Dunia berjalan dengan peraturan didalamnya, Gravitasi, Energi, dan segala sesuatu yang berada di alam semesta berjalan dengan aturannya masing masing.
Hingga pada suatu saat... manusia bisa memecahkan hukum dan aturan alam, mereka mendapat kekuatan yang disebut Rule Breaker. Kehidupan manusia pun menjadi kacau Karna pengguna rule breaker yang semena mena, mereka yang berbuat buruk menggunakan rule breaker disebut Cheater.
Ratusan tahun berlalu manusia pun membuat pasukan bernama Anti Cheater yang bertujuan memusnahkan seluruh Cheater, dan disinilah cerita sang pemeran utama bernama Rayyan yang bercita cita menjadi pasukan anti cheater dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon We Are In Isekai Verse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Ketiga
Diinformasikan bahwa peserta yang tersisa saat ini ada 202.
Setelah berpisah dengan Chia, Rayyan lanjut berkeliling area bersama kedua temannya kini mereka berada ditengah hutan, mereka merasa bosan sejak tadi tidak menemukan musuh satupun hingga suatu momen.
Kaki Lisa tidak sengaja menginjak lumpur lalu dia merasa kesal kenapa itu terjadi, Lisa lalu menarik kakinya namun kakinya terasa tersangkut, ternyata dia tidak sengaja menginjak lumpur hidup atau juga dikenali sebagai pasir isap.
"KYAAAA!!!" ucap Lisa yang mulai panik
Rayyan dan Zayn menengok kebelakang dan melihat Lisa yang kakinya semakin tenggelam oleh lumpur itu, tapi mereka cuma merasa "oh" aja.
"Oi Rayyan,Zayn tolongin aku dong!" ucap Lisa
"Ish masa iya gabisa keluar sendiri, yang penting tuh kamu jangan panik aja" gumam Rayyan
Rayyan pun menolong Lisa dari lumpur itu secara pelan pelan sementara Zayn merasa tidak peduli dan lanjut berjalan, disaat Rayyan menarik Lisa terdengar suara seseorang yang melompat dari pohon ke pohon.
Zayn dengan instingnya mengetahui itu dia pun memperingati kedua temannya agar waspada, Lisa bukannya tenang malah semakin panik dan itu membuat Rayyan kerepotan.
"Musuh?! Yang bener aja!#@!*@)/" ucap Lisa yang panik dan suara nya tak jelas
"Dibilang jangan panik malah semakin menjadi nih orang" ucap Rayyan sembari menarik Lisa.
Seketika musuh pun tiba dan menyerang Lisa dengan kecepatan tinggi, disaat hampir saja serangannya mengenai Lisa, Zayn berhasil menangkis serangan itu yang membuat musuh pun melompat mundur.
Setelah berusaha sekuat tenaga Rayyan pun berhasil menarik keluar Lisa dari lumpur itu, Zayn dan Rayyan memasang pose siap bertarung sementara Lisa masih terduduk dibelakang mereka.
"Perkenalkan namaku Mudo, salah satu peserta yang pasti akan lolos ujian ini, dilihat lihat kalian bertiga ini bekerja sama ya... Akan ku kalahkan kalian sekaligus!" ucap musuh itu
"Wahh omong gede nih, coba aja kalo bisa" ucap Rayyan sembari membunyikan jari jarinya.
Rayyan langsung berlari kearah musuh itu dan menendangnya, namun musuh itu berhasil menghindar dengan melompat ke pohon, disusul Zayn yang melompat ke arah musuh itu dan menendangnya.
Namun musuh itu seperti mengeluarkan sesuatu dari kantong yang ada di armor nya, rupanya itu sebuah Belati, berukuran sedang dan terlihat sangat tajam.
Zayn yang melihat itu dalam sepersekian detik langsung memutar balik tubuhnya agar tidak terkena belati itu, tapi sudah terlambat.. Walau Zayn berhasil memutar balik tubuhnya namun Mudo sudah siap menyerang dan langsung menebas bahu kanan Zayn dengan belatinya lalu Zayn terjatuh ketanah.
Rayyan pun menyuruh Zayn bangun tapi Zayn tidak merespon dan tetap tergeletak Disana, Rayyan yang merasa heran langsung mengecek keadaan Zayn, Rayyan sangat terkejut melihat bahu Zayn yang terluka lumayan dalam.
Rayyan tadi berfikir bahwa Armor yang mereka pakai ini lumayan tebal jadi seharusnya tidak semudah itu ditembus apalagi hanya diserang oleh belati, namun nyatanya tebasan belati tadi berhasil membuat Zayn terkapar lemas.
"Oi... Itu bukan belati biasa kan?" tanya Rayyan kepada Mudo dengan ekspresi marah
"Ahaha benar, ini adalah Belati spesial yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga ku, Armor standar seperti yang kawan mu pakai itu bukan lah masalah bagi Belati ini, dan juga Belati ini memiliki racun yang membuat korbannya langsung lemas... Dan juga akan tewas dalam hitungan jam hehe" ucap Mudo dengan wajah liciknya.
Rayyan seketika berada didepan Mudo dengan tatapan amarahnya dia langsung menghantam Mudo dengan keras yang membuat Mudo terpental, belum sampai disitu saja Rayyan langsung mengejar Mudo yang terpental itu dengan kecepatan tinggi.
Rayyan mencoba menendang Mudo ketanah namun Mudo berhasil memegang kaki Rayyan terlebih dahulu, lalu Mudo melancarkan serangan balik dengan cara membanting tubuh Rayyan ketanah.
Rayyan yang terbanting langsung memuntahkan sedikit darah, lalu Mudo mencekik lehernya dan mengangkat Rayyan keatas hendak menikam nya dengan Belati itu.
"(Sialan, bukan hanya senjatanya yang berbahaya ternyata kekuatan fisik dan kecepatan nya bukan main)" ucap Rayyan dalam hati
Disaat hampir tertikam, Rayyan menendang perut Mudo yang membuat Mudo melepaskan cekikan nya dan terjatuh, Rayyan pun menyerang Mudo lagi dan Mudo juga sama.
Mereka berdua pun beradu serangan dengan cepat, Rayyan merasa kerepotan Karna dia harus menyerang sembari menghindar dari Belati milik Mudo.
Setelah beradu serangan Rayyan pun melihat sedikit celah dan langsung menyerang Mudo, dia terlihat menyerang dari depan dan Mudo terlihat meremehkan serangan itu, disaat hampir sampai Rayyan tiba tiba menghilang dari pandangan Mudo.
Mudo pun merasa heran dan seketika terasa pukulan yang sangat keras dari punggungnya, rupanya Rayyan menyerang Mudo dari arah belakang, Mudo yang tidak menyangka hal itu pun langsung terpental menghantam tanah dan terguling guling.
Rayyan yang ngos-ngosan mencoba memejamkan matanya mengatur kembali nafasnya, disaat membuka kedua matanya dia terkejut ternyata Mudo terpental kearah Zayn pingsan tadi, dan Lisa pun berada disitu mencoba membangunkan Zayn.
Kini Mudo dengan senyum liciknya siap menebas Lisa, sementara Lisa hanya terdiam ketakutan, disaat saat terakhir Rayyan langsung berlari sekuat tenaga dan berhasil melindungi Lisa namun dia yang terkena serangan itu, Punggungnya terkena Tebasan yang lumayan lebar.
"Lisa.. lari.." kata kata terakhir yang diucapkan Rayyan sebelum pingsan.
Mudo yang melihat itu langsung menertawai Rayyan, dia tertawa lumayan lama dan sekarang hendak lanjut menghabisi Lisa, namun Mudo merasa heran kenapa Lisa sejak tadi memasang ekspresi datar tapi peduli apa, dia langsung mengarahkan Belatinya ke Lisa.
"Hah?! Apa yang terjadi, kenapa pandangan ku berada diatas langit?" Ucap Mudo.
Dia tiba tiba terhempas kelangit, lalu Lisa yang berdiri dan mengibaskan tangannya.
"Huh? Segitu saja kah, reaksimu terlalu lambat." Ucap Lisa dengan sedikit tertawa.
Lisa langsung melompat kearah Mudo dan membanting nya ketanah hingga tanah itu retak, dia melompat kearah bawah dan menerjang perut Mudo, Mudo pun memuncratkan darah sangat banyak.
Belum sampai disitu, Lisa lalu mencekik Mudo sampai dia tidak bisa bernafas, kulitnya perlahan menjadi biru lalu Lisa melepaskan Cekikannya, Mudo mencoba bernafas kembali dengan Ter engah engah dan saat Mudo menatap keatas dia melihat wajah Lisa dengan senyum nya.
"Kemana perginya kepercayaan dirimu tadi? Kamu tadi nafsu banget sepertinya mau bunuh aku" ucap Lisa dengan senyum lebarnya.
Lisa lalu memegang seluruh kepala Mudo dan membantingnya ketanah hingga kepala Mudo mengucurkan darah, Lalu Lisa memukul Mudo dengan penuh semangat.
Lisa memukul Mudo berkali kali sampai tanahnya hancur, Lisa memukul sembari tertawa tawa, dan pada akhirnya Mudo pun tewas ditangan Lisa dengan kondisi yang begitu mengenaskan.
Lisa lalu berdiri dan mengambil belati milik Mudo, dan pergi meninggalkan Mudo yang sudah tak bernyawa, Kini Lisa membawa pergi kedua temannya ya itu Rayyan dan Zayn ke tempat yang jauh dari lokasi pertarungan.
Lisa terlihat melepas sarung tangan nya, lalu mengelus elus kepala kedua temannya itu dan perlahan kedua temannya bangun, Rayyan yang terbangun melihat kondisi Lisa yang kotor sehabis pertarungan.
"Lisa apa kau baik baik saja?, apa yang terjadi dengan Mudo" tanya Rayyan
"Mudo sudah aku kalahkan, dan aku baik baik saja" ucap Lisa dengan senyum manisnya.
Rayyan memasang ekspresi tidak menyangka, bahkan Zayn pun begitu, mereka berdua tidak menyangka bahwa Lisa bisa mengalahkan Mudo.
Lalu Lisa memberikan Belati tadi kepada Zayn, Zayn lumayan bingung tapi ya yasudahlah, dia menerima itu dengan senang hati dan berterimakasih kepada Lisa.
Rayyan dan Zayn merasa heran kenapa tubuhnya yang terluka tadi bisa sembuh dengan cepat, bahkan bekas luka pun tidak ada sama sekali.
"Heran ya, perasaan aku ditebas tadi dibagian punggung tapi kemana bekasnya, di armor sih ada tapi dipunggung ku ga ada" ucap Rayyan
"A-anu.. Rayyan... Zayn... Aku ingin menjelaskan sesuatu.." ucap Lisa dengan nada ketakutan
Lisa menjelaskan bahwa dia memiliki Rule Breaker!, Rule Breaker miliknya adalah penyembuhan luka, dia bisa menyembuhkan luka miliknya sendiri atau milik orang lain dengan syarat Menyentuh orang yang ingin disembuhkan.
Karna Rule Breaker itulah Rayyan dan Zayn bisa langsung sembuh dan terhindar dari kematian akibat racun dari Belati milik Mudo, Lisa meminta maaf Karna tidak menjelaskan dari awal, dia takut kalau Rayyan dan Zayn akan menjauhi nya atau malah memanfaatkan nya.
Tapi melihat pengorbanan Rayyan tadi, kepercayaan Lisa sudah cukup untuk menjelaskan rahasia miliknya, Rayyan dan Zayn pun merasa kagum mendengar penjelasan Lisa.
"Kamu tidak perlu khawatir, mau kamu punya Rule Breaker atau tidak, sedari awal kamu itu temanku kan" ucap Rayyan dengan senyumnya
"Hebat ya punya Rule Breaker, Lisa sepertinya kamu bisa jadi seorang Anti Cheater Elite deh atau malah Letnan??! Atau Jendral?!?!!" Ucap Zayn
"Ehehe, aku senang kalian menerima penjelasan ku" ucap Lisa dengan sedikit air mata menetes ke pipinya.
Lalu mereka pun tertawa bersama sama dan malam pun tiba, mereka segera membuat perapian dan tidur dimalam yang indah dengan suara lolongan serigala...
Peserta yang tersisa ada 187
-bersambung