Axelo kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahan pada istrinya, tapi semua tidak mudah karena....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atika Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima
LIMA
"Aaaaa" teriak Azura mengagetkan mereka.
Plak
Reva memukul pundak Azura dengan cukup kencang.
"Njir sakit" rintih Azura.
"Lo yang salah, teriak ngagetin aja lo tai, ada apa si?" tanya Raya.
"Eheheh sorry semua" ucapnya meminta maaf kepada semua yang merasa terganggu.
"Ada apa?" tanya Arzuna.
"Kris bakal balik Zun, aaa gue gak sabar hehe" jawab Azura dengan semangat.
"Kris?" ucap Axel.
"Dia katanya bakal sekolah disini juga, seneng banget pasti seru nih"
"Pasrah" celetuk Reva.
"Hahaha, gue heran kenapa lo bisa temenan sama Zura trus di tambah nanti si Kris, lo pasti harus bersabar lagi" ucap Raya.
"Bacot lo"
"Mulut lo jahanam banget" ucap Azura.
"Bener Zur, udah yuk kita pergi, gue kepanasan disini" ucap Raya dan menarik lengan Azura.
"Eh eh"
Reva menatap datar keduanya yang dengan tega meninggalkan dirinya disini bersama para laki-laki dan satu medusa. Reva bergidik ngeri "Ih" lalu menyusul kedua teman laknatnya.
"Eh Kris siapa dia? Kenapa si Zura antusias banget?" tanya Kai.
"Ya mana gue tahu bodoh, gue bukan emaknya" jawab Elang.
"Mungkin itu pacarnya Zura" celetuk Marsha.
Tidak tahu saja Marsha mengatakan itu membangunkan singa yang tertidur, tapi tidurnya terusik sekarang dia benar-benar bangun.
"ZURA TIDAK PUNYA PACAR, DAN LO jangan menyiram api dengan bensin, paham"ucap Axel.
Marsha yang di bentak itu pun menudukan kepalanya takut, tubuhnya bergetar " Pergi" mendengar ucap Axel, Marsha dengan segera pergi dari sana.
"Lo kenapa El ?" tanya Elang.
"Tidak"
Arzuna ber-smirk saat melihat reaksi Axel "Kris dia teman kecil mereka bertiga" celetuk Arzuna.
"Dan cinta pertama Azura"
Deg
Axel mendengar itu membeku jadi dirinya bukan cinta pertama Azura melainkan orang lain.
"Dari mana lo tahu?" tanya Axel.
"Heh, gue tahu semua tentang Azura" jawab santai Arzuna.
Axel mengepalkan tanganya dia tidak akan membiarkan gadisnya di miliki oleh yang lain. Axel pergi dari kantin dia akan menemui Azura.
Di kelas Azura sedang jamkos tidak di kelas Azura saja tapi semua kelas karena para guru sedang rapat. Axel masuk saja ke dalam kelas Azura, kelas Azura seketika hening saat Axel masuk.
"Eh kenapa?" tanya Azura melepaskan earphone yang dia pakai.
"Tuh liat" jawab Raya menunjuk kearah depan.
Azura, Reva dan Raya mereka duduk di belakang paling pojok strategis untuk tidur katanya.
Axel mengedarkan pandanganya dan berhenti saat melihat pojok kanan, Axel berjalan mendekati mereka bertiga.
"Ngapain dia kesini?" tanya Raya.
"Salah kelas kali" jawab Azura acuh.
"Diem deh" ucap Reva.
"Iya-iya" jawab keduanya.
Axel berhenti di meja Azura, seakan tidak menyadari kehadiran Axel, Azura kembali pada aktivitasnya. Melihat itu Axel menggeram marah dia tidak suka saat Azura mengacuhkan dia, dia tidak suka.
Axel menarik tangan Azura untuk pergi dengannya.
"Eh sohib gue mau di bawa kemana njim?" tanya Reva.
"Gimana nih Re?" tanya Raya.
"Biarin, kalau saat Azura kembali dengan keadaan tidak baik-baik aja maka kita akan membalasnya" jawab Reva.
Axel membawa Azura ke ruang pribadinya yang ada di sekolah, mengunci pintu agar tidak ada yang masuk, ya emang siapa yang bisa masuk? Wong cuman Axel yang tahu ruangan itu.
Axel melepaskan genggamannya pada Azura "Ngapain si lo, main tarik-tarik aja sakit tahu gak hah" omel Azura.
Kening Axel berkerut sejak kapan Azura memanggil lo-gue padanya.
"Lo?" ucap Axel.
"Ngapain lo narik gue kesini?, belum puas kemarin?, lagi pula gue gak ganggu lo, denger ini Axel gue nyerah gue gak peduli lagi mau lo terima atau enggak cinta tulus gue, jujur gue lelah dan gue gak mau istirahat gue maunya berhenti dan lo juga bakal seneng karena parasit seperti gue udah hilang" ucap Azura panjang, ia mengatakan isi hatinya walaupun tidak sepenuhnya benar.
Axel menggeleng ribut "Lo gak boleh berhenti" kening Azura mengerut kenapa Axel meminta hal itu.
"Hahaha" tawa Azura.
"Kenapa?" bingung Axel.
"Harusnya yang nanya itu gue, lo yang kenapa? Kemarin lo nyuruh gue buat jauhin lo setelah gue jauhin lo, lo minta gue buat gak jauhin lo, hahaha permainan apa yang lo mainkan Axel?, benar kata Zuna lo tuh brengsek" jawab Azura.
Axel mengepalkan tanganya saat Azura mengatakan itu bahkan dia menyebut nama laki-laki lain, Axel memegang pundak Azura, meremasnya hingga Azura kesakitan "Dengar ini aku gak suka kamu sebut nama laki-laki lain saat kita berdua, dan mulai sekarang kamu pacar aku" ucap Axel.
Mata Azura membola dengan sekuat tenaga Azura melepaskan cengkraman Axel "Gak gue gak mau, dan jangan harap gue bakal jadi milik lo lagi" ucap 'lagi' ia ucapkan di dalam batin.
Tunggu apa maksudnya? Apa Azura juga kembali mengulang waktu?
"Aku gak nanya, tadi adalah pernyataan" ucap Axel memeluk Azura dengan erat dia berjanji pada dirinya sendiri dia akan menjaga dan menjadikan Azura ratu di hatinya.
Azura diam dia tidak membalas atau memberontak pikirannya saat ini banyak pertanyaan ada apa dengan Axel?.
Axel melepaskan pelukannya dan menatap lamat Azura.
Cup
Axel mengecup sekilas bibir Azura, Azura tersadar dari lamunannya menatap nyalang Axel.
"Brengsek berani banget lo cium gue" berontak Azura, namun Axel lebih kuat jadi itu sia-sia saja.
Tapi Azura yang tidak terima pun menendang aset Axel dan dengan otomatis Axel melepaskan Azura memegang asetnya, Azura yang melihat itu pun berlari keluar dari ruangan itu.
"Ahkk...sialan kelinci kecil gue ternyata sekarang menjadi nakal..akhh" ucap Axel.
Di sisi Azura...
"Hahaha kasian pasti tu sakit banget..siapa suruh main nyosor aja" ucap Azura. Dia berjalan dengan tenang menuju kelasnya, tapi karena melewati kelas Arzuna, Azura pun mengintip sebentar lewat jendela.
Mata Azura melebar saat melihat sesuatu di dalam dengan cepat Azura menendang pintu kelas.
Bruk
"ARZUNA" teriak nya, dan itu mengejutkan semua yang ada di dalam termasuk Arzuna.
Azura mendekati Arzuna dan menatapnya tajam "Lagi ngapain lo?, gue aduin sama Reva" ucapnya.
Sontak saja Arzuna berdiri "Ini gak seperti yang lo pikirin yah"
"Trus kenapa kalian di posisi itu?"
"Dia yang tiba-tiba nimpa tubuh gue" ucap Arzuna.
"Okey gue percaya tapi kalau mata-mata ka Freya liat dan melapor gue gak ikutan yah" ucap Azura.
Benar Freya adalah kakak angkat Arzuna dan Azura, mereka bertemu saat keduanya di usir dari kontrakan mereka karena tidak sanggup membayar kejadian itu sekitar 5 tahun lalu. Mereka bersyukur karena bertemu dengan Freya yang saat itu tidak sengaja melihat Arzuna yang di keroyok oleh para preman.
Dan dari sana lah Freya mengangkat mereka menjadi adik, Arzuna dan Azura tahu siapa kekasih Freya atau suami Freya ya siapa lagi jika bukan Rayner Alviano Nararya yang seorang Ceo terkenal dan juga ketua mafia nomor satu itu, mereka di karunia ini dua malaikat kecil dan penyempurna keluarga mereka.
Tbc...
Smngttt....🌹🌹🌹
ada jg yg bkl saingan sm axel....jd biarin aja dia brjuang,tnggal nnti dkung kputusan azura dia bkln mlih spa....sbg kk' sm shbtnya,yg pnting sllu dkung dia apa pun yg trjdi....ok....