Zombie Hunter, sebuah game misterius yang telah membawa satu tim yang beranggotakan dua puluh orang masuk ke dalam dunia pararel. Sehingga kedua puluh orang itu terjebak di sebuah kota mati yang dipenuhi dengan jutaan zombie.
Seakan di dunia tersebut telah terjadi hari kiamat, hanya dipenuhi dengan mayat hidup yang sangat menyeramkan. Mereka akan menyerang manusia dengan cara membabi buta.
Tapi bagaimana kalau ternyata game tersebut telah membuat peraturan bahwa hanya satu orang saja yang memiliki kesempatan untuk menang dan bisa keluar dari dunia yang mengerikan itu? Akankah ada yang berhasil selamat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Ketegangan pun terjadi kembali. Rupanya Cevi pun terinfeksi, tubuhnya mengejang, dia meraung-raung seakan telah berubah menjadi monster. Wajahnya terlihat begitu mengerikan.
Gerrr...
Semua orang yang ada disana bergegas berjalan mundur, menjauhkan jarak mereka dari Cevi. Jangan sampai Cevi menyerang mereka.
Cevi yang masih memiliki sedikit kesadaran, dia menyadari bahwa sebentar lagi dia akan menjadi seorang monster, hal tersebut membuatnya sangat takut memiliki nasib yang serupa dengan Dion. Dion telah mati di tangan Raka, walaupun keputusan Raka sangat tepat, semua manusia yang terinfeksi memang harus dimusnahkan.
"Ja-jangan bunuh aku! Aku mohon! Jangan bunuh aku!" Cevi sangat berharap bahwa dia bisa tetap bertahan hidup, agar dia bisa pulang kembali ke keluarganya.
Raka merebut pistol dari tangan Doni, dia mengarahkan pistol tersebut kepada Cevi. "Maafkan aku, tapi kamu memang pantas mati, Cevi."
Cevi tak langsung menjawab perkataan Raka, tubuhnya mengejang kembali, seakan-akan seluruh syarafnya telah rusak. Wajahnya semakin menakutkan. "Da-dari dulu aku... aku tidak pernah menyukai kamu. Kamu adalah pria yang brengsek!"
Cevi ingin menyerang Raka, tapi dengan cepat Raka menembak Cevi, tepat pada bagian kepalanya.
Zdor!
Banyak darah muncrat keluar dari kepalanya Cevi. Matanya melotot dan mulutnya mengeluarkan banyak darah. Sehingga tubuhnya pun akhirnya tumbang ke lantai.
Raka pun mengembalikan pistol milik Doni. Saat ini hanya Doni yang satu-satunya memiliki pistol, karena dia telah meraih level 7, paling tinggi diantara semua temannya.
"Inilah alasannya mengapa dari awal aku malas kalau tim kita memiliki anggota yang lemah, terutama kamu!" Raka menunjuk ke arah Alex.
Raka melanjutkan perkataannya kembali, "Seandainya tim kita memiliki anggota yang levelnya tinggi, pasti kita bisa cepat mengalahkan para monster sialan itu!"
Liondra tidak terima dengan perkataan kekasihnya itu. "Tapi kan kita tidak tahu kalau kejadiannya akan seperti ini. Seharusnya kita tidak saling menyalahkan, kita harus kompak!"
Raka menatap kesal kepada Liondra, karena kekasihnya itu malah berpihak kepada Alex dibandingkan dengan dirinya.
Sementara Alex hanya diam, dia masih terpukul atas kehilangan sahabat baiknya. Alex masih memandangi tubuhnya Dion yang terlihat sangat mengenaskan.
"Aku ketua tim disini. Seharusnya kamu tidak bisa merebut senjata yang dimiliki orang lain tanpa seizin pemiliknya. Dan kita harus kompak untuk menemukan jalan keluar. Aku yakin pasti ada pintu yang bisa membawa kita kembali ke dunia nyata." Sebagai ketua tim, Doni mencoba memberikan peringatan kepada Raka.
Raka pun tertawa kecil, "Ketua tim? Hanya gara-gara kamu mendapatkan level 7 sampai kamu merasa paling hebat diantara kita semua. Padahal nyatanya kamu sangat payah."
Doni sangat marah kepada Raka, dia ingin menghajar wajah Raka, tapi mereka dikejutkan dengan suara bergemuruh di luar gedung sana.
Rupanya suara pistol yang dilepaskan oleh Raka telah memancing zombie-zombie yang ada di luar gedung sana, termasuk zombie-zombie yang ada di koridor.
Gerrr...
AAARGGKKHH!
AAARGGKKHH!
AAARGGKKHH!
Sehingga zombie-zombie yang ada di jalan raya berlarian untuk masuk ke dalam gedung, termasuk zombie-zombie yang ada di koridor berusaha untuk menghancurkan pintu.
Dorrr!
Dorrr!
Dorrr!
Suasana sangat mencengkam dan menegangkan. Banyak zombie yang terus menyerang pintu ruangan tersebut, membuat lemari yang berdiri di depan pintu terguncang, sebentar lagi akan segera roboh.
semoga liodra,tian &alex selamat......
walaupun aturan mainnya hanya satu orang yg menang dan dipastikan bisa selamat, tapi msh berharap Alex, Liondra dan Tian bisa selamat dan keluar dari situ
Kira2 Liondra bisa selamat enggak ya? dengan darah yang terus merembesss, sedang zombie jika memciumm bau darah seperti manusia yang menciumm bau duitt warna merahh 🤭
Alex dan Tian...bagaimanapun caranya kalian bertiga harus selamat, meski harus melawan syistem...kalian harus bisa keluar dari dunia portal yang menyesatkan..
Memang Raka sungguh terlalu, ambisi dan keserakahan sudah menutup akal sehatnya 😱. Bahkan wanita yang "katanya" sempat disayang akhirnya dijadikan lawan 😉😞.
Apa iya hanya sampai di sini kisah Alex dan Liondra? Akankah Liondra masih bisa untuk bertahan ....