NovelToon NovelToon
LEGENDA SANG PENGUASA

LEGENDA SANG PENGUASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: CHALINKA

Kekacauan tiga alam melahirkan seorang pahlawan yang menegakkan kebenaran dan keadilan bagi umat manusia dengan julukan Sang Penguasa Alam.

Kekuatan Sang Penguasa membuat tiga alam terguncang dan kemudian bersekutu untuk menghukumnya.

Perjalanan Sang Penguasa belum berakhir.

Legenda Sang Penguasa baru saja di mulai untuk menuntaskan tugasnya yang belum terselesaikan dan membuat sejarah baru bagi umat manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 | Bertemu ketua sekte Teratai Putih

Keesokan paginya, Huang Shi segera menuju ruang pengobatan untuk mengundang Shang Xi menemui ayahnya. “Tuan Shang, ketua sekte ingin bertemu denganmu.” kata Huang Shi.

Shang Xi tertegun mendengar hal itu. Dia tidak menyangka dirinya diundang oleh ketua sekte Teratai Putih untuk bertemu dengannya. Dengan jantung berdebar dan hati bercampur aduk Shang Xi berjalan mengikuti Huang Shi di belakangnya.

“Silahkan!” Huang Shi mempersilahkan Shang Xi memasuki ruang belajar yang biasa menjadi tempat ketua sekte sehari-hari membaca dan menulis jika tidak sedang berlatih.

“Sa-Salam ketua sekte. Aku Shang Xi menghadap ketua sekte.” Shang Xi membungkukkan badannya dan memberi hormat pada ketua sekte Huang Zhou yang terlihat duduk di depan mejanya sedang menulis sesuatu di atas kertas.

Setelah selesai menulis, Huang Zhou kemudian melihat ke arah Shang Xi lalu berdiri dan berjalan mendekatinya. “Berdirilah yang tegak!”

Shang Xi menaikkan badannya dengan tegak setelah mendapatkan perintah dari ketua sekte Huang Zhou. Shang Xi melihat wajah ketua sekte Huang Zhou yang penuh wibawa menatap tajam pada dirinya.

“Aku telah mendengar seluruh cerita dari kejadian kemarin. Kamu sungguh berani nak.” kata Huang Zhou.

“Aku hanya tidak ingin murid sekte Teratai Putih melukai temanku, ketua.” sahut Shang Xi dengan jujur.

Huang Shi yang berdiri di samping Shang Xi menatap padanya dengan tatapan tak percaya. “Sepertinya dia tidak menyadari kekuatan tubuhnya sendiri,” batinnya.

Huang Zhou kemudian mengangkat tangannya ke arah dada Shang Xi untuk memeriksanya dari jarak selangkah. Kedua alisnya mengkerut setelah melihat kekuatan kultivasi fisik dari Shang Xi.

“Dimana kamu belajar kultivasi nak?” tanya ketua sekte Huang Zhou.

“Belajar kultivasi? Apa maksud ketua? Aku belum pernah mempelajari kultivasi apapun.” sahut Shang Xi kemudian sambil menundukkan kepalanya karena malu.

“Anak ini benar-benar tidak menyadari kekuatan tubuhnya.” gumam ketua sekte Huang Zhou dalam hatinya dan Huang Shi pun memikirkan hal yang sama.

“Hahaha... baiklah. Huang Shi, apakah pelayan telah menyiapkan sarapan untukku? Tambahkan satu lagi untuk pemuda ini. Aku ingin berbincang dengannya.” kata Huang Zhou sambil tertawa keluar dari ruang belajarnya.

Mata Shang Xi berkedut mendengar kata-kata ketua sekte Teratai Putih. “Makan bersama ketua sekte? Apa aku sedang bermimpi?”

Ini merupakan hal terhormat yang pernah dia alami selama hidupnya. Dia terlihat gugup namun merasa sangat bahagia dan bangga. Huang Shi pun mengantarkannya ke ruang makan untuk bersantap pagi dengan ketua sekte dan juga dirinya.

Di ruang makan khusus ketua sekte yang terletak di halaman belakang, telah duduk dua kakak laki-laki dari Huang Shi yang mendampingi ayahnya. Kakak pertama adalah Huang Shu, seorang kultivator fisik. Sedangkan kakak kedua adalah Huang Mo, seorang kultivator spiritual. Semenara Huang Shi sendiri juga merupakan kultivator spiritual.

Shang Xi terlihat gugup saat makan bersama keluarga Huang yang merupakan kehormatan yang besar baginya. “Adik, siapa yang kamu ajak ini?” tanya kakak kedua Huang Mo pada adiknya Huang Shi.

“Kakak, ini adalah Shang Xi. Dia juga seorang kultivator fisik.” sahut Huang Shi kemudian.

“Apa!”

Shang Xi sendiri terkejut mendengar hal itu dengan pandangan tidak mengerti ke arah Huang Shi. Demikian juga kedua kakak Huang Shi yang tidak menyangka dengan hal itu, karena penampilan Shang Xi terlihat seperti orang biasa.

“Sudahlah. Kita makan dulu. Jangan membuat tamu kita kehilangan selera makannya.”

Ketua sekte Huang Zhou menghentikan perbincangan itu dan mulai menyantap makanannya.

Setelah mereka selesai bersantap, Huang Shu yang seorang kultivator fisik berjalan mendekati Shang Xi. “Sudah sampai tahap mana kekuatanmu, dik?” tanya Huang Shu padanya.

Shang Xi terlihat bingung dengan pertanyaan Huang Shu. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan kultivator fisik dan juga tahapannya. “Maaf, aku benar-benar tidak mengerti maksudmu.” sahut Shang Xi.

Huang Shu menyipitkan matanya pada Shang Xi dan tidak melihatnya berbohong. Lalu dia berbalik melihat ke arah Huang Shi. “Apa-apaan ini dik? Apa maksudmu tadi mengatakannya seorang kultivator fisik?”

“Kamu uji saja sendiri kak.” sahut Huang Shi acuh tak acuh padanya.

Huang Zhou sekilas menganggukkan kepalanya saat Huang Shu melihat padanya untuk meminta ijin menguji kekuatan Shang Xi. Huang Shu kini berdiri di hadapan Shang Xi dan bersiap untuk mengujinya.

“Adik, maafkan jika aku memukul agak keras padamu.” kata Huang Shu.

Huang Shi tersenyum sambil menutup mulutnya mendengar kata-kata kakaknya itu. Dan Huang Shu yang melihat hal itu merasa sedikit kesal pada adiknya itu.

Bugh!

Dada Shang Xi terkena pukulan telak dari Huang Shu namun dia terkejut karena tidak merasa sakit sedikitpun. Tetapi tubuh Huang Shu terdorong ke belakang dua langkah karenanya.

“Hihihi... huff, maaf.”

Wajah Huang Shu terlihat gelap ketika mendengar tawa adiknya Huang Shi. Dia kemudian mengatur nafasnya kembali bersiap untuk menguji kembali dengan kekuatan maksimalnya.

Bugh!

Tubuh Huang Shu kali ini terdorong lebih jauh dan hampir menabrak vas bunga yang berada di belakangnya. Mata Huang Shu terbelalak tidak percaya, mata Huang Mo juga ikut terbelalak dan hampir menyemburkan minumannya.

Sedangkan mata Shang Xi hampir keluar dari kelopaknya karena terkejut. Dia tidak merasakan sakit di tubuhnya sama sekali dan terkejut karena tidak menyangka tubuhnya bisa mementalkan Huang Shu sejauh itu.

“Ada apa dengan tubuhku ini?” batinnya sambil melihat tubuhnya sendiri.

“Ayah, ada apa ini? Mengapa kekuatanku yang berada di tahap tubuh Naga Emas tidak bisa memukulnya?” tanya Huang Shu yang terkejut dan tidak mengerti.

Ayahnya berdiri dan berjalan mendekati Shang Xi. “Karena dia berada di tahap tubuh Dewa.” sahutnya sambil pergi berlalu meninggalkan ruang makan keluarga Huang.

“Apa!” kedua kakak Huang Shi terkejut mendengar kata-kata ayah mereka Huang Zhou.

Demikian juga Shang Xi yang turut terkejut namun dia kebingungan dengan apa yang dimaksud tubuh dewa. Dia sendiri tidak pernah mempelajari tehnik kultivasi dalam hidupnya. Sedangkan bela diri yang dia pelajari hanya sekedar gerakan tubuh biasa untuk melarikan diri dari pertempuran selama ini.

Huang Shi pun turut berdiri dan menarik Shang Xi pergi dari halaman belakang itu. “Ayo kita lihat kondisi temanmu dulu,” ajak Huang Shi yang kemudian diikuti oleh Shang Xi menuju ruang pengobatan. Mereka meninggalkan kedua kakak Huang Shi yang masih terpana tidak menduga apa yang terjadi pagi itu.

“Tu-Tubuh dewa?” Huang Shu tergugup memikirkannya.

“Kakak, kamu bukan lagi murid terkuat di divisi kultivator fisik jika anak itu bergabung dengan sekte kita.” kata Huang Mo memanasi kakaknya Huang Shu.

“Sialan!” Wajah Huang Shu menjadi gelap dan geram mendengar kata-kata Huang Mo yang tersenyum padanya.

“Aku jadi ingin mencoba kekuatannya juga.” batin Huang Mo kemudian dengan wajah tegang.

Huang Mo sendiri sudah berada di alam Guru kultivasi spiritual. Dan kekuatannya setara dengan kekuatan kakaknya yang berada di tubuh Naga Emas.

Kedua kakak Huang Shi meskipun terlihat geram namun hati mereka menjadi bersemangat setelah mengetahui ada anak yang lebih kuat dari mereka. Ini membuat perubahan tak terduga dalam keluarga Huang setelah bertemu dengan Shang Xi.

1
Ismaeni
dilanjut lagi engga nih?
parakkang
sebagai tamu pea lho yg lol ga baca
Meichan
good
Mahayabank
Skip aja dulu nih cerita..ngak tau lanjut lagi....tks.
Sofandsyah
Thooor jangan malu2 u/ Up up up yg banyak....🙏🙏🙏
Sofandsyah
lanjuutkan....
Sofandsyah
kenapa Shang xi gak dapet gulungan atau Cincin penyimpanan di tubuh mayat zhang di....?
Sofandsyah
kethoke apik...coba dilanjutkan... semoga tdk berhenti di tengah jalan...🙏
Aris Robaka
novelnya lompat2 ceritanya dan MC msih minim ilmu beladiri nya dan bagaimana dgn ingatan mcnya tor.kok ane ceritanya
Aris Robaka
blum apa2 sdh bunting hah novel gk jelas
Aris Robaka
percuma juga punya fisik dewa kalo gk bisa terbang .tor ini novel apaan
Aris Robaka
kata dikmu kondisikan tor jgn alay.pake kata saudara lebih pnts.
kultivator fisik kalo diserang dari jarak jauh dgn energi spritual gimana tu jdinya autor 🗿
saya rasah novel ini lebih di untungkan kultivator spritual
Aris Robaka
novel yg agak lain dari yg lain🤣😅🤦🏼
kata2nya masih ada yg kacau
Aris Robaka
sektenya berada di gunung persik tapi nama sektenya teratai putih.gak lawak ni tor.
Mahayabank
Pelit koment para pembaca disini /Sleep/
Mahlubin Ali
ini flashback aja Ampe banyak banget
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!