NovelToon NovelToon
Cinta Arumi

Cinta Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?

Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.

namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidup Baru

Setelah beberapa waktu menjalani hidup di pedesaan, Aku menyadari, kakek yang menampungku adalah seorang ahli obat-obatan herbal.

Banyak penduduk kampung mem percayakan pengobatan kepada kakek. Mereka akan membayar dengan berbagai jenis jasa, seperti membuatkan meja, mengambilkan kelapa, atau apa saja yang dibutuhkan oleh kakek dan nenek. Selain itu masih banyak juga yang memberikan uang sebagai rasa Terima kasih. Mereka juga sering mengantarkan hasil panen mereka kerumah ini.

Menurutku, rasa kekeluargaan di desa ini masih sangat kental, mereka juga sering berkumpul di tepi pantai dihari-hari tertentu seperti malam minggu atau hari-hari libur lainnya.

Shannon yang notabenenya seorang mahasiswa kedokteran menempuh pendidikan di kota lain. ia sering berkunjung ke rumah kakek untuk memahami banyak hal sehubungan dengan pengobatan.

Aku pun terkadang membantu kakek dan nenek menyusuri hutan untuk mencari obat herbal yang berasal dari tanaman khusus. menurutku hutan ini sangat cantik, aku berkali-kali menghembuskan nafas menikmati segarnya udara disini.

"sepertinya kehidupanmu sebelumnya tidak ada pemandangan seperti ini, kau terlihat sangat senang dihutan ini", ucap nenek memperhatikan tingkahku.

"Benar nek, disini aku bisa menghela nafas dengan tenang, tersenyum sesukaku, walau kadang aku masih merasa bersalah pada Arini" tentu saja Aku hanya berani mengucapkannya didalam hati ku saja.

Jika sudah selesai mencari tanaman herbal di hutan, aku akan menghabiskan waktu dipantai merangkai bunga-bunga liar bersama Shannon.

Shannon, aku sangat menyukainya. Melihat semangatnya, aku seperti melihat diriku sendiri didalamnya. Tatapan mata ceria nya kulihat seperti mataku.

Huh, aku terkekeh, " sungguh khayalan yang sangat indah, "pikirku.

Kulihat ada pemuda diujung sana melihat kami yang sedang bersenda gurau di atas pasir yang dilapisi tikar anyaman untuk kami duduki sambil merangkai bunga.

Namun ia pergi begitu saja ketika mataku tidak sengaja menangkap sosok dirinya. mungkin ia penasaran soal diriku yang banyak dibicarakan penghuni desa akhir-akhir ini.

Lalu aku membawa bunga hasil rangkaian ku kerumah, lalu kupajang dimeja kecil disudut ruang tamu rumah ini, aku tersenyum, ku puji diriku yang belajar dengan baik dari Shannon.

Kulihat tudung saji yang kosong, aku memberanikan diri memasak sesuai kemampuanku, aku sebenarnya ragu, bisa saja lidah mereka dengan lidah ku berbeda dalam. menilai makanan.

Namun tak apalah, aku harus mencoba.

Untuk belajar itu perlu suatu keberanian yang kuat.

Aku tiba-tiba saja teringat kata-kata bibi Rani itu.

Bagaimana kabar bibi Rani sekarang, kurasa ia pasti sedang bersedih sekarang, sudah beberapa hari aku menghilang, atau mungkin Ardian tidak memberitahukannya?

Disela-sela aku memasak, Ardian masih saja ikut memenuhi pikiranku. Aku yang diam-diam punya perasaan yang sama akhir nya bisa merasakan kehampaan. Tidak seperti yang kurasakan ketika melupakan perasaanku pada kak Gery, ini sungguh berbeda.

Aku bahkan pernah menangis meratapi perpisahan kami sudah yang terjadi.

Ternyata sesingkat itu waktu yang kumiliki bersamanya, kini semua telah kembali ke tempatnya semula, kecuali aku yang sejatinya tidak pernah punya tempat disana, dan dirumah keluargaku juga.

Malam pun tiba, kakek dan nenek baru saja pulang dari melakukan pengobatan kerumah salah satu warga. memang begitu, terkadang mereka masih suka dijemput oleh orang yang ingin berobat alih-alih membawa nya kerumah kakek.

"Mungkin mereka tidak tega jika harus berdesakan dirumah kecil ini". pikirku

Setelah mereka membersihkan diri, aku lalu mengundang mereka menikmati hidangan yang aku buat. Mereka tersenyum, kulihat kebahagiaan dimata mereka.

"Terimakasih nak, kehadiranmu sangat berarti bagi kami yang sudah tua ini" ucap kakek tulus.

***

Suatu hari dihari minggu yang cerah, aku sengaja mendekati nenek untuk mengulik masa lalu tentang Arumi putri mereka.

Aku tentu sangat penasaran, tidak bisa kubiarkan begitu saja, aku harus tahu apapun itu.

Nenek pun bercerita bahwa putri satu-satu nya itu memilih pergi dari rumah dan tidak pernah kembali sampai saat ini.

Putrinya itu mengaku tidak menyukai kehidupan mereka yang selalu kesulitan. Mata sayu itu menerawang jauh, seolah menembus awan putih yang menetap dilangit sana.

"ia sangat berbeda denganmu, kamu begitu senang berada disini, tapi,, dia tidak men-syukuri apa yang ada pada kami. ia tidak sabar dengan kesusahan ini. ia pergi. "

Nenek menangis kuat, seperti luka lama kembali terbuka, sakitnya bisa menjalar hingga ke ulu hati.

"Nenek, maaf. aku tidak bermaksud membuka luka lama. Jika nenek mau, aku akan berusaha mencari tahu dengan bantuan Shannon" ucapku menenangkan nenek.

Tapi seperti nya nenek menganggap serius ucapanku, "bisakah? nenek ingin sekali bertemu dengannya setidaknya untuk yang terakhir kalinya" , harap nenek.

"tapi berjanji lah satu hal, kakekmu tidak boleh tahu tentang hal ini, ia akan sangat marah jika tahu nenek masih mengharapkan putri kami itu", pinta nenek padaku.

Aku pun menyudahi momen air mata ini, karena sesungguhnya aku benci melihat air mata kesedihan, sebisa mungkin aku akan menghindari itu.

Namun disudut malam dalam kesendirianku, aku menggambarkan sosok Arumi putri nenek ini sangat mirip denganku, dimana kami sama-sama tidak ingin berada ditempat kami dilahirkan.

Pikiran itu membuatku jadi sangat ingin menemuinya, saling menumpahkan isi hati. Aku sadar, mungkin takdir antara kami bisa saja ada keterikatan.

***

Keesokan harinya, aku mendapati nenek yang panas tinggi, mungkinkah akibat pembahasan kami semalam? berbagai pikiran negatif muncul dibenakku. Jika ia, aku akan sangat menyalahkan diriku sendiri.

Demi keegoisan ku sendiri, aku tidak perduli keadaan orang lain. Namun nenek mengatakan bukan karena aku, ia mengaku sering mengalami ini ketika menyambut pergantian musim.

Tak terasa ternyata sudah begitu lama aku berada di desa ini. Jika kuhitung dari kembalinya Shannon kekota untuk melanjutkan studinya hingga ia kembali lagi untuk libur. Yang artinya sudah ada setengah tahun aku berada disini.

Namun ada yang aneh selama aku berada dirumah ini, tidak ada kalender dan ponsel. Aku berpikir mungkin tempat ini masih sangat jauh dari kata berkembang.

Penerangan nya saja masih menggunakan lentera yang digantung disetiap sudut ruangan. Namun tidak mengurangi keindahan tempat ini bahkan semakin indah dan klasik menurutku.

Seharian aku merawat nenek, membuatkan makanan dengan sepenuh hati, kuanggap aku sedang merawat bibir Rani yang sudah mulai keriput di beberapa bagian wajahnya.

Berkali-kali ku ungkapkan rasa penyesalan dihati ini untuk bibi Rani, semoga langit menyampaikan perasaanku. Semoga semesta selalu menjaga orang-orang yang kusayangi. Sampai tiba saatnya nanti aku akan memberanikan diri untuk kembali.

Kemudian Shannon menghampiriku yang sedang melamun di pendopo, aku lega. Kehadiran gadis ini selalu membuatku bahagia. Bahkan sudah berkali-kali aku menginap di rumahnya jika ia sedang ada dirumah.

Aku pun mengutarakan niatku yang ingin mencari keberadaan Arumi putri dari nenek. Shannon mengatakan jika Arumi itu masih hidup, ia mungkin sudah memiliki anak se usiaku.

Shannon yang tidak menemukan tanda pengenal diriku, menganggap aku seumuran dengannya. Dan akupun mengikutinya saja demi menutup penyamaran ku.

Kembali ke Arumi putri nenek, Shannon bahkan tidak tahu kemana gadis itu dulunya pergi, tidak ada yang bisa menemukan jejaknya.

Pernah suatu kali ada surat yang datang atas nama Arumi, ia mengatakan di surat itu bahwa ia sudah menikah dan memilih tinggal diluar negeri bersama keluarga barunya. Ia juga menyelipkan sebuah alamat, dan kartu debit yang bisa dipastikan itu berisi uang.

Pada saat itu, kakek sangat marah sehingga nenek menitipkan surat tersebut dirumah Shannon.

Mereka lalu pergi ke gudang rumah Shannon untuk mencari surat itu. Menurut Shannon, itu adalah petunjuk yang akan membawa mereka menemukan Arumi putri nenek.

bersambung...

1
Sulce Siwabessy
ygvterbaik
namjoon_skyi
Kasian pembaca yang gak sabar nunggu cerita ini terus thor, update dong!
yeppo: tetap ditunggu ya kak.
akan update kok ☺
total 1 replies
yeppo
perjuangan awal arumi untuk menggapai cinta yang diharapkan nya.
s'moga berujung indah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!