NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. RM2 : Membawa ke rumah (2)

“Jika aku tidak peduli, maka aku tidak akan mengirimkan sepeser uangpun untuknya.” Ujar Maximillian dengan datar dan ketus, lalu wajahnya berubah saat menatap ke arah Joella di gendongannya itu, dia mengecup kening Joella dengan lembut.

Maximillian kemudian menuju ke arah kursi kosong yang memang disisakan untuknya, Maxi tidak kehabisan akal. Dia menarik kursi dengan satu tangannya, lalu duduk di sana sembari memangku Joella.

“Ma..maxi.. Apa yang kau lakukan ??” Ujar Joella dengan sedikit gugup, Maxi tersenyum kecil.

“Memberikan makanan untuk kekasihku. Kau harus sehat dan kuat, untuk pertunangan kita nanti.” Ujar Maxi dengan terlihat senang.

“Aku tidak setuju.” Ujar Sophia dengan sinis.

“Aku tidak membutuhkan restu darimu.” Ujar Maxi dengan tidak kalah sinis.

Joella tidak mengerti, kenapa Maximillian terlihat sangat membenci wanita yang bernama Sophia itu, wanita itu terlihat berbeda memang. Padahal lelaki yang cukup tua, yaitu Marcelo terlihat lelaki yang anggun, gagah, kuat dan terlihat tampan meskipun di usianya yang sudah tidak muda lagi, mungkin usianya sekitar 50 tahun lebih, tapi lelaki itu masih sangat tampan dan keren. Sementara Sophia memang terlihat cantik dengan wajah dan rambutnya, tapi wajahnya begitu ketus dan dingin, membuat auranya begitu menyeramkan bagi Joella. Ataukah karena kehadirannya sebagai tunangan Maximillian ?? Mungkin saja.

Joella mengamati dua anak yang masih sangat kecil itu, duduk di baby chair. Joella hanya bisa merasa ngilu dalam hatinya, bagaimana bisa dirinya datang di dalam sebuah keluarga dan menghancurkan kedua anak bayi yang imut itu ?? Rasanya Joella ingin sekali pergi dari Maxi, dan tidak ingin menghancurkan keluarga Maxi, tapi apa daya lelaki itu terus saja menahannya. Mungkin Joella akan berusaha untuk melarikan diri.

Tidak lama, salah satu anak itu menangis dengan hebatnya, membuat suasana sedikit berbeda di sana.

“Maph, bawa Joan dan Joana berjalan-jalan, aku akan menyusul setelah makan pagi.” Ujar Isabella menyuruh salah satu pelayannya, untuk membawa kedua anak kembar itu berjalan-jalan keluar.

Tapi Maxi sama sekali tidak bergeming atau bahkan memperdulikan semua itu, dia bahkan tidak sedikitpun melirik ke arah kedua anak itu, dan hanya fokus pada makanannya, tepatnya dia mengiriskan daging itu, dan menyuapkan kepada Joella makanan itu. Sementara Joella sendiri tidak tahu, kenapa perilaku Maximillian begitu dingin kepada istrinya, dan kedua anaknya, apakah karena dirinya ?? Apakah karena kehadiran dirinya di keluarga itu ?? Ataukah ada hal lain ?? Joella mengenali Maxi, adalah sosok yang sangat menyukai anak-anak, bahkan meskipun itu anak orang lain, tapi Maxi sangat menyayanginya.

Joella pernah mengetahui Maxi menggendong seorang anak yang menangis karena kehilangan jejak dengan ibunya, Maxi menggendong sembari mengajaknya berbicara menenangkan dan mencari keberadaan ibu dari anak itu. Joella bisa melihat saat mereka pergi ke taman hiburan, wanita itu berfikir Maximillian akan menjadi sosok ayah yang hangat dan dekat dengan keluarganya, tapi kenapa dengan kedua anaknya sendiri malah dingin ?? Dan terkesan cuek ??

“Sebegitu bencinya kau dengan anak-anak, bahkan anak kandungmu sendiri !!” Ujar Sophia dengan ketus, melihat Maxi sama sekali tidak bereaksi apapun saat anaknya menangis. Perkataan itu membuat Joella bingung, kenapa wanita itu seakan tidak mengenali Maximillian, bukankah dia ibunya ??

“Jika kalian, mengundangku kemari hanya untuk berdebat, lebih baik aku pergi !! Aku menginginkan sarapan yang tenang, dan tidak penuh dengan perdebatan.” Ujar Maximillian dengan dingin, dia kemudian menggendong Joella pergi dari tempat itu, tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya, atau tatapan para pelayan.

Sementara..

“Hmm~ suasana sarapan yang menyenangkan, bukan ?? Sayang aku lebih tertarik pada pekerjaanku, menghabisi nyawa orang.” Ujar Marcelo bangkit dari kursinya, dia tidak menghabiskan makanan di piringnya, Marcelo memang sering tidak menghabiskan makanan di piringnya. Saat dia bangkit berdiri, dan hendak melangkahkan kakinya pergi, tiba-tiba saja sebuah suara dari Sophia terdengar menghentikan langkahnya.

“Kau mau kemana ??”

“Bersiap-siap, aku akan mendatangi pertunangan putraku.”

“Ka..kau.. Kau merestui mereka ??” Ujar Sophia dengan shock, tapi Marcelo hanya memandang dingin melihat reaksi istrinya itu.

“Aku ayah kandungnya, jelas saja dia membutuhkan restu dan wali dariku.” Ujar Marcelo memutar matanya malas, dan dia kemudian pergi berlalu dari sana.

...

“Maxi.. Maxi...”

“Sstt.. Tenang, kita akan sarapan sendiri, lalu setelah itu kita akan ke toko gaun, dan dandan~” Ujar Maxi tersenyum senang, nadanya berbeda dari saat dia berbicara pada Sophia.

“Maxi, ibumu tidak merestui kita. Lebih baik kita tidak perlu melanjutkan pertunangan ini.”

Satu kalimat dari Maxi, membuat Joella terkejut bukan main.

“Dia bukan ibuku, dia hanya ibu sambung. Restunya tidak berarti apapun bagiku.” Ujar Maxi, meskipun kesal tapi dia berusaha tidak berbicara keras atau kasar kepadanya.

“A...apa ??”

“Hmm ?? Kenapa sayangku~ ?? Sudahlah, aku akan jelaskan semuanya, tapi sekarang kita nikmati hari pertunangan kita~” Ujar Maximillian dengan senang, seakan melupakan kejadian tadi, dan memilih untuk bersenang-senang mengingat pertunangannya dengan Joella, kekasih hatinya itu.

“Maxi, sebenarnya apa aku bagimu ??”

“Segalanya, cintaku, kekasihku, belahan jiwaku, calon istriku, dan bagiku kaulah kesayanganku, sayang~” Ujar Maxi mengecup kening dan menghirup aroma rambut Joella, Maxi senang menghirup aroma shampo milik Joella yang berbau harum di sana.

Joella hanya bisa terdiam di sana, entah kenapa perasaannya begitu berubah dan berbeda. Apalagi mengetahui fakta bagaimana hancurnya keluarga Maximillian, bahkan Joella melihat Marcelo dan Sophia selaku ayah dan ibu (bukan ibu kandung) malah bertingkah dingin dan kaku satu sama lain. Sangat berbeda dengan Maxi yang begitu romantis dan sayang kepada Joella.

Saat Maxi yang menggendong Joella, hendak masuk ke dalam kamar, Maxi sempat berhenti sejenak untuk bertanya kepada anak buahnya itu.

“Hey, Alban, apakah kau sudah mempersiapkan air hangatnya ??”

“Sudah, Tuan.”

“Di bak yang besar, bukan ??”

“Iya, Tuan sesuai perintah Tuan Maximillian. Di bak besar, dengan air hangat, aroma therapy, lilin yang romantis, semua sudah di persiapkan dengan baik.”

“Baguslah, aku ingin kau menelfon restoran yang sudah aku perintahkan kemarin. Setelah ini, aku dan calon tunanganku, akan sarapan di sana, aku ingin mereka memberikan makanan terbaik mereka.” Ujar Maxi.

“Baik, tuan.”

Setelah itu, Maximillian masuk ke dalam kamarnya, dan menurunkan Joella di atas sofa dengan posisi duduk. Maxi dengan posisi duduk di bawah, memandang ke arah Joella tersenyum ke arah kekasihnya, tatapan itu sama sekali tidak berubah. Tatapan penuh cinta dari Maximillian kepadanya, membuat Joella jatuh hati, dan hingga saat ini hatinya terus memandang ke arah sosok Maximillian.

“Maxi, tidakkah ini terlalu berlebihan ??”

“Tidak, untuk kekasih, dan calon ratuku.”

“Eh.. Ra.. Ratu ??”

“Kau pikir hanya Diavolo yang mendapatkan sebutan Raja Mafia ?? Darling~ aku disini juga Raja Mafia kedua.” Ujar Maximillian tersenyum kecil, membuat Joella tidak tahu harus berbicara apalagi, tapi Maxi kemudian melanjutkan perkataannya.

“Bagaimana jika kita berendam bersama, sayang ?? Aku yakin, pikiranmu menjadi tidak beraturan karena ulah kedua perempuan gila itu.” Maxi sedikit ketus saat mengatakan kedua perempuan gila, yang tentu saja, Joella tahu yang dimaksud adalah Sophia, dan Isabella.

“Jadilah, aku meminta Alban memberikan pengharum aroma therapy, agar kau lebih rileks dan tenang.” Ujar Maximillian tersenyum kecil.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!