NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 04 - PIL MATA NAGA

”Akh!”

Gu Yinchen tiba-tiba jatuh berlutut saat dadanya tiba-tiba merasa sangat nyeri bahkan hingga membuat nafasnya menjadi sesak. Dia masih berusaha untuk mengendalikan keadaannya sendiri dan membuatnya seakan terlihat baik-baik saja. Namun, meski dia tampak berusaha, Li Jinyun langsung mengerti apa yang sedang dialami oleh Gu Yinchen saat ini.

”Itu pasti karena racun ular! Aku memiliki sesuatu yang bisa membuatmu menjadi lebih baik.” ucap Li Jinyun sembari merogoh saku dalam jubah luarnya kemudian dia mengeluarkan sebungkus kantong yang tidak terlalu penuh. Di dalam kantong tersebut, dia mengeluarkan sebuah pil bulat berwarna merah darah yang sangat mencolok dan memiliki aroma khas seperti manisan.

Gu Yinchen terkejut menatap pil mata naga yang diberikan oleh Li Jinyun padanya. Siapapun yang hidup di zaman Gu Yinchen dahulu, mereka pasti akan merasa terkejut melihat ada seseorang yang mau memberikan pil mata naga untuknya. Bahkan rasanya, Bai Yunjing yang mengawasinya dari tempat lain juga ikut terkejut saat melihatnya untuk pertama kali.

”Apakah kau sedang bercanda? Bagaimana bisa kau memberikan barang mahal seperti ini? Jantungku rasanya ingin copot saat kau memberikannya padaku.” ucap Gu Yinchen curiga kalau Li Jinyun mungkin memiliki maksud lain.

Li Jinyun terdiam bingung, menatap wajah heran Gu Yinchen yang seolah tak pernah melihat pil mata naga di depannya. Benda ini memang sulit ditemukan diluar sana akan tetapi, Sekte Matahari memiliki tempat persembunyian untuk menyimpan senjata langka. Meski tempat persembunyian senjata langka itu cukup besar, Gu Yinchen tidak menyangka mereka juga menyimpan pil mata naga di tempat mereka padahal, selama ini keempat sekte termasuk dirinya mati-matian untuk mencarinya.

”Kamu bisa memakannya sekarang. Anggap saja ini sebagai bayaran karena kau sudah menyembuhkan guru besar kami padahal kau bukan bagian dari sekte ini.” ucap Li Jinyun sekali lagi sembari memberikan pil mata naga padanya.

”H- hei! Apakah kau serius? Bukankah benda ini juga sangat langka? Kau tidak bisa asal begitu saja memberinya padaku!” ucap Gu Yinchen masih tidak bisa mempercayainya meski dia sangat yakin sekte Matahari mungkin menyimpan barang berharga lainnya yang lebih berharga dari pil mata naga.

Li Jinyun berkedip beberapa kali. Bingung dengan respon yang diberikan Gu Yinchen seperti orang yang kebingungan. ”... Ya, tentu saja. Lagipula, ini juga tidak sebanding dengan nyawa yang kau berikan pada Guru besar. Pil ini diberikan oleh Ayahku tetapi aku merasa tidak berhak menggunakannya jadi, kau saja yang memakannya.” ucapnya.

Gu Yinchen tiba-tiba tertawa lepas usai dia menyadari sesuatu. Dia tidak menyangka sekte Matahari akan sekaya itu dan se-ambisi itu untuk mendapatkan kekuatan. Mereka bahkan tidak ragu untuk memberikan pil mata naga ini pada anggota keluarganya sendiri bahkan orang lain seperti dirinya. Tampaknya, 50 tahun adalah waktu yang lebih dari cukup bagi Sekte Matahari untuk membangun kembali kekuatannya.

”Ah! Baiklah! Aku akan menerimanya dengan senang hati!” ucap Gu Yinchen yang langsung menerimanya. Meski, pil mata naga ini tidak bisa mengeluarkan seluruh racun dalam tubuhnya. Setidaknya, dia dapat memperoleh kekuatan dan membangun kembali titik Kultivasinya.

...~o0o~...

”Guru! Bagaimana keadaan Anda saat ini? Apakah sudah merasa jauh lebih baik setelah memakan Pil mata naga?” tanya seorang murid tingkat pertama, Li Zhangye pada guru besarnya yang tengah duduk di depan meja duduk sembari meminum secangkir air hangat yang dituangkan oleh Li Zhangye sebelumnya.

Qing Luan memejamkan matanya sejenak. Sosok guru besar itu tampak masih memakai jubah dalamnya, tak menghiraukan udara dingin yang terkadang mengapa. Sosoknya indah, dengan rambut putih panjang yang hingga menutupi lantai yang didudukinya. Manik mata berwarna coklat keemasan itu kian bersinar usai dia merasakan aliran Qi nya perlahan kembali seperti semula.

”Ya. Terima kasih selama ini kalian telah berusaha menyembuhkan ku. Aku tidak menduga iblis ular itu akan langsung menyerang ke arahku dan menaruh racun ke dalam tubuhku.” ucap Qing Luan sembari menaruh cangkirnya.

”Guru, jangan mengingat kejadian yang lalu. Sebaiknya Anda fokus untuk mengobati diri Anda terlebih dulu.” ucap Li Zhangye dengan tenangnya, duduk di hadapan Qing Luan.

”Apakah kau tahu siapa anak yang sudah mengobati ku?” tanya Qing Luan sembari mengalihkan perhatiannya ke arah jendela luar.

Mendengar hal itu, Li Zhangye terkejut. Pasalnya, dia baru saja sampai di sini ketika Gu Yinchen telah pergi bersama dengan Li Jinyun. ”... Maaf. Saya tidak tahu. Saya pikir, tabib yang berhasil mengobati guru dan berhasil mengeluarkan racunnya.” jawabnya.

Qing Luan menghela nafasnya. Dia hanya melihatnya sekilas akan tetapi, dia tidak sempat menanyakan siapa namanya dan berterima kasih padanya. Dia tahu dia telah menciptakan murid yang tidak memiliki rasa kasihan sama sekali selain anggota sekte lainnya. Dan murid yang hanya mementingkan kekuatan mereka. Tentu ada banyak perbaikan yang harus dilakukan olehnya.

”Baiklah. Aku akan mencarinya lagi nanti.” ucap Qing Luan sembari menghela nafas.

”Guru, apakah Anda akan pergi keluar? Bukankah sebaiknya Anda beristirahat saja selama beberapa saat?” tanya Li Zhangye mulai khawatir dengan keadaan gurunya.

Qing Luan kembali menatap jendela terbuka yang ada di sampingnya kemudian menjawab, ”... Ya. Jika aku tidak memaksakan diri, semua akan baik-baik saja. Lagipula, tiba-tiba aku merasakan keberadaan Kultivator Pedang Bulan di sekitar sini.”

...~o0o~...

”Wahahaha! Aku beruntung bisa mendapatkannya! Orang-orang di Sekte Bulan pasti iri melihatnya!” gumam Gu Yinchen yang terlihat sangat senang saat melihat pil mata naga telah berada di tangannya.

Sebuah gua yang ada di tengah-tengah hutan dan sedikit berjauhan dengan sekte Matahari berada menjadi tempat Gu Yinchen bermalam dan melatih Kultivasinya kembali. Jika saja dia berada di dekat sekte Matahari, mungkin saja murid-murid yang ada di sana akan mengganggunya dan menggagalkannya. Sudah hidup selama 25 tahun dan mati saat itu juga, telah membuat Gu Yinchen mengerti tentang sifat asli mereka yang begitu menyebalkan dan tidak tertahankan.

Pil mata naga mulai ditelan bulat-bulat olehnya. Rasa manis itu memenuhi mulutnya namun, hal itu tidak berlangsung lama. Saat pil itu telah mendarat di perutnya dan menetap di sana, Gu Yinchen mulai merasakan seluruh energi alam yang bergantian masuk ke dalam tubuhnya dengan tidak terkendali.

Gu Yinchen berusaha menjaga tubuhnya agar tidak hancur dan membiarkannya mengalir apapun resikonya. Segala jenis kotoran dan racun yang ada di dalam tubuhnya perlahan mulai keluar melalui keringat yang mengucur dari atas kepalanya. Dia mengambil posisi duduk bersila untuk mengendalikan energi alam yang masuk ke dalam tubuhnya dalam jumlah yang sangat banyak.

Cahaya biru, muncul dan mulai mengelilinginya. Tali merah yang mengikat rambutnya pun perlahan mulai lepas hingga membuat semua rambutnya terurai bahkan hingga terangkat ke atas. Meski energi alam hampir menghancurkan dantiannya dan membuatnya cacat seumur hidup, dia berusaha untuk tetap mengendalikannya dan membuatnya mengalir ke dalam tubuhnya.

Selama proses menyakitkan itu, Gu Yinchen berhasil bertahan dengan tubuh kecilnya. Perlahan, sebuah kekuatan baru datang padanya dan membuatnya terlihat lebih percaya diri. Dia mengatur nafasnya sesekali. Matanya terpejam perlahan mulai terbuka usai dia berhasil mengendalikan seluruh energi alam masuk ke dalam tubuhnya.

”Aku sungguh tidak menyangka! Sebesar inikah pengaruh pil mata naga?! Pantas saja dia sangat langka dan mahal!” gumam Gu Yinchen terkejut dengan hasil pelatihannya malam ini.

”Khikk!!! Khikkk!!!”

Suara iblis yang mendesis semakin terdengar mendekatinya. Gu Yinchen terkejut, ternyata Gua ini tampaknya tidak aman dari para iblis yang bisa muncul kapan saja untuk mengganggunya. Akan tetapi, kehadiran Iblis yang ada di belakangnya ini seolah membuat semangatnya berkobar.

Sosok iblis dengan wujud monster bertubuh tinggi dan besar serta otot-ototnya yang tampak berat. Dia tentu bukan lawan yang mudah diremehkan. Tetapi, Gu Yinchen hanya ingin menguji kekuatan barunya saat ini dengan bertarung melawan iblis yang berdiri di belakangnya.

”Hahaha! Kemari lah! Aku akan mencincang tubuhmu sampai tidak ada yang terbentuk!” ucap Gu Yinchen dengan percaya diri sembari mengacungkan jari telunjuknya ke arah monster.

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!