NovelToon NovelToon
Tempus Amoris

Tempus Amoris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

realita kehidupan seorang gadis yang dari kecil cacat akan kasih sayang yang sebenarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

apakah dia sepopuler itu

Aluna yang sedari tadi menunduk itupun perlahan-lahan keluar dengan mata yang sedikit sembab karna menangis namun, iya sadar bahwa ia memiliki kelas jadi iapun bergegas kembali ke kelas dan acuh tak acuh dengan keadaanya karna ia tahu bahwa waktu akan terus berjalan dan ia tak daat menghentikannya

Seraya dalam perjalanan ke kelas ia pun mencoba mengatur senyumnya dan bertingkah seolah tak terjadi apa-apa

...~||~...

"maaf pak " ucap aluna menundukkan kepalanya seraya minta maaf karna terlambat

"masuklah.... dan berhenti berdiri di depan pintu" ucap dosen itu dengan lembut sembari melirik ke arah aluna

Aluna yang tak asing dengan suara dosen itupun melirik ke arah dosen tersebut sembari meluruskan badanya dan ketika ia melihat ia hanya dapat tertegun dima dan menganguk dan berjalan ke arah bekas duduknya

"hey aluna apa yang kau lakukan di toilet apa kau bersemayam" ucap mery berbisik ke arah gadis itu yang baru duduk di tempatnya semula

"tidak apa-apa" ucap aluna ringan namun tak berani menatap siapapun karna matanya yang sedikit bengkak

"dasar gadis ceroboh ini catatlah " ucap mery menyodorkan buku catatanya

"terimah kasih" ucap aluna menyambut niat baik mery namun, iya tetap menundukkan pandanganya

"hey apa kau akan terus menunduk seperti itu dan tak memperhatikan penjelasan pak elvanzo?..." ucap mery menatap ke arah aluna yang menunduk sedari tadi " lihatlah betapa tampanya dia " ucap mery menimpali perkataannya sembari melihat ke arah elvanzo dengan mata yang berbinar-binar

"ya" jawab aluna singkat dan tetap menunduk

Mery yang memperhatikan itupun mengerti dan menyodorkan aluna kacamata yang dapat menyamarkan matanya

"ambillah lain kali tabung yah" ucap mery berbisik sembari menyodorkan kacamata

"terimah kasih" ucap aluna tertegun dan mengambil kaca mata itu dan itu membantunya untuk melihat ke depan

"nah beginikan baik" ucap mery tersenyum ke arah aluna

aluna hanya membalas senyum mery dengan sopan pertanda ia sangat berterimah kasih

"dasar gadis kaku" gumam mery

tak terasa waktu berlalu dan kelas itu hampir berakhir

"aluna setelah kelas ini kau keruanganku" ucap elvanzo dengan suara ringan menatap ke arah gadis itu sembari tersenyum

"baik sampai di sini untuk hari ini dan sampai berjumpa pekan depan" ucap elvanzo mengakhiri kelas dan meninggalkan ruangan itu tanpa sepata kata

"aluna " ucap mery kegirangan menatap launa " apa kau mengenal pak elvanzo?.." ucap mery penasaran

"ya" ucap Aluna singkat dan menatap bingung sikap mery

"hoh kau sangat beruntung !!" ucap mery tambah kegirangan " kau tau aluna siapa pak elvanzo itu!!.." ucap mery melanjutkan perkataanya

"yah, dia adalah dosen di fakultas kita" ucap aluna polos

"hah dasar gadis kaku" ucap mery cemberut sembari menghela napas " dia itu dosen populer di kampus kita dan merupakan incara para mahasiswa perempuan di kampus kita " ucap mery menjelaskan hal itu ke aluna dengan penuh semangat

"ohh" ucap aluna sangat santai menanggapinya

"oh aluna!!... Apa kau gadis aneh generasi baru , bisa-bisanya kau tak tertarik dengan pak elvanzo!!..." ucap mery keheranan dengan respon dingin aluna yang nampak menganggap hal itu biasa saja

"terserah" ucap aluna tak peduli dan meninggalkan mery yang masih kebingunan dengan tanggapan aluna

Beberapa menit berlalu di ruangan elvanzo

"permisi" ucap aluna dari balik pintu

"masuklah" ucap elvanzo yang saat itu sedang melihatnya layar laptopnya

Alunapun masuk dengan langkah kakinya yang ringan

"duduklah dan tunggu sebentar " ucap elvanzo melirik aluna sebentar dan kembali fokus ke laptopnya

Aluna hanya terdiam dan menurutinya dan duduk di sofa sembari membuka catatan yang di berikan mery

Waktupun berlalu dengan keheningan yang menyelimut ruangan itu

" aluna" ucap elvanzo menghilangkan keheningan di ruangan itu "apa yang membuatmu bisa mengacuhkan kelasku " ucap elvanzo duduk di sofa dekat aluna

Aluna yang mendapat pertanyaan itu tidak menggubrisnya dan hanya terdiam menanggapi pertanyaan elvanzo

Elvanzo yang tak mendapat respon itupun menatap ke arah aluna dan seketika sadar dengan mata aluna yang bengkak di balik kacamatanya

"baiklah.... Setelah kuliahmu selesai pulang bersamaku untuk ke klinik" ucap elvanzo mengalihkan topik agar kecanggungan yang ia rasakan peca

"baiklah" ucap aluna dengan nada suara yang amat dingin menanggapi elvanzo dan tetap fokus dengan catatan yang ia baca

Elvanzo hanya dapat tersenyum dengan sikap aluna yang acuh tak acuh dengan keberadaannya

" apa kau ingin minum?.." ucap elvanzo mencoba mencairkan suasa tersebut

"apa tidak ada yang penting?.." ucap aluna menutup buku catatan itu dan menatap tajam ke arah elvanzo " baiklah, aku permisi" ucap aluna menimpali perkataanya dan berjalan pergi meninggalkan ruangan elvanzo tanpa menunggu balasan dari elvanso

Elvanzo hanya dapat menghela napas dengan sikap aluna yang amat kaku dan cuek terhadapannya lagi pula bukan satu dua kali ia mendapat perlakuan seperti itu dari gadis yang sudah tak terlihat di ruanganya itu

"hah... aluna" ujar elvanzo menghela napas panjang sembari memikirkan gadis itu

"hah apa-apaan dia itu " gumam aluna berjalan pergi meninggalkan tempat itu

📞" Kring-kring" suara ponsel aluna yang seketika berdering

📞"halo ada apa kak yuri!!.." ucapnya mengangkat telpon

📞"emmm.... Bagaimana kuliahmu di hari pertama !!!..." ucap yuri penasaran dengan hari pertama kuliah aluna

📞"emmm cukup baik kak " ucap aluna yang mencoba menutupi kejadian tadi

📞"syukurlah..... Oh iya kalau ada yang menindasmu katakan saja biar aku yang membereskannya " ucap yuri penuh semangat

📞"baiklah kak, kalau begitu aku tutup yah, sampai jumpa di klinik" ucap aluna menutup telpon dan menghela napas

"apa gadis itu benar baik-baik saja , kenapa nada bicaranya nampak berat" ujar yuri khawatir dengan keadaan aluna

"hemmm dia itu gadis baik jadi dia akan baik-baik saja " ucap alendrox memecah kekhawatiran di benak istrinya

"baiklah suamiku" ucap yuri menghela napas

"nah ini baru istriku" ucap alendrox mencubit kedua pipi istrinya " apa kau ingin makan sesuatu !!!.." ucap alendrox mengalihkan topik

"emm sepertinya bubur ayam sangat bagus" ucap yuri yang seketika itu terahlikan dengan makanan

"hemmm ...." gumam alendrox seperti berpikir akan suatu hal karna entah sudah berapa kali dalam beberapa hari ini ia terus menerus memakan menu yang sama "baiklah " jawab alendrox tersenyum menutupi kebosanannya akan bubur ayam

merekapun beranjak dari tempat dan pergi mencari penjual bubur ayam

"hah apa aku tidak bisa kuliah online saja sampai tahun terakhir!!.." gumam aluna yang saat itu duduk sendiri di anak tangga sembari menatap gerumunan orang-orang yang berbaur satu sama lain sembari mengikat rambutnya yang terurai sedari tadi

"apakah sangat membosankan " ucap seorang pria dari belakang sembari memperhatikan aluna yang nampak bosan dengan suasana kampus

1
Lilovely
Mangat thor/Applaud/
Anonymous
semangat
Anonymous
aku suka banget ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!