NovelToon NovelToon
What Dorm Is This | NCT DREAM

What Dorm Is This | NCT DREAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Persahabatan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:377
Nilai: 5
Nama Author: raaquenzyy

7 Jiwa yang dipertemukan dan bahkan tinggal di satu atap yang sama, Asrama Dreamer.
Namun, siapa sangka jika pertemuan itu justru membuat mereka mengetahui fakta yang tak pernah ketujuhnya sangka sebelumnya?.
hal apa itu? ikuti cerita mereka di What Dorm Is This

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raaquenzyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5 (bukan halusinasi)

Angin terus menerpa wajah tampan pemuda yang kini tengah berlari menyusuri koridor asrama, ia berpikir kenapa tak sampai sampai padahal sudah cukup lama ia berlari.

"Sialan, kenapa ga nyampe - nyampe bajingan? Pegel gue, asu!" umpat Hanif pada nasibnya yang seperti ini, baru saja ia pulang dari sekolah berjalan kaki. Kini ia harus berlari untuk menghindari para pocong yang mengejarnya.

Langkahnya terhenti saat terdapat pintu yang tiba tiba terbuka, ia meneguk saliva nya. "Apa, setan? Bajingan banyak banget setannya." lirih Hanif.

Tak lama keluar sosok yang begitu ia kenali, tubuhnya merosot saat ternyata para pocong itu tidak ada di belakangnya. "Bang Marv ..." lirih Hanif saat melihat member tertuanya itu berada di depan pintu dengan wajah bingung.

"Nif, Kenapa? Kok begini? Ayo masuk dulu." Saat pemuda itu ingin membantu, Hanif justru mundur. Takut jika di depannya ini bukan member tertuanya.

"Lo, setan? Apa bener bang Marvel?"

"Ha? Ngelantur lo, gue Marvel. Cubit nih kalo ga percaya." Tangan Hanif terulur untuk mencubit pelan pinggang Marvel. Pemuda itu mengaduh membuat Hanif menghela napas lega.

"Dicariin, kemana aja sih?" Tanpa menjawab, Hanif mendorong tubuh Marvel agar segera masuk membuat pemuda itu mengerutkan kening heran.

Saat keduanya masuk, ternyata seluruh anggota tengah berkumpul. Menatap bingung ke arah mereka, terutama untuk Hanif yang nampak terus menyembunyikan tubuhnya di balik tubuh Marvel.

"Bang ini mie lo, gue pikir di depan pintu asrama ternyata tadi gue cariin di koridor nggak ada sama sekali. Lo, kemana sih bang?" tanya Cakra beruntun sembari membawa satu piring berisi mie instan dengan banyak cabai di atasnya.

"Lah, gua ini habis lari di koridor." Kini bukan hanya. Marvel yang mengerutkan kening, karena semua anggota ikut mengerutkan kening. Apalagi saat pemuda itu bercucuran peluh.

"Kaya abis marathon aja, ngapain sih?" canda Noah yang langsung disambut kekehan dari teman - temannya yang lain.

Tak ditanggapi apapun oleh Hanif. Sontak semuanya dikejutkan saat pria itu tiba - tiba terjatuh dengan mata terpejam. Tubuhnya lemas, pria itu pingsan.

****

Setelah tiga puluh menit, akhirnya pemuda itu terbangun. Melihat seluruh temannya berdiri tepat di samping ranjang. "Dah bangun? Gimana? Ada yang sakit, bilang kalo ada. Ini gue bikinin teh hangat diminum dulu."

"Lo, liat apaan dah, bang? Tiba - tiba banget pingsan. Bikin khawatir aja." tanya Aji pada Hanif yang tengah meminum teh hangat di bantu oleh Noah.

"Na, ntar tidur di ranjang gue aja ya? takut." lirih Hanif dengan wajah memperhatikan sekitar, berharap jika gadis ataupun pocong itu tidak ada di kamar ini.

"Yaudah iya, tapi bisa jelasin ke kita apa yang lo liat? Kalau kaya gini kita juga bingung." pinta Nando sembari mulai duduk di samping pemuda yang menjadi pusat perhatian di kamar ini.

"Gue, ngeliat cewe kepala buntung."

"GILA LO YA?! Gausah main - main kalau masalah begituan dah, Nif." seru Reihan membuat Aji yang berada di sampingnya menutup telinga.

"Gue ga bohong! Tadi gue lari di koridor, tapi Cakra bilang kalau gue nggak ada disana. Padahal di situ gue lagi lari karena dikejar pocong." pekik Hanif

"Tadi waktu gue nungguin mie, gue kan keluar mau ngeliat sekitar aja. Nah, terus gue ngeliat ada cewek yang bawa barang bawaan banyak banget, ya gue ada inisiatif bantu dong, nah pas gue bawa, gue dengar ada suara 'pelan - pelan nariknya, sakit' pas gue noleh soalnya bingung, tuh cewe palanya jadi nggak ada. Terus ternyata, barang yang gue bawa itu kepalanya si mba itu. Ya, gue kabur lah takut nying, abis itu ketemu bang Marv terus gelap." lanjutnya.

"Oke! lebih serem lu daripada pengalaman gua." ejek Nando, karena kemarin teman sekamarnya itu sempat berkata jika ia hanya halusinasi, kini Hanif benar - benar melihat dengan jelas dan mengetahui jika memang ada yang aneh dengan asrama ini.

"Sekarang gue percaya kok, Na. Kalo emang ada setan di asrama ini," Senyum Hanif pasrah, ia menyesal karena berkata pada Nando jika pria itu berhalusinasi.

"Tadi di sekolah gue juga ngalamin hal aneh, gue awalnya mikir buat nggak ceritain ke kalian. Tapi, waktu Hanif cerita soal dia yang di ganggu. Gue jadi kepikiran, bisa aja emang ada sesuatu di asrama." Semuanya menoleh ke arah Noah.

"Hal aneh? Kaya gimana?" tanya Reihan.

Noah pun menceritakan secara rinci apa yang ia alami selama berada di sekolah. Mendengar itu semuanya menoleh ke arah Marvel, Cakra dan Aji.

"Kalian bertiga hati - hati, ini untung banget gue bisa balik. Kalau kagak nggak tau deh gimana jadinya gue." tutur Hanif, ketiganya mengangguk.

"Mie pedes lo gue makan, yang ada lo tambah semaput kalau makan tuh mie racun." Hampir saja Hanif protes saat mendengar ucapan Noah jika Reihan tidak tiba - tiba melotot ke arahnya.

"Semaput tuh apa?" tanya Cakra dengan wajah polosnya.

"Pingsan! Tanya lagi gue tampol lo!" jawab Reihan tak santai, mendengar itu Cakra hanya tertawa geli.

"Gue rawat aja si Hanif, kalian makan duluan aja. Ntar nyusul gua."

Akhirnya kelimanya keluar dari kamar Hanif dan Nando. "Dah turu aja lo, pingsan lagi yang panik satu asrama bego!" Hanif hanya menggerutu saat Nando memerintahnya, padahal ia baru saja bangun dari pingsannya.

"Na, jangan ninggalin gua dong. Takut gua, ntar tuh mbak - mbak nongol di kamar kan bisa pingsan lagi gua." Nando memutar bola matanya, lalu tetap ikut tidur di samping pemuda itu.

"Gue dah disini! Mangkanya, percaya sama gue kemarin lo sok bilang kalau gue cuma halusinasi padahal. Sekarang ngalamin sendiri gimana, enak?" Tangan Hanif spontan memukul kepala temannya ini.

"Yaudah sih, ini pertama kali gue ngalamin ya! Jadi kalau gue nggak percaya awalnya ya bukan salah gua!" ketus Hanif.

"Dah buruan turu, gue tinggal lo entar!" ancam Nando.

Akhirnya Hanif pun berusaha memejamkan matanya meskipun rasa kantuk itu tidak datang, Nando yang awalnya hanya ingin menemani Hanif ternyata ikut tertidur di samping pemuda berkulit Tan itu.

****

Sementara di ruang tamu, kelimanya kini tengah berbincang sembari sesekali menyuapkan makanan ke dalam mulut.

"Untung apa yang gue alamin ga separah si Hanif, lagian kok bisa ya dia bilang lagi lari di koridor tapi si Cakra ga. Ngelihat ada Hanif sama sekali? Aneh ga sih?" celetuk Reihan setelah beberapa saat tak ada kalimat yang keluar dari bibir mereka.

"Nggak tau ya ada hubungannya atau enggak tapi gue mikir bisa aja karena Hanif ngomong yang nggak seharusnya waktu di sekolah tadi" Semuanya mengangguk.

"Mangkanya jangan asal nyebut aja, udah mending langsung selesaiin makan terus kita ngumpul aja biar nggak ada kejadian aneh lagi." Setelah mendengar ucapan Marvel, seluruh anggota dengan cepat menyelesaikan makan mereka.

Kini hanya lima orang yang berkumpul di ruang tamu, meninggalkan Hanif dan Nando yang sudah tertidur lelap. Mungkin akibat lelah karena baru saja pulang sekolah. Dan Hanif yang lelah karena baru saja kejar - kejaran dengan makhluk.

1
saijou
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
raaquenzyy: halooo🙌🏻 semoga teruss sukaa samaa alur nya yaaa
total 1 replies
Cesar Cesar
Cerita ini mengajak saya untuk merenung tentang hidup. 🤔
raaquenzyy: haloo🙌🏻 sayaa selaku author mengucapkan terima kasih karena mau membaca cerita saya, semogaa selalu sukaa yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!