DEMONKU SUAMIKU

Mengetahui fakta bahwa sosok arwah sahabatnya yang kini gentayangan bakal lenyap dari dunia fana ini bila menemukan makam pelaku pembunuh Vira, hati Rosela serasa sesak. Lama tak bersua dengan Vira, dan sekalinya bertemu malah temannya itu sudah beda alam dengannya.

Tentu saja gadis itu merasa berat melepas kepergian Vira dengan cara seperti ini. Tahu kalau Vira meninggal dalam kondisi mengenaskan saja, ia sudah sangat sedih. Apalagi jika mereka harus terpisah lagi karena Vira berbeda alam dengannya.

“Apa keputusanmu?” tanya Hans pada istrinya.

Rosela masih tidak bisa menjawab. Matanya berkaca-kaca karena takut kehilangan sahabatnya. Ada banyak hal yang ingin Rosela ungkapkan tapi tidak bisa karena keadaan mereka sangat tidak memungkinkan.

“Aku tak ingin Vira pergi, tapi dunia ini sudah bukan tempatnya lagi. Ia harus segera kembali kealamnya dan hidup di sana dengan tenang,” ujar Rosela sedih. Ia tak menyangka, kasus Vira bakal selesai dengan begitu cepat dengan meninggalnya pelaku yang sengaja disembunyikan oleh keluarga kekasih Vira.

Banyak huru-hara di luar sana yang mengiring opini public agar menjadi bingung manakah fakta yang benar. Namun, jika suaminya Hans sudah bicara seperti itu, artinya itu memang benar. Orangtua mana yang tinggal diam dan duduk manis di rumah sementara anaknya dibantai anak orang lain dengan begitu keji.

Pasti keluarga kekasih Vina yang juga ikut menjadi korban sudah melakukan sesuatu dan untuk menutupi jejak main hakimnya, ia sengaja menutup kasus Vina ini dengan menyebarkan berita bahwa pelakunya buron.

“Aku tahu apa yang kau rasakan. Tapi ini lah dunia, penuh dengan ketidakadilan kejam dan tidak berperikemanusiaan. Aku bahkan bagian dari itu, aku yang berbeda dengan manusia lain merasa tak butuh manusia lain sampai akhirnya aku bertemu denganmu. Bersamamu aku tahu apa artinya hidup. Keputusanmu sudah benar, Vira memang harus segera kembali ke asalnya. Tapi sebelum itu, para pelaku lainnya yang kini mendekam di penjara, harus mendapatkan balasan setimpal atas perbuatannya agar kelak jika mereka dibebaskan, mereka ingat akan dosa-dosa yang mereka perbuat pada Vira dan kekasihnya.”

“Lalu Inara? Bagaimana dengan Inara? Bukankah dia yang kembali mengungkap kasus ini dengan mengaku kerasukan arwah Vira?”

“Kenapa kau tidak tanyakan sendiri saja pada Vira. Apa benar dia merasuki tubuh sahabatnya. Hanya saja, pertanyaanku, bukankah Vira lebih dekat denganmu ketimbang Inara. Kenapa dia tidak merasukimu saja? Kenapa malah Inara? Dan kenapa juga baru diungkap sekarang setelah 8 tahun lamanya berlalu? Bukankah itu aneh?”

Pertanyaan-pertanyaan Hans langsung membuat Rosela berlari untuk mencari sosok arwah temannya. Hans yang khawatir dengan istrinya langsung mengekor di belakang.

Bukan apa-apa. Hans hanya tidak ingin sang istri yang jadi incaran iblis sekutu keluarga tiri Rosela mencuri kesempatan bila Hans tidak ada di sisi Rosela. Selama 24 jam penuh, Hans tidak boleh meninggalkan istrinya barang sedetikpun.

“Padahal masalah ini bisa terselesaikan kalau kami segera bulan madu. Tapi apa dia mau kalau kuajak bulan madu sekarang? Pasti urusan temannya itu jauh lebih penting. Ck! Apa kupaksa saja dia? Ah tidak mungkin. Manusia super sepertiku tampak encum sekali kalau kupaksa dia bulan madu denganku.” Hans bicara pada dirinya sendiri sambil mengikuti pergerakan sang istri.

Rosela berkeliling ruangan yang ia yakini sebagai tempat Vira berada, tapi sosok arwah gentayangan itu tidak ada. Gadis itu juag memanggil-manggil nama Vira tapi tidal ada sahutan. Sepertinya hantu Vira sudah pergi entah ke mana.

Saat Rosela keluar Gedung dan mencari tempat sepi, mendadak sebuah tangan dari balik dinding lift mencekal kuat tangan Rosela dan tangan itu berasal dari tangan Emma.

“Mau ke mana kau?” sergahnya sambil melotot. Hingga detik ini, Emma masih sangat marah dengan adik tirinya karena telah mempermalukannya dan menjatuhkan seluruh hidupnya sampai sejatuh-jatuhnya.

“Lepaskan tanganku!”

“Tidak sebelum aku benar-benar membunuhmu!” tandas Emma lalu menyeret Rosela pergi entah ke mana.

“Apa kau sudah gila? Lepaskan aku atau kau akan merasakan akibatnya.”

“Kenapa? Kau mau teriak minta tolong sama suamimu yang kau banggakan itu? Huh, tidak akan berhasil. Kau tahu kenapa? Karena dia juga dalam bahaya.” Emma tertawa puas dengan mata mendelik menakutkan.

“Apa?” Rosela bingung. Ia menoleh ke belakang dan benar saja. Hans sudah tidak ada di dekatnya padahal beberapa saat lalu, suaminya itu masih mengekornya ke mana-mana. Karena terlalu focus pada pencarian Vira, Rosela sampai tidak memerhatikan suaminya.

“Ayo ikut!” seret Emma tak peduli pada wajah bingung Rosela.

“Apa yang kau lakukan! Lepaskan aku!” bentak Rosela. Sekuat tenaga ia melepas cekalan adik tirinya dan akhirnya berhasil. walau terasa sakit, akhirnya Rosela bisa lepas juga.

Emma kalap karena Rosela memaksakan diri melepas cekalan tangannya. Iapun juga merasakan sakit yang sama. Dan hal semakin memicu kemarahannya.

Tanpa aba-aba, Emma langsung mendorong tubuh Rosela hingga istri Hans itu terjatuh di lantai dengan posisi tubuh terlentang. Emma langsung menindih tubuh adik tirinya lalu berusaha mencekik leher Rosela.

Gadis itu kesakitan dan mulai kesulitan bernapas. Tapi ia berusaha menahan rasa sakit itu dan terus melawan. Rosela menggunakan sisa tenaganya untuk meninju wajah Emma hingga adis itu melepaskan cekikannya. Dengan sigap Rosela menarik diri lalu menendang tubuh Emma hinga terdorong ke belakang.

Kesempatan emas itu Rosela gunakan untuk melarikan diri. Tenaga Emma sangat kuat dan sepertinya gadis itu sedang kesetanan. Emma kembali bangun berdiri dan berjalan cepat mengejar Rosela. Emma tampak berbeda dari sebelumnya. Wajahnya juga jadi menyeramkan seperti setan. Pupil matanya menghitam begitupula dengan bibir dan sela-sela giginya. Benar-benar seperti hantu gentayangan.

“Ada apa dengan gadis itu? Ia seperti bukan Emma. Hans, di mana kau? Tolong aku!” ucap Rosela was-was. Emma terus mengejarnya dan memaksanya terus berlari dan berlari hingga memasuki area parkir yang sepi. Rosela langsung bersembunyi di salah satu ban mobil agar ia tak terlihat oleh Emma sambil menunggu pertolongan tiba.

Rosela mencoba menelepon suaminya tapi tidak diangkat. Hati Rosela semakin cemas karena yang ia hadapi sepertinya bukan manusia biasa. Kemungkinan Emma memang dirasuki oleh iblis yang bersekutu dengannya dan yang dilihat oleh Hans.

“Inikah alasan kenapa Vira tak memperbolehkan aku keluar ruangan saat bersamanya? Hans, di mana kau? Selamatkan aku!” gumam Rosela pelan berharap suaminya yang mendadak hilang segera datang.

“Di mana kau Rosela? Keluarlah! Jangan jadi pengecut. Aku akan membunuhmu saat ini juga!” teriak Emma dengan lantang. Ia berdiri di tengah-tengah lapangan parkir sambil memerhatikan seluruh mobil satu per satu.

BERSAMBUNG

***