NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Panggilan

"Aku tunggu besok bye" Ujar Naya mengakhiri panggilan telepon dengan Ratih.

"Besok aku kerja mbak"

Naya memeluk Mila dengan sangat erat, hati nya berbunga bunga bagaikan menemukan uang sekarung. Gigi putih terlihat bersamaan dengan senyum lebar nya yang manis.

"Alhamdulillah Nay, Mbak seneng denger nya. Kamu mau kerja apa?" Balas Mila menanggapi kabar gembira dari adik ipar.

"Emm belum tahu mbak, Ratih cuman bilang di kos kos an. Paling beberes atau jadi ibu kos hehe"

Mila gemas dengan tingkah Naya yang sedang bahagia. Ia meletakkan harapan besar untuk nya agar bisa membantu perekonomian keluarga yang selama ini hanya bergantung kepada Zidan dengan menjadi OB di kantor swasta.

"Kalau nanti kamu udah punya penghasilan, tolong bahagiakan ibuk ya Nay karena kakak mu belum bisa ngasih apapun yang ibuk mau"

"Iya mbak tenang aja, walaupun aku sama ibuk sering berdebat tapi aku tetap sayang dan mikirin ibu terus. Salah satu alasan aku berhenti olshop an juga karena hasil nya gak menjamin, jadi aku coba cari kerjaan yang jelas hasil nya"

***

"Kemana anak itu kok gak ada di rumah? Apa main sama teman nya? Tapi tumben sepagi ini udah gak di rumah, biasanya kan masih tidur" Gerutu bu Nilam yang tidak menemukan keberadaan Naya.

"Ada apa buk, kelihatan nya cemas gitu" Ujar Naya heran melihat mertua nya mondar mondar dari tadi.

"Kamu lihat Naya gak? Tuh anak kebiasaan kalau mau pergi gak pernah bilang" Bu Nilam kesal sekali dengan tingkah putri nya yang masih belum berubah. Lagi lagi membuat tekanan darah nya naik.

"Ke warung mungkin buk. Udah gak usah dicari, Toh Naya udah besar sekarang"

"Adikmu itu masih gadis, banyak yang ngincer dia. Ibuk gak mau ada orang yang gangguin atau coba macem macem. Ngapain juga ke warung sepagi ini, baru juga jam setengah 6 itu warung belum buka"

Mila baru teringat jika hari ini Naya akan pergi bekerja. Namun ia ragu kalau adik ipar nya sudah pergi untuk itu. Masak gak ijin dulu sama ibuk dan kakak nya, tapi kebiasaan nya dari dulu memang jarang ijin kalau mau pergi kemanapun.

"Nanti Mila coba hubungin Naya buk, gak perlu terlalu khawatir" Mila menepuk pundak Bu Nilam untuk menenangkan nya.

"Ibuk cuman takut kalau adikmu beneran minggat dari rumah. Itu kan yang kamu bilang kemarin?"

"Gak mungkin lah buk, aku bilang gitu supaya ibuk gak terlalu keras sama Naya yang usia nya baru 17 tahun. Wajar aja anak segitu karena masih bandel bandel nya"

"Kamu lihat aja sana ke kamar Naya, koper yang ada di atas lemari itu gak ada. Baju nya juga tinggal beberapa"

Naya memang tidak memiliki banyak baju karena ketidakmampuan untuk membeli nya. Jadi kalau ada yang berkurang satupun bisa kelihatan. Apalagi lemari kayu nya juga memiliki ukuran yang kecil sehingga barang barang di dalam nya mudah untuk diingat.

Mila memilih untuk tidak memberitahukan soal pekerjaan Naya. Ia ingin memastikan terlebih dahulu daripada nanti nya salah bicara. Tarikan panjang nafas dan hembusan itu menandakan kalau ia sangat cemas. Sebisa mungkin berusaha ditutupi agar tidak membuat mertua nya semakin khawatir.

***

"Ini tempat nya" Ujar Ratih menunjukan jari telunjuk ke arah Kos kos an dengan ukuran yang cukup besar. Terdapat 5 lantai dan untuk tiap lantai ada 15 kamar kos.

"Wah, baru kali ini aku lihat kosan bagus banget. Udah kaya hotel aja" Naya berdecak kagum melihat desain kos an yang modern. Mata nya menatap kesana kemari dengan senyum lebar menghiasi bibir. Ia membayangkan harga sewa setiap kamar yang pasti sangat mahal. Mobil mobil mewah juga banyak yang terparkir di area dalam. Menandakan jika hanya orang kaya saja yang mampu menyewa kos an itu.

"Gak perlu kagum berlebihan gitu Nay, aku sih udah biasa ya karena sejak SMP..."

"Masuk yuk, gak sabar aku pengen lihat ke dalam" Naya langsung menarik tangan Ratih tanpa mendengarkan kelanjutan ucapan yang dipotong oleh nya.

"Pagi neng, Wanita panggilan baru nih? Cantik banget ya kulit nya kuning langsat, mulus juga" Sapa Security yang berjaga di depan pos gerbang pintu masuk. Ia menatap Naya dari atas kepala sampai ke ujung kaki dengan tatapan genit dan senyum mesum.

"Wanita panggilan apa Rat? Security itu juga udah tua kenapa godain kita?" Bisik Naya ke telinga Ratih karena merasa risih dengan security yang terus menatap nya.

"Kita masuk dulu ya pak" Ratih tidak menghiraukan bisikan dari teman nya. Ia menggandeng tangan Naya untuk berjalan masuk meninggalkan security di depan.

"Kalau bisa biar saya cicipin dulu ya neng hehe" Teriak security dari kejauhan.

"Saraf nya kena kali ya? Bukan nya fokus sama kerjaan, eh malah genit gak jelas"

Ratih hanya tersenyum mendengar ocehan Naya yang polos. Seolah tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri nya yang sudah masuk ke dalam perangkap.

"Kamu tunggu disini dulu, biar aku pesan kamar" Ujar Ratih menyuruh Naya duduk di sebuah sofa empuk berwarna merah.

"Kita tinggal disini? Aku pikir cuman jadi tukang beberes terus cari tempat lain buat tidur" Naya harus rela untuk tidak tinggal bersama keluarga nya karena jarak kos dengan rumah cukup jauh. Perjalanan yang ditempuh dengan mobil pun memerlukan waktu selama 3 jam.

Ia baru teringat jika belum sempat mengabari orang rumah, namun sejenak berpikir untuk mengabari nanti saja setelah selesai dengan urusan ini. Daripada harus repot untuk membuka koper karena ponsel nya berada didalam.

Lagi dan lagi, Ratih hanya tersenyum dengan kepolosan Naya yang tidak tahu mau diapakan oleh nya. Tanpa menjawab pertanyaan, Ratih berjalan meninggalkan Naya di ruang tunggu.

"Sebentar lagi, kamu akan kehilangan keperawanan yang terjaga selama ini" Batin Ratih tersenyum licik.

"Halo cantik, gadis manis" Sapa seorang wanita paruh baya yang berpenampilan modis dan terlihat segar dengan polesan make up tebal. Wanita itu datang menghampiri Naya, sesaat setelah kepergian Ratih.

"Halo juga tante" Jawab Naya gugup. Ia masih belum mengetahui orang orang yang ada didalam kos tersebut. Terasa asing bagi nya apalagi ditinggal seorang diri oleh teman yang membawa diri nya kesini.

"Panggil saya madam Jeli, Nama kamu siapa?" Madam Jeli mengulurkan tangan nya ketika duduk di sebelah Naya.

"Saya Naya"

"Masih perawan?"

Naya tersentak kaget mendengar pertanyaan itu. Ia mulai curiga dengan sikap aneh orang orang di sekitar yang keluar masuk dengan membawa pasangan tanpa terkecuali. Mata nya tidak berkedip melihat sekeliling.

"Maaf madam, saya kesini diajak teman untuk.."

"Biasalah itu, ayo ikut saya" Madam Jeli tidak ingin berlama lama mengobrol dengan Naya sehingga langsung menarik tangan nya.

"Kemana? Saya nunggu teman disini"

"Kamu diajak sama Ratih kan? Ayo ikut aja, gak usah banyak nanya karena saya yang akan ngasih kerjaan sama kamu" Ujar madam Jeli kasar.

Tubuh Naya merinding ketakutan dengan sikap kasar wanita itu. Namun ia terpaksa menuruti nya dan berusaha menghilangkan pikiran buruk tentang tempat ini. Keringat mulai keluar hingga membuat nya semakin merasa tidak nyaman, padahal sedang berada di ruang ber AC.

Mereka menaiki sebuah lift yang menuju ke lantai paling atas. Terdapat beberapa orang yang bergandengan dengan pasangan masing masing di dalam lift tersebut. Naya semakin ketakutan dan hanya bisa berdoa agar tidak terjadi hal buruk kepada diri nya.

"Silahkan masuk Cantik" Madam Jeli membukakan sebuah kamar Kos yang terlihat sangat istimewa. Terletak paling ujung dan hanya terdapat satu kamar saja dengan ukuran luas.

Naya berjalan mengangkat kaki nya perlahan ke dalam kamar itu. Langkah nya terhenti saat melihat seorang pria muda yang tampan sedang duduk di dekat jendela dan menghirup rokok dengan santai. Sebuah ranjang mewah dihiasi oleh berbagai hiasan bunga serta tercium wewangian yang khas, persis seperti kamar pengantin baru saat malam pertama. Sejenak ia terdiam mengamati untuk mencoba mencerna semua nya. Namun tiba tiba pintu kamar dikunci dari luar oleh madam Jeli.

Brakk.. Ceklek..

"Madam, buka pintu nya. Tolong jangan kunci aku disini" Teriak Naya panik terus menggedor pintu dengan sekuat tenaga.

"Hahahaha kamu nikmati saja Gadis manis, Layani Bos muda dengan baik" Ujar madam Jeli terdengar kegirangan karena akan mendapat untung besar.

"Aku gak mau, lepaskan aku, tolong siapapun diluar tolong aku" Naya terus saja berusaha meminta bantuan. Namun percuma karena kamar itu jauh dari orang orang sehingga tidak akan ada yang mendengar.

"Berisik!" Pria tampan yang disebut bos muda oleh madam Jeli itu mendekat ke arah Naya dengan tatapan kejam seolah akan memakan nya.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!