Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.
Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.
Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.
"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Semua Tubuhku Nanti Milikmu
Anne menatap sendu pada Asloka, rasanya sangat berat untuk mengikhlaskannya pergi. Padahal, ia perlahan-lahan sudah bisa menerima Asloka, tapi ya mau bagaimana lagi, demi bisnis Anne harus mengerti.
"Senyum dong, jangan cemberut terus. Nanti kalau kita sudah menikah, kemanapun aku pergi, kamu pasti aku bawa," kata Asloka sambil membelai lembut pipi Anne.
"Janji?"
"Iya, Janji. Tunggu aku pulang, setelah itu kita bisa bersama," jawabnya sangat jujur.
"Aku pegang janjimu, Laka. Tiga bulan lagi, kamu harus kembali dan kita langsung menikah," ucap Anne terkesan dia yang ngebet nikah.
"Pasti itu, karena aku tak sabar ingin buat anak!" serunya membuat pipi Anne bersemu.
"Ihhh, apaan sih!" Anne pun semakin malu dan memilih bersembunyi di belakang Ega.
Sebenarnya Asloka ingin mencium Anne, hanya saja ia tak bisa melakukan semua karena ada macam betina yang dari tadi terus menatapnya tajam, kalau terlalu dekat dengan Anne.
"Ma, aku titip Anne. Sekalian urus persiapan pernikahanku nanti, pokoknya aku turun dari pesawat semua harus sudah siap," titahnya pada Ega. Untuk masalah pernikahan, Asloka serahkan semua pada mamanya.
"Tanpa kamu suruh, Mama sudah sewa perancang busana untuk pernikahan kalian. Semua harus mewah, karena Mama mau buktikan pada semua orang, anak Mama bisa menikah dan memiliki keturunan!" seru Ega tak kalah menggebu-gebu. Bahkan Aslan sampai geleng-geleng mendengar istrinya berkata seperti itu.
"Ya sudah, aku berangkat. Kalian hati-hati di Indonesia," ucap Asloka sebelum meninggalkan orang-orang tersayangnya.
Semua orang melambaikan tangan, begitu juga Anne. Tanpa sadar, air matanya mulai menetes dan berjatuhan begitu saja.
"Kamu baik-baik saja, An?" tanya Ega.
"Ya, aku baik-baik saja. Ayo pulang, Ma," ajaknya tak ingin terlalu larut dalam kesedihan.
"Kamu pulang dulu saja ya, An. Mama masih ada kepentingan sebentar sama papamu, biar pak Sumenep yang mengantarmu pulang," kata Ega.
Mau tak mau Anne mengiyakan perkataan Ega. "Baik, Ma."
Mereka pun berpencar, Ega terpaksa meninggalkan Anne sebentar karena harus mengurus pembayaran sewa hotel untuk pernikahan mereka nanti. Sedangkan Anne, ia lebih memilih untuk pulang dan beristirahat.
Sesampainya Anne di parkiran, ia merasa bingung saat melihat dua lelaki berpakaian hitam-hitam serta berkacamata. Sejenak ia berhenti, takut jika dirinya salah menuju tempat parkir semula.
"Bener ini kok mobilnya, tapi kenapa ada dua orang berdiri di sebelah mobil?" tanyanya pada diri sendiri.
Karena penasaran, Anne mendekati dua lelaki itu ingin bertanya. Tapi, belum juga ia mengeluarkan suara, salah satu dari mereka membuka pintu mobil sambil mempersilahkan dirinya masuk.
"Silakan masuk, Nyonya," ucap mereka berdua.
"Ha? Maksudnya aku kah ini?" tanya Anne masih plonga-plongo.
"Iya, Nyonya. Tuan Asloka memerintahkan kami untuk menjaga dan mengikuti Nyonya kemanapun, semua demi keselamatan anda," ucap mereka lagi.
'OMG, ini serius? Astaga Laka, kamu terlalu berlebihan!' batinnya tak percaya.
Anne benar-benar tak menyangka Asloka akan seketat ini menjaganya, malah melebihi seorang mafia. Tapi, disisi lain Anne juta merasa bahagia karena selalu mendapatkan perhatian penuh dari Asloka. Setidaknya ini membuktikan, bahwa lelaki itu serius padanya.
"Panggil aku Anne, jangan nyonya. Tidak enak di dengar," ujarnya langsung masuk ke dalam mobil.
***
Senyum lebar terlihat sangat jelas di bibir Anne saat para asisten desainer membantunya memakai baju pengantin yang akan ia kenakan dua hari lagi.
Sungguh Anne tak menyangka, waktu yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Padahal, seperti baru kemarin Asloka pergi meninggalkannya. Tapi, ternyata waktu berjalan sangat mulus, hingga tak lama lagi ia menyandang status sebagai Nyonya Asloka.
"Wah, bajunya sangat pas. Lebih bagus yang ini daripada yang kemarin," ucap Kinan.
"Iya benar, pilihan tuan Asloka memang tidak pernah salah," sahut salah satu dari mereka.
Memang akhir-akhir ini sempat ada insiden Asloka ngamuk tidak ingin Anne memakai baju pengantin pilihan ibunya, Asloka berkata jika baju pertama terlalu terbuka di bagian dada dan Asloka tidak mau istrinya menjadi bahan lirikan para lelaki nanti.
Untungnya, Desainer yang Ega pilih sangat profesional. Dalam dua minggu ia harus mengerjakan gaun pengantin Anne, dengan cepat. Tentunya bayarannya juga sangat fantastis, tidak tanggung-tanggung pokoknya.
"Aku juga nyaman yang ini," ucap Anne terus menatap cermin.
Setelah itu Anne meminta tolong agar Kinan mengambilkan ponselnya, Anne ingin menghubungi Asloka dan memperlihatkan gaun pernikahannya.
'Halo, Sayang. Tumben kamu video call?' ucap Asloka di seberang sana. Sedangkan Anne masuk menampakkan langit-langit toko, agar dirinya tidak terlihat.
"Coba tebak aku di mana?" tanya Anne sambil terkekeh.
'Emm, di mana ya. Sepertinya kamu sedang di luar, pasti sama sahabat barumu itu kan?' jawab Asloka juga ikut terkekeh.
"Salah! Abel sedang pergi, sekarang aku ada di toko busana sambil mencoba baju pengantin." Anne pun segera mengarahkan kameranya ke arah cermin. Ia perlihatkan baju keduanya, sambil berputar ke kanan dan ke kiri.
Terlibat jelas Asloka terpanah, bahkan lelaki itu sampai tak berkedip sedikitpun. Asloka sangat terpesona melihat kecantikan Anne, hingga membuatnya tak sabar untuk pulang.
'Kita nikah sekarang saja yuk, nanggung banget nunggu dua hari. Malam ini aku terbang ke Indonesia, kalau nunggu dua hari lagi keburu karatan,' ucap Asloka sangat keras hingga membuat orang-orang di sana tersenyum geli.
Mereka semua tak menyangka, seorang Asloka bisa bicara seperti itu. Padahal, mereka pernah melihat Asloka memilih baju pengantin dengan mantan kekasihnya, tapi tak sebahagia sekarang.
"Ih, jangan ngawur. Hanya kurang dua hari saja, kamu harus bisa. Setelah itu aku milikmu," kata Anne.
'Kau serius, Sayang. Semua milikku?' Pancing Asloka, ia mendadak ingin menggoda Anne.
"Ia semua, seluruh tubuhku hanya milikmu."
...***...
Author : Cie sebentar lagi kawen, bisa nyelup ke goa bergerigi nie. Ah ku siapin baju baru untuk kondangan ah.
Asloka : Ih jadi malu, jangan lupa beli baju bagus mak, jangan malu-maluin aku loh.
Author : Beliin dong, buat nyambut tamu. 🙈🙈🙈
Asloka : Tenang nanti aku kirim lewat J&T
Author : Asek baju gratis, makan gratis. 💃💃🕺🕺
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘