Hidup kembali setelah mengalami kematian yang tragis, Xue Shan Shan memutuskan untuk membalas dendam pada orang-orang yang membuat hidupnya menderita.
Terutama, pada Pangeran Mahkota yang menjadi suaminya dan Xue Yuwen yang merupakan adik tiri sekaligus madunya.
Dia bersumpah akan menghancurkan mereka semua sampai ke tulang-tulang!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan Penguasa Negeri
"Merebut apanya?" Selir Agung Mei memasang ekspresi tak senang. "Jika Kaisar tidak mau, apa ada yang bisa memaksanya?"
Jangankan Selir Agung Mei, bahkan anak kecil saja tahu bahwa tidak ada yang bisa memaksa Kaisar untuk menikah, jika dia tidak bersedia.
Permaisuri Xuan juga tahu hal itu.
Memangnya, siapa yang berani menentang keputusan penguasa negeri?
Namun, Selir Agung Mei tahu kesulitan yang dialami Kaisar waktu itu.
Sejak kecil, Selir Agung Mei memang sudah berteman dengan Kaisar hingga mereka saling mencintai dan menikah. Selir Agung Mei dengan setia mengikuti Kaisar memperluas kekuasaannya, bahkan saat pergi berperang pun dia ikut menemaninya.
Bisa dikatakan, Selir Agung Mei adalah wanita yang menemani Kaisar dari nol.
Jika saat itu keluarga Selir Agung Mei adalah keturunan bangsawan yang memiliki kekuasaan, maka Kaisar tidak perlu melakukan aliansi pernikahan dengan Negara Fanrong demi kesejahteraan Negara Yuzhou.
Sudah tentu, saat ini Selir Agung Mei yang akan menjadi ibu negara.
Namun, takdir berkata lain.
Meski kecewa pada takdir, Selir Agung Mei tidak bisa menolaknya.
Setidaknya, wanita yang menjadi ibu negara saat ini sangat rendah hati.
Jika tidak, Selir Agung Mei pasti sudah disulitkan karena menjadi wanita yang ada di hati Kaisar.
"Jika ada yang bersalah padaku, maka Kaisar-lah orangnya. Apa hubungannya dengan Permaisuri?" Selir Agung Mei menggenggam tangan Permaisuri Xuan. "Aku, Yuan Jia Mei bukan orang yang suka melampiaskan amarah pada wanita lain jika pasanganku menikahi wanita lain."
Dalam diam, Permaisuri Xuan mengagumi ketulusan hati Selir Agung Mei.
Saking tulusnya Selir Agung Mei, dia bahkan dengan murah hati duduk bersama Permaisuri sembari menuangkan sup jahe dan menceritakan masa lalunya.
Jika itu wanita lain, Permaisuri Xuan yakin wanita itu pasti sudah berusaha keras untuk menjatuhkannya. Bahkan, melakukan berbagai cara hanya untuk merebut posisinya.
"Lagipula, aku sudah melampiaskan kekesalanku pada Kaisar saat itu." Selir Agung Mei tersenyum saat bayangan dirinya merajuk pada Kaisar saat dirinya diduakan. "Aku sudah memarahi dan memukul, bahkan menendangnya dari tempat tidur. Namun, itu sudah berlalu selama dua puluh tahun, aku tidak kesal lagi. Lalu, kenapa permaisuri masih memikirkannya?"
Saat itu, Selir Agung Mei memang merasa sakit hati yang tak tertahankan. Akan tetapi, begitu mengingatnya kembali, dia merasa kenangan itu cukup manis juga.
Permaisuri Xuan tersenyum lembut. "Aku bahkan sangat menyukai sifat adik, tidak heran jika Kaisar sangat mencintaimu."
Di mata dunia, Selir Agung Mei memang tampak tegas dan terkenal kejam.
Keputusannya juga mutlak, sama seperti keputusan Kaisar. Jadi, tidak ada yang berani menentangnya!
Namun, di mata Permaisuri Xuan, Selir Agung Mei adalah wanita lemah lembut dan baik hati.
Selir Agung Mei tidak lagi menanggapi kata-kata Permaisuri Xuan yang terlalu menyanjung dirinya, dia justru mengalihkan pembicaraan. "Kakak, kamu tidak ingin Ye Zhiyun masuk istana bukan karena dia pelayan, kan? Aku tahu, kamu bukan tipe orang yang memandang rendah orang lain."
"Sebenarnya, aku sangat ingin Chenyu menikahi Shan Shan." Terlihat jelas kekecewaan di raut wajah Permaisuri Xuan saat mengingat Xue Shan Shan tidak jadi menantunya.
Padahal, dia sudah menginginkan Xue Shan Shan sejak gadis itu masih kecil saat sering dibawa masuk istana oleh Nyonya Lee.
Hanya saja, tabiat putranya justru membuat keinginan kecilnya itu tidak terwujud.
Sayang sekali, langit tidak mentakdirkan Xue Shan Shan untuk menjadi bagian dari istana.
Setelah beberapa saat, Permaisuri Xuan menghela nafas dan melanjutkan, "Namun, aku juga tidak masalah jika dia berhubungan dengan wanita mana pun, asal wanita itu bukan Ye Zhiyun."
"Sepertinya, kamu sangat membencinya?" Selir Agung Mei mengerutkan keningnya, tidak mengerti kenapa Permaisuri begitu tidak menyukai Ye Zhiyun. "Kamu bahkan tidak mengizinkan Ye Zhiyun merawat bayinya."
Pada saat bersamaan, Selir Agung Mei juga sangat bersyukur dengan adanya skandal antara Ye Zhiyun dan Pangeran Mahkota.
Berkat mereka, dia bisa mendapatkan calon menantu.
Yah, meskipun gadis itu sedikit memiliki citra buruk di masyarakat.
Bagaimanapun, citra Xue Shan Shan yang tidak tahu apa pun, sudah menyebar sampai ke dalam istana.
Meski begitu, dia tetap disukai oleh Permaisuri Xuan.
Karena itu, Selir Agung Mei yakin bahwa Permaisuri Xuan pasti memiliki penilaiannya sendiri terhadap Xue Shan Shan karena mereka sering bertemu sebelumnya.
Jadi, Selir Agung Mei tidak meragukan menantu yang sangat diinginkan oleh Permaisuri Xuan.
"Tidak bisa dibilang benci, aku hanya tidak menyukainya," sahut Permaisuri Xuan apa adanya. "Lagipula, meskipun Ye Zhiyun sudah diangkat menjadi selir, dia tetap tidak bisa merawat anaknya."
Ya, setelah mengetahui Ye Zhiyun melahirkan pangeran kecil, Kaisar mengangkatnya menjadi selir tingkat empat.
Walaupun status Ye Zhiyun berada di tingkat terendah, Permaisuri Xuan tetap tidak suka dia menjadi selir Putra Mahkota karena wanita itu hanya akan membawa pengaruh buruk bagi putranya yang tidak kompeten.
Namun, dia tidak bisa menentang keputusan Kaisar.
Lagipula, mereka hidup di zaman yang terdapat aturan tertulis bahwa hanya istri sah yang berhak merawat dan mendidik anak suaminya, meskipun anak tersebut dilahirkan oleh seorang selir maupun gundik.
Karena itu, Permaisuri Xuan membutuhkan seseorang untuk merawat cucunya sampai saat Pangeran Mahkota memiliki istri sah.
Jadi, Permaisuri Xuan pikir dengan membiarkan Ye Zhiyun tetap berada di istana bukanlah hal buruk.
"Apa yang membuatmu tidak menyukainya?"
"Karena dia wanita yang tamak dan haus kekuasaan."
Mendengar penuturan Permaisuri Xuan, Selir Agung Mei tidak terlalu terkejut.
Bagaimanapun, pelayan yang ingin panjat sosial dengan menikahi pria kaya dan berkuasa bukan hanya Ye Zhiyun seorang.
Itu benar-benar hal yang wajar dan sering terjadi.
Bahkan, pelayan di sisi Kaisar masih banyak yang mencoba merayu pria berkuasa itu.
Padahal, mereka jelas tahu Kaisar tidak ingin memiliki wanita mana pun lagi, selain Selir Agung Mei dan Permaisuri Xuan.
Kemudian, Permaisuri Xuan menceritakan kejadian di mana dia tidak sengaja melihat obsesi Ye Zhiyun terhadap tahta kekaisaran.
Saat itu, Permaisuri Xuan ingin menemui Putra Mahkota, tetapi dia malah tidak sengaja mendengar Ye Zhiyun sedang mencuci otak putranya untuk merebut kekuasaan.
Dengan segala taktik dan kelicikannya, Ye Zhiyun sudah seperti seorang penasehat di sisi Pangeran Mahkota hingga membuat tunduk pangeran lainnya.
Permaisuri Xuan tentu saja sangat marah, dia pun langsung mengusir Ye Zhiyun keluar dari istana tanpa persetujuan Pangeran Mahkota.
Namun, siapa yang menduga mereka masih saling berhubungan hingga memilki anak bersama.
Jika Ye Zhiyun hanya menginginkan status dan kemewahan dari Pangeran Mahkota, Permaisuri Xuan tidak akan mempermasalahkannya.
Ye Zhiyun yang tamak justru menginginkan lebih, bahkan sejak awal mendekati Pangeran Mahkota sampai hamil, itu hanyalah bagian dari rencananya.
Dia berkonspirasi untuk menggulingkan Kaisar!
"Ngomong-ngomong, dari mana kamu tahu tentang Pangeran Mahkota dan Ye Zhiyun?" Setelah berbicara banyak, Permaisuri beru teringat untuk menanyakan tentang skandal Pangeran Mahkota yang dibawa oleh Selir Agung Mei.
"Dari Xue Yuwen, saudari Xue Shan Shan."
"Kenapa dia memberitahumu alih-alih memberitahuku?"
"Menurutmu kenapa?" Selir Agung Mei tersenyum miring, dia menaikkan sebelah alisnya. "Kamu tidak mungkin tidak bisa menebaknya, kan?"
"Dia ingin berkonspirasi denganmu untuk melawanku dan Li Chenyu?"
Setelah hidup puluhan tahun di dalam istana, bagaimana mungkin Permaisuri Xuan tidak tahu trik murahan yang digunakan oleh Xue Yuwen dan Ye Zhiyun?
Selir Agung Mei tidak menjawab, dia hanya mengedikkan bahunya tak acuh hingga membuat Permaisuri Xuan tertawa sinis.
Permaisuri dan Selir Agung Mei tersenyum miring, merasa tersanjung karena berhasil membuat semua orang berpikir bahwa mereka saling berkonflik karena citra yang selama ini mereka tunjukkan di hadapan dunia
"Adik, bagaimana menurutmu kalau aku memilih Xue Yuwen untuk menjadi istri Li Chenyu di perjamuan besok?"
"Kurasa, itu bukan ide buruk."
⭐⭐⭐👍👍👍