NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: m anha

Dini, terpaksa menikah dengan Haidar. Pria yang tak ia kenal dan di temuinya di rumah sakit karena membutuhkan biaya oprasi ibunya.

Haidar, seorang tuan muda dari keluarga Sanjaya harus mencari pengantin pengganti saat mempelai wanita mengalami kecelakaan.

Akankah Haidar bisa menerima Dini sebagai istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Air Mata Dini

"Mas, apa Mas mau ke kantor?" tanya Dini membangunkan Haidar saat jam 07.00 suaminya itu masih berada di atas tempat tidur.

"5 menit lagi, Sayang," gumam Haidar tanpa membuka matanya.

Mendengar kata sayang yang keluar dari mulut suaminya membuat Dini sangat senang, senyum terbit di bibirnya.

"Joana, tolong tutup gordennya."

Senyuman itu tiba-tiba menghilang dari bibir Dini saat mendengar kata Joana yang keluar dari mulut suaminya. Apakah kata sayang yang diucapkannya tadi bukan untuknya melainkan wanita yang bernama Joana.

Dini tak mengucapkan sepatah kata pun lagi, ia langsung berdiri dan menghampiri jendela kamar dan menutup gorden seperti apa yang diminta oleh suaminya, rasa sakit di hatinya kini kembali dirasakannya.

Dini yang sudah menyiapkan semua perlengkapan suaminya memutuskan untuk keluar menghampiri ibunya yang sedang duduk di meja makan untuk sarapan.

"Apa Haidar belum bangun?" tanya ibu yang tahu jika semalam Haidar pulang.

"Belum Bu, sepertinya dia sangat lelah. Mungkin banyak pekerjaan di kantor."

"Jika suami pulang dan merasa lelah sudah tugas seorang istri untuk mengurangi rasa lelahnya, jangan pernah menanyakan mengapa ia tak pulang atau menanyakan hal-hal yang bisa membuat ia merasa tak nyaman di rumah. Jika memang ada yang ingin ditanyakan tanyakan setelah dia sudah tak merasa lelah dan cari waktu yang tenang," ucap ibu membuat Dini pun mengangguk dan kembali mencoba tersenyum menutupi rasa sakit yang masih terasa di dadanya.

Disaat mereka baru selesai makan, Dini mendengar suara pintu dibuka. Ia pun menoleh ke arah kamarnya terlihat Haidar yang keluar tanpa menggunakan pakaian kerjanya, ia terlihat sudah mandi. Namun, hanya menggunakan pakaian rumahan.

Haidar berjalan menuju ke arah Dini dan ibunya yang masih di meja makan. Dini mempersilahkan suaminya untuk duduk tanpa diberi perintah, dia langsung mengambil piring dan menyajikan nasi goreng yang telah dibuat oleh asisten rumah tangga yang memang bekerja sebagai koki di rumah itu.

"Mau lauk apa, Mas?" tanya Dini yang bersiap untuk mengambil lauk yang ada di meja makan tersebut sebagai pendamping nasi goreng yang sudah ada di piring Haidar.

"Pakai ikan saja," ucapnya membuat Dini langsung segera mengambil ikan dan menyajikannya di piring sang suami dan mendekatkan air minum dan kerupuk, mungkin saja suaminya itu ingin makan nasi goreng bersama dengan kerupuk seperti kebiasaannya.

"Ibu sudah selesai makan, ibu pamit dulu ya, Nak," ucap ibu yang kini sudah berdiri dan dibantu oleh Yana, Haidar hanya mengangguk dan sambil mengunyah makanannya sementara Dini sendiri masih duduk tenang menemani suaminya itu makan.

Tak ada pembicaraan di antara mereka, Dini hanya diam dan menatap wajah suaminya yang sangat dirindukannya. Namun, semakin ia menatap suaminya ingatan jika suaminya masih memendam perasaan pada Joana membuat ia tak bisa bohong jika saat ini dia rasanya ingin menangis. Namun, sebisa mungkin ditahannya.

Haidar meminum air minumnya hingga habis dan Dini kembali dengan sikap mengambil serbet dan memberikan kepada suaminya.

"Mas nggak pergi bekerja?" tanya Dini memberanikan diri.

"Hari ini aku tak berangkat bekerja, aku ada urusan lain di luar dan juga ada yang ingin aku sampaikan kepadamu."

"Apa Mas?" tanya Dini.

"Tak baik jika didengar oleh ibu, kita bicara di kamar."

Mendengar itu Dini pun mengangguk, Haidar berjalan kembali menuju ke kamarnya diikuti oleh Dini di belakangnya. Begitu mereka sampai di kamar, Haidar duduk di sisi tempat tidur yang masih berantakan karena sisa percintaan mereka semalam. Tadi Dini keluar tanpa membersihkan tempat tidur tersebut karena Haidar masih tertidur.

"Ada apa?" tanya Dini saat dia sudah duduk di samping sang suami.

"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah memberikan saran padaku."

"Saran?" tanya Dini tak mengerti.

"Iya, saran. Saran untuk mencari kebenaran apakah Joana memang sudah meninggal atau masih hidup dan apakah orang yang aku lihat dulu, dijalan adalah Joana atau bukan."

"Lalu?" tanya Dini gugup berharap jawaban Haidar bukanlah jawaban yang diinginkannya, ia berharap Haidar mengatakan jika ia tak menemukan Joana.

"Kamu benar, Joana masih hidup dan sekarang Joana ada di apartemenku. Aku sudah menemukannya dan dia sudah tinggal di sana beberapa hari ini."

Bagai tersambar petir di siang bolong, Dini mematung mendengar kabar yang sangat tak ingin didengarnya itu, wanita yang bernama Joana kembali hadir dalam hidup suaminya, ia menggerutu dalam hati, memaki dirinya sendiri mengapa ia harus mengatakan hal itu. Biarkan saja Joana masih hidup dan tetap di luaran sana, ia tak harus memberikan saran untuk mencari tahu apakah Joana masih hidup atau tidak.

"La-lalu bagaimana dengan pernikahan kita?" tanya Dini, ia bisa merasakan hawa panas yang terasa di matanya. Namun, sebisa mungkin ia menahan agar tak meneteskan air matanya, ia ingin tahu apa yang akan Haidar lakukan setelah menemukan Joana. Apa yang mereka lakukan semalam seharusnya tak mereka lakukan jika memang Haidar sudah menemukan Joana dan sudah tak ada harapan untuk mereka bersama ke depannya.

"Pernikahan kita tinggal 4 bulan lagi, aku tak akan memaksamu untuk melalui 4 bulan yang tersisa. Jika memang kamu ingin aku menceraikanmu sekarang aku akan melakukannya, karena cepat atau lambat kita akan tetap bercerai. Dini. Aku minta maaf, aku tak bisa meneruskan pernikahan ini, aku akan menikahi Joana saat ingatannya kembali."

"Ingatannya kembali?" tanya Dini membuat Haidar pun mengangguk.

"Aku tak tahu apa yang terjadi padanya, tapi dia meninggalkan pernikahan itu bukan karena kemauannya sendiri, sepertinya ada yang terjadi padanya, membuat ia tak bisa mengingat apapun termasuk diriku dan rencana pernikahan kami, tapi kata dokter amnesia yang dialaminya bukanlah bersifat permanen, ia bisa dengan cepat mengingat kembali ingatannya dan saat ini aku sedang berusaha membantu agar ia mengingat kembali semua kenangan kami, jadi aku minta maaf jika aku tak punya waktu lagi untuk pulang ke sini. Ke depannya aku akan semakin sibuk mengurus Joana."

Dini mencengkram pahanya, menyalurkan rasa sakit yang dirasakannya, kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh suaminya membuat hatinya terasa tersayat. Namun, ia sadar dalam hal ini suaminya tak salah, dialah yang salah yang terlalu berharap atas pernikahan mereka, Haidar sudah sejak awal mengatakan jika pernikahan mereka bukanlah seperti seharusnya terjadi.

"Aku ingin bercerai secepatnya," ucap Dini dengan suara bergetar tanpa melihat ke arah Haidar, karena saat ini ia yakin ada air mata yang tergenang di pelupuk matanya.

1
Desak Jegeg
Luar biasa
Rebecca Jaimin
congratulation thor,cerita yang sangat menarik..ringkas dn padat..tapi isinya luar biasa mengajar artinya susah senang kehidupan.. yang utama itu keredhaan hati mengikuti alur yang telah di rencana Tuhan
ina azmi
aku paling suka kl ceritanya ga panjang2 kadang ada yg nyampe ratusan episode,bikin bosen bacanya buat author cerita ini aku kasih jempol 100👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
ina azmi
nanti akhirnya jatuh cinta ya thor?/Smile/
Rebecca Jaimin
diih.apa joana pura2 doang?apa semua dah direncanakan
Raufaya Raisa Putri
sat set ceritanya
Raufaya Raisa Putri
untung dpt ny yg gantengan... kl om " berperut buncit gmn
Raufaya Raisa Putri
hanya di novel ad tragedi kyk gini. kl dunia nyata. kl ngg adek... y sahabat ny
Viati Budi Ariyanti
Lumayan
Raufaya Raisa Putri
kebnyakan novel. aspri ny shbtny... pdhl dunia nyata sahabat itu tukang tikung. ngg cewe ngg cowo
Raufaya Raisa Putri
bnr din... drpd maksain dr... tp org ny berpaling pd hati yg lain mending pergi yg jauuuhh
Raufaya Raisa Putri
dini ... pura " tegar itu butuh tenag a y
Raufaya Raisa Putri
hnya belaian ibu lah yg menetramkan hati dan jiwa. meski usia udah kepala 4,tp masih ska modus minta dicariin kutu. pdhl yg ad ketombe sm uban
Raufaya Raisa Putri
kl bc yg kyk gini.... sk ikut nangis aj. ingat pengalaman hdp yg plg menyakitkan seunur hdp didunia. soal penyakit dan cemoohan org, soal kemiskinan dan hdp ap adanya udah aku telan. tp masalah asmara... bhkn sakitnya smp sekarang masih berasa.
Raufaya Raisa Putri
semenjak hrs ny... bkn selama... berarti ad kemungkinan hdp lg donk
Raufaya Raisa Putri
kdg anda... kdg kamu
Sri Tati
Luar biasa
Lilik Juhariah
knp ya blm dpt fill di cerita ini , apa Krn masih aku kamu dlm dialok suami istri jadi aku masih ikutan kaku , ky gk nyampe
Yani Suryani
😆😆🤣😆😆🤣🤣🤣🤣🤣🤣😆😆😆😭😭😭😭
Jessica
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!