Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RESAH
BAB 14.
Hari pernikahan Dina tinggal beberapa hari lagi, Marten sudah pulang untuk hadir di acara Dina.
Roby yang berharap malam pertama akan ada Rida juga tapi tidak bisa karena Marten suami Rida sudah datang, setip dia kerumah Dina dia selalu melihat kemesraan pasangan itu membuat hatinya tergores luka.
Saat acara resepsi di hotel Rida tidak mau menatap mata Roby karena dia tahu dimata itu ada hipnotis cinta yang akan membuat dia lemah dan jatuh kedalam pelukan selingkuhannya itu.
Meskipun Dina nampak cantik dan seksi dengan pakaian kebaya yang ketat menutup tubuhnya tapi mata Roby lebih sering melihat Rida yang begitu anggun dimatanya.
Ketika tamu sudah bubar Rida dan Marten juga mengambil kamar hotel, Wenny yang lelah pun sudah tertidur.
Dina menunggu belaian suaminya di malam pertama tapi Roby malah tertidur karena alasannya "capek" Sengga dia belum menggarap lahannya.
Sebenarnya dia tidak tidur, pikirannya melayang pada kekasih hatinya Rida yang malam ini juga tidur di hotel yang sama dengannya.
Dina yang gelisah setelah mandi dan mengganti bajunya dengan baju tidur yang transparan, dia mencoba mendekatkan tubuhnya pada suaminya berharap Roby bisa memberikan kenikmatan malam pertama padanya.
Roby membuka matanya.
" Mas "
" Ya "
" Aku sekarang istrimu ".
" Apakah kamu sudah siap"
" Iya mas".
Meski hatinya masih galau mengingat Rida, Roby merasa gak tega juga membiarkan malam pertama Dina akan menjadi kenangan yang tidak menyenangkan.
Roby mulai mencium bibir penganten nya dan tangannya bermain disetiap lekuk tubuh yang indah itu, bibirnya berpindah kesebuah bukit kembar yang kencang memainkan dua putik buah yang kecoklat²an, memberinya sedikit gigitan sampai penganten nya meringis.
Jari² nya menyibak sebuah semak belukar ditepi jurang dan kadang jari itu terpeleset ke gua gelap, dan disitu dia tak tahan, ada tongkat sakti yang meronta ronta ingin masuk kedalam gua, tongkat itu begitu jahat menerobos tanpa pamit membuat pemiliknya terduduk karena sakit.
" Mas, pelan²"
Namun tongkat sakti itu semakin mengamuk, air mata sang penganten jatuh, rasanya ia ingin mengelak tapi tak bisa, semakin dia mengelak semakin di tekan, sang penganten tidak menikmati malam pertamanya, sementara sang suami yang lelah sudah bekerja keras diladang yang baru saja dia bersihkan tertidur nyenyak.
Sang penganten yang ingin ke toilet berjalan perlahan menahan sakit.
" Kamu kejam mas"
Bisiknya dalam hati.
Semalaman penganten itu tak bisa tidur.
" Apakah besok dan seterusnya dia akan menderita seperti ini ? ".
Siang telah datang, Rida sudah selesai mandi perutnya terasa lapar tapi pria yang sudah menjadi suaminya itu masih tertidur pulas.
Dina menelpon restoran hotel untuk mengantar sarapan ke kamarnya.
Setelah sarapan datang dia membangunkan suaminya.
" Mas, bangun"
"'Uff, udah siang ya"
" Udah mas"
" Kamu udah mandi? "
"'Udah mas, aku kelaparan aku pesan sarapan diantar ke kamar"
" Oh iya gak apa² kamu sarapan aja dulu ".
" Ya mas "
" Mas gak mandi ? "
" Nanti aja, aku nunggu kamu sarapan "
Roby menunjuk sesuatu dibawahnya yang membesar.
Dina bukannya senang, dia taruma dengan kejadian tadi malam, lagian itunya masih terasa sakit sekali.
Roby terus memandang istrinya yang lagi makan.
" Udah dek, sini dong"
" Ntar ya mas diturunin dulu isinya"
Dina beralasan.
Karena Dina terlalu lama, Roby turun dari tempat tidur dan menggendong Dina dan merebahkannya dikasur.
Roby mulai mencumbui istrinya tapi dia ingin cepat mencicipi bagian bawah Dina, dia melepaskan dendam karena tidak mendapatnya dari Rida.
" Mas, pelan pelan ya"
" Tapi dek mas gak bisa pelan pelan".
" Aduh mas sakiiiiit"
Dina menangis tapi Roby tidak menghiraukannya, dia terus menggoyang goyangkan pinggulnya.
Dina terisak.
" Sudah sayang sudah selesai, jangan nangis, nanti kalau sudah biasa tidak akan sakit lagi".
" Iya mas "
" Ayo kekamar mandi".
Roby mamapah istrinya yang masih merasakan sakit dan membawanya ke bathup di bathup dia juga tidak membebaskan istrinya dari sambungan kasihnya tapi Dina tidak mengeluh sakit lagi, mereka melakukannya lagi dibathup.
Rida sudah kembali bekerja dan Marten juga sudah balik ke proyek, Dina sudah pindah kerumah Roby dia tidak boleh bekerja lagi oleh Roby, Dina hanya dirumah menjadi ibu rumah tangga sejati.
Pulang istirahat siang Roby selalu pulang kerumah untuk makan, rupanya Roby bukanlah seorang Pria ganas yang dibayangkan Dina di malam pertama dia suami yang romantis.
Setiap pulang siang dia selalu meminta jatahnya pada Dina alasannya biar cepat jadi anak, karena dia sudah berumur.
" Dek "
" Mas mau ya ".
" Mas gak capek, tadi malam kita udah begadang loh".
" Gak capek mas mau cepat dapat anak"
" Ih modus "
Jawab Dina sambil mencubit hidung mancung suaminya.
Ternyata Roby bisa juga melupakan Rida selingkuhannya yang juga kakak iparnya.
Begitulah hari hari penganten baru ini.
Perusahaan Rida kedatangan kapal kapten selingkuhan Rida , dia sibuk mengurus semuanya.
Dia susah mengelak dari kapten, baru saja kapten datang sudah chatting dan bilang rindu, sebenarnya Rida juga rindu tapi dia sudah trauma dengan gosip yang dulu.
Akhirnya Rida ke hotel dengan taxi.
Mereka melepaskan rasa rindu sepanjang malam, Rida tidak pulang kerumah , karena Wenny juga tidur sama omanya.
Kapten melepaskan rindunya pada wanita Indonesia yang dicintainya ini hampir tak tidur mereka semalaman karena mereka " Honey moon" Istilah sang kapten..
Besok pulangnya Rida membawa kepuasan dan transferan dolar rekeningnya..
Marten tidak tahu apa yang dibuat istrinya karena dia juga mengalami malam malam yang indah bersama istri mudanya yang sedang candu dengan tongkat saktinya.
Mereka selalu bermesraan setiap ada kesempatan, berbeda dengan Rida yang harus berpuasa selama suaminya gak ada dan rasa dahaganya akan terlepas kalau kapten datang atau kalau Roby mengajaknya tapi sejak Roby menikah dengan kakaknya Rida sudah tidak pernah melakukannya lagi dengan Roby.
Setelah pulang dari hotel bersama kapten Rida kerumahnya mandi dan langsung kerumah mamanya, ngajak mama dan adiknya Beni shopping, papanya gak mau ikut dia kurang suka pergi ke mal untuk shopping.
Randi sudah mulai mengerjakan lahannya dan daoat membeli tanah dekat rumah Dini dia juga membangun rumah disana.
Dia dalam pengerjaan kandang sapi, peternakan ayam dan setengah hektar lagi tanahnya untuk menanam sawit.
Sudah banyak orang kampung yang mendaftar untuk bekerja dengannya.
Bertambah lagi peluang kerja didesa itu dan perempuan² penjaja sudah tidak ada lagi.
Dini dan Irma akan membuat rumah jahit untuk ibu² dan anak² gadis, mereka masih kursus.
Rencananya mereka akan membuat konfeksi pakaian ya g akan dipasarkan ditoko² pakain.
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/