Nawang sangat mencintai Rafli namun karena suatu hari Nawang tidur seranjang dengan Aiden kakak dari Rafli membuat kedua orang tua Aiden menikahkan dengan Nawang sering cekcok apakah rumah tangga keduanya akan bertahan atau akan cerai di tengah jalan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa sangat cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wajah Aku Bersih Dan Kinclong
Stella menyuruh Aiden untuk mengantar Nawang pulang, awalnya Aiden menolak perintah dari Stella, namun dari pada Stella mengomeli dirinya tanpa henti membuat Aiden terpaksa menuruti perintah dari Stella.
Nawang kini sudah berada di mobil miliknya Aiden setelah Nawang berpamitan pulang kepada Stella, sedangkan Aiden kini fokus mengemudi mobil miliknya, Aiden melirik ke arah Nawang yang sejak tadi masuk ke mobil miliknya menatap ke arah jendela terus menerus.
Bahkan kedua telinganya Aiden dapat mendengar suara isakan tangis dari wanita yang duduk di sebelahnya, Aiden tak menyangka kalau Nawang wanita yang kelakuannya sangat bar bar bisa menangis cuma gara gara pria yang sangat di cintai selalu mengacuhkan Nawang.
"Nawang, lo mau sampai kapan menangis ?" tanya Aiden tanpa menoleh ke arah Nawang, sedangkan Nawang yang sejak tadi menangis sesenggukan langsung menutup mulutnya supaya tangisnya tak terdengar oleh Aiden.
Nawang kira sejak tadi Aiden fokus mengemudi mobil sehingga tak mendengar suara tangisannya, namun dugaan Nawang ternyata salah karena telinga Aiden masih bisa menangkap suara tangisan Nawang.
"Aiden, lo jangan sok tahu gue bukan anak kecil dan gue ngga menangis, bahkan di umur gue sekarang gue sudah bisa bikin anak kecil" jawab Nawang tanpa menoleh ke arah Aiden, Nawang berusaha menghapus air mata yang menetes di kedua pipinya dengan kedua tangannya.
"Nawang, lo ngga usah bohong gue tahu kalau lo sedang menangis, ternyata lo bisa menangis juga di balik sikap lo yang bar bar kayak preman" cibir Aiden yang membuat Nawang langsung memukul lengan Aiden dengan sangat kuat, Aiden sampai berteriak kesakitan karena ulah Nawang.
"Aiden, gue ngga sedang menangis, gue sedang flu saja makanya kayak sedang menangis padahal gue sama sekali ngga mengeluarkan air mata sejak tadi" bentak Nawang sambil melototkan kedua matanya ke arah Aiden, sementara Aiden tersenyum miris sambil tetap fokus mengemudi mobil miliknya.
Aiden geleng kepala karena Nawang tak berkata jujur padanya, Nawang masih mengelak kalau Nawang tidak menangis, padahal Aiden tadi tak sengaja melihat air mata di kedua pipinya Nawang.
Nawang paham kalau Aiden tak percaya dengan jawabannya, Nawang memutar otaknya supaya Aiden percaya dengan ocehannya, Nawang mendekatkan wajahnya kepada baju Aiden, lalu Nawang mengeluarkan ingusnya karena sudah beberapa puluh menit menangis ke baju milik Aiden.
"Nawang, ngapain lo mengeluarkan ingus lo ke baju gue" bentak Aiden menatap nyalang ke Nawang, sedangkan Nawang tersenyum licik.
"Supaya lo percaya Aiden, kalau gue ngga menangis tapi gue flu makanya hidung gue ada ingusnya" jawab Nawang tanpa dosa yang membuat Aiden emosi dan darah tinggi dengan kelakuan Nawang.
Veronica dan Rendi saat ini sedang berada di supermarket untuk membeli bahan makanan, soalnya besok adalah acara pertunangan Nawang dan Aiden, bahkan Veronica juga mengajak Rendi untuk mampir ke bagian gaun, jas, dan sepatu untuk di pakai besok.
Rendi langsung mau di ajak oleh Veronica, karena Rendi yakin Veronica akan mempersiapkan acara pertunangan Nawang dan Aiden dengan mewah, apalagi Nawang adalah anak semata wayang mereka berdua.
Setelah Veronica selesai berbelanja dirinya mengajak Rendi untuk pulang, Rendi membawa banyak barang belanjaan Veronica bahkan Rendi harus mondar mandir mengambil semua barang belanjaan Veronica.
Tiga puluh menit kemudian
Rendi dan Veronica sudah sampai di rumah, Rendi langsung membawa semua barang belanjaan Veronica masuk ke dalam, saat Veronica akan masuk ke dalam tiba tiba Veronica mendengar suara mobil yang berhenti di halaman rumahnya.
Veronica menatap ke arah mobil tersebut, sedetik kemudian Nawang turun dari mobil tersebut, sedangkan Aiden yang duduk di kursi kemudi menurunkan kaca spion mobil membuat Veronica dapat melihat siapa orang yang mengantar sang anak pulang ke rumah.
Veronica baru pertama kalinya melihat Aiden mengantar Nawang pulang, karena biasanya yang mengantar Nawang pulang ke rumah adalah Rafli bukan Aiden, Veronica menawarkan Aiden untuk mampir ke rumah, namun Aiden langsung menolak lalu Aiden berpamitan pulang kepada Veronica, Aiden juga titip salam buat Rendi kepada Veronica.
Keesokan harinya
Stella, Marcel, Aiden, dan Rafli datang ke rumah kedua orang tuanya Nawang untuk melamar Nawang, Veronica dan Rendi menyambut ramah Stella, Marcel, serta kedua anak dari Stella dan Marcel.
Nawang belum turun dari kamar, karena merasa sedih gara gara akan bertunangan dengan Aiden pria yang tidak dia cintai, Veronica sayang ke kamar Nawang setelah mempersilahkan para tamu untuk duduk, asisten rumah tangga Veronica langsung mengeluarkan semua makanan untuk menyambut kedatangan Stella, Marcel, Aiden, dan Rafli.
Nawang kini memakai gaun dengan motif bunga bunga, Aiden langsung terkesima dan terpesona dengan kecantikan Nawang, karena untuk pertama kalinya Aiden melihat Nawang memakai gaun yang membuat Nawang terlihat semakin cantik dan anggun, kalau biasanya Nawang memakai celana yang sobek di lutut.
Rafli melirik Aiden sang kakak yang terpesona dan terkesima dengan Nawang, bahkan Aiden tak berkedip menatap kecantikan Nawang, Stella sampai menyenggol perut Aiden supaya tidak memandang Nawang terus menerus.
"Aiden, matanya biasa saja dong papa tahu kamu terkesima dengan penampilan Nawang yang sangat cantik, tapi ngga sampai ileran juga malu maluin kamu jadi anak papa" celoteh Marcel sambil mengelap area bibirnya Aiden dengan sapu tangan yang baru di ambil dari saku celananya.
Mendengar celotehan Marcel membuat Stella, Rendi, dan Veronica langsung tertawa terbahak bahak, sementara Aiden langsung melototkan kedua matanya ke arah Marcel, sedangkan Nawang yang sudah duduk manis langsung mengepalkan kedua tangannya, sedangkan Rafli tersenyum tipis dirinya harap Nawang dan Aiden suatu saat akan saling mencintai.
"Papa yang bikin malu aku, sampai nuduh aku ileran, padahal wajah aku bersih dan kinclong tanpa iler dan tanpa jerawat" jawab Aiden dengan nada ketus, sedangkan Marcel meletakkan sapu tangan ke saku celananya lagi tanpa berniat menjawab omongan Aiden.
Beberapa menit kemudian Stella, Veronica, dan Rendi kompak menghentikan tawanya mereka, lalu Marcel mengutarakan tujuannya yaitu melamar Nawang untuk menjadi calon istri Aiden, Veronica dan Rendi langsung menerima lamaran dari Marcel.
Kini saatnya Nawang dan Aiden kompak saling bertukar cincin, setelah melihat cincin tersemat di jari manis Nawang dan Aiden membuat kedua orang tua Aiden dan kedua orang tuanya Nawang bahagia, Stella langsung menentukan tanggal pernikahan untuk Aiden dan Nawang.
Nawang dan Aiden kompak protes berkali kali karena pernikahan Aiden dan Nawang akan di gelar bulan depan, namun semua protes dari Nawang dan Aiden tak di hiraukan oleh kedua orang tua masing masing.
Kini kedua orang tua Aiden, Aiden, dan Rafli berpamitan pulang, Veronica dan Rendi kompak mengantar semua tamunya sampai halaman rumah, sedangkan Nawang juga mengantar Aiden, kedua orang tua Aiden, dan Rafli sampai halaman rumah, bahkan berkali kali Nawang mencuri pandang ke Rafli, namun Rafli acuh dan berpura pura tak melihat Nawang.