Cinta beda usia.
Kisah seorang gadis muda yang sedari kecil sudah diincar oleh lelaki lebih tua terpaut hampir 20tahun. Gadis ini rela memberikan segalanya. Apakah karena ini cinta pertama nya?
Terpisah dan kembali lagi tak membuatnya membenci lelaki itu. Gadis itu hanya berfikir bahwa tak ada badai yang tak usai. Ia masih percaya lelaki itu tulus padanya. Lalu apakah kisah mereka akan happy ending atau justru sebaliknya?
Lanjutin sampai selesai ya🤍✨
Di tunggu dukungan baik dari kalian semua
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga yang harmonis
Terdengar suara adzan subuh berkumandang...
Mereka yang ada di rumah mas Anton bersiap untuk beribadah. Usai ibadah bersama, Tyara dan orang tua nya segera bersiap untuk perjalanan ke Bandung.
Tak terasa waktu menunjukan pukul 06:30 pagi."Ayo sayang nanti kita kesiangan lho" seru mamah Tyara. Papah Tyara sudah memasukan beberapa tas bawaan ke dalam mobil."Iya mah sebentar ini sudah kok" jawab Tyara sambil berjalan menuju keluar rumah.
"Ayo pamit dulu dengan mas Anton dan mba Heni" mamah Tyara menyuruh nya untuk berpamitan. Tyara pun menyalami mas Anton dan mba Heni juga berpelukan dengan Septi. "Tyara jangan kapok ke Jakarta ya" ucap mba Heni dengan suara lembutnya. "Terima kasih ya Hen,Ton sudah jagain Tyara" mereka bersalaman.
Namun Tyara terlihat tengok kanan dan kiri seperti gelisah. Rupanya Tyara tidak melihat sosok mas Jendra."Ahhh dia ga ada" kata Tyara dalam hati. Tiba-tiba tercium wangi parfum pria yang begitu maskulin dari belakang.
"Mas wangi sekali parfum mu ya kalau mau berangkat kerja" seru mas Anton. Sontak membuat Tyara berbalik badan dannnn membuatnya terpaku. Pria dewasa yang wangi, berpakaian rapi serta memiliki senyum yang manis itu ada di belakang nya.
..."Oh iya dong harus wangi kalau mau kerja" jawab mas Jendra ke mas Anton dengan tertawa....
"Sudah mau berangkat ya ini?" Tanya mas Jendra lagi menghadap ke orang tua Tyara. "Betul mas mau berangkat ini doakan selamat sampai tujuan ya" sahut papah Tyara. Mas Jendra bersalaman dengan orang tua Tyara lalu menghampiri Tyara dan berkata "Salim dulu dong kan nanti ketemu nya lama lagi". Tyara menyalami mas Jendra dan mas Jendra membalas dengan elusan di kepala Tyara.
Woww benar-benar suatu kejadian yang membuat Tyara salah tingkah dan gerogi.
Masuklah mereka ke mobil dan melambaikan tangan dari dalam mobil. Tyara berharap bisa segera bertemu kembali dengan mas Jendra, mata nya berkaca-kaca seperti tidak rela.
Berangkatlah mereka ke Bandung....
...----------------...
Sudah hampir jam makan siang mereka baru tiba di Bandung. Berhenti di satu restoran keluarga dengan masakan khas Sunda. Segera turun dari mobil mereka mencari tempat yang nyaman untuk makan.
Saat sedang menunggu makanan tiba Tyara bercerita kepada orang tua nya "Mah...Pah mas Jendra punya nomor handphone Tyara, sebenarnya tidak sengaja karena pas isi pulsa. Nggak kenapa-kenapa kan?"
Tyara adalah gadis manis nan baik dia selalu menceritakan apapun dengan orang tua nya. Orang tua Tyara juga merupakan orang tua yang mengerti anak nya, mau mendengarkan cerita anak nya. Keluarga harmonis seperti yang di inginkan kebanyakan orang di luar sana.
Dengan nada yang begitu lembut mamah Tyara menjawab "It's oke sayang, tapi mamah tetap ya pantau ponsel kamu karna kamu masih sekolah jadi tidak 100% mamah berikan kepercayaan memegang ponsel. Oke?"
"Dan Tyara tetap harus menomor satukan sekolah dulu ya" imbuh papah Tyara. Tyara tersenyum mendengar jawaban orang tua nya. Dia merasa sangat beruntung memiliki orang tua yang baik hati.
Liburan bersama seperti ini juga jarang terjadi. Papah Tyara yang sering bepergian keluar kota bahkan keluar negri ini pun membuat waktu mereka bersama sangat sedikit. Dengan waktu bersama kedua orang tua nya ini membuat Tyara melupakan rasa sedih nya.
...----------------...
3 hari lamanya mereka berada di Bandung. Sudah bepergian ketempat wisata dan mencoba kuliner yang ada disana. Namun saat perjalan pulang Tyara merasa papah dan mamah nya hanya diam sepanjang jalan. Hanya berbicara seperlunya saja. "Apakah mereka bertengkar semalam?" Tanya Tyara dalam hati
