Karena orang tua yang berteman dari jaman kuliah, akhirnya mereka punya anak sampai di jodohkan.
Rafli Sebastian " Mah, Pah. Rafli masih umur 18 tahun, masa harus menikah. pokoknya Rafli ngga mau! titik!!!
Wina Agustin "Ayah, Ibu. Wina masih sekolah loh. masa suruh menikah. ngga ah, Wina ngga mau!!
Wina dan Rafli menang saling kenal karena orang tua mereka sering berkumpul. tapi keduanya hanya berteman saja. keduanya tidak punya rasa cinta. tapi ternyata kedua orang tua Rafli dan Wina menginginkan keduanya menikah.
Tapi Rafli dan Wina tetap tidak bisa menolak rencana orang tuanya. gimana kisah Rafli dan Wina, kita lanjut baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teriak Tanda Kemenangan
Jam 8 malam Rafli bersama Wina dan orang tuanya makan malam bersama. Ke empatnya makan sambil mengobrol. Besok adalah hari libur, jadi Papah dan Mamah akan langsung pergi jalan jalan.
"Besok kita langsung jalan jalan ya. mumpung besok hari libur," ajak Mamah.
"Memangnya Mamah ngga capek?" tanya Rafli.
"Ngga. Kan Mamah sudah istirahat. Mamah sudah tidak sabar ingin belanja."
"Sudah Raf kita ikuti saja apa maunya Mamah kamu. Mamah kalau ngga kita turuti, kamu tau sendiri kan gimana nanti Mamah."
"Iya Pah. Mamah akan ngambek. Trus kita ngga di tanya sampai kemauan Mamah itu terpenuhi."
"Itu kamu tau."
"Ih... Papah sama Rafli kenapa buka kartu Mamah sih. Wina kan jadi tau. Mamah malu loh," semuanya jadi tersenyum dengan protesnya Mamah.
Selesai makan malam, Mamah mengajak Papah langsung ke kamar karena mau istirahat. Biar besok Mamah tidak kesiangan.
Sedang Rafli dan Wina membereskan meja makan dan cuci piring.
"Akhirnya selesai juga. Kita ke kamar yuk sayang," ajak Rafli.
Wina pun menjawab iya dan ikut Rafli ke kamar. Sampai di kamar, Wina ingin ke balkon untuk melihat indahnya kota Singapura saat malam hari.
Rafli mengambil jaket untuk Wina di lemari. Karena di luar udaranya sangat dingin.
"Pakai jaket dulu biar ngga dingin."
"Iya Kak."
Setelah pakai jaket, Wina meminta Rafli untuk memfoto kan dirinya dengan pemandangan kota Singapura. Wina ingin mengunggah fotonya di sosmed miliknya.
"Gimana kak hasilnya, bagus ngga?"
"Bagus dong. Ini lihatlah."
"Wah iya, bagus banget."
Wina langsung menekan aplikasi sosmed nya dan memasang foto yang tadi Rafli ambil.
"Sekarang kita selfi yuk," ajak Rafli.
"Iya kak ayo."
Keduanya langsung foto berdua. Tapi Wina maupun Rafli tidak mengunggahnya ke sosmed. Karena pernikahan mereka masih di rahasiakan.
Setelah puas berfoto, Wina menelfon Ayah dan Ibunya untuk memberi kabar. Hanya 10 menit Wina mengobrol dengan orang tuanya. Setelah itu Wina mematikan telfon.
"Kita masuk ya. Udara makin dingin."
"Iya kak."
Keduanya masuk ke kamar. Sampai di kamar Wina pergi ke kamar mandi untuk pipis dan gosok gigi karena mau tidur. Sedang Rafli tiduran di kasur sambil memegang hp. Rupanya Rafli sedang menonton film romantis.
Wina lalu naik ke kasur. Rafli menyuruh Wina mendekat.
"Kemari lah, kita nonton film dulu."
Wina mendekat ke Rafli dan saat Wina melihat ke hp Rafli ternyata film nya sedang hot.
"Ih... Kak jangan nonton itu ah."
"Kenapa memangnya, Hem....?"
"Malu Kak."
Rafli akhirnya mematikan hpnya. Rafli tidak mau mod Wina jadi jelek dan nanti ngga mau di ajak olah raga lagi.
"Ya sudah aku matikan. Sekarang cium dulu," Rafli menunjuk pipinya untuk di cium Wina. Wina lalu menurut dan mencium pipi Rafli.
Setalah Wina melepas ciumannya, Rafli langsung mencium bibir Wina. Rafli mencium bibir Wina dengan sangat rakus. Wina sampai susah mengimbanginya.
Wina sampai terdorong ke belakang dan Wina pun tiduran di kasur. Rafli sudah menindih tubuh Wina.
Rafli dan Wina pun langsung menikmati olahraga malam. Rafli benar benar sangat agresif dan tidak sabaran. Rafli rupanya sudah sangat menginginkannya.
"A... Sakit Kak. Pelan pelan."
Rafli rupanya mendorong adiknya terlalu kencang dan tidak pelan pelan. Membuat inti tubuh Wina merasa sakit. Apa lagi sudah lama tidak di tengok oleh adiknya.
"Iya Sayang maaf. Aku akan pelan."
Rafli mencium bibir Wina sambil mendorong adiknya masuk dengan pelan.
Akhirnya adik Rafli pun masuk dengan sempurna. Rafli tidak langsung bergerak karena takut Wina masih sakit. Menunggu Wina merasa nyaman dulu.
Baru setelah Wina nyaman, Rafli mengerjakan pinggangnya pelan pelan. Wina sangat menikmatinya. Rasanya Wina seperti terbang ke wawan.
"Kak... Aah...3 x"
Rafli makin bersemangat dan terus bergerak. Wina akhirnya pelepasan yang pertama. Rafli mendiamkan Wina dulu karena Wina baru saja pelepasan. Rafli lanjut mengajak Wina ganti gaya. Sudah setengah jam adik Rafli di dalam gua kenikmatan tapi belum juga menunjukan tanda tanda pelepasan. Sedang Wina sudah merasa lemas.
"Kak... Wina sudah ngga kuat. Wina lemas Kak."
"Iya sayang, tunggu sebentar lagi ya."
Rafli akhirnya mempercepat gerakannya karena kasihan Wina kalau di lama lamakan. Setelah 3 menit, Rafli teriak tanda kemenangan.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...