NovelToon NovelToon
MULAN, JIWA YANG TERLAHIR KEMBALI

MULAN, JIWA YANG TERLAHIR KEMBALI

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Anak Genius / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha
Popularitas:119.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah_sakabian

CERITA FIKSI

*****

Mulan Benji, seorang wanita dewasa berusia 28 tahun, yang berprofesi sebagai agen intelejen swasta.
Tiba-tiba kehilangan kesadaran, ketika sedang menjalankan misi sebagai sugar baby.

Ketika membuka matanya kembali, Mulan tidak tau harus menangis atau tertawa.
Karena jiwanya kini telah berada di tubuh seorang gadis berusia 18 tahun.

Yang ternyata sedang 'HAMIL'.

Apa yang akan di lakukan Mulan, dengan makhluk sebesar 'kacang polong' yang ada di dalam perutnya????

Yuk ikuti kisah Mulan...!!

*****

(ASLI) Karya @indah_sakabian, hanya di Noveltoon.
[Penulis sudah berusaha keras menuangkan imajinasinya menjadi sebuah tulisan.
Maaf bila nanti ada kesamaan nama tokoh, atau nama suatu tempat yang di gunakan dalam cerita ini.🙏]

Mohon dukungannya ya, kakak pembaca sekalian.😊🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah_sakabian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Tidak Mudah

"Bukankah wajah kalian berdua mirip?" tanya nyonya Abraham dengan tidak sabar, yang sekaligus memberi tahu Han kecil.

Dia yakin dengan melihat kedua foto itu, si kecil Han akan terpana dan mempercayai setiap ucapan mereka.

"Tapi menurutku, dua foto ini tidak mirip." ucap Han kecil, dengan polosnya.

"Gubrak"

Angan-angan nyonya Abraham yang akan mencapai langit, lapisan pertama. Langsung kembali di tarik dan terhempas ke dasar jurang paling dalam. Ketika mendengar jawaban Han kecil, yang berbeda dari perkiraannya.

"Yang ini fotoku, kan?" Han kecil menunjuk layar hp milik Malik.

"Ya" jawab Malik dengan menganggukan kepalanya.

"Terlihat tampan, putih, bersih dan imut. Banyak yang bilang aku mirip dengan mamaku." ucap Han kecil dengan percaya diri. Memang sangat mirip mamanya, begitu juga dengan tingkat kepercayaan dirinya.

"Sedangkan yang di foto itu, terlihat dekil, kusam dan tidak terawat. Seperti tidak pernah mandi." Han kecil kembali menilai foto ke dua, yang di dalamnya terdapat foto masa kecil Malik.

Memang kulit Malik terlihat sedikit lebih gelap, jika di bandingkan dengan kulit Han kecil, yang mengikuti gen Mulan.

"Siapa yang mengajari anak ini, body shaming?" Malik yang menjadi korban merasa tidak nyaman, ketika putranya sendiri yang menilai kekurangannya.

Tuan dan nyonya Abraham juga di buat ternganga dengan ucapan Han kecil, yang terkesan blak-blakan dalam menilai fisik seseorang. Terutama tuan Abraham, sebagai pemilik warna kulit yang di warisi Malik.

"Itu foto papamu saat masih kecil. Lihat, sekarang dia bersih dan tampan. Walaupun tidak seputih dirimu." ucap nyonya Abraham yang membela putranya. Tentu saja kalimat terakhir hanya berani di ucapkan dalam hati.

"Sekarang kamu percaya kalau dia papa mu, kan?" lanjut nyonya Abraham dengan tidak sabar.

"Aku sudah punya Ayah." ucap Han kecil tidak ingin di tipu.

"Ayah?, siapa ayahmu?" nyonya Abraham menatap Han kecil dan Malik bergantian. Dia memang belum mengetahui keseluruhan informasi tentang Mulan dan Han kecil.

"Ayahku. Dia yang sering memandikanku, memakaikan baju, dan menggendongku. Sejak aku masih bayi, sampai sekarang." ucap Han kecil, menceritakan sedikit tentang Ayah Haris yang selalu menyayangi dan menemaninya.

"Deg"

Entah kenapa dada Malik menjadi sesak, seperti ada benda berat yang tiba-tiba menekan dadanya.

"Seharusnya aku yang melakukan semua itu." gumam Malik yang merasa sangat menyesal dan bersalah, telah menelantarkan, ibu dan anak, yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya.

"Andai saja waktu bisa terulang kembali, Aku akan lebih berjuang menemukanmu. Kemudian mengikatmu seerat mungkin, agar tidak pernah bisa pergi dariku." gumam Malik lagi, saat mengingat betapa bodohnya dirinya di masa lalu.

Namun sayangnya semua sudah terlambat. Kini Malik harus berjuang mulai dari nol, untuk mendapatkan pengampunan dari Mulan dan anaknya.

Hanya karena kesalah pahaman dan kecemburuan, dia tidak bisa menahan emosi. Hingga akhirnya, dia menghancurkan dan menyakiti wanita itu.

"Maaf." ucap Malik lirih, yang entah di tujukan untuk Han kecil, atau untuk siapa.

"Kamu mengenali orang yang salah, nak. Pria di hadapanmu inilah, papa kandungmu." ucap nyonya Abraham, yang ingin memaksa menunjukan kebenaran kepada cucunya.

"Dan kami, kakek dan nenekmu." lanjutnya lagi, yang merasa ingin mendapat pengakuan dari cucunya.

"Aku juga sudah punya nenek." ucap Han kecil, menatap berani kearah nyonya Abraham.

"Nenekku sangat sayang padaku dan mama. Nenekku tidak pernah memarahi mamaku." tambah Han kecil, yang mengingat wanita tua itu, pernah memarahi mama tersayangnya.

"Ah?" nyonya Abraham langsung tertohok dengan ucapan Han kecil.

"Kenapa juga waktu itu, aku berkata kasar di depan cucuku." sesal nyonya Abraham.

Kalau tau akan begini, waktu itu dia pasti menahan emosinya. Agar tidak meninggalkan kesan buruk pada cucunya.

"Nenek juga baik, dan sayang dengan Muhan." nyonya Abraham mencoba membela diri dan memperbaiki namanya.

"Tapi tidak dengan mamaku, kan?" Han kecil memberikan lirikan waspada kepada wanita tua di sampingnya.

Tuan Abraham, menatap istrinya tak berdaya. Kadang-kadang istrinya itu bertindak di luar kendalinya. Mungkin karena terlahir dengan sendok emas, sehingga menyebabkan tabiatnya kurang baik, dan minim rasa simpati.

Malik juga memberikan tatapan kecewa pada nyonya Abraham. Sebenarnya malik tahu, kalau dulu mamanya sering datang ke rumahnya, ketika dia tidak berada di rumah.

Walaupun tidak pernah bermain tangan, tapi mulut mamanya ini sering memarahi dan berkata kasar kepada Mulan.

"Kamu boleh tetap memanggilnya 'Ayah'. Tapi, akulah papamu yang sesungguhnya." ucap Malik dengan tatapan tulis dan meyakinkan.

Dia harus lebih sabar, tidak boleh memaksa atau terburu-buru, agar Han kecil bisa segera menerimanya.

Malik ingat dengan pepatah yang berbunyi, 'sedikit demi sedikit, akan menjadi bukit'. Juga dengan kalimat 'Hasil tidak akan mengkhianati usaha'.

"Ada darahku yang mengalir di tubuhmu." lanjut Malik.

Ujung jarinya menunjuk lengan hingga punggung tangannya. Kemudian di lanjutkan dengan menunjuk jari hingga ke lengan Han kecil.

Tatapan mata Han kecil, mengikuti arah pergerakan ujung jari Malik. Kemudian berkedip-kedip lucu.

"Ya, darah kita sama. Karena akulah papa kandungmu." Malik menatap kedalam mata Han kecil, seakan ingin menembus kedalamnya.

Han kecil segera mengalihkan tatapan matanya, karena tidak nyaman dan tidak ingin terus di tatap seperti itu.

"Sekarang coba panggil nenek." desak nyonya Abraham, dengan senyum lebarnya.

"Mrs. Sarah." bukannya mengikuti keinginan wanita tua itu, tapi Han kecil malah berteriak memanggil kepala sekolahnya.

Setelah berteriak, Han kecil langsung melompat dari tempat duduknya. Kemudian berlari menuju pintu keluar, tanpa menoleh kebelakang.

Malik segera berjalan mengikuti Han kecil, begitu juga dengan nyonya Abraham. Dia tidak ingin Mrs. Sarah berpikir yang tidak-tidak.

Sedangkan tuan Abraham, pria paruh baya itu memilih berjalan perlahan di belakang keduanya.

"Mrs. Sarah..., aku ingin kembali ke kelas." ucap Han kecil setelah bertemu kepala sekolah.

Sesuai janjinya, kepala sekolah dan Miss Anna, duduk menunggu di kursi taman, depan ruangannya. Sehingga, jika terjadi sesuatu, mereka bisa langsung masuk.

"Baiklah, Miss Anna akan mengantarmu kembali ke kelas." ucap Mrs. Sarah ramah dan tersenyum.

"Ayo Han, Miss Anna akan mengantarmu." ucap Miss Anna penuh perhatian. Kemudian dia menuntun tangan Han kecil menuju kelasnya.

Setelah berpamitan keluarga Abraham langsung meninggalkan sekolahan. Wajah ketiganya menjadi kurang sedap di pandang.

Terutama Malik, wajah pria itu tampak di liputi penyesalan dan kekesalan.

Nyonya Abraham terus mengomel, karena rencananya tidak membuahkan hasil seperti yang di harapkan. Lagi-lagi dia menyalahkan Mulan, yang menyebabkan Han kecil tidak mengenali mereka.

"Mama diam!!" ucap Malik dengan dingin, penuh peringatan pada nada bicaranya.

"Mama masih tidak sadar?, semua ini terjadi karena mama." ucap Malik mulai kehilangan kendali diri.

"Malik, apa maksud mu?" tanya nyonya Abraham yang tidak mau di salahkan.

"Aish" Malik memukul udara kosong di depannya.

...----------------...

"Mamaaa...." Han kecil berlari menghampiri Mulan, yang berdiri di dekat gerbang sekolahan.

Mulan tersenyum, melihat Han kecil yang berlari kearahnya.

"Bruk"

Setelah dekat, Han kecil langsung menubruk dan memeluk Mulan erat-erat.

"Aku sangat merindukan mama." ucap Han kecil manja.

"Mama juga merindukan mu." ucap Mulan, dengan mengelus kepala Han kecil.

"Ayo segera masuk mobil." ajak Mulan pada Han kecil. Kemudian membukakan pintu untuk Han kecil masuk kedalam.

"Apakah terjadi sesuatu di sekolahan?" tanya Mulan, setelah mobil mulai berjalan.

"Tadi mereka datang ke sekolahan. Tepat seperti yang mama katakan." ucap Han kecil menatap wajah mamanya.

Mulan memang sudah menebak, orang-orang itu akan mendatangi putranya.

1
Lailatul Aida
jangan sedih thor semangat terus memang kita harus melalui berbagai perjuangan
Dewiendahsetiowati
semangat terus berkarya thor dan jangan patah semangat
Nurwana
penasaran siapa bapak anaknya Mulan.
Khun Tee
mas malikkk ommo 😍😍
MashMellow🍭
sambung lagi cerita nya thor
MashMellow🍭
suka2 nak ambil ank org, dah tu hasil rogol,babi punya nyonya Abraham
🤣🤣🤣
jangan marah thor, saya marah kat nyonya Abraham
MashMellow🍭
Ambil suamiku Mulan🤣🤣🤣
MashMellow🍭
saya suka yang ada ruang dimensi🤭🤣🤣🤣
Ddyat37 Del*
kenapa hartanya yg kau pandang 🤦🤔🤔
Mary 1283
semangat thor aku suka citer author kerna walau di masih di zaman modern ada ruang dimensi jadi semangat ya!!!!kerna aku merasa citer masih tergantung belum selesai lagi..
Mary 1283
jangan di sebut dukun thor kerna imaginasi dukun itu membakar kemenyan entah itu apa kek....lebih baik kalau di sebut spiritual gitu,kerna aku suka baca citer tentang time travel,reinkarnasi atau transmigrasi gitu loh...lagian ini di gunung kunlun di tiongkok kuno sebutan spiritual atau kultivasi era dulu
Mary 1283
aduhhh sapa ya????🤔🤔apakah keluarga kandung mulan
Mary 1283
han kecil mempunyai indra ke enam...
Naraa 🌻
Plotwist tidak terduga
Tryanika Ayumelya
lanjut thor
Diah Susanti
rejekinya si kacang polong
Diah Susanti
menurutku gk masalah, namanya juga cerita fiksi. kam gk merugikan orang didunia nyata 😁😁😁😁
N'Dön Jùañ Shakespeare
😁😁😁 ya ampun da lain anakmu ya enggak mirip kamu 😁😁
N'Dön Jùañ Shakespeare
😁😁😁 kok aku malah ngakak ya pas bab ini 😁😁😁
beybi T.Halim
ceritanya digantung???🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!