Brendis Ansel Rolf merupakan pria mapan kaya raya yang bergulat sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit ternama di negeri Cessnockland!! meski ia memiliki keturunan darah bangsawan namun pria tampan itu lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit Orchard Slope! kesibukannya dalam menjalankan profesi membuat keluarga Brendis menaruh kecurigaan tersendiri! pasalnya Brendis sama sekali tak pernah terlihat berkencan apalagi menggaet seorang gadis!
Hal itu lah yang membuat keluarga besar Brendis berencana untuk mencarikan calon pendamping untuk putra tunggal mereka, namun-, kedekatan Ansel Rolf dengan Jaecar Oriel tampak menarik perhatian tersendiri bagi keluarga sang dokter! apakah dokter Ansel Rolf memiliki kepribadian menyimpang?? atau pria itu justru menyimpan perasaan terhadap sosok gadis yang lebih muda darinya yang sempat ia selamatkan beberapa tahun silam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drop Romance!!
Pemandangan beku dari sungai Rhine serta suhu dingin yang cukup ekstrim nampaknya tak membuat Ansel Rolf terusik! pria itu masih memperlihatkan wajah datar dengan sikap tenang meski duduk seorang diri.
Tak berselang lama, pria itu mengangkat tangan saat mendapati Jaecar Oriel memacu langkah sembari menyusupkan telapak tangan ke dalam mantel tebal berwarna hitam yang mendekap tubuh.
"Howdy???"
"Duduklah lebih dulu!"
"Cappucino??"
"Sure!!"
"Aaaaaghh!!! kenapa selalu seperti ini setiap tahun?" Oriel mendudukkan diri dengan pandangan yang tertuju pada cappucino yang dengan cepat mendarat dan tersaji untuk dirinya.
"Maksudmu??"
"Aku juga memiliki masalah Tuan Muda!!"
"Benarkah?? ku pikir kehidupan mu jauh lebih tenang serta membahagiakan daripada diriku?!" Ansel Rolf terkekeh dengan pergerakan tangan yang kembali menuju bibir tipisnya karena ketukan dari lebkuchen.
"Kau tahu-, saudariku tengah memasuki masa dimana ia cukup sulit di atur! hal itulah yang membuat kepala ku pening dan hampir pecah! terlebih lagi-, diriku adalah pria satu-satunya di dalam keluargaku, Ansel Rolf! aku akan sangat merasa bersalah jika aku tak mampu mengarahkan gadis nakal itu dengan benar!"
"Jadi dirimu mengambil peran sebagai seorang ayah untuk Eliese!!"
"Mau bagaimana lagi??"
"Dirimu memang terlalu menyayanginya! tapi-, apa yang ia lakukan hingga membuat mu terlihat begitu putus asa seperti sekarang??" Ansel Rolf melipat lengan, ia memperhatikan wajah sang sahabat yang kian menghela nafas dengan begitu dalam.
Apa akan sopan jika diriku mengatakan hal ini padanya?? aku tak ingin jika sampai Ansel Rolf mengira bahwa diriku ingin memasukkan Anne ke perusahaan dengan jalan istimewa karena keberadaan ku,
"Hey! what's wrong??"
"Nothing!! mmmm-, bukankah dirimu ingin mengetahui perihal-,"
"Tidak! aku ingin mengetahui masalah mu lebih dulu, dude!! apa kita memiliki jarak sekarang?"
Jaecar Oriel kembali menggaruk kepala dengan wajah tertunduk sebelum akhirnya ia memilih untuk menikmati capucino yang tersaji untuknya.
"Apa dirimu pernah menelisik perihal situs Drop Romance yang gencar terdengar dari tahun lalu??"
"Uuhuuuukkk - uuhuuuukkk!!!"
"Dude! are you okay??"
"Ehm-mmm! yes iam! roti jahe ini rasanya cukup pedas hingga menggelitik di tenggorokan!! maaf!" Ansel Rolf tersenyum canggung, perlahan ia kembali meletakkan lebkuchen yang tersisa setengah di atas piring kecil.
"Entah dia tahu darimana, Anneliese justru memutuskan untuk terjun dan menerima tawaran untuk menjadi salah satu pacar sewaan di Drop Romance! Aaaaaghh!!! kepalaku!!!"
Jaecar Oriel kembali memalingkan wajah, ia tak mampu menatap ekspresi sang sahabat lama yang kini turut tertegun dengan mulut terbuka karena kalimat yang terlontar dari lisannya.
Anneliese?? gadis konyol itu? dia ingin menjadi talent dalam situs Drop Romance?? apa dia benar-benar tidak waras??
"Bagaimana denganmu Ansel Rolf? informasi apa yang ingin kau ketahui dariku sekarang?"
"Aku-, ingin mengetahui semuanya!" senyum tipis yang tampak menghiasi paras tampan Ansel Rolf lagi-lagi membuat Oriel kebingungan.
****
Menenteng beberapa kantong belanjaan berwarna putih pada tangan kanan juga kiri, Anneliese benar-benar tampil menggemaskan bak boneka! pipinya merah merona dengan syal juga binnie yang menghangatkan leher juga telinga saat ia menerobos tumpukan jalanan bersalju.
Ada apa ini? kenapa mom tiba-tiba memintaku untuk keluar dan berbelanja di cuaca seperti ini?
"Tunggu -, apa ini ada hubungannya dengan sahabat lama Oriel yang sempat mom ceritakan beberapa hari lalu??"
"Aaaaaghh!!! sungguh menyebalkan sekali pria itu!! kenapa hanya sahabatnya saja yang diizinkan untuk berkunjung ke rumah! sementara diriku? tak satupun dari teman ku yang bisa berkunjung, kecuali Helga!!"
Tapi siapa sahabat lain yang kau miliki kecuali Helga, Anne??
Gadis itu mematung untuk sesaat sebelum akhirnya mengerucutkan bibir saat menyadari bahwa ia tak memiliki begitu banyak sahabat dekat.
Lima belas menit berlalu,
Pergerakan tubuh Anne seketika terhenti saat ia menyadari bahwa terdapat beberapa alas kaki yang terlihat asing dalam tangkapan matanya.
Apa tamu undangan Oriel sudah datang? Apa diriku terlambat?
"Anneliese!!! kemari lah Nak!" sapaan yang cukup melengking dari lisan Nyonya Gretchen akhirnya membuat gadis itu menggantung mantel dan melangkah dengan lebar.
"Astaga, Nyonya Gretchen!!! apa benar ini putri mu?? dia sungguh imut juga cantik sekali!! lebih seperti baby doll!!"
Siapa mereka? kenapa tiba-tiba aku harus duduk diantara para orang tua ini?
"Berapa usiamu Nak?"
"Ee-, saya?? 23 tahun Nyonya!" Anne berucap lembut, ia mencoba tersenyum meski sebenarnya ia tak ingin.
"Waaaah!! sepertinya kita tak perlu lagi mencemaskan apapun sekarang, Nyonya Gretchen!!"
Gelak tawa anggun kini tampak bertebaran di dalam ruangan! tapi tidak dengan Anne yang masih mematung diam sembari menahan beberapa cubitan pada area pipi juga dagunya.
Darimana orang-orang aneh ini berasal? apa mereka sahabat mom? ku pikir sahabat Oriel yang akan datang! tapi bukankah itu sama saja? mereka sama-sama menyebalkan!!
****
Melempar tubuh ke atas ranjang yang selalu ia rindukan! sudut bibir Anneliese tampak tertarik ke atas saat ia berhasil kabur dari percakapan yang sama sekali tak ia pahami di ruang tamu.
Kenapa tak ada panggilan hingga saat ini? apa Oriel benar-benar mengirim email dan membatalkan surat kontrak yang telah ku setujui dengan pihak DR? tapi bagaimana bisa seperti itu? dia sungguh keterlaluan jika sampai mencampuri keinginan pribadi ku seperti ini! Lihat saja!! aku akan memukulnya besok pagi!!
Anne terus memperhatikan layar gawai dengan tubuh yang telah tertutup sempurna oleh selimut.
**
"Anne!! bisakah kita bicara??"
Hening!
"Anneliese!! aku masuk sekarang!! bolehkah?" telapak tangan Oriel lagi-lagi mengayun perlahan hingga membentur daun pintu dari kamar sang adik.
Apa dia masih marah padaku? atau mungkin -, dia sedang mengenakan headphone? sungguh kebiasaannya tak pernah berubah!!
Langkah kaki Jaecar Oriel akhirnya terhenti saat mendapati paras manis sang adik yang kini telah memejamkan mata dengan posisi telungkup.
"Anne ..., aku ingin dirimu mandiri! tapi bukan berarti kau bisa bertindak sesukamu dengan mengambil keputusan konyol yang telah terjadi!! pacar sewaan?? apa kau yakin orang-orang diluar sana akan bertingkah sesuai dengan batasan? aku hanya tak ingin dirimu terjerumus dalam hal-hal yang buruk Anneliese!"
💙"Jika dirimu merasa khawatir juga kewalahan! kenapa tak mencoba untuk menjodohkan nya saja? bukankah hal itu akan jauh lebih aman??
"Apa dia memiliki maksud terselubung dalam perkataan yang sempat ia sampaikan? Ansel Rolf!! aku tahu dirimu bukanlah pria yang bisa mudah dekat dengan beberapa wanita, tapi-, apa hal itu tidak berlebihan?"
Astaga!!! apa yang kupikirkan?? Ansel Rolf bahkan belum mengetahui bagaimana tingkah Anneliese! ia tak tahu apapun! tak mungkin pria itu menaruh hati pada adikku bukan??