Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.
Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.
Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Irdlia Bab 1 Wanita Misterius
Sesampainya di sana, Jack memperkenalkan teman-temannya. "Ini Lisa, sang ahli herbal. Ini Tessa, sang koki. Ini Mike, sang ahli tembak. Dan ini Blade, sang ahli pedang."
Mereka semua menyambut Rull dengan ramah. "Dari mana asalmu, Rull?" tanya Lisa.
"Aku tidak tahu," jawab Rull. "Tiba-tiba aku terbangun dan melihat tempat ini."
Ingatan Rull telah dihapus ketika memasuki dunia ini, sehingga dia tidak mengetahui apa yang terjadi di dunianya sebelumnya.
Blade mendekati Rull dengan rasa ingin tahu. "Hmmm, berapa usiamu, Rull?"
"Hmm, usiaku 17 tahun," jawab Rull dengan sedikit ragu.
Blade tertawa. "Haha, lihat dia, 17 tahun. Jadi aku masih tetap yang tertua di sini."
Jack dan Mike merasa geram. "Cih, kalian hanya berbeda satu tahun," kata Mike.
Rull bingung. "Mengapa dia menanyakan umurku, Jack?"
"Oh, di sini ada peraturan," jawab Jack. "Siapa yang umurnya lebih tua maka dia akan mendapatkan porsi makanan yang lebih. Di sini hanya Blade saja yang umurnya lebih tua. Andai umurmu sama dengannya, maka peraturan ini tidak berlaku."
Seiring berjalannya waktu, mereka mulai akrab. Canda dan tawa selalu mengiringi kebersamaan mereka. Jack berkata, "Tenang saja, Rull. Aku akan membuatkanmu kartu bahwa kau adalah penduduk sini."
"Terima kasih, Jack," jawab Rull. "Ngomong-ngomong, tuan putri di kerajaan seperti apa ya?"
Blade menjawab dengan semangat, "Dia cantik, pendiam, dan juga pemalu. Namanya adalah Tsaritsa."
"Wow, sepertinya kau sahabatnya, Blade," kata Rull dengan kagum.
"Tidak, tidak," balas Blade. "Putri Tsaritsa tidak boleh berteman dengan warga lokal. Setiap kali Tsaritsa berbicara dengan orang, selalu saja ratu melarangnya. Aku tidak tahu mengapa sang ratu melakukan itu."
Jack menepuk bahu Blade. "Sudah, jangan dipikirkan. Cepat tidur. Besok kau ikut denganku membawa Rull berkeliling kota ini."
"Baiklah, terima kasih, Jack," kata Rull dengan senyuman.
Malam itu, Rull tidur dengan perasaan tenang. Ia merasa bersyukur memiliki teman-teman baru yang baik dan mendukungnya. Keesokan harinya, Jack, Blade dan Rull bersiap-siap untuk berkeliling kota.
Blade memperkenalkan berbagai macam budaya dan tempat di Irdlia. Jack memperkenalkan berbagai macam makanan khas Irdlia, dan Rull memahami satu per satu dengan antusias. Seiring berjalannya waktu, Rull melihat ke atap rumah dan melihat seseorang berlari seperti dikejar oleh sesuatu. Rull terkejut saat menyadari bahwa yang mengejar orang tersebut adalah wanita yang sebelumnya ia temui. Ia segera berlari mengejarnya kembali. "Hei, tunggu!"
Jack yang sedang membicarakan makanan khas Irdlia tiba-tiba terkejut. "Blade, di mana Rull?"
"Lah, tadi perasaan ada di belakangku," jawab Blade.
Jack panik. "Astaga, sepertinya dia tersesat lagi. Ayo cepat, Blade, kita mencarinya."
Di sisi lain, Rull berusaha sekuat tenaga mengejar wanita itu. "Hei, tunggu, aku ingin berbicara denganmu."
Wanita itu merasa terganggu dalam pekerjaannya. Orang yang dikejarnya adalah seorang buronan. Buronan itu berbalik dan menyerang wanita tersebut. Pertarungan antara wanita itu dan buronan berlangsung sengit.
"Wow, sengit sekali," ucap Rull kagum. Namun, Rull menyadari bahwa wanita itu sedang terluka. "Astaga, dia sedang terluka. Apakah dia bisa menang melawan pria itu?"
Benar saja, buronan itu lebih unggul dan membuat wanita tersebut terpojok. Saat buronan itu hendak menyerang wanita itu, Rull tanpa pikir panjang mengeluarkan besi hitamnya dan melemparkannya ke arah buronan, membuat buronan itu terjatuh. Para prajurit datang dan langsung menangkap buronan tersebut. Para warga melihat keberanian Rull dengan kekaguman.
Rull menghampiri wanita itu. "Hei, apa kau tidak apa-apa?"
"Kau... kau sangat menjengkelkan," jawab wanita itu dengan nada marah.
"Apa? Kenapa? Aku hanya membantu mu," kata Rull dengan bingung.
Wanita itu pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Blade dan Jack datang menghampiri Rull.
"Rull, apa yang terjadi dan mengapa Arlecchino lari?" tanya Jack.
"Arlecchino?" tanya Rull bingung.
"Ya, wanita yang bersamamu tadi," jawab Blade.
Setelah kembali ke rumah, Rull bertanya kepada Jack, "Jack, bisa kau jelaskan siapa itu Arlecchino dan bagaimana tipenya?"
"Oh, dia itu salah satu prajurit wanita di Kerajaan Irdlia. Dia adalah tangan kanan jenderal, dan salah satu prajurit terkuat di usia muda," jawab Jack.
"Memangnya berapa usianya?" tanya Rull.
"Sama sepertiku, 16 tahun," jawab Jack. "Apa, di usianya segitu dia bisa mengalahkan monster?" pikir Rull dalam hati.
"Untuk tipenya, aku tidak begitu tahu. Aku jarang sekali berbicara dengannya karena sifatnya yang terlalu dingin. Dia sering menghiraukan orang-orang yang ingin mengobrol dengannya," tambah Jack.
Blade datang dan berkata, "Hei, mau sampai kapan kalian terus mengobrol? Cepatlah bersiap, sebentar lagi pesta kerajaan akan dimulai."
Rull dan Jack segera bersiap-siap. Acara pesta kerajaan dimulai dengan banyak pengunjung dan indahnya langit malam.