Paman Mantanku Dia Suamiku

"mama rasa mereka masih di sini bim, coba cari mereka sampai dapat "

Mama sinta berdiri, merapihkan baju nya.

" mama mau kemana ?"bima bingung , baru sebentar sudah pergi lagi

"mama mau belanja mama pusing mikirin kamu dan anakmu itu "

" anak mbak Dewi mah "

"dia seperti anak mu juga bukan bim?"

"iya ma.. Anak bima "

"yasudah mama mau pergi dulu "

"oh, ya ma hati hati"

Bima meraih tangan mama Sinta dan menciumnya. Hal yang tak biasa bima lakukan membuat mama sinta tercengang.

"tumben kamu"

Bima terkekeh,ini karna kebiasaan ayu.

...****************...

"ayu!"

"assalamualaikum ma"

"iya waalaikumsalam" mama Sinta jadi malu sendiri saat menghubungi ayu lewat Vidio call."kamu lagi di mana yu?"

"di rumah ma"

"siap siap, dandan yang cantik mama ajak kamu jalan jalan."

"jalan jalan kemana ma?"

"mall"

Ayu sumringah, merasa bosan juga hanya duduk diam di rumah. Ajakan mama sinta sebagai cari angin segar untuknya.

"yu kamu nggak ingin beli apa gitu?" tanya mama Sinta sedari tadi muter muter mall, hanya dirinya yang berbelanja.

ayu menggeleng"nggak na gini aja ayu sudah senang".ucapnya jujur. "baju ayu sudah banyak tas, sepatu, semua ayu sudah punya"

"gimana kalau gelang?" tawar mama sinta melihat ayu tak memakai perhiasan satupun.

" ayu sudah punya ma, kemarin om bima beliin"

"kenapa gak di pakai"

"katanya buat pengganti mahar KUA besok sama kalau pas pulang kerumah ayah "

Mama sinta menepuk jidatnya" jadi buat sehari hari kamu gak ada kan ?"

"kalau sehari hari gak usah nanti jatoh malah tombok"

Mama sinta tertawa mendengar jawaban menantunya ini "kamu ini, ya minta lagi dong sama bima"

"nggak ah, nanti malah kena marah"

"siapa yang marah! Bima ? Enggak tenang aja"

"ayu lebih takut sama marahnya bunda ma"

"kenapa"

"ya karna ngilangin emas"

Mama sinta tertawa lagi. "eh, handphone kamu bunyi tuh"

Ayu lekas mengambil handphone nya "om bima ma , ayu angkat dulu ya "

Mama sinta mengangguk, sembari memperlihatkan android yang ayu pakai. handphone itu seharga satu juta setengah.

"assalamualaikum om bima"

"waalaikumsalam, ayu kamu dimana ? kok berisik banget?"

"di mal sama mama , tadi mama ngajakin" jawab ayu terkekeh karena lupa ia tak izin dulu seperti apa yang ayah nya pesankan." maaf om ,, tadi lupa jadi ga bilang dulu"

"iya ,nggak papa, saya tau kok.udah jajan apa aja ?"

"belum ada "

"beli sesuatu ya kalo kamu ga beli sesuatu nanti mama marah sama saya "

"kok om yang kena marah?"

"iya,karena kamu gak jajan ,makanya jajan nanti ya "

"iya om"

"saya abis kirim kamu uang jajan, nanti di cek ya"

"iya om"

"yasudah saya tutup "

"iya assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

Bima tersenyum memandang layar handphone yang yang sudah tak tersambung lagi. "rasanya lagi ngobrol sama anak sendiri aja" kekeh yang bergumam.

" Pa Bima kayak Lagi bahagia" kata sekertaris nya

"Oh iya ?tadi tuh istri saya "

" istri Pak Bima ?" sang sekertaris terkejut "kapan nikahnya ?"

Bima aja tersenyum

"Tadi saya pikir Pa Bima lagi teleponan Sama anak bapak "

"Kelihatannya gitu ya"

Bima terkekeh.

Di mall

"Bima bilang apa ? "katanya mama Sinta setelah Ayu memasukkan handphonenya ke tas.

"ayu disuruh cek dapat uang jajan dari om bima"