NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 04

"Halo, semuanya, selamat pagi! "

"Saya disini sebagai guru baru kalian sekaligus menjadi wali kelas disini. Wali kelas sebelumnya mengajukan pensiun dan memutuskan untuk menikmati masa tuanya. Dan nama saya Qiang Ru, cukup panggil saja Guru Qiang atau Guru Ru. Salam kenal semuanya! "

Semua murid dikelas pun menjadi riuh, tak menyangka bahwa guru baru yang dirumorkan mengajar dikelas ini. Mereka semua pun menjadi antusias mengajukan banyak pertanyaan kepada sang guru baru tersebut.

"Apakah guru benar-benar seorang kultivator? "

"Apakah benar guru dari sekte ternama? "

"Wah... guru sangat tampan! "

"Apa ranah guru? "

"Kenapa sampai repot-repot mengajar disini? "

"Seberapa kaya guru? "

"Apakah guru masih lajang? "

"Berapa umur guru? "

"Bisakah kami mendapatkan surat rekomendasi masuk sekte seperti guru? "

Guru tersebut sedang kewalahan untuk menjawab satu-satu pertanyaan dari sekian banyak murid. Sima Annchi masih tak percaya apa yang ada di hadapannya. Tak disangka-sangka, ternyata guru tersebut adalah tabib yang pernah ia temui di klinik kemarin. Sima Annchi sempat merasa curiga, namun kecurigaan tersebut ia tepis jauh-jauh. "Gak mungkinkan orang sint1ng itu berada sampai di tempat paling terpencil ini. "

Beberapa saat kemudian, akhirnya kelas tersebut menjadi tenang kembali. Guru Qiang pun memulai pelajarannya. "Baiklah kita akan memulai dengan pelajarannya, buka buku tentang sejarah Kerajaan Song."

Kerajaan Song adalah Kerajaan yang paling terpencil di dekat persis di pinggir Hutan Kematian. Meskipun Kerajaan ini terpencil dan tidak memiliki wilayah yang cukup luas, kerajaan ini sebagai benteng terkuat di perbatasan. Mengapa demikian? karena kerjaan ini mampu bertahan hingga ratusan tahun dari serangan-serangan monster atau beast yang keluar dari Hutan Kematian. Meskipun sedikit orang yang menjadi kultivator, kerajaan ini mampu menjadi yang paling kokoh dari serangan-serangan manapun. Kerajaan ini juga merupakan Kerajaan yang damai serta rakyat yang hidup makmur berkat kepemimpinan sang Raja yang merawat rakyatnya.

Kembali kepada Sima Annchi yang selalu menguap sepanjang guru itu mengajar. "Hmm... Aku sangat mengantuk, apakah ini efek samping dari obat sakit kepala itu. " pikir Sima Annchi didalam hatinya. Sima Annchi meminum obatnya setelah saran paginya sebelum berangkat ke kelasnya. Sima Annchi tak bisa menahan kantuk, apalagi terkena angin sepoi-sepoi yang masuk melalui jendela, ia perlahan-lahan mulai menutup kedua matanya, tertidur di mejanya.

Tang Yuxuan yang melihat Sima Annchi tertidur, ia segera membangunkan temanya yang tertidur tersebut. Tapi Sima Annchi tak bergeming sama sekali seperti sedang pingsan. Tang Yuxuan akhirnya menyerah dan membiarkannya tidur. Guru Qiang melihat murid-muridnya yang sedang fokus untuk belajar, Guru Qiang pun merasa puas. Kecuali terhadap seorang murid perempuan yang duduk paling pojok di belakang sana, ia melihat murid perempuan tersebut tengah tertidur lelap.

Merasa sedikit kesal, Guru Qiang pun menghampiri murid tersebut. Melihat Guru Qiang yang menghampiri bangkunya, Tang Yuxuan pun dengan cepat menggoyang-goyangkan tubuh Sima Annchi, menyuruhnya untuk bangun. Tapi Sima Annchi masih tak bergeming sama sekali.

Guru Qiang pun telah sampai di hadapan Sima Annchi. Melihat wajah yang menyeramkan sang guru, Tang Yuxuan menelan ludahnya dan mematung, tak berani bergerak. "Murid Sima Annchi, apakah kau tidur nyenyak?! " Suara penuh tekanan yang dikeluarkan oleh sang guru penuh dengan kekesalan.

Sima Annchi refleks bangun merasakan tatapan yang menusuk tajam dan aura tekanan yang dikeluarkan olah Guru Qiang. Sima Annchi tertegun sejenak dan melihat di depannya ada seseorang yang berdiri dengan senyum yang menyeramkan.

"Murid Sima Annchi, karena kau tertidur saat aku mengajar dihari pertama di kelas ini. Aku akan memberikan hukuman ringan untukmu, kau akan menjadi asisten guru selama seminggu mulai sekarang! "

"Apakah Murid Sima Annchi keberatan?!"

Tanpa bantahan Sima Annchi menjawab, "Tidak guru! "

Para murid yang ada di sana berusaha untuk menahan tertawanya. Sungguh hari yang sial baginya. Tanpa bersalah, Sima Annchi menatap tajam Tang Yuxuan, seolah memberi isyarat, kenapa tidak membangunkannya?

Tang Yuxuan berusaha menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya, tapi Sima Annchi masih tidak mempercayainya. Tang Yuxuan pun menyerah tak mau berdebat lagi.

Beberapa jam kemudian, kelas pun selesai dan guru pun menutup kegiatan mengajarnya. "Baiklah semuanya, guru akan mengakhirinya, sekian terimakasih! "

"Dan untuk Sima Annchi, sebelum kau keluar ruangan. Tolong bawakan buku-buku ini dan ikuti aku keruangan ku! " Perintah Guru Qiang

Sima Annchi pun menuruti perintahnya tak ada bantahan sekalipun. Sima Annchi mengikuti guru Qiang di belakangnya. Lorong demi lorong ia lewati, dan sampailah mereka diruangan guru milik Guru Qiang sendiri. Sima Annchi meletakkan buku-buku yang dipegangnya di atas meja yang ditunjuk gurunya.

Sementara itu Guru Qiang duduk dan menyuruh Sima Annchi juga duduk. "Sima Annchi, apakah kau sudah merenungkan kesalahan mu sebelumnya. Waktu aku dulu masih seusiamu.... "

Guru Qiang memulai ceramahnya panjang lebar. Sima Annchi hanya bisa diam, kapan ini berakhir? Entah sudah berapa lama Guru Qiang sudah mengoceh tak henti-hentinya. Namun, entah mengapa kepala Sima Annchi lama-kelamaan terasa sakit, ini adalah tanda-tanda potongan ingatan memori Sima Annchi kembali, tapi ini lebih sakit dari yang pernah ia rasakan. Sima Annchi tak bisa lagi mengontrol raut wajahnya, ia mengerutkan keningnya dan menutup kedua matanya, ia juga mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Perkataan Guru Qiang semakin tidak jelas.

Guru Qiang yang melihat keadaan Sima Annchi, menghentikan ocehannya. "Sima Annchi, apakau baik-baik saja, kau terlihat pucat?! " Kata Guru Qiang khawatir melihat muridnya seperti itu.

Sang guru kemudian menyentuh kening Sima Annchi dan mengalirkan sedikit Qinya. Sakit kepala Sima Annchi perlahan mereda, dan dia semakin tenang. Melihat Sima Annchi yang sudah baik-baik saja, ia melepaskan tangannya.

"Sima Annchi, jujur saja pada ku. Kenapa kau bisa jadi seperti ini?! "

"Sebenarnya aku menderita amnesia sementara, akibat tak sadarkan diri selama dua minggu lebih, dan sakit kepala ini efek samping dari mengingat memori ku."

"Hah... jadi apakah kau mengalami koma selama liburan? Aku dengar sebelum liburan, akademi ini mengadakan ujian pertandingan seni beladiri satu lawan satu, dan kau terluka parah. Apakah kau mengalami koma saat sudah pulang ke kediaman mu?"

"Ya... "

"bohong, aku yakin itu! "

"Ya sudahlah. Aku tak lagi ingin menahanmu, cepat istirahat di asrama mu dan jangan melakukan aktifitas yang berlebihan. "

Sebelum meninggalkan ruangan gurunya, dia mengajukan pertanyaan kepada guru Qiang. "Guru, kenapa kau berkerja sebagai tabib kemarin? "

Guru Qiang agak terkejut mendengar pertanyaan yang tiba-tiba tersebut. "hkem... Aku berkerja sampingan disana. " Guru Qiang memalingkan wajahnya.

"Jadi kultivator kok miskin. " Celetuk Sima Annchi.

Mendengar hal tersebut Guru Qiang merasa tertusuk. Guru Qiang merasa kesal dan menendang Sima Annchi untuk keluar dari ruangannya.

~Bersambung~

Qiang Ru \= Cendekiawan hebat

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!