NovelToon NovelToon
Dendam Sang Putri

Dendam Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Transmigrasi ke Dalam Novel / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:21k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

“Bang*sat! Aku tak sudi seperti ini!” Teriakan seorang wanita menggema dalam sebuah rungan sunyi yang lembab.


Kedua bola matanya nampak mengeluarkan darah, bau amis menyengat sebagai bumbu pelengkap bertapa mengerikannya tempat tersebut.


Sang Bintang Fajar kini nampak berlumuran darah, dialah Iris. Seorang Putri dari keluarga Kaisar yang saat ini menjabat.


Dia menikah atas dasar cinta, namun cintanya tak semanis dongeng. Kini ‘cinta’ itu telah merampas segala yang dia miliki di dunia ini. Seluruh tubuhnya di pemuhi luka, tanpa mata, dengan lidah terpotong dan anak yang baru dia lahirkan, kini akan di bunuh.


Bagaimana jadinya bila Iris kembali ke masa dia masih bersama keluarganya? Simak kisah lengkapnya sekarang juga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Iris di ikuti oleh Black sampai akhirnya mereka sampai di depan pintu gerbang Istana, Iris menatap pintu yang tertutup dan di jaga ketat itu.

“Apa anda ingin keluar Istana?” Tanya Black, Iris tersenyum masam dan mengangguk. Iris tak akan dapat melkukan balas dendam bila hanya terkurung didalam Istana, namun dia juga harus mencari cara aman untuk dapat keluar dari sana.

“Mungkin anda bisa main ke Kediaman saya anda tidak keberatan,” Ucap Black, Iris langsung berbinar mendengar itu.

“Apa boleh seperti itu?” Tanya Iris girang, Black mengangguk pasti.

“Kapan?” Tanya Iris semangat, Black sejenak berfikir.

“Mungkin bulan depan, saya akan menjemput anda bila anda tidak keberatan.” Ucap Black tersenyum dengan ramahnya, Iris mengangguk mengiyakan.

“Saya akan meminta izin pada Paduka Raja, anda hanya perlu datang.” Ucap Black, Iris bingun dengan sikap Black yang nampak gugup.

“Saya mengerti, apa saya boleh tahu lebih banyak tentang anda?” Tanya Iris, jujur dalah hati Black yang terdalam dia saat itu sangatlah senang.

“Tentu saja Yang mulia,” Jawab Black tanpa ragu.

“Bisakah kita jangan berbicara formal saat berdua? Boleh tidak bila memanggil nama saja?” Black semakin gugup akan hal itu, namun pada akhirnya dia mengangguk setuju.

Sejak hari itu, Iris mulai belajar banyak dari Black. Di mulai dengan para kesatria, kehidupan Istana dan tentu saja kepribadian Black. 2 Minggu akhirnya berlalu, sebuah kabar menggemparkan di Istana akhirnya buming.

Kabar bila akan diadakannya debut tertutup untuk Putri Iris, Iris juga cukup terkejut akan hal itu. Namun dia hanya mengikuti alur yang ada, dan sebisa mungkin Aslan selalu saja berusaha keras menjauhkan Iris dari Andrew. 

“Black, kenapa acara debut ku di lakukan tergesa-gesa beginu ya?” Tanya Iris, ya mereka memang sudah dapat berbicara layaknya trman sejak saat itu.

“Ah, saya juga kurang tau.” Jawab Black, namun Black nampak tidak menatap Iris seperti biasanya. Iris sadar, bila kala itu Black tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

“Ya, kau tahu nampaknya Black. Hanya di sini aku bisa sesantai ini.” Ucap Iris tertidur di atas rumput di taman Istana, Black tersenyum dan membiarkan Iris begitu saja.

“Saya senang mendengarnya,” Ucap Black, selama ini investigasi Iris memang sudah menemukan titik terang. Dia juga sudah tahu siapa pahlawan yang menyelamatkannya kala itu.

“Black, bila aku di selamatkan seseorang dan orang yang menyelamatkan ku itu hampir mati gara-gara aku. Apa boleh aku berterima kasih dengan cara menikahinya?” Tanya Iris, Black nampak sangat terkejut.

“Maksud anda Kesatria Andrew Anderson?” Tanya Black Ragu, “Menurut saya, menikah itu bukan karena hutang budi. Melainkan karena cinta, karena mau bagaimanapun juga menikah itu bukanlah sesuatu yang di jalankan hanya karena ingin saja.” Iris terdiam, rambut Black nampak tertiup angin.

“Bukan dia, dan aku bahkan belum pernah melihat wajahnya.” Ucap Iris, Black langsung tutup mulut dan terdiam.

“Meski begitu, aku tahu bila dia orang baik. Aku yakin, bila dia akan melindungiku sampai akhir, seperti hari itu.” Iris menutup matanya, bulu mata itu teranyam sempurna hingga membentuk lekuk yang menawan.

“Sepertinya anda jatuh cinta pada penyelamat anda?” Tanya Black, dari kata-katanya terdengar cukup masam.

“Ah, sepertinya kau benar Black. Bagaimana ini?” Tanya Iris dengan senyumannya yang menawan, Black nampak buang muka.

Iris bangun dan merih beberapa bunga, dia merangkainya hingga membentuk cincin. Iris meraih lengan Black dan menyelipkan bunga tersebut di jari manis Black.

“Black, bagaimana bila aku menikah dengannya saja?” Tanya Iris lagi, Black merasakan dadanya sesak.

“Apa anda sudah sangat yakin, bila yang menolong anda adalah orang yang tepat?” Tanya Black, Iris terkekeh dan mengangguk.

“Aku berharap, di manapun saat ini dia berada. Aku berdo’a untuknya, semoga punggungnya yang berdarah itu sembuh dan lengannya yang terluka itu dapat sembuh pula. Aku juga berharap agar aku dapat melihat wajahnya, karena dia selalu menolak saat aku ingin melihatnya.” Ucap Iris berdiri, dia mengulurkan tangannya pada Black.

Namun sangat jelas, bila sebuah cahaya keluar dari punggung Black dan senyum kian terukir di bibir Iris. Black meraih lengan Iris dan ikut berdiri.

Suasana terasa aneh sejenak, Black yang semula merasa kesal dan sesak perlahan mulai membaik dan kini justru merasakan hal lain. Perasaan nyaman yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.

.

.

Dua minggu lalu di sebuah runagan megah, seorang pria masuk tanpa topeng dan sangat rapi. Rambut hitam yang nampak mempesona itu dia rapikan dan menunduk kemuidan.

“Hamba menghadap matahari Kerajaan, Duke Leon Latvan menghadap baginda.” Ucap Black, Raja nampak menatap Black dengan seksama.

“Aku tahu dari saksi mata, pendeta itu melihatnya bila anda adalah sosok pahlawan sesungguhnya.” Ucap Sang Raja dengan senyum tuanya.

“Saya hanya melakukan sesuatu berdasarkan intuisi saja Yang Mulia.”  Jawab Black tanpa ragu-ragu.

“Bangunlah, aku dengar bila Intuisi itu lebih dekat ke hati. Katakanlah, apa tujuan mu memata-matai Putri berharga ku?” Tanya Sang Raja tegas, tatapannya nampak begitu mengintimidasi. 

“Bila saya tidak melakukan hal itu, hal mengerikan seperti yang terjadi pada Ratu akan kembali terjadi.” Raja bungkam mendengar hal tersebut, namun dia masih memberikan tatapan sinisnya pada Black.

“Saya tidak berharap apapun, saya juga tak keberatan bila kejadian itu di akui orang lain. Yang terpenting, Baginda Putri berada dalam selamat. Saya menghadap Baginda untuk meminta izin.” Raja nampak mengetuk-ngetuk singgasananya.

“1 bulan mendatang sebuah acara akan di lakukan di kediaman hamba, hamba hendak membawa Putri dalam acara tersebut.” Ucap Black tanpa ragu, sudah sangat jelas bila itu adalah ungkapan atau pernyataan yang jelas, bila Black menginginkan Putrinya.

“Berani sekali! Nyali apa yang membawa mu sampai sejauh itu Duke?” Black tersenyum dia mengeluarkan sebuah kertas.

Raja memerintahkan ajudannya untuk mengambil kertas tersebut, seketika itu juga sang Raja nampak pucat pasi namun langsung tertawa bangga.

Sebuah kertas berisi peta alam monster yang begitu detail, Black menghela nafas amat berat setelahnya.

“Membutuhkan waktu 8 tahun untuk saya dapat membuatnya dengan tepat, dengan itu saya yakin bila saya dapat melindungi Putri dari apapun kedepannya.” Raja terdiam, dia tak akan menemukan menantu seideal Black memang, namun dia juga masih memerlukan bukti lain, bila Black memang mampu.

“Saya akan menunjukkan sisanya di luar istana, saya tak dapat memasukan benda terkutuk semacam itu ke dalam Istana.” Ucap lagi Black, Raja kian tertarik dan akhirnya mengangguk.

Dahulu kala, sebuah pilar tubuh di atas muka bumi. Dari dalamnya mengelurkan banyak monster dan dan hiduplah sosok pemimpin di antara mereka yang di panggil Gelud.

Telah beberapa dekade lamanya manusia bertempur, namun hasilnya tak pernah ada yang berhasil mengalahkan Monster tersebut hingga sebuah ramalan sampai pada Kuil suci.

Akan tiba waktunya dewa perang turun ke bumi dan bintang kehidupan menaunginya, itu berarti bila Dewa perang dan dewi kehidupan akan bereinkarnasi dan memusnahkan seluruh kegundahan manusia.

Raja terdiam memandang sebuah kepala yang besarnya melebihi ukuran manusia itu, dia nampak terbelalak namun juga akhirnya mengangguk faham, dari mana asal percaya diri Black itu.

Pemimpin monster telah di penggal, dan monster terakhir di daerah pinggiran itu telah hampir lenyap seutuhnya. Raja memandang Black sekali lagi dan menekan dadanya.

1
Ani
keren 👍👍👍👍👍👍
Ani
makin kesini makin seru nih ceritanya
lanjut kak Nuah
CaH KangKung,
👣👣
Ani
apakah jika Alice memakan buah dewa tersebut. Alice bisa hamil.. semoga saja
Ani
semoga rencana Black and Aslan yang berhasil
Ani
setidaknya Ailish selamat dari pembunuhan
Ani
gitu toh ceritanya, begitu besar harga yang harus dibayar ya.... semoga setelah ini hanya kebahagiaan lah yang menghampiri mereka...
Shai'er
buah dewa 🤔🤔🤔
Shai'er
seperti itu🥺🥺🥺
Shai'er
😒😒😒😒😒
Shai'er
😱😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
inikah yang dirumorkan pasangan cinta sejati 🤧🤧🤧
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
tidak ada yang gratis, semu ada bayarannya 🤧🤧🤧
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waspada
Shai'er
loh.... bukannya udah bebas 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!