Bagaimana jadinya jika Mafia cantik yang terkenal akan kekejamannya jatuh cinta pada seorang Gus, putra kyai lulusan Al Azhar Kairo?
"MATI atau jadi SUAMIKU?"
(Alysa Queena Angela)
"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!"
(Muhammad Alzam Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa lalu Queena
*****
Di dalam Mobil Malvin begitu gelisah dia kepikiran Gus Alzam, apa yang terjadi di dalam ,karena ini bukan masalah kecil, yang Adiknya itu lakukan adalah hal fatal.
Akhirnya setelah menimbang nimbang dia memutuskan untuk menyusul Gus Alzam, bagaimana pun ini salahnya sang adik jadi harus bertanggung jawab.
Saat masuk Malvin dikagetkan dengan Abi Reyhan yang sedang mengusir Gus Alzam.
"Tunggu dulu,,!" teriak Malvin.
Semua orang menoleh kearahnya, sebenarnya dia sedikit ragu namun dia tidak akan membiarkan sahabatnya diusir hanya karena kesalah pahaman walau setelah ini pasti semua orang akan membenci keluarganya.
"Jangan usir Alzam dia tidak bersalah." ucap Malvin.
"Apa kamu salah satu bawahan dia??" tanya Abi Reyhan sambil menunjuk Gus Alzam.
"Bukan,, saya bukan bawahan Alzam, saya sahabatnya." jawab Malvin.
"Pantas kamu membelanya, sudahlah dia sudah mengaku bersalah jadi tidak ada gunanya kamu membelanya." Abi Reyhan.
"Tidak ,tidak bukan karena saya sahabatnya,tapi memang Alzam tidak bersalah, lihatlah kakinya berdarah di rela terluka demi bisa pulang ke pesantren Darussalam," Jelas Malvin membuat semua orang melihat kaki Gus Alzam.
Umi Maryam dan Ning Syaqila langsung menghampiri Gus Alzam, tangisannya makin kencang melihat darah dikaki Gus Alzam mengucur dengan deras melewati perbalnya.
Wajah Gus Alzam sudah pucat pasi, pandangannya berkunang kunang, setelah itu gelap,Gus Alzam kehilangan kesadarannya.
"Alzam,,,!!"
"Abang,,!!"
Teriak Umi Maryam dan Ning Syaqila, keduanya memeluk,menepuk nepuk pipi Gus Alzam.
"Ya Allah Alzam, ayo ka angkat abangmu ke dalam,!!" Abi Reyhan juga begitu panik melihat keadaan anaknya.
Gus Azka dengan sigap mengangkat abangnya dibantu Malvin membawa Gus Alzam ke kamarnya.
Semua begitu panik melihat keadaan Gus Alzam,apa yang terjadi sebenarnya mengapa bisa Gus Alzam seperti itu.
Setelah diperiksa oleh dokter, Abi mengajak Malvin bicara dia ingin tahu mengapa putranya bisa terluka seperti itu, dan apa alasan mengapa meninggalkan pernikahannya.
Karena Umi juga ingin tahu dia mengikuti suaminya menuju perpustakaan pribadi ndalem.
"Silahkan duduk nak,,!" ucap Abi Reyhan pada Malvin.
"Terimakasih kyai,,"
"Panggil Abi saja nak,,"
"Iya bi,,"
Umi yang baru masuk mendudukkan tubuhnya disebelah Abi dan Ning Syaqila duduk di sofa single di depan Malvin.
"Jelaskan nak ,,!"perintah Umi dengan lembut, dia sudah tidak sabar mendengar bahwa putranya itu tidak bersalah.
"Sebelumnya saya mohon maaf atas semua kekacauan ini, karena ulah Adik saya semuanya jadi berantakan seperti ini" menundukkan kepalanya Malvin merasa benar benar bersalah.
"Adik siapa maksudmu nak?? " Tanya Abi Reyhan.
"Queena,," Malvin menjeda ucapannya
"Dia yang sudah mengacaukan semuanya, "
Abi Reyhan,Umi Maryam dan Ning Syaqila masih menunggu cerita Malvin dengan sabar.
"Queena siapa nak???" tanya Umi.
"Queena yang pernah kesini umi, dia adalah Adik saya,"
"Lalu apa yang Queena lakukan sehingga kamu meminta maaf," uzap Abi Reyhan.
"Queena yang telah menculik Alzam, dan menyembunyikan di mansion kami," Jelas Malvin.
"Mana mungkin Queena menculik bang Alzam sementara tadi pagi dia disini bersama saya"
Ning Syaqila membuka suara memberikan pembelaan pada Queena,dia sangat menyayangi Queena, menganggap seperti saudara.
"Atas dasar apa Queena menculik Alzam?? dan kenapa kamu mengembalikan Alzam jika Queena itu Adikmu??" Abi kembali bertanya.
"Sekali lagi Maafkan Queena,maafkan keluarga kami, Saya kurang tahu pasti mengapa Queena menculik Alzam tapi yang saya dengar dari Alzam, Queena memaksa Alzam untuk menikahi nya, " Malvin berhenti sejenak.
""Maaf karena baru mengembalikan Alzam,saya juga Daddy saya baru pulang dari Paris, jadi saya tidak tahu jika Queena nekat menculik Alzam."
Semua yang mendengar merasa shok bagaimana mungkin gitu pikir mereka, sementara saat disini Queena bahkan tidak pernah terlibat pembicaraan dengan Gus Alzam.
"Jadi semua kekacauan ini murni bukan kesalahan Alzam,ini semua salah keluarga kami, jika ingin marah saya mohon jangan pada Queena, ini semua kesalahan saya dan Daddy yang terlalu memanjakan Queena."
Umi Maryam menangis, walau beberapa hari mengenal Queena bahkan dia sudah sangat menyayangi Queena, dia sudah menganggap Queena sebagai putrinya.
Abi Reyhan begitu kecewa dengan tindakan Queena beliau hanya diam.
"Saya mohon maafkan Queena, dari kecil Queena selalu mendapatkan apa yang dia mau, kami selalu mencoba untuk mengabulkan, karena bagi kami kebahagiaan Queena adalah segalanya" Malvin kembali membuka suara.
"Tapi itu adalah cara yang salah,tidak semua yang dinginkan harus terpenuhi bukan, kamu bisa kasih pengertian secara perlahan." ucap Abi Reyhan.
Menundukkan kepalanya Malvin menahan air matanya agar tidak tumpah, baginya sang adik adalah hidupnya,dia akan lemah jika itu tentang Queena.
"Apakah Alzam dan Quenna sebelumnya saling mengenal??" Tanya Umi.
"Iya mi, dan Queena yang selalu mengejar Alzam,"
"Ya Allah,,," Ucap Umi.
"Kalau tahu begini Umi jodohkan saja Queena dan Alzam," lanjut Umi.
Semua melihat ke arah Umi, Ning Syaqila tersenyum,Abi pun sama, sementara Malvin malah melongo,ia kira Umi akan mencaci Queena,namun pikirannya salah besar.
"Umi sudah sangat menyayangi Queena,dia itu sangat manja pada Umi, dia sudah Umi anggap putri umi sama dengan Syaqila,sia akan sangat antusias saat Umi buatin dia makanan apapun itu dia akan begitu lahap memakannya." umi tersenyum mengingat begitu manjanya Queena.
"Dan Umi juga tahu kalau keseharian Queena, dia tidak memakai hijab, hanya pas datang kesini saja,"
Malvin tersenyum setetes air mata jatuh, mungkinkah Adiknya itu begitu merindukan sosok ibu dalam hidupnya, dari lahir hingga sekarang tidak pernah Queena mau dekat dengan siapapun kecuali Ella, tapi dengan Umi Maryam Queena bersikap manja.
"Terimakasih Umi,, karena Umi memberikan kasih sayang pada Queena yang tidak pernah dia dapatkan dari kecil."
"Maksud nak Malvin??." tanya Umi Maryam.
"Queena tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, Mommy kami meninggal pas melahirkan Queena."
Malvin menerawang mengingat masa lalu saat dirinya tujuh tahun, dimana dia begitu bahagia menunggu kelahiran adiknya.
"Dulu saat saya berusia tujuh tahun, Mommy sedang hamil delapan bulan jatuh dari tangga membuat mommy pendarahan, saat dibawa kerumah sakit nyawa Mommy sudah tidak tertolong, dan keadaan bayinya sangat lemah karena lahir belum waktunya, Daddy begitu terpukul bahkan hampir bunuh diri. Namun, tangisan Quenna menyadarkannya."
"Bayi yang dilahirkan Mommy diberikan Nama Alysa Queena Angela, Angela adalah nama Mommy kami, Queena adalah bayi istimewa waktu bayi dia pernah dinyatakan meninggal, sampai 5 jam pemakaman sudah disediakan namun sungguh keajaiban terjadi, Queena menangis didekapan Daddy, dari lahir hingga sekarang Queena tidak pernah diasuh oleh Babysiter, dia dirawat oleh saya dan Daddy,
itulah mengapa kami begitu menjaga Queena, memanjakan dia."Cerita Malvin.
Semua yang mendengar merasa iba pada Queena.
*******
Dibalik pintu Gus Alzam juga merasa iba pada Queena, tadi dia berniat menjelaskan pada Keluarganya.
"Ya Allah apa hamba selama ini sudah terlalu berburuk sangka pada Queena." ucap Gus Alzam.
mengusap wajahnya, Gus Alzam kembali kedalam kamarnya pikirannya di penuhi dengan nama Queena.
*******
TBC
.... GTU AJA GAK PAHAM.... SEHEBAT2 NY SESEORG PASTI AKAN ADA KELEMAHAN NY.... IBARAT PEPATAH... SEPANDAI PANDAINYA TUPAI MELOMPAT PASTI AKAN TURUN KE TANAH JUGA.... NGAKAK NGAKAK.... 😄😄😄😄😄😄🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪
.!!??