NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 FOREVER LOVE bag.24

Sore hari, sesuai yang di minta Marcell, Leo datang dengan kawan-kawannya , mereka membawa berbagai macam bawaan mulai dari kue hingga bunga. Begitu mereka datang keadaan rumah menjadi sedikit kacau, mereka sangat berisik, beruntung ada beberapa keamanan yang memasang badan di beberapa sudut rumah hingga mereka menjadi sedikit teratur walau tetap saja , berisik!

"waaahh.... Gila ini rumah apa istana,  diluar sudah kayak di negeri dongeng di dalam lebih bagus lagi.. Benar-benar hebat, pak Marcell gak salah pilih jodoh!! " seru Leo saat memasuki rumah Jessy, ia terus menatap kagum ke segala arah, tak hanya dirinya beberapa staf yang datang tak kalah kagum dengan rumah tersebut.

"Hay,...  Kalian sudah datang! " sapa Jessy yang datang bersama Marcell

"Bapak....  Bapak baik-baik saja??  Oh maaf apa kabar bu Jessy? "

Leo berlari ke arah keduanya.

"aku baik-baik saja! Bagaimana kalian?  Oya di kantor? " ujar Marcell

"aku juga baik Leo,  ayo kita ngobrol di belakang saja yang santai "

"semua aman terkendali" jawab Leo

Jessy mengajak mereka semua ke belakang rumah nya disana ada ruang khusus untuk bersantai.

"kalian ngobrol dulu saja, aku akan siapkan makan malam"

"owh tidak usah bu, kita banyakan soalnya "

"tidak apa, "

Jessy menuju dapur menyiapkan makan malam bersama,  ia bekerja keras dengan semua asistennya, karena ia harus menyiapkan makanan untuk 15 orang.

"Bagaimana dikantor?"

"Kacau !! "

"Maksudmu? Kau bilang tadi aman terkendali?"

"itu karena di depan Bu Jessy saja"

"lalu?"

"Begitu bapak sakit para atasan berebut menempati posisi bapak dan yang terjadi sistem kerja kita berantakan karena arahan banyak orang. Makanya itu bapak harus segera kembali ke kantor, direktur juga ingin begitu dia tidak bisa menggantikan bapak"

"Baru aku tinggal sakit sebentar sudah kacau, kenapa tidak kamu saja yang gantiin posisiku?"

"Aku ??? Mana bisa ... Aku gak sanggup. Oya , dengar kabar perusahaan lagi merugi banyak, beberapa investor juga mulai pergi, penghasilan terbesar perusahaan dari kita, tapi di internal kita sendiri lagi kacau"

"Aku akan secepatnya kembali, mulai besok kamu boleh menghubungiku soal pekerjaan"

"Ahhh... Akhirnya dewa penyelamat datang juga, pekerjaan menumpuk menunggu bapak"

"Perlahan-lahan saja, kau ingin membunuhku"

"Baik. Ngomong-ngomong bapak sama Bu Jessy sudah ...."

"Sudah apa?"

"Ahhh bapak mengerti maksudku "

"Iya."

"Wahhhhh.... Sungguh !!!"

 "Iya.. diam tidak usah hebohh, jangan asal bicara !"

"Baik !"

Setelah semua siap Jessy mengundang mereka ke meja makan dan makan bersama dilanjutkan dengan berbagi cerita juga keluh kesah para karyawan yang kehilangan sosok pemimpin karena sedang sakit, tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan merekapun berpamitan untuk pulang.Jessy senang  melihat Marcell lebih bahagia dari sebelumnya.

Di depan cermin Jessy sedang meregangkan tangan nya ia lelah setelah masak begitu banyak,  Marcell yang baru saja masuk ke kamar melihat itupun membuatnya terharu,  ia menghampiri Jessy.

"kamu pasti lelah? "

"ya,  sedikit.  Tapi aku senang"

"maafkan aku ya,  seharusnya aku tidak meminta mereka datang"

"tidak masalah,  aku senang.  Jadi jangan merasa bersalah dan minta maaf"

"baiklah,  aku akan memijat pundakmu"

"tidak perlu,  kamu harus mempergunakan tanganmu dengan baik "

"tanganku sudah jauh lebih baik, dan memijatmu juga hal baik"

"Berhenti bercanda,aku hanya perlu tidur lebih cepat,  besok capekku pasti hilang"

"tidurlah,  aku akan menemanimu"

Mereka berdua beranjak ke ranjang,  Jessy tidur di pelukan Marcell,tempat ternyaman yang hanya ia dapatkan darinya, dengan perlahan Marcell menepuk-nepuk punggung Jessy ia juga sesekali membelai rambut panjang wanita yang begitu ia cintai. Hingga akhirnya  mereka terlelap bersama.

Selama Marcell di rumah Jessy Ray sama sekali tidak pernah datang, bukan ia enggan datang namun melihat mereka berdua tentu saja sedikit menyakiti hatinya, meskipun begitu Ray tetap melakukan pekerjaanya dengan sangat baik, hingga hari itu tiba dimana ia harus datang menemui Jessy secara langsung karena beberpa hal yang sangat mendesak.

Ia berhenti di depan rumah Jessy, ia melihat lurus ke depan menatap rumah besar bercat putih tersebut dengan tatapannya yang hanya dimengerti olehnya, sampai seorang menghampirnya, mengetuk jendela mobilnya, dengan segera Ray menurunkan kaca mobilnya dan tersenyum pada orang tersebut.

“selamat siang Pak, apa ada masalah ?”

“tidak, buka pintunya saya akan masuk”

“baik !”

Gerbang pintu utama di buka, mobil Ray memasuki halaman rumah Jessy, ia memarkirkan mobil di tempat biasa dan berjalan perlahan memasuki rumah, di dalam rumah nampak sepi, ia melihat ke arah tangga lalu menemukan Jessy di ruang kerja.

Tok tok tok

“oh kau sudah datang?”

Jessy melepaskan kacamatanya lalu berdiri menghampiri Ray, mereka lantas duduk berhadapan.

“bagaimana Giant Hotel ?”

“ya, semuanya lancar “

Ray membuka laptopnya lalu memperlihatkan sesuatu pada Jessy, setelah cukup melihatnya .

“mulai sekarang kau bisa mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya dulu padaku , kau diskusikan ini dengan Alex? Bagaimana pendapatnya ?”

“Alex masih memikirkannya “

“baiklah “

Setelah membicarakan pekerjaan , Ray pun menanyakan keadaan Marcell sebagai tanda kepedulian.

“bagaimana dengan Marcell?”

“dia sudah jauh lebih baik”

“bagus jika begitu, dimana dia?”

“aku rasa dia sedang tidur siang, dia baru saja minum obatnya, kau ingin menemuinya ?”

“ya , tapi karena dia sedang tidur aku akan menemuinya lain kali saja”

“kau bisa makan malam disini, kau sudah lama tidak kemari ,bagaimana ?”

“ya, baiklah “ Ray menyetujui ide itu

Waktu begitu cepat berlalu dan Marcell kembali ke apartemennya ia juga mulai bekerja,  begitu juga dengan Jessy ia mulai sibuk dengan pekerjaannya, ia sibuk membantu Raymond menangani hotel sesekali ia juga ke kantor coffee J untuk melihat perkembangan usaha kecilnya itu, sementara Ray ia sibuk dengan bolak balik indonesia - korea - singapura,ia tidak punya waktu istirahat ia mulai mengeluh pusing saat bicara dengan Alex melalui telepon.

"Kau harus istirahat Ray "

"Ya .Sepertinya begitu. Aku akan ambil cuti saat kembali"

"Aku akan meminta Jessy mengurus semuanya dulu "

"Jessy sudah banyak membantuku, akhir-akhir ini pekerjaan di hotel dia semua yang pegang "

"Sepertinya kita memang harus cari orang untuk menangani ini semua. Kau tidak perlu khawatir kau fokus saja di Giant hotel II, disini aku akan cari orang untuk mengurusnya"

"Aku rasa itu lebih bagus. Kau tau aku benar-benar tidak sanggup menangani ini semua " keluh Raymond

"Baiklah. Kau istirahatlah "

Raymond menutup telponnya, dan merebahkan badannya, namun hanya mampu menutup matanya tak lebih dari 10 menit lalu kembali ke meja kerjanya. Semua pekerjaan itu sangat menyiksanya, waktu yang dia punya habis hanya untuk pekerjaan. Dia lupa kapan terakhir kali dia mendapatkan waktu istirahat yang tenang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!