NovelToon NovelToon
Kemarau Menggigil

Kemarau Menggigil

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Ayah, aku butuh selimut untuk tubuhku yang penuh keringat. Kipas angin tua milik bunda hanya mengirimkan flu rindu. Sebab sisa kehangatan karena pelukan raga gemuknya masih terasa. Tak termakan waktu. Aku tak menyalahkan siapa pun. Termasuk kau yang tidak dapat menampakkan secuil kasih sayang untukku. Setidaknya, aku hanya ingin melepuhkan rasa sakit. Di bawah terik. Menjelma gurun tanpa rintik gerimis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Aku sangat menyayangimu dulu. Tapi, aku ingin menemukan rasa sayang itu kembali sekarang.

...----------------...

"Apa kamu dari tadi lihat-lihat!?" tanyaku kasar kepada Rasen yang sedari tadi melihat ke arahku.

Tak hanya membelikanku gaun dan aksesoris-aksesorisnya. Rasen jual membawaku ke salon dan menyulapku menjadi seseorang yang bahkan aku sendiri tidak kenali. Terpantau tak berkedip aku melihat cermin. Rambut kusutku berubah menjadi seharus sutra. Dibuat bervolume dengan bergelombang. Lalu bando mutiara menjadi hiasan rambut selembut sutraku itu. Sekali pun ada perban yang menutup luka wajahku. Tetap saja, aku terlihat begitu cantik. Dengan dandanan yang tidak norak seperti pengantin yang beberapa hari lalu menikah. Hampir saja aku menabrak cermin saking kagumnya dengan diriku sendiri.

"Sudah kubilang, kamu cantik! Titik!" Rasen memuji.

"BERISIK!"

Kami tinggal berjalan kaki menuju rumah Rasen karena letak rumahnya dekat dengan salon. motornya sudah dipulangkan ketika aku masih didandani. Rasen juga sudah rapi dengan pakaian serba putih. Kemeja putih bermotif kotak-kotak tipis berwarna biru laut. Sedangkan aku jadi mengambil gaun putih selutut dengan renda-renda cantik itu. Sejak awal, aku memang sudah terpesona dengan gaun ini.

Satu lagi, saat hendak turun, Rasen meletakkan sebuah sepatu pesta cantik berwarna putih dengan hak rendah.

"Nih, taruh sepatu sekolahmu di sini. Tasmu juga siniin aja. Biar nggak mengganggu penampilanmu," ucap Rasen, senyumannya benar-benar merekah. Mungkin saja ia sama denganku yang begitu kagum dengan penampilanku hari ini.

Keluarga Rasen menyambutku dengan baik. Mereka sama ramahnya dengan Rasen. Pantas saja lelaki itu juga demikian. Ternyata memang diturunkan dari orang tuanya. Tidak mungkin sekali ayah memasang wajah seperti itu. Namun, aku tak melihat sosok yang terlihat seperti seorang ayah. Selama ini, Rasen memang hanya sering menceritakan tentang mamanya, serta tiga adiknya. Namun, tak pernah sama sekali membahas sang ayah, atau sang papa. Sampai-sampai, aku tidak tahu panggilannya apa.

"Dainty, ada apa dengan wajahmu?" Mama Rasen bertanya.

Sialnya, aku tidak terbiasa bersikap ramah. Sejak tadi, aku kebanyakan menyenggol Rasen dan mengangguk tidak jelas. Jujur saja, lama kelamaan gaun ini terasa gatal. Apakah aku alergi pakaian mahal?

"Habis ada masalah dia, Ma. Tapi nggak apa-apa, kok. Rasen udah bawa dia berobat. Lukanya juga sebentar lagi akan hilang, dan Mama akan melihat kecantikannya secara utuh." Bahkan di hadapan keluarganya pun Rasen masih bisa berkata-kata manis. Bagaimana ini, aku tidak bisa memukul Rasen di hadapan keluarganya. Aku tidak bisa berbuat kasar terhadapnya.

Dua orang lelaki yang sepertinya sebaya kami datang.

"Ke mana aja lu, Sen? Kami udah nunggu lama banget!" ujar seorang lelaki dengan rambut sebahu dan diikat setengahnya. Tubuhnya tinggi kekar seperti seorang atlet voli. Atau basket.

"Adly, Lio! Sejak kapan datang? Nggak nyangka, kalian bela-belain datang cuma buat menghadirkan acara ulang tahun Azya," seru Rasen sambil tos satu persatu dengan dua lelaki bernama Adly dan Lio itu.

Terdengar seseorang memanggil mama Rasen. Wanita itu mengangguk sekali lagi kepadaku dan berlalu untuk memenuhi panggilan. Sementara tiga saudara Rasen mengikuti langkah mamanya. Tersisalah kami kami berempat di sofa empuk pada rumah besar Rasen. Adly dan Lio duduk di tempat bekas mama Rasen dan anak-anaknya tadi. Sedangkan Rasen kembali duduk di dekatku.

"Udah dari tadi, Sen. Macet parah. Jangan bilang cuma, jangan mentang-mentang Azya baru sepuluh tahun sehingga lu anggep ini acara nggak penting. Gini-gini juga kami peduli kali sama Azya. " Kali ini Lio yang menjawab.

Sesaat, dua orang itu melirikku. Rasen yang paham akan hal itu langsung menepuk pundakku.

"Gue habis ke mall. Nemenin cewek gue beli gaun putih. Kenalin, ini Dainty. Cewek gue," ucap Rasen yang sempurna membuatku tersipu. Mungkin wajahku sudah seperti kepiting rebus. Namun, untung saja tipe kulitku bukan yang seperti itu.

Adly dan Lio mengangguk ramah.

"Loh, yang mirip peri di negeri dongeng itu udah putus?" Adly bertanya yang seketika membuat kakinya langsung diinjak Lio. "Sakit, woy!"

Lio mengeraskan rahang sambil melirikku sejenak. Tanda bahwa ucapan itu tidak seharusnya dilontarkan Adly.

Peri negeri dongeng? gadis macam apa dia? maksudnya seukuran belalang sembah?

"Maaf, Adly menyebut yang waktu SMP dulu, Dain." Rasen menatap teduh.

"Nggak usah diperjelas juga, kali!" tegasku.

Lama-kelamaan mendengar tiga lelaki itu mengobrol membuatku ingin ke kamar mandi. Ternyata, Adly dan Lio adalah sepupu Rasen. Lio baru masuk kuliah tahun ini dan Adly akan lulus SMA tahun ini. Mereka berdua adalah saudara kandung. Tapi, tidak ada mirip-miripnya. Ternyata, mereka sedikit lebih tua dibanding aku dan Rasen.

Ketika di depan pintu dan hendak ke luar, terdengar suara Adly dan Lio yang lewat depan pintu.

"Rasen memang nggak pernah bener kalau milih cewek. Gagal mulu," ucap Adly dengan mulut kotornya.

"Cowok bodoh!" ketusku begitu keluar dari kamar mandi. Mereka berdua menoleh dengan raut wajah terkejut.

Tanpa aba-aba, aku berlari ke arah mereka dan mendorong ke duanya sampai terjatuh. Bertepatan ketika asisten rumah tangga Rasen sedang membawa kue ulang tahun Azya. Tubuh Lio menghantam kue tersebut sampai hancur dan terkena pakaian asisten rumah tangga itu. Kehebohan langsung terjadi. Para tamu undangan mendekat. Azya menangis histeris mendapati kuenya tak lagi berbentuk.

Belum sempurna embus napasku yang menanti kedatangan Rasen, ternyata laki-laki itu sudah ada di depanku. Seperti tameng yang akan melindungiku dari apapun. Walau suara tetap masuk dengan mudah.

"Perempuan itu mendorong mereka berdua sampai menabrak kue," ucap asisten rumah tangga memecah kebingungan. Beberapa di antaranya juga memang melihat kejadiannya. Sehingga, tak ada yang menganggapnya berbohong.

Adly berdiri di belakang Lio. Pengecut!

"Apa yang terjadi?" Akhirnya mama Rasen datang.

Tak perlu waktu lama, mama Rasen langsung mengetahui apa yang terjadi dari mulut-mulut tamu undangan. Hei, seharusnya ini acara ulang tahun anak usia sepuluh tahun, bukan!? Tapi mengapa banyak sekali ibu-ibu di sini? Kaum yang lebih mudah menyebarkan berita dibandingkan reporter paling profesional sekali pun.

"Dainty, kenapa kamu mendorong Adly dan Lio?" tanya mama Rasen masih dengan ramahnya.

"SIALAN KALIAN COWOK GILA!" ucapku tak terbendung pada Adly dan Lio, sekali pun Lio tidak mengucapkan apa-apa tadi.

Tanpa menjawab pertanyaan mama Rasen, aku langsung berlari kencang dan Rasen gagal menahanku. Namun ia langsung mengejar tanpa peduli ketika mamanya memanggilnya. Sial, nanti aku bisa disangka penyebab Rasen tidak mendengarkan mamanya. Apa-apaan ini, kukira seharusnya hari ini hidupku akan berjalan lancar.

Tidak samakah penglihatanku dengan orang lain? Padahal, aku melihat wajahku begitu cantik di cermin tadi. Cermin pembohong!

1
Selfi Azna
pada kemana yang lain
Selfi Azna
MasyaAllah
_capt.sonyn°°
kak ini beneran tamat ??? lanjut dong kakkkk novelnya bagus bangetttttt
Selfi Azna
mungkin bapaknya cerai sama ibunya,, truss jd pelampiasan
Chira Amaive: Bukan cerai, tp meninggal ibunya 😭
total 1 replies
melting_harmony
Luar biasa
Zackee syah
bagus banget kak novel nyaaa...
Chira Amaive: Thank youuuu
total 1 replies
Zackee syah
lanjut kak
🎀𝓘𝓬𝓱𝓲𝓷𝓸𝓼𝓮🎀
barter, aku like punya kamu, kamu like punya aku
Chira Amaive: okeyyyyy
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!