulang." Zayn langsung meraih tangan Raudha untuk mengajak nya pulang.

Ketiga orang itu langsung berjalan menuju parkiran, disana sudah menunggu Zio.

"Zio." Arania langsung berteriak memanggil Zio, gadis itu mengulas senyuman terbaiknya, sambil melepaskan kaca mata bulatnya.

"Jangan ada adegan peluk-peluk dan tidak perlu bilang kangen-kangenan segala." Zayn mulai menyeletuk, dia sudah gemas dengan tingkah laku Zio dan Arania yg bucin akut.

Setiap kali bertemu pasti kedua nya langsung peluk-peluk, dan bilang kangen-kangenan segala, padahal setiap hari bertemu, dan itu sangat alay menurut Zayn.

"Kak Zayn tidak boleh begitu, nanti kalau kak Zayn yg bucin terus di gangguin tak terima." Ujar Raudha, sambil menatap Zayn.

"Ah Zea, mengapa kamu selalu membela Zio." Dengus Zayn.

"Sudah-sudah, ayo kita pulang." Zio menengahi, sejak tadi sopir mereka juga sudah menunggu.

"Ara, aku duluan." Zea berkata pada Arania, yg di balas anggukkan kepala oleh Arania, karna gadis itu sibuk bermanja-manja dengan Zio.

"Ara, aku pulang dulu ya, kamu juga pulang lah sana, jangan keluyuran, atau aku aduin Mama." Peringat Zio, sambil mengusap lembut rambut Arania.

"Siap Tuan muda ku." Sahut Arania, sambil memberi hormat, setelah itu gadis tersebut melabuhkan sebuah kecupan hangat di pipi Zio, begitulah kedua insan itu sehari-hari, sedangkan Zea dan Zayn hanya bisa menjadi penonton drama kedua bucin itu.

Ara berlalu meninggalkan Zio, dan menuju mobil jemputan yg juga telah menunggu nya. Zio yg dulu nya kaku,perlahan mulai mencair karna Arania, tapi hanya bersama Arania dan Zea saja Zio akan sedikit cerewet.

"Dadah tampan, dadah semuanya." Arania persamaan tangan pada ketiga kembar.

Zio membalas dengan mengacungkan jempol saja. Dari kejauhan Vina melihat semua itu.

"Dasar gadis cupu kurang ajar, berani sekali dia mendekati Zio ku." Gumam Vina sambil mengepalkan tangan nya kuat, merasa cemburu melihat Zio dekat dengan Arania, yang menurut Vina sama sekali tidak cocok dengan Zio, lantaran Arania berpenampilan cupu, sehingga Vina mengira bahwa Arania dan Zea adalah gadis miskin yg kebetulan di baiki oleh Zio dan Zayn.

Di sekolah itu tidak ada yg tahu siapa Zea, karna ketiga kembar itu berbeda kelas, Zea sekelas dengan Arania, sedangkan 2 saudara Zea yg lain nya berada di kelas yg berbeda, tentu saja itu atas permintaan Elang, sebab jika ketiga kembar itu di jadikan satu kelas bersama Arania, maka yg ada mereka bukan nya belajar, malah sibuk bercanda dan saling bedebat.

Pernah waktu SMP ke 4 orang itu satu kelas, dan berujung setiap hari mereka bolos sekolah hingga Elang dan Erick harus bolak balik ke sekolah lantaran kelakukan ke 4 orang itu yg selalu berbuat ulah.

Oleh sebab itulah saat memasuki SMA, Elang dan Erick sepakat untuk memisah kelas mereka, kedua Ayah itu sudah bosan menjadi tamu di sekolah.

Bahkan kedua ayah itu juga yg menyarankan agar anak gadis mereka berpenampilan cupu saja, agar tidak di goda para lelaki terus menerus dan berujung kedua gadis itu akan berantem.

Iya betul, Arania dan Zea sudah sangat pasih dalam bela diri, sejak kepergian Mark, Zea dan Ara bahkan ke 2 saudara Zea lain nya memutuskan untuk belajar bela diri, dengan guru nya adalah Alea dan Kania,Kania adalah mama dari Arumi, serta anggota genk Arnold.

Maka nya jika di sekolah sedikit saja ada yg berani menatap penuh minat pada Arania dan Zea maka kedua gadis itu akan langsung menghajar nya, atau ke 2 saudara Zea yg akan menghajar nya.

Jadi menjadi culun adalah ide terbaik dari Elang dan Erick untuk Arania dan Zea, untunglah kedua gadis itu setuju, dan mereka bisa sekolah tanpa di ganggu para pria remaja yg selalu mengejar mereka, lantaran terpesona dengan kecantikan kedua gadis itu.

   Kembali ke topik semula.

Zio masuk ke mobil setelah dadah-dadah dengan Arania tadi. Saat dia memasuki mobil, Zio tidak melihat adanya Zayn disana.

"Dimana Zayn?." Zio bertanya pada Zea.

"Tidak tahu kak." Sahut Zea apa adanya, gadis itu celingak celinguk keluar jendela mencari keberadaan Zayn.

Dan ternyata orang yg mereka cari malah asyik-asyik kan cengar cengir, sambil berpose macam-macam gaya. Iya benar remaja tampan itu sedang berselfie ria dengan para gadis-gadis yg menganggumi Zayn.

Zayn yg dulu tidak suka menggoda para gadis cantik, kini malah dia yg sering di goda para gadis, dan Zayn akan dengan senang hati menanggapi nya, bocah yg dulu nya kalem kini malah berpenampilan sedikit bad boy, dengan baju seragam yg ia keluarkan, rambut di tata sedikit berdiri, jangan lupakan aksesoris ala anak gaul melekat sempurna di tangan nya.

Zayn memang tumbuh menjadi seorang pria playboy yg suka tebar pesona sana sini, dan setiap ada yg mengajak nya berpacaran maka Zayn akan menerima nya. Meskipun setelah seminggu Zayn akan meninggalkan nya. Intinya putra Claudia dan Elang satu itu suka gonta ganti cewek.

"Kak itu dia." Tunjuk Zea, pada Zayn yg masih di kerumuni para siswi yg notabene nya merupakan fans berat Zayn.

Ke 2 orang itu langsung melemaskan bahu mereka, dan saling melempar pandang.

"Kapan Zayn akan tobat." Lirih Zio.

"Sepertinya Kak Zayn akan tobat kalau sudah bertemu gadis kecil nya waktu itu." Sahut Zea.

"Gadis kecil." Tanya Zio.

"Gadis kecil yg mana?." Tambah Zio lagi, sambil menatap Zea meminta penjelasan.

Zea hanya bisa meringis, dia tak sengaja keceplosan mengatakan tentang gadis kecil nya Zayn, selama ini Zayn hanya bercerita pada Zea tentang kalung yg di berikan Senna dan bagaimana mereka bertemu.

"Dasar mulut tidak ada akhlak, kenapa suka sekali bicara sembarang." Gerutu Zea pelan, sambil menepuk mulut nya pelan, gadis itu merutuki mulut lemes nya.

      *

Bersambung................

Oh iya..author mohon kalo ngga suka dengan novel yang Author buat silahkan tinggalin aja, jangan merendahkan bintang nya atau membuat karya Author seolah-olah jelek atau tidak layak dibaca, itu akan membuat author nya tidak semangat dalam melanjutkan karya nya lagi, Berkarya tidak lah mudah Terima Kasih🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Wawa sakura Lavender

Wawa sakura Lavender

Zea yang tadinya dipanggil zea (harusnya Zea yang dulunya dipanggil zea sekarang bertukar kepanggilan raudha)kalo tadi tu bermaksud baru je kalo dulu tu bermaksud sudah lepas bertahun-tahun.dulu masa kecil dipanggil zea masuk menengah dipanggil raudha.

2025-01-25

0

fee2

fee2

tadi aq kira siapa raudha ternyata zea. jelita.... anaknya Jonathan bdan Jennifer pasti udah gde juga ya....

2025-01-16

0

Salma Suku

Salma Suku

Mampir thor...

2025-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 EPS 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
EPS 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!