NovelToon NovelToon
Daily Pasutri

Daily Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

keseharian seorang pasutri sebagai seorang pegawai negri, sebagai pasangan suami istri Dimas dan Indah saling melengkapi. namun terkadang perasaan cemburu dari Indah membuat Dimas merasa pusing. akan kah Dimas bisa bertahan dengan sikap kekanak kanakan istrinya?
simak cerita selengkapnya dalam kisah Daily pasutri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Korupsi

Jum'at pagi jadwalnya senam pagi di kantor, meskipun hari ini adalah hari terakhir Dimas Dan Indah berdinas. Indah dan Dimas tetap semangat untuk melaksanakan kewajibannya sebagai ASN. 

Di barisan senam, Romi terus mencuri pandang pada Hanifah. Hanifah yang memakai celana training dan kaos lengan panjang berkerah, fokus dengan gerakan senam nya meski sembari bercanda dengan Indah. Senyuman Hanifah membuat Romi tak sadar ikut mengulas senyum, bahkan jantungnya terasa berdebar debar dengan hanya melihat senyum Hanifah. Pesona kecantikan Hanifah membuat Romi tak putus mencuri pandang pada Hanifah. Disamping Romi, Dimas melirik kearah Romi lalu melirik kearah pandangan mata Romi. Tau jika Romi diam diam mencuri pandang pada Hanifah, Dimas manggut manggut seraya tersenyum mengejek. 

"Mata dijaga rom" Kata Dimas seraya menyikut lengan Romi. 

"Apaan sih, orang aku nggak ngeliatin siapa siapa" Kolah Romi pada Dimas,  dan Romi mengalingkan pandangan. 

Meski berkilah, Dimas tak percaya akan apa yang dikatakan oleh Romi. Romi terlihat salah tingkah saat ditegur oleh Dimas, sementara yang tengah dikagumi masih asyik bersendau gurau dengan Indah. 

Usai melaksanakan senam pagi, mereka kembali ke dalam kantor dan memasuki ruangan masing. Disaat Romi tengah berjalan menuju ruangannya, ia tak sengaja mendengar percakapan antara pak gubernur dengan seseorang. Tadinya Romi hendak menyapa pak gubernur, namun Romi merasa janggal dengan gerak gerik dan sikap pak gubernur yang sedang mengobrol tersebut. Romi memutuskan untuk bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka. 

"Saya serahkan semua proyek itu kepada kamu. Kalau untuk upah kamu tenang saja, pokoknya anggaran seratus juta itu harus cukup untuk membangun jalan sepanjang yang sudah saya bicarakan padamu" Kata pak gubernur yang berbicara dengan nada sedikit lirih. Bahkan sebelum bicara, pak gubernur terlihat memastikan jika tidak ada orang. 

"Tapi pak, dengan anggaran hanya seratus juta tidak mungkin membangun jalan sepanjang itu. Jika pun bisa, maka kualitas tidakterjamin, jalannya tidak akan bertahan lama pak" Kata pak pemborong yang ditugaskan oleh pak gubernur. 

"Ya nggak papa, tahun depan kan bisa turun lagi anggaran dari pusat untuk perbaikan jalan" Kata pak gubernur menyepelekan apa yang pak pemborong itu terangkan. 

"Sudah, saya nggak mau tau. Pokoknya dengan anggaran segitu harus cukup. Dan saya minta dalam waktu tiga bulan jalan itu harus rampung pembangunannya" Kata pak gubernur lagi. 

"Haduh, mana mungkin pak. Anggaran hanya seratus juta, membangun jalan sepanjang itu dan dalam kurun waktu tiga bulan harus jadi, ya saya yang puyeng ngatur keuangannya. Belum lagi bayar tukangnya nggak mungkin tukangnya nggak dibayar" Pak pemborong masih berusaha bernegosiasi dengan pak gubernur. Barangkali pak gubernur akan menambahkan anggarannya. 

"Ok lah, nanti saya tambahkan lima puluh juta lagi. Nggak usah mengutamakan kualitas jalannya, yang penting pembangunannya selesai dalam waktu tiga bulan. Sudah saya nggak mau ada bantahan lagi dari anda, kerjakan saja apa yang saya perintahkan" Kata pak gubernur, lalu pak gubernur beranjak pergi meninggalkan pak pemborong. 

Namun saat balik badan hendak pergi, pak gubernur melihat ada seseorang yang berada di balik tanaman palm yang besar batangnya. Romi yang merasa ketahuan, berpura pura tengah menelfon seseorang. 

"Pak Romi? Sedang apa disini? Bukannya ini jam kerja?" Tanya pak gubernur menegur Romi. 

"Eh iya pak, maaf tadi pas saya mau ke ruangan saya. Tiba tiba ibu saya menelfon dari kampung" Jawab Romi berkilah. 

"Oh, begitu. Apa telfonan nya sudah selesai?" Tanya pak gubernur pada Romi. 

"Oh sudah pak, ini baru selesai" Jawab Romi. 

"Kalau begitu boleh saya minta waktunya sebentar, saya mau ngobrol sebentar. Saya tunggu diruangan saya ya? " Kata pak gubernur pada Romi. 

Firasat Romi berprasangka buruk pada pak gubernur, apalagi raut wajah pak gubernur yang sangat tidak bersahabat membuat Romi semakin overthinking. Namun apalah daya, Romi sudah kepalang basah, akan tetapi ia tak sendirian. Saat pak gubernur hendak beranjak menuju ke ruangannya, Hanifah yang ternyata juga diam diam mendengarkan percakapan antara pak gubernur dan pak pemborong, tak sengaja Hanifah menyenggol tempat sampah saat hendak beeanjak dari balik dinding. Karna ia tau bahwa pak gubernur akan lewat, pak gubernur langsung menghampiri sumber suara. 

"Eeh pak" Hanifah yang ketahuan, hanya mampu menyengir seraya membenahi kotak sampah yang jatuh karnanya. 

"Kamu ngapain?" Tanya pak gubernur pada Hanifah. 

"Ini tadi ada kucing nabrak kotak sampah pak, saya mau benerin kotak sampahnya" Kolah Hanifah. 

"Bisa ikut saya sebentar" Kata pak gubernur pada Hanifah. 

Tercengang Hanifah mendengarnya, susah payah ia menelan salivanya. Sementara Romi mengulum senyum. 

"Untung nggak sendirian " Monolog Romi dalam hatinya dan bibirnya mengulum senyum. 

"Eeehh, baik pak" Jawab Hanifah tanpa pikir panjang. Kepalang malu dan panik, sehingga lidah Hanifah tak sempat menanyakan alasan apa Hanifah dipanggil untuk keruangan pak gubernur. 

Di sebuah ruangan gubernur, Romi dan Hanifah duduk berdampingan didepan meja pak gubernur. 

"Tak usah berlama lama, langsung saja katakan apa yang kalian dengar di percakapan saya dengan pak pemborong" Tanya pak gubernur tanpa basa basi. Wajahnya tampak serius menatap Hanifah dan Romi, terkesan pandangan mengintimidasi. 

"Eeee saya nggak dengar apapun pak. Memang tadi bapak bahas apa?" Dengan polosnya Hanifah malah bertanya balik pada pak gubernur. 

"Nggak usah berkilah, saya tau kalian pasti tau dan mendengar percakapan saya dengan pak pemborong barusan. Tapi tidak papa kalau kalian tidak mau mengakuinya, saya hanya mau ingatkan pada kalian, bahwa saya tidak akan segan segan berbuat lebih jauh dan tak kalian sangka. Jika... "

Hanifah dan Romi mengangkat kepalanya berbarengan, dari sebelumnya tertunduk dan tak mau menatap pak gubernur. 

"Jika kalian berani melaporkan saya kepada pihak KPK, bukan hanya kalian yang akan menerima imbasnya.. "

"Tapi pak, apa yang bapak lakukan ini sangat tidak benar dan tidak amanah, saya tau anggaran yang turun dari pemerintah pusat itu lebih dari seratus lima puluh juta. Kenapa bapak malah menggunakan uang itu untuk pembangunan hanya seratus lima puluh juta. Itu sangat tidak masuk akal pak" Kata Romi kini mulai alat bicara dan berpendapat atas apa yang dilakukan oleh pak gubernur. 

"Itu urusan saya, ingat saya disini gubernur dan kamu hanya bawahan saya. Ini bukan ranahmu, kalau kamu masih nekat melaporkan saya. Saya tidak akan segan segan menghabisi dirimu bahkan dengan keluargamu" Ancam pak gubernur pada Romi. 

"Dan kamu, kamu sama dengan pak Romi, jangan sampai kamu membocorkan rahasia saya pada siapapun. Kalau kamu berani membocorkan nya, maka kamu akan tau apa ya g akan terjadi dengan keluargamu" Pak gubernur menunjuk kearah Hanifah dan memberikan ancaman pada hanifah. 

Hanifah hanya mampu diam, ia takut atas ancaman dari pak gubernur. Namun biar bagaimanapun, tindakan korupsi pak gubernur memang harus dilaporkan,  dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. 

Selama mengobrol, Romi dan Hanifah hanya mendapatkan ancaman dari pak gubernur. Saat ini Romi dan Hanifah berjalan berdampingan hendak menuju ruangan mereka. 

"Kita kira nanti nasip kita bagaimana ya rom. Kalau kita tetap mendukung dan menerima sogokan dari pak gubernur kita yang dosa, tapi kalau kita laporkan ke pihak yang berwajib kita dalam bahaya" Kata Hanifah berbicara dengan Romi sambil berjalan. 

"Hemmm, aku juga tidak tau. Mungkin jalan terakhir kita bakal turun jabatan dan dipindah tugaskan sama seperti Indah dan Dimas" Jawab Romi menanggapi. 

1
TheNihilist
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Kurnia Sari: terimakasih 🙏
total 1 replies
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Kereeeen!
Beerus
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!