NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 05

"Baik pak buk saya akan minta maaf ke Brandon" ucap Afkar dengan pasrah, untuk sementara ini dia akan mengalah.

"Ya sudah ayo ibu antar kamu ke UKS untuk bertemu dengan Brandon" 

Sesampainya di UKS langsung disambut dengan murid murid satu genk Brandon.

"Ada apa buk?" Ucap Bento sambil melirik Afkar dengan sinis.

"Ini ibu nganterin Afkar untuk ketemu sama Brandon"

"Lo enggak berani ke sini sendirian? cemen banget sih lo jadi cowok" ucap Bento mengejek.

"Bento jangan seperti itu, Afkar kesini datang dengan niat baik" nasehat buk Desi.

"Gimana keadaan kamu Brandon udah mendingan belum?" tanya buk Desi basa basi.

"Udah agak mendingan buk" jawab Brandon dengan lemas.

"Brandon ada yang mau Afkar omongin sama kamu" Brandon melirik sekilas ke arah Afkar yang berada di samping buk Desi.

"Ngomong aja enggak papa" 

"Ya sudah kalian ngobrol dulu ya ibu tinggal, ibu masih ada urusan lagi" buk Desi pergi dari ruangan itu sekarang hanya tersisa Brandon and the genk dan Afkar.

Ruangan menjadi sepi tidak ada yang bersuara setelah buk Desi meninggalkan ruangan.

"Apa yang lo mau omongin sama bos Brandon" ucap Bento yang pertama membuka suara.

"Aku minta maaf" ucap Afkar dengan nada yang malas dan enggan.

"Lo ngomong apa gue enggak denger tuh" ucap Brandon mengejek.

"Aku minta maaf!" ucap Afkar sedikit keras.

"Ternyata lo beneran cupu, gue kira lo udah berani sama gue dan enggak cupu lagi. Ternyata kalau cupu tetap cupu" ucap Brandon mengejek.

"Untuk sekarang aku ngalah sama kamu tapi tidak untuk berikutnya, aku akan ngalahin kamu"

"Itu hanya ada didalam mimpi kamu aja, Bento kasih dia pelajaran karena udah bikin gue sakit kayak gini"

Bento langsung meninju dan menendang Afkar setelah mendengar perintah dari Brandon.

"Rasain, itu akibat lo bermain main sama kita" ucap Brandon dengan songong.

"Bawa dia keluar dari UKS gue muak lihat muka dia disini" perintah Brandon. Afkar dibawa pergi dengan diseret lalu ditendang kembali oleh genk Brandon sampai di depan UKS.

Afkar ditinggalkan dengan keadaan yang sudah babak belur, dengan sisa sisa tenaganya Afkar bangkit lalu menuju ke kantin lagian kalau dia kembali ke kelas nanggung karena sebentar lagi waktu istirahat. Setibanya di kantin Afkar memesan makanan untuk mengisi kekuatan.

Beberapa menit kemudian bel istirahat berbunyi keadaan kantin pun yang tadi sepi sudah mulai ramai.

"Eh Git itu Afkar bukan sih yang duduk dipojok, kok mukanya babak belur begitu sih?" Ucap Ucup ketika tidak sengaja melihat eksistensi Afkar.

"Eh iya Cup kenapa ya, yok kita samperin aja kesana" setibanya di meja Afkar langsung duduk tanpa permisi terlebih dahulu.

"Lo kenapa Afkar kok muka lo babak belur kayak gini apa karena berantem tadi pagi sama Brandon?" tanya Regita.

"Kok kalian tahu tadi pagi aku berantem sama Brandon?" tanya Afkar bingung karena setahunya tadi pagi pas dia berantem dengan Brandon keadaan sekolah masih sangat sepi.

"Ya jelas tau lah video lo aja viral di grup sekolah sampai jadi perbincangan hangat di grup lambe turah" ucap Regita.

"Perasaan tadi belum ada orang deh pas aku berantem"

"Tapi kok ada orang yang memvideokan? mungkin tadi sudah ada orang pas Lo berantem tapi lo nya aja yang enggak tahu" ucap Ucup.

'pantas kepala sekolah tahu kalau aku tadi berantem tenyata karena ada videonya' batin Afkar.

"Tadi lo kenapa di panggil ke ruang BK apa karena masalah ini?" tanya Regita.

"Iya karena masalah ini aku dipanggil"

"Terus kamu enggak dikasih hukuman kan?" tanya Regita penasaran.

"Aku enggak dihukum berat kok hanya disuruh untuk minta maaf sama Brandon"

"Dan lo mau minta maaf?" tanya Regita kembali.

"Bagaimana lagi itu satu satunya cara agar aku bisa tetap sekolah disini"

Brak (suara gebrakan meja)

Regita yang tiba tiba menggebrak meja membuat semua perhatian mata menyorot ke arahnya dan keadaan kantin menjadi sepi tapi tidak lama kemudian semua murid kembali ke kegiatannya masing masing.

"Git jangan kayak gitu malu dilihat banyak orang" ucap Ucup sambil berbisik.

"Ya gimana sih Cup reflek gue" ucap Regita sambil menyengir.

"Afkar kok lo mau sih minta maaf sama dia, alangkah besar kepala si Brandon kan dia yang salah kenapa lo yang minta maaf. Sumpah enggak adil banget, kalau gue jadi lo gue enggak akan mau minta maaf sama dia walaupun kepala sekolah bujuk gue sampai mohon mohon gue enggak bakal sudi. Gini amat sih peraturan di sekolah ini masa bela yang salah hanya karena Brandon anak dari pemilik sekolah" ucap Regita panjang lebar.

"Ya gimana sih git realita di dunia ini orang rendah dan enggak punya bakal kalah dengan orang yang punya kuasa dan kekayaan" ucap Afkar.

"Ya tapi enggak gitu juga dong, masa Brandon bully banyak murid disekolah ini para guru dan kepala sekolah hanya diam saja tidak mengambil tindakan sedangkan lo yang baru ngelawan hari ini aja karena lo ditindas malah lo yang suruh minta maaf. Nah disitu gue enggak terima sama sekali" ucap Regita menggebu.

"Udah git sabar, inget kata gue orang sabar itu pantatnya lebar" ucap Ucup kelakar agar Regita tidak marah marah lagi.

"Diem deh Cup gue lagi marah nih kalau gue marah biasanya bisa makan orang"

"Maaf puh sepuh" 

"Oh iya kenapa muka kamu kok babak belur begitu?" Tanya Regita.

"Enggak papa kok" 

"Jawab jujur aja Afkar" Regita terus mendesak Afkar untuk berkata jujur.

 "Tadi pas minta maaf sama Brandon aku dipukuli sama anak buahnya" cicit Afkar.

"Memang bangsat ya si Brandon itu, sumpah pengen gue uyel uyel terus gue kasih tubuhnya sama buaya biar kapok" semula amarah Regita sudah mulai turun lalu mendengar ucapan Afkar dia langsung kembali tersulut emosi.

"Udah gue bilang Git sabar jangan marah marah nanti darah tinggi loh"

"Lo do'ain gue darah tinggi?!" ucap Regita ngegas.

"Slow bro"

"Huh.... terus gimana nih Afkar apa perlu gue kasih tau guru atau gue kasih pelajaran ke dia biar kapok dan enggak keterusan seperti itu lagi"

"Enggak usah Git jangan diperpanjang masalahnya, kalau kamu ngelawan dia nanti kamu bakal kena masalah" Afkar memberikan pengertian.

"Ya terus keenakan dianya dong"

" Udah enggak papa nanti juga bakal ada yang balas perbuatannya" 

"Siapa?...."

"Kok lo banyak tanya sih Git, lihat tuh si Afkar lukanya belum diobati" sela Ucup sebelum Regita mulai bertanya kembali.

"Oh iya luka lo belum diobati, sini gue obati tolong sih Cup minta es batu sama ibu kantin" 

"Kalian tunggu bentar ya gue ambilin dulu" 

"Ya sudah sana cepet" Ucup langsung ngacir pergi.

"Gue mau kembali tanya, apa maksud kata kata lo tadi? bakal ada yang balas perbuatannya Brandon. Apa ini ada sangkut pautnya sama dua anak buah Brandon yang meninggal secara beruntun?" tanya Regita penuh selidik. Mendengar pertanyaan Regita membuat tenggorokan Afkar sedikit tercekat.

"Ekhm... aku enggak tahu kalau masalah itu" jawab Afkar sedikit gugup tapi untungnya Afkar mampu menutupi itu.

"Permisi es batu sudah datang beserta pesanan kita juga datang, nanti kita makan sesudah lo ngobatin luka Afkar. Taruh sini mbak makanannya"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!