Jatuh cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh seorang Kenza Ria Nugraha. Sayangnya, sosok pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta sudah dimiliki oleh seseorang. Alhasil, selama bertahun-tahun Ria hanya bisa memendam perasaannya dalam diam. Ria juga harus menerima kenyataan saat pria itu menikahi kekasihnya.
Namun, sebuah harapan kembali hadir saat mendengar jika pria yang dicintainya, yaitu Sandi Pangestu bercerai dengan sang istri dan menjadi seorang duda. Ria pun bertekad untuk berjuang mendapatkan cintanya, tanpa peduli dengan status Sandi. Dia mulai mendekati pria yang juga adalah sahabat dari kakak kandungnya.
Akankah Ria mampu untuk mendapatkan hati Sandi? Ataukah sebuah penolakan yang akan Ria dapatkan?
***
" Hello, Mas Duda! Boleh aku isi hatinya? " ~ Kenza Ria Nugraha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Ban Bocor
Pada sore harinya, Ria baru saja menyelesaikan seluruh kegiatannya di kampus pada hari ini. Tubuhnya terasa lelah sekali dan rasanya ingin segera sampai rumah lalu berendam air hangat agar lebih rileks. Terlebih lagi jadwal mata kuliahnya sangat padat hari ini karena salah satu dosen memindahkan jadwalnya yang seharus lusa karena harus pergi ke luar kota. Meski lelah, tapi setidaknya lusa Ria bisa bersantai karena tidak memiliki jadwal kuliah apapun.
Sama seperti tadi pagi, Ria akan pulang dengan mengendarai motor kesayangannya yang sudah menemaninya sejak sekolah menengah atas atau ketika dirinya sudah memiliki surat izin mengemudi. Gadis itu menaiki motornya dan segera memasang helm di kepalanya agar lebih selamat, tidak lupa juga memasang pengait helm itu di bawah lehernya.
" Ria, kita berdua duluan ya " pamit Aca yang berboncengan dengan Eman.
" Iya Ca " jawab Ria melambaikan tangannya.
Sepertinya hari ini Eman dan Aca berangkat ke kampus bersama, sehingga pulang bersama juga. Biasanya keduanya akan mengendarai motor masing-masing dan cukup jarang berboncengan seperti itu.
Ria tidak segera melajukan motornya dan malah menatap motor yang dikendarai oleh kedua sahabatnya pergi. Sebenarnya ada sedikit rasa bersalah karena berbohong kepada dua sahabatnya itu tentang yang terjadi tadi pagi. Terpaksa Ria mengarang cerita tentang Sandi yang merupakan nama kucing tetangganya yang tiba-tiba meninggal dan membuatnya kepikiran hingga di kelas. Sedikit tidak masuk akal, tapi anehnya kedua sahabatnya itu percaya saja dengan kebohongan yang dirangkainya.
Jujur saja, Ria belum siap bercerita pada mereka karena memang selama ini tidak ada siapapun yang tahu tentang perasaan pada Sandi dan dia memendamnya sendiri. Ya meski tadi pagi Sandi sudah mengetahuinya. Mungkin ketika cintanya sudah pasti ditolak atau diterima nanti, baru Ria akan bercerita pada Eman dan Aca.
" Mereka pasti tidak akan marah kalau tahu aku berbohong soal Kak Sandi. Ya kalau marah pun aku sogok saja pakai es krim seperti biasanya " gumam Ria tidak mau ambil pusing.
Kemudian, Ria segera menyalakan mesin motornya dan melajukannya meninggalkan area kampus tempatnya menuntut ilmu. Jarak kampus dan rumah keluarganya cukup jauh yaitu memakan waktu sekitar dua puluh lima menit, jadi dia harus cepat pulang sebelum hari beranjak senja.
***
Baru sekitar lima belas menit perjalanan, Ria merasakan keanehan pada motornya yang tidak senyaman tadi saat dikendarai. Kemungkinan besar ada sesuatu yang terjadi pada motornya itu tapi entah apa. Jika akan mogok tidak mungkin, karena baru satu minggu yang lalu sang ayah membawanya ke bengkel untuk memeriksanya.
" Eh, ini motor kenapa sih? " gumam Ria karena semakin tidak nyaman dikendarai.
Untuk memastikannya, Ria menepikan motornya itu di pinggir jalan. Gadis itu mematikan mesin motornya dan turun dari motor tersebut. Ria memperhatikan motornya baik-baik, hingga matanya menangkap sebuah paku besar yang menancap tepat di ban motornya.
" Yah, ini mah sudah pasti bocor. Bisa-bisanya ada paku di jalanan seperti ini " ucap Ria setelah tahu apa yang bermasalah pada motornya.
Ria mencoba untuk memastikan sekitar sana, mungkin saja ada sebuah bengkel atau tempat tambal ban. Sayangnya, tidak ada pun di sekitar sana meski jalanan itu ramai dilewati oleh pengendara motor ataupun mobil.
" Aduh, aku harus bagaimana sekarang? Masa harus dorong motor untuk sampai ruma sih? Kan capek " ucap Ria sangat bingung.
Hendak meminta tolong Ayah Adi, pasti ayahnya itu baru pulang mengajar dan pastinya sangat lelah. Tidak tega Ria jika harus merepotkan ayahnya itu, tapi dia juga sangat bingung saat ini. Kakaknya pun sepertinya juga sangat sibuk, belum lagi dengan kerepotan mengurus kedua keponakannya yang masih sangat kecil. Sebenarnya Ria bisa memesan taksi atau ojek online, tapi dia tidak bisa meninggalkan motornya begitu saja.
Sembari berpikir dan mencoba mencari cara untuk pulang tanpa harus mendorong motornya itu, Ria memilih untuk mendudukkan tubuhnya di trotoar jalan. Padahal dirinya ingin segera sampai rumah dan beristirahat, tapi ada saja halangan yang terjadi.
Hingga beberapa saat kemudian, sebuah motor berhenti tepat di depan motornya. Ria langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapakah itu, mungkin saja seseorang yang akan menawarkan bantuan pada dirinya yang memang sedang butuh.
Deg.
" K-Kak San-di? " ucap Ria pelan dan terbata-bata.
Sama sekali tidak Ria sangka jika pria yang sedang dihindarinya itulah pemilik motor yang berhenti di samping motornya. Ria sangat terkejut dan wajahnya seketika langsung memerah melihat Sandi turun dari motornya lalu menghampiri dirinya. Jujur saja, Ria belum siap untuk bertemu dengan Sandi secepat ini setelah yang terjadi tadi pagi.
" Kenapa kamu duduk di pinggir jalan seperti ini? Motornya rusak? " tanya Sandi berjongkok tepat di depan Ria.
Pria itu terlihat biasa saja dan seperti tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka, ya memang tidak ada sih, hanya pengakuan cinta Ria saja sebenarnya. Sangat berbeda dengan Ria yang mati-matian mengendalikan diri dan menahan rasa malunya.
" Hei, Ria! Kenapa diam saja ditanya? " tegur Sandi melambaikan tangannya di depan Ria karena wanita itu hanya terdiam dan menatap ke arahnya.
Ria pun langsung tersadar dan mengalihkan pandangannya dengan wajah yang sudah sangat merah. Entah kenapa dia selalu terpesona dan seperti terhipnotis ketika melihat wajah tampan Sandi dari dekat.
" Hem, bu-bukan rusak, ta-pi bannya bocor karena tertancap paku " jawab Ria sangat gugup.
Sandi hanya ber-oh ria saja mendengar itu dan langsung bangkit untuk melihat motor Ria. Tanpa gadis itu tahu, sebenarnya sedari tadi Sandi sangat berusaha bersikap biasa saja. Dia sangat tidak ingin bertemu dengan Ria dulu, tapi tidak tega melihatnya duduk di pinggir jalan seperti itu.
" Ini sih bocor parah karena hanya sekali paku yang menancap,, harus diganti ban luar dan dalamnya. Sepertinya ada yang sengaja menabur paku di sekitar sini, biar aku bereskan nanti " ucap Sandi setelah memeriksa ban motor Ria.
" Terus gimana dong? Masa aku harus dorong motor sampai di rumah? Tidak ada bengkel di sekitar sini soalnya " ucap Ria yang semakin bingung dan langsung bangkit dari duduknya.
Sebisa mungkin gadis itu mengendalikan dirinya dan tidak terlihat seperti orang bodoh di depan Sandi. Bisa-bisanya pujaan hatinya malah akan ilfeel melihat dirinya yang begitu.
" Kita titipkan saja motormu ke warung itu, nanti biar minta orang suruhan Kakakmu untuk mengambilnya dan membawanya ke bengkel. Biar kamu aku antar pulang saja dulu, daripada mendorong motor " ucap Sandi memberikan solusi.
" Hah? Se-serius, Kak? " tanya Ria serasa tidak percaya.
Lagi-lagi Ria sangat terkejut dan tidak menyangka Sandi mengatakan akan mengantarnya pulang. Keberuntungan apa yang sedang menghampiri Ria hari ini karena bisa diantar pulang oleh sang pujaan hati.
***
Lanjutan dan eps terakhir hari ini ya❤️
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
sehat selalu ya thor cpt sembuh biar bisa ttp berkarya