NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.5 Buket Bunga

Setelah kembali ke hotel, Nisa langsung tidur dan menikmati saat-saat dimana ia bisa sendirian. Begitu bangun pagi, dirinya bingung akan aktivitasnya disana. Biasanya Nisa akan mulai beres-beres rumah dan memasak, kini tak ada yang bisa ia kerjakan setelah melakukan Sholat subuh.

Mau bersih-bersih pun tak mungkin karena ada petugas hotel yang akan membersihkannya. Dan barang-barangnya pun hanya pakaian saja. Karena bosan Nisa memilih bermain ponsel. Sebenarnya dirinya ingin berolahraga tapi ia tak tahu harus melakukannya dimana. Ia bahkan merasa sangat asing dengan tempat itu, ditambah lagi pria semalam mengatakan padanya agar tak kemana-mana sendirian karena rentan kejahatan.

"Apa yang harus kulakukan.." gumam Nisa.

Pagi itu, Nisa memutuskan untuk menonton televisi hingga jam sarapan pagi dimulai. Tak ada yang bisa dilakukan bahkan dirinya tak tahu arah dan tak punya teman. Saat jam sarapan pagi, barulah Nisa turun dan menikmati sarapan paginya. Menu sarapan paginya menurutnya tak buruk hingga Nisa bisa menikmatinya.

Saat itu, kebetulan Anggara menginap di hotel yang sama. Dan dirinya melihat Nisa menikmati sarapan sendirian. Dalam benaknya bertanya-tanya apa yang dilakukan gadis polos ini di hotel mewah?? Apa dia anak seorang pejabat atau crazy rich??

Anggara pun mendekatinya.

"Permisi, boleh aku duduk disini.?" tanya Anggara.

"Oh, anda.. Silahkan." ucap Nisa.

"Lagi-lagi kau sendirian.. Apa kau memang tinggal sendirian?" tanya Anggara.

"Sementara aku tinggal sendiri." ucap Nisa.

"Memangnya keluargamu ada dimana?" tanya Anggara penasaran.

"Keluargaku jauh dari sini, dan aku ada urusan di kota ini." ucap Nisa enggan menyebutkan pernikahannya.

"Jadi begitu, selamat menikmati makanannya." ucap Anggara.

"Iya." balas Nisa.

Mereka pun berbicara santai dan Nisa berjanji akan mengembalikannya sapu tangannya sore ini. Padahal Anggara bahkan tak serius menanggapinya, tapi karena rasa tertariknya Angga mengiyakan pertemuan mereka sore nanti.

Setelah sarapan mereka berpisah dan pergi masing-masing. Anggara pergi ke kantor dan Nisa ke kamarnya. Lagi dan lagi Anggara lupa menanyakan nama Nisa apalagi bertukar kontak untuk memberi kabar jika akan bertemu. Hingga Anggara hanya tersenyum jika mengingat Nisa yang sangat polos itu.

Sementara Nisa, mulai merasa bosan. Biasanya pada jam ini dirinya sedang memasak lalu pergi ke sawah, tapi kini justru mendekam di kamar hotel tanpa aktivitas. Hingga ketukan pintu pun berbunyi dan Nisa melihat siapa yang datang. Ternyata seorang petugas hotel memberikan sebuket bunga untuk Nisa.

"Ada kiriman bunga bu, silahkan diterima."

"Terimakasih pak." ucap Nisa.

Nisa pun melihat kartu ucapannya.

"Selamat menempuh hidup baru untuk kakek dan nenekku. Dari cucu tercinta : Anggara.." ucap Nisa membacakannya.

"Cucu?? Haaa.. Aku merasa 40th lebih tua.." ucap Nisa menghela nafas.

Bukan hanya memiliki anak tiri tapi bahkan cucu?? Ini sudah sangat menghancurkan mentalnya. Padahal usia Nisa baru menginjak 19 tahun, tapi harus jadi nenek bagi seseorang.

Lalu orang suruhan Doni tiba dan memberi tahu Nisa untuk pergi berbelanja pakaian. Nisa pun menurutinya karena mungkin pakaian Nisa kampungan dan norak, bahkan bisa membuat malu Doni serta keluarganya.

Nisa diajak ke sebuah toko pakaian yang cukup mahal. Bahkan baru melihat harganya saja Nisa sudah syok.

"Pakaian ini sangat mahal, bahkan seharga biaya hidup satu atau dua bulan di desa.." gumam Nisa dalam hati.

Tapi kalau menolak, Nisa akan mempermalukan Doni sehingga Nisa mencoba beberapa baju dan membelinya. Semuanya diurus oleh orang suruhan Doni bahkan Nisa disuruh untuk berganti pakaian karena pakaian yang ia kenakan cukup ketinggalan zaman.

"Nyonya, anda harus menjaga harga diri tuan. Jadi jangan lagi mengenakan pakaian usang ini." ucap Clara orang suruhan Doni.

"Baiklah Clara. Aku mengerti." ucap Nisa lalu berganti pakaian.

Setelah keluar dari toko pakaian, Clara mengajak Nisa membeli alas kaki mulai dari sepatu hingga sandal, bahkan tak cuma itu Nisa juga harus membeli tas bermerek. Nisa pun hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat belanjaannya hari ini yang sudah seharga rumah atau tanah.

"Clara, aku bosan.. Apakah kita bisa jalan-jalan mencari hiburan.?" tanya Nisa.

"Baiklah, aku akan mengajak anda makan di resto yang enak." ucap Clara.

Disana lagi-lagi Nisa dibuat syok dengan harga makanan yang sangat mahal. Tapi Nisa tak berani protes dan asal memesan setelah bertanya apa nama menu yang ia tak tahu itu.

Nisa juga bertanya banyak hal pada Clara tentang kehidupan ibu kota yang gemerlap. Clara pun menjelaskan secara detail apa saja yang ada di kota dan fasilitas apa saja yang Nisa dapat gunakan dari suaminya.

Mulai dari rumah yang sedang direnovasi, kartu kredit, mobil dan sopir hingga beberapa hal lainnya. Clara juga menjelaskan merek-merek pakaian bagus agar Nisa mengerti tren dan mode. Clara begitu mengerti apa yang dirasakan gadis desa seperti Nisa yang terkejut dengan dunia kota yang asing dan baru baginya.

Untuk itu Clara dipekerjakan untuk membantu Nisa dan berada di sisinya.

"Nyonya, apapun yang anda ingin ketahui atau lakukan harap beritahu saya." ucap Clara.

"Baiklah Clara, aku mengerti. Oh iya soal keluarga suamiku bagaimana??" tanya Nisa penasaran.

"Pertanyaan bagus nyonya. Tuan memiliki 3 orang anak dari istri pertamanya, dan beberapa cucu. Tapi hanya anak pertamanya saja yang hubungannya cukup baik. Sisanya mereka menjauh dan tinggal diluar negeri." ucap Clara.

"Lalu siapa cucu tercintanya? Karena tadi pagi aku mendapatkan buket bunga.." tanya Clara penasaran.

"Sepertinya itu tuan muda Anggara nyonya.. aku dengar dia baru kembali kemarin setelah mendengar pernikahan anda dengan tuan." ucap Clara.

"Lalu putra pertama suamiku? orang seperti apa dia? Apa aku harus waspada padanya dan keluarganya?" tanya Nisa.

"Tuan Ben orang yang tidak memedulikan urusan pribadi ayahnya. Beliau cukup sibuk mengurus perusahaan keluarga, meski begitu beliau bukan orang yang harus anda waspadai. Usianya sekitar 50 tahun." ucap Clara.

"Bahkan putranya seusia ayahku." ucap Nisa tersenyum.

"Tuan Anggara saja usianya 30 tahun nyonya, dan anda tak boleh terkejut dengan semua fakta ini." ucap Clara.

"Terimakasih Clara. Kuharap kedepannya kau akan banyak membantuku." ucap Nisa.

"Sudah tugas saya nyonya, anda jangan khawatir. Jika anda menerima sesuatu lagi dari keluarga tuan anda harus kabari aku." ucap Clara.

"Oh iya mengenai cucu suamiku, apa dia orang yang patut diwaspadai?" tanya Nisa.

"Tidak, dia tidak menyerang wanita. Dia hanya tak suka kelakuan kakeknya saja yang sering menjalin hubungan dengan wanita muda. Tapi anda tenang saja tuan tidak pernah berselingkuh." ucap Clara.

"Ooh.. Begitu." balas Nisa.

Setelah keluar dari tempat makan, Clara mengajak Nisa membeli pakaian dalam. Bahkan Clara meminta Nisa membeli lingeri untuk menikmati malam bersama suaminya.

Nisa pun penasaran pakaian macam apa Lingeri itu. Dan betapa terkejutnya Nisa melihat berbagai pakaian tembus pandang di hadapannya.

"Ini sama saja tidak pakai baju.." gerutu Nisa.

"Nyonya, silahkan pilih sesuai selera anda." ucap Clara setelah merekomendasikan berbagai jenis dan merk.

"Hahaha.. Membayangkannya saja membuatku malu.. Bagaimana bisa aku memakai ini dihadapan suamiku, apalagi suamiku sudah tua.. Haa.. Nasib nasib.. Aku harus belajar bersyukur lagi.." gumam Nisa dalam hati.

Mau tak mau suka tak suka, Nisa mengambil beberapa jenis lingeri secara acak karena baginya pakaian itu sama saja. Sama-sama transparan dan seperti tidak memakai apapun. Hingga suaminya akan semakin tergoda padanya ketika melihatnya. Dan hal itu membuat Nisa takut.

Clara pun mengantarkan Nisa ke hotel dengan aman, dan memintanya menghubunginya jika terjadi sesuatu atau hendak melakukan sesuatu.

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!