Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Siang hari akhirnya tiba dan Dahlia yang telah menyelesaikan pekerjaannya di studio musik di agensi DL entertainment kemudian menutup studionya dan meninggalkan agensi. 

Saat tiba di lobi perusahaan, perempuan itu menghentikan langkahnya saat melihat seorang aktor terkenal di negara mereka. 

Itu adalah teman sma-nya dulu, tetapi tentu saja saat ini mereka tidak saling kenal karena sulit bagi seorang aktor untuk bergaul dengan siapapun. 

"Dahlia?" Tiba-tiba ucap sang aktor menghampiri Dahlia. 

"Oh, kau masih mengenaliku?" Tanya Dahlia Yang merasa terhormat dengan pria di hadapannya masih mengenalinya. Padahal pria itu sudah sangat terkenal dan sangat sukses sehingga sudah cukup bagi pria itu untuk mengabaikan siapa saja. 

"Tentu saja aku kenal! Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya pria bernama Leo. 

"Ah,, Aku baru saja bergabung dengan agency ini dan ini hari pertamaku bekerja," kata Dahlia membuat Leo terkejut. 

"Apa? Kalau begitu kita akan satu agensi, tapi apa kau menjadi traine di sini?" Tanya Leo yang merasa kalau perempuan di hadapannya tidak cocok untuk menjadi trainee di usia seperti itu, mereka telah berumur 23 tahun!

"Ah,, Sepertinya kau belum tahu, kunjungi aku di studio musik kalau kau ada waktu," kata Dahlia sambil menyerahkan sebuah kartu nama yang baru saja diberikan CEO padanya. 

"Astaga!! Kau penulis lagu? Itu sangat luar biasa, aku tidak tahu kalau kau punya bakat luar biasa seperti itu. Kalau begitu aku akan mengunjungimu nanti," ucap Leo langsung dijawab anggukan Dahlia. 

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu," kata Dahlia sebelum berjalan meninggalkan sang aktor. 

Setelah mereka tiba di mobil, Denisa yang menyetir mobil menatap Dahlia dengan bingung, "Ternyata kau punya kenalan juga. Itu adalah aktor terkenal di negara ini, dan dia membintangi film-film terkenal!" Kata Denisa. 

"Tidak juga, kami adalah teman SMA dulu dan baru bertemu sekarang. Ngomong-ngomong berapa lama baru kita sampai di Lemoni?" Tanya Dahlia. 

"Paling cuma 10 menit," ucap Denisa sambil menyetir mobil, "tapi ngomong-ngomong kenapa kau mau meladeni perempuan tidak sopan itu? Bagaimana kalau dia berniat buruk?" Tanya Denisa merasa cemas. 

"Aku yang berniat buruk padanya," ucap Dahlia membuat Denisa terkejut. 

"Kau berniat buruk padanya? Memangnya kau mengenali perempuan itu? Tidak ada nama dalam kontaknya ketika menelpon," ucap Denisa. 

"Dari caranya saja aku sudah bisa menebak Siapa orangnya," ucap Dahlia menunggu sampai akhirnya mobil mereka tiba di Lemoni. 

Begitu memasuki bangunan yang didesain estetik, Dahlia langsung melihat perempuan yang telah menunggunya. Siapa lagi kalau bukan Tiara. 

"Kau boleh memesan minuman, aku akan menemuinya," ucap Dahlia membuat Denisa merasa bingung, dia tidak tahu perempuan mana di seluruh tempat itu yang menelpon Dahlia. 

Tetapi Denisa tetap menganggukkan kepalanya dan mengawasi Dahlia yang berjalan ke arah sudut. 

"Oh,, perempuan itu kan perempuan yang,,, astaga!" Denisa langsung mengetahui kenapa orang itu sangat tidak sopan, memang sudah sikapnya seperti itu!

Sementara Dahlia yang mendekati Tiara, ia melihat Tiara melemparkan sebuah senyuman indah padanya, tetapi senyuman itu tidaklah indah seperti senyuman yang saat ini ia lihat, di balik senyuman itu ada sebuah wajah lain yang menatap dengan ganas ke arahnya. 

"Apa yang membuat wanita terhormat sepertimu mau bertemu denganku?" Tanya Dahlia sambil duduk di kursi. 

"Heh,, kau sudah banyak berubah ya, wanita polos yang kemarin sudah menghilang hanya dalam waktu 5 tahun saja. Hah,, apa ini pengaruh anak haram yang kau lahirkan ya?" Ucap Tiara membuat Dahlia sangat kesal. 

"Tidak perlu menjelek-jelekkan putraku, kau bisa langsung mengatakan apa yang kau inginkan!" Tegas Dahlia. 

"Huh,,," Tiara mengambil sebuah amplop yang telah Ia siapkan dan memberikannya pada perempuan di hadapannya, "Itu hadiah untukmu," ucap Tiara. 

Dahlia mengerutkan keningnya mengambil berkas tersebut dan langsung membuka isi berkas tersebut yang membuatnya terkejut isinya ialah foto-foto dirinya ketika berada di bar pada 5 tahun yang lalu. 

"Fotonya terlihat seksi bukan? Saat itu kau bahkan dikerumuni oleh para pria dan menari dengan penuh semangat," ucap Tiara. 

Dahlia mengepal kuat tangannya, dulunya dia dijebak oleh perempuan itu sampai mabuk di bar dan berakhir tidur dengan seorang pria asing yang tidak ia ketahui sampai sekarang. 

"Apa tujuanmu memperlihatkan foto-foto ini padaku?" Tanya Dahlia. 

"Heh! Bukankah kau seorang penulis lagu yang terkenal? Kira-kira Apa pendapat orang-orang saat mengetahui foto-foto itu?" Ucap Tiara. 

"Langsung saja katakan yang kau inginkan!" Tegas Dahlia. 

"Aku akan membantumu membawa putramu pergi dari tunanganku! Tapi setelah putramu pergi, kau tidak boleh lagi tinggal di tempat ini dan langsung tinggalkan negara ini ke tempat yang tidak akan bisa lagi ditemui oleh keluargaku dan tunanganku!" Tegas Tiara. 

"Apa?" Dahlia sedikit terkejut dengan ucapan perempuan di hadapannya, Tentu saja dia menginginkan putranya kembali ke sisinya. Tetapi saat ini, untuk meninggalkan negara tersebut dia tidak ingin melakukannya karena dia ingin menghancurkan keluarga besarnya terlebih dahulu sebelum akhirnya benar-benar pergi. 

"Bukankah ini bagus? Aku akan menghubungimu lagi nanti," ucap Tiara sambil mengambil tasnya untuk meninggalkan tempat itu. 

"Tunggu!" Dahlia mencekal lengan Tiara, "kau yakin mau membantuku mengambil putraku kembali dan bukannya merencanakan sesuatu yang lain?" Tanya Dahlia. 

Tiara mengangkat sebelah alisnya, "Kau pikir aku berencana apa lagi? Tentu saja itulah rencananya!" Tegas Tiara. 

"Aku tidak bisa percaya kata-katamu, duduklah dulu!" Perintah Dahlia. 

"Apa?" Tiara tidak ingin tinggal lagi, ia melepaskan tangan Dahlia dari lengannya dan hendak pergi ketika Dahlia mengeluarkan sebuah berkas yang menarik perhatian Tiara. 

"Bawa berkas ini dan tunjukkan pada Kakek! Ini akan menjadi perjanjian di antara kita berdua kalau kau tidak akan melukai putraku dan hanya membantu putraku lepas dari tunanganmu itu!" Tegas Dahlia memberikan berkas itu pada Tiara. 

Tiara pun mengambil berkas itu dan melihat isinya, Dia sangat terkejut ketika mendapati isi berkas itu adalah penggelapan dana yang dilakukan oleh ayahnya. 

"Kau!!" Mata Tiara melotot sempurna menatap Dahlia. 

"Hm,, Aku punya lebih banyak Kalau kau menginginkannya. Jadi pastikan rencanamu berjalan sesuai dengan yang kau katakan hari ini, dan jika sedikit saja putraku terluka, Jangan harap kau dan keluargamu masih bisa tersenyum di hadapan banyak orang!" Tegas Dahlia sebelum dia mengambil tasnya dan pergi dari sana. 

Tiara terdiam sambil memegang berkas pemberian Dahlia, tangan perempuan itu gemetar dan nafasnya terasa sesak. 

"Dari mana perempuan itu mendapatkan berkas-berkas ini? Dan sebanyak apa bukti-bukti kejahatan Keluarga kami yang dia punyai?" Ucap Tiara dengan penuh rasa takut. 

Kalau tunangannya mengetahui kebusukan keluarganya, Apakah Galang masih mau tetap bertunangan dengannya?