Hot Affair With Ipar

"Bagaimana caranya aku menjelaskan padamu bahwa Aluna adalah sekretarisku. Dia sekretaris yang baru saja bergabung dengan perusahaan karena sekretaris juga yang lama memilih mengundurkan diri dan ikut bersama suaminya. Aku benar-benar tidak berbohong padamu Deswita!" ucap Andra dengan penuh frustrasi.

Sudah sejak tadi mereka berdebat hanya karena membahas tentang Aluna. Andra sendiri sudah menjelaskan pada istrinya bahwa Aluna itu adalah sekretaris barunya, bukan wanita simpanannya atau selingkuhannya seperti apa yang wanita itu tuduhan padanya.

"Tapi kenapa kamu malah mematikan teleponnya begitu saja setelah terjadi sesuatu padanya. Kamu bahkan tidak mengatakan apapun lagi karena memperhatikan keadaan dirinya." jawab Deswita karena dia masih belum puas dengan jawaban suaminya.

Dia masih mencari tahu dan ingin mencari lebih lagi siapa Aluna yang sebenarnya. Entah mengapa rasanya Dia tidak percaya dengan aku yang suaminya itu katakan karena di luar sana lagi banyak beredar, bahwa suaminya terlibat perselingkuhan dengan wanita lain.

"Deswita cukup! aku bilang cukup!" Andra benar-benar tidak sanggup lagi untuk berdebat dengan istrinya karena dia merasa lelah.

Dia terlalu lelah untuk semua ini. Lagi Pula berdebat dengan Deswita itu percuma saja. Perdebatan seperti ini tidak akan ada habisnya, karena wanita tidak akan pernah mau mengalah.

"Tapi sayang-"

"Cukup! Aku lelah, dan berhenti mempermasalahkan hal ini lagi." jawab Andra karena memang dia benar-benar tidak ingin membahas apapun lagi jika itu berhubungan dengan Aluna.

Dian langsung pergi meninggalkan Deswita begitu saja karena memang dia merasa lelah dan dia membutuhkan air saat ini. Dia membutuhkan air untuk membasahi seluruh tubuhnya yang terasa panas. Andra sudah lelah ditambah lelah lagi dengan pembahasan yang menurutnya tidak penting seperti ini dan itu semakin membuat rasa lelahnya berkali-kali lipat lebih berat.

Deswita hanya menatap diam pada kepergian suaminya yang berlalu begitu saja pergi meninggalkannya. Tapi dia tidak akan tinggal diam begitu saja. Deswita akan mencari tahu siapa Aluna itu dan dia akan mencari tahu latar belakang wanita itu karena dia tidak akan membiarkan siapapun berani mendekati di suaminya.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun berani merebut milikku! Andra hanya milikku dan aku tidak akan membiarkan siapapun berani memiliki. Jika sampai ada wanita lain yang berani mendekatinya, maka aku tidak akan sangat segar-segan membuatnya menyesal!" ucap Deswita Karena dia sudah berjanji pada dirinya bahwa dia tidak akan membiarkan wanita manapun berani mendekati suaminya.

Jika sampai ada kali tadi di luar sana yang berani macam-macam dan berpikir untuk menggoda suaminya maka dia tidak akan segan-segan melakukan sesuatu sehingga membuat mereka menyesal. Deswita akan memastikan hal itu bahwa dia akan membuat mereka menyesal karena telah berani mendekati suaminya.

***

Keesokan harinya, Aluna bekerja seperti biasanya dan dia mulai membiasakan dirinya di perusahaan ini. Sayangnya saat dia sedang bekerja tiba-tiba saja ada seorang wanita yang berhenti tepat di depan meja kerjanya.

Melihat siapa yang berada di hadapannya saat ini membuat Aluna mendidih. Jantungnya berdebar kencang bahkan rasanya Dia siap mencabik-cabik wajah wanita yang ada di hadapannya saat ini.

"Apa kau yang bernama Aluna?" katanya Deswita saat dia berdiri tepat di depan meja kerja Aluna.

Aluna berdiri langsung dan memberikan salamnya pada Deswita. Di sini dia harus bersikap profesional Karena bagaimanapun dia bekerja di perusahaan dan dia tidak akan membuang-buang kesempatan begitu saja. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa kembali bertemu dengan wanita ini.

"Selamat siang nyonya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Aluna yang bersikap profesional walau rasanya dia ingin sekali mencakar wajah wanita itu.

Melihat wanita yang ada di hadapannya ini benar-benar sangat cantik membuat Deswita merasa iri. Dia tidak terima ada wanita yang jauh lebih cantik daripada dirinya.

"Tidak perlu berbasa-basi karena aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa jangan pernah berpikir bisa mendapatkan suamiku karena aku tidak akan membiarkanmu mengganggu suamiku. Ingat, posisimu di sini hanya seorang sekretaris dan bersikaplah sewajarnya. Aku tidak akan membiarkanmu memiliki niat jahat untuk merebut suamiku!" ucapnya secara langsung karena dia tidak ingin berbasa-basi lagi sekarang. Deswita benar-benar ingin mengatakan pada wanita ini bahwa dia tidak akan membiarkannya begitu saja.

"Tapi saya tidak pernah percaya seperti itu nyonya. Saya-"

"Halah! jangan berpura-pura karena aku tahu tipe-tipe wanita sepertimu. Kau menggunakan wajahmu yang sok polos mu itu untuk mengganggu suami orang bukan. Cih, aku tahu wanita-wanita sepertimu itu bisa melakukan hal apa saja demi mencapai tujuanmu bukan?" Deswita terus aja menuduh dan mencecar Aluna dengan kata-kata yang begitu menyakitkan.

Tidak heran lagi karena dulu sampai sekarang wanita itu tetap seperti ini. Deswita tetaplah Deswita, dan dia tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Yang ada dia semakin sombong dengan apa yang dimilikinya saat ini.

"Tapi Saya benar-benar tidak memiliki niatan seperti itu nyonya. Saya benar-benar ingin bekerja di sini untuk mengabdikan diri saya pada perusahaan. Sumpah demi Tuhan bahwa saya tidak pernah bermaksud seperti itu." jelas Aluna karena dia tidak mungkin takan secara gampang bahwa niatnya datang ke tempat ini untuk merebut apa yang dimiliki oleh Deswita, dan jalannya di mulai dari bekerja sebagai sekretaris Andra.

"Katakan berapa uang yang kau butuhkan? aku bisa membayarmu untuk pergi meninggalkan perusahaan ini." ucap Deswita dengan begitu sombong.

Dia benar-benar tidak akan membiarkan wanita itu bekerja dengan suaminya karena Deswita takut jika anda tergoda oleh wanita ini.

Di saat mereka masih bicara tiba-tiba saja ada seseorang yang datang dari belakang dan dia langsung menghentikan apa yang Deswita katakan.

"Deswita! apa-apaan ini?" tanya Andra karena dia tidak suka dengan sikap istrinya yang terlalu berlebihan seperti itu.

Dia tidak tahu jika tiba-tiba saja Deswita datang ke kantornya dan menemui Aluna lalu mengatakan hal yang tidak-tidak.

"Sayang-"

"Aku bilang ada apa ini Deswita? Kenapa ini dan apa yang kamu katakan pada Aluna?" tanya Andra karena dia benar-benar tidak suka dengan sikap istrinya ini. Menurutnya aktivitas sudah keterlaluan dan ikut campur dalam pekerjaannya.

"Kenapa kamu marah? apa kamu lebih membela dia dan memilih memarahiku? Apa ini suami ku yang selalu mencintai ku?" tanya Deswita yang mulai berakting.

Dia agar selalu melakukan hal-hal seperti ini setiap kali mereka bertengkar dan ketika dia sudah bersikap maka Andra pun langsung luluh padanya.

"Berhenti Deswita! Aku mohon berhenti. Jangan lagi mengatakan hal omong kosong seperti ini. Aku benar-benar tidak ingin mendengarnya lagi dan lebih baik kamu pulang. Aku masih bekerja dan aku tidak ingin diganggu oleh siapapun!" jelas Andra karena memang dia tidak ingin di ganggu oleh siapa pun itu termasuk Deswita sendiri.

***