NovelToon NovelToon
(BUKAN) CINTA PERTAMA

(BUKAN) CINTA PERTAMA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / ketos / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: QueQue

Naina si gadis cantik nan periang itu berhasil membuat beberapa pria diam-diam mengaguminya.

Tapi bagaimana jika salah satu pria itu adalah sahabatmu yang juga berstatus mantan pacar sahabat perempuanmu.

Silsilah yang terlalu memusingkan.
Juga perasaan yang terlalu membingungkan.

Bekas sahabat sendiri bukan berarti sampah yang terbuang!
Akui saja jika memang dia adalah rumahmu.

"Kamu mungkin bukan yang pertama. Tapi aku usahakan kamu menjadi yang terakhir"
-Abraham Nicholas-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueQue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang ketiga itu Setan

Ruangan minimalis yang didominasi dengan warna putih itu berada di lantai dua Rumah Naina. Beberapa rak buku yang sudah penuh isinya. Juga beberapa lukisan bermotif bermotif bunga matahari ada di dinding. Warna kuning bunga matahari pada lukisan terlihat menyegarkan.

Dua manusia yang sedang ngos-ngosan karena berjalan terlalu cepat menaiki tangga kini duduk di karpet putih yang ada disana.

Perpustakaan minimalis itu terlihat menenangkan dan membuat nyaman yang berada disana. Meskipun kecil, tapi sepertinya masih muat jika diisi oleh delapan orang. Salah satu tempat favorit keluarga Naina, setelah ruang teras di rumahnya.

"Kenapa sih Nay? harus lari-lari sampai tarik tangan Mas Nicho. Tuh lihat, tangan Mas Nicho sampai merah". Nicho pura-pura tersakiti meskipun kenyataannya memang tangannya sampai merah.

"Maafin Naina ya, Mas Nicho. Sampai jadi merah tanganya. Naina nggak sadar nariknya. Karena Naina sedang berada dalam bawah tekanan." Naina yang sedikit lebay pun mulai mendramatisir keadaan.

"Emang siapa yang berani membuat Naina tertekan Nay? biasanya Naina yang membuat orang lain tertekan." Nicho tersenyum tipis mengatakan kejujuran yang sepertinya tidak bisa dibantah Naina.

Siapapun tahu jika Naina itu periang dan suka menghidupkan suasana. meskipun caranya adalah dengan kadang iseng atau memberikan lelucon garing jokes ala bapak-bapak yang didapatkannya hasil berilmu dari Papa Ali dan beberapa bapak-bapak lain yang ia temui. Seperti Papa Nicho contohnya.

"Mas Nicho kalau ngomong suka bener deh! Sebelum disadarkan, Naina sudah sadar diri kok, Mas. haha..." Hal lain yang membuat orang nyaman dengan Naina adalah sifatnya yang santai dan tidak mudah tersinggung seperti ini.

"Yang membuat Naina tertekan itu adalah pikiran Naina sendiri, Mas. Jadi Naina mengajak Mas Nicho kesini untuk mengajukan Negosiasi." Wajah Naina yang tadinya tertawa kini secepat itu berubah menjadi serius.

Rasanya ingin Nicho tertawa kencang karena melihat perubahan ekspresi Naina yang begitu cepat. Apalagi mendengar Naina yang pandai beretorika.

"Lalu negosiasi apakah yang hendak adek Naina ini tawarkan kepada saya?" Nicho kini berakting serius mengikuti cara main Naina. tentu dengan senyum tipis yang belum pudar dari wajah tampannya.

"Baiklah. Terimakasih untuk waktu yang sudah diberikan kepada saya. Jadi negosiasi yang akan saya ajukan ini perihal meminta saudara untuk menutup mulut atas rahasia saya yang sudah saudara Nicho tahu". Merasa aktingnya serius disambut oleh Nicho. Naina pun dengan senang hati semakin melanjutkan perannya sebagai Negosiator.

"Lebih detailnya. Rahasia perihal cita-cita saya tentang Menikah Muda. Apalagi lulus SMA. Huuuaaaa... Karena kalau sampai teman-teman Naina tahu. Bisa-bisa jadi bahan olok-olokan sampai lulus SMA. Apa Mas Nicho tidak kasihan sama Naina? kalau Naina sampai tidak fokus Sekolah karena Naina fokus sibuk cari jodoh. Bagaimanapun Naina kan harus menunjukkan kalau cita-cita Naina itu tergapai dengan tepat.", ucap Naina yang tiba-tiba lupa akan perannya menjadi negosiator yang formal.

Nicho tidak habis pikir. Ia kira Naina akan berkata ia tidak bisa fokus Sekolah karena malu ejekan teman-temannya. Tapi ternyata ia takut tidak fokus Sekolah karena harus mencari suami untuk pamer kepada teman-temannya jika cita-citanya memang menjadi Nyata. Meskipun itu mungkin bercanda. Tapi Naina memang sulit ditebak.

"Apa untungnya kalau Mas Nicho bisa menjaga rahasia ini? Sepertinya melihat Naina diejek oleh teman-teman itu seru. Hal langka yang bisa Mas Nicho saksikan loh ini", kata Nicho sengaja memancing Naina.

"Astagfirullah, Mas Nicho. Naina sedih lhoh mendengar niat kurang baik Mas Nicho ini. Padahal selama ini Naina kan selalu menjadi Sekutu untuk Mas Nicho kalau Mas Nicho dan Bang Billy berantem", ujar Naina sambil mengerucutkan bibirnya yang tipis.

Pemandangan yang sering membuat Nicho tertawa dan gemas. Tingkah Naina yang selalu ada saja membuat orang disekitarnya sering sebal, gemas dan sayang dalam waktu bersamaan. Tangan Nicho yang biasa ditahan untuk tidak mengacak-acak rambut Naina. Kini dilakukannya. Mengacak-acak rambut lurus yang sedikit coklat itu.

"Haha... Nggak kebolak tuh Nay? Yang ada juga Naina yang sering berantem sama Billy. Terus Mas Nicho sama Laura yang membela Naina. Takutnya kalau nggak dibela nanti nangis. hahahaha." Berbicara soal Laura. Ia jadi teringat kalau ia terakhir berkomunikasi dengan Laura tadi malam. Biasanya Minggu pun mereka menghabiskan waktu bersama. Tapi Laura hari ini tidak bisa bertemu karena ada acara keluarga. Disisi lain pun ia memang berniat turut berkunjung kerumah Naina dengan orang tuanya untuk mengantar kue lapis pandan.

"Ya hampir sama lah, Mas. Kan intinya kita sama-sama menjadi Sekutu. Entah siapa yang membela siapa. Jadi bagaimana? Mas Nicho mau kan menjaga rahasia Naina?" Wajah Naina sengaja dibuat terlihat sedih supaya Nicho iba kepadanya.

"Nanti Naina traktir Es dawet duren depan gang deh. Enak lhoh! Apalagi itu es dawet duren limited edition. Soalnya bukanya tuh cuma di hari Minggu dan Selasa. mana antrinya panjang banget lagi", mata Naina yang tadi sendu sudah berubah melotot seperti SPG menawarkan panci anti bolong.

"Nggak ah. kapok sama janji Naina. yang kemarin aja bakso belum dibayar. Ini mau janji lainnya lagi. Kaya cowok aja sih, Nay. Suka ngobral janji manis", ujar Nicho seakan lupa membuka aib kaumnya.

"Nahhh kannnn! terbongkar nih rahasia kaumnya sendiri. HahaHaha. dasar! tidak setia kaum! wkwkwkwk". Naina terbahak mengejek Nicho.

"Oh gitu! ketawanya sampai ngakak gitu? oke kalau gitu, Nay. Mas Nicho tolak pengajuan negosiasinya", ancam Nicho membalikan keadaan seperti semula.

"Ih apaan sih? kok malah gitu? Kan Naina ketawa itu sebagai akibat dari sebab yang Mas Nicho buat. Jangan gitu dong! Ayolah... Es Dawet limited edition nih, Mas. Mumpung pas lagi hari minggu dan lagi musim durian", tawar Naina yang masih mencebikkan bibirnya.

"Lagian kenapa sih nay, itu pedangan es dawetnya cuma jual di Hari Minggu dan Selasa? emang dia nggak butuh uang? tanya Nicho yang memang penasaran.

"Ehm... Jangan bilang siapa-siapa ya! ini cuma dugaan Naina saja. Mungkin karena dia Intel. makanya cuma jual dua kali seminggu seperti tidak butuh uang" Naina kini tengah berbisik pelan ke Nicho tentang dugaannya selama ini. Ia jadi teringat tentang video yang ia lihat disalah satu aplikasi. tentang Intel yang menyamar jadi tukang bakso. Naina menyimpulkan jika pedagang es dawet ini juga Intel seperti yang dilihatnya.

Nicho tertegun dengan jawaban nyleneh Naina. Walaupun ada sedikit kemungkinan benarnya. Tak lama sentilan halus pun ia berikan dikening Naina.

"Aduuuh..... Mas Nicho ih. kenapa sekarang kaya Bang Billy sih suka menyentil kening Naina? Jangan ikutin kebiasaan buruk Bang Billy dong! Nanti kalau kening Naina banyak disentil. Terus rumus Matematika, kimia, sama fisika nya pada jatuh berguguran gimana dong?" Nicho semakin terdiam tertegun mendengar pembelaan Naina yang jauh dari logikanya.

"Ya kalau gugur tinggal tanam lagi apa susahnya sih?" kesal Nicho menanggapi Naina yang tidak ada habisnya.

"Mas Nicho nggak mau sama penawaran es dawet duren kamu, Nay. Menjaga rahasia itu nggak semurah itu. Enak aja!" lanjutnya.

"Terus Mas Nicho maunya apa dong? Selama Mas Nicho nggak minta sertifikat rumah ini. Insyaallah Naina sanggup, Mas", ujar Naina sembari menatap Nicho dengan memamerkan wajah gemasnya.

"Bayarannya cuma satu, Nay... " Nicho menggantungkan kalimat yang ia ucapkan.

"Ih. Kok berhenti sih? Apa dong. Naina jadi deg-deg-ser ini nunggu Mas Nicho ngomong", Naina semakin penasaran dengan permintaan Nicho. Takut Kalau Nicho minta yang aneh-aneh untuk menjahilinya.

"Okey! dengarkan baik-baik! syaratnya gampang. Mas Nicho cuma mau jadi yang tahu dan dengar pertama kalau kamu sudah siap melangsungkan nikah mudamu itu. Jadi Mas Nicho mau jadi orang pertama yang mengetahui kabar bahagia itu. Gimana?" tawar Nicho sembari menatap lekat bola mata Naina.

"Ah elah, Mas. Kalau itu mah kecil. Nggak papa deh kalau Papa, Mama sama Kakak Naina nanti pada tahunya setelah Mas Nicho. Okay! Jadi deal ya?" Naina terlihat bahagia dengan mata yang berbinar ditambah terlihat senyum doraemonnya mendengar syarat mudah yang Nicho berikan.

Naina memberikan jari kelingkingnya sebagai bentuk deal dari kesepakatan ini. Nicho pun tersenyum dan memberikan jari telunjuknya untuk saling ditautkan.

"Okay karena Mas Nicho sudah mau menjaga rahasia Naina. Sekarang Mas Nicho jadi sahabat level tiga nya Naina. Mas Nicho harus bangga. karena itu level tertinggi lho". Bukan Nicho yang bangga. Tapi malah terlihat Naina yang membanggakan dirinya sendiri.

"Memang sebelumnya kemarin Mas Nicho jadi sahabat level berapa?", tanya Nicho heran dan tidak suka karena tahu ternyata kemarin levelnya belum berada di posisi itu.

"Kemarin Mas Nicho tuh baru level satu. hehe.. Yang level tiga itu ada Laura. Terus Ada Nadine, Dira dan Anin teman sekelas Naina. Kalau Bang Billy sama Ada satu lagi ada di level dua. hehehe". Sepertinya Naina sangat bahagia menjelaskan struktur organisasi persahabatan yang dibuatnya sendiri.

"Jadi sekarang begini". Naina kini meminta kedua tangan Nicho untuk dibuka. dan dari atas kedua telapak tangan Naina menepuknya. dan Naina meminta Nicho melakukan hal yang sama. hanya saja posisi bergantian. Lalu Naina meminta Nicho membuat tangan seperti pose batu saat bermain batu-gunting-kertas. Lalu Naina juga mengepalkan tangannya dan ditabrakkan ke tangan Nicho yang juga terkepal. Terakhir Naina meminta jari telunjuk Nicho untuk posisi menunjuk. Dan Naina menempelkan jarinya yang sudah berpose bentuk peace atau V. Jadilah huruf "N" yang tersambung.

Nicho masih bergeming ditempatnya. melihat jari mereka yang melekat membentuk huruf N.

"Itu tos persahabatan kita", Kata Naina dengan senyum manis dan memamerkan gigi putihnya. Matanya yang sipit semakin terlihat sipit jika ia tersenyum seperti ini.

"Dan huruf N untuk Nicho dan Naina. hahahaha..

Kan huruf depan kita sama, mas. Semua sahabat level. tiga Naina berhak mendapatkan tos persahabatan khusus dari Naina. Laura juga dapat", ujar Naina sambil mengingat tos persahabatannya dengan Laura.

Nicho yang merasakan bagaimana menyenangkan Naina hanya tersenyum manis. Entahlah! Ia juga bingung. Kenapa dengan Naina, Ia ikut jadi kekanak-kanakan dan banyak bicara. Bahkan tanpa sadar, ia juga sering menggoda Naina dan membalas candaan anak cantik satu itu. Yang jelas ia merasa senang menghabiskan waktu bersama orang yang memberinya gelar sahabat level tiga dan memberikan tos persahabatan itu.

.

.

"Astagfirullah. Kalian ini papa cari kemana. ternyata disini. Awas! kalau ada dua orang bukan mahrom berduaan. Hati-hati nanti yang jadi ketiganya itu setan". Titah apa Ali yang tiba-tiba datang dan mengagetkan mereka berdua.

"Lah! malah Ngaku sendiri", jawab Naina enteng yang kemudian disusul dengan jeweran Papa Ali.

"Ampuuunn Paaapaaa.... ". Teriakan Naina terdengar melengking memenuhi rumah.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Terimakasih sudah membaca :)

Si Billy naik odong-odong

jangan lupa tinggalin jejak dong!

hehe

1
Efvi Ulyaniek
lha kok Moro"sdh 14th aja...🤔🤔
Mii_Mii: hehe.. soalnya gantian sm kisah anaknya kak. Oh ya, kak efvi maaciw banget ya udah sllu semangatin mimi selama ini🖤🖤🖤
total 1 replies
Efvi Ulyaniek
Nicho masih sekolah apa sdh lulus nih...ga jd kuliah ke Singapore kah?
Mii_Mii: masih sekolah kak. 1 bulan lagi insyaallah baru ujian. Hihi.. masih galau doi,kak. Kalau ke Singapore takut nggak kuat LDM (ू˃̣̣̣̣̣̣︿˂̣̣̣̣̣̣ ू)
total 1 replies
Efvi Ulyaniek
lha keasikan ini ga muncul "setelah sah😀😀😀🙏
Mii_Mii: wkwkwk.. lagi sibuk pacaran setelah menikah, kak🤗
total 1 replies
K. N. A. P
itu mau nikah beneran apa bercand sih?
K. N. A. P
Haha.. nicho nih mau ngikut ajaaa
K. N. A. P
Sa ae si Billy
K. N. A. P
Naina ngeselin yaaa wkwkwk
K. N. A. P
lanjut Thor.. penasaran
Efvi Ulyaniek
tumben belum up...sampe capek bolak balik ngintip
Mii_Mii: Kak Efvi, Maafkan daku. Padahal sudah upload satu jam lalu. Tapi masih kendala di review. Wait yaaa... Maaf sudah buat menunggu (ू˃̣̣̣̣̣̣︿˂̣̣̣̣̣̣ ू)
total 1 replies
Ida Dida Sendawa
berasa jadi anak SMA lagi huhuhu
Mii_Mii: nah kan! efek temenan sama Naina ini kak. haha
total 1 replies
Ida Dida Sendawa
apakah pada akhirnya mereka ber 3 menyusul? hahaha
Ida Dida Sendawa
eehhmmm... hampir ketebak endinge kayanya
Ida Dida Sendawa
semangat thor
Ida Dida Sendawa
ini pengalaman pribadi ya thor? 😂😂
Mii_Mii: haha... pengalaman pribadi readers apa othor?
total 1 replies
K. N. A. P
baru baca beberapa episode. tapi seru
K. N. A. P
baru baca thor
Mii_Mii: Hai? selamat berkenalan dengan Naina
total 1 replies
Efvi Ulyaniek
hahahahahaha...cari penyakit kan
Efvi Ulyaniek
ayo Nicho jgn menyiksa diri....Pepet LG cemburu ga enak kan
Mii_Mii: Iya kak. Tapi untungnya cemburu hanya menguras hati dan bukan menguras kantong ya kak? hihi
total 1 replies
Efvi Ulyaniek
emmmmm...rasain sakit kan digituin.. cemburu kan kan...
Efvi Ulyaniek
putus buat dinikahin kah?apa putus beneran..duh kasian hbs dibawa ke langit langsung dihempas GT aja...
Mii_Mii: Hehe.. Kita tanya Nicho dikisah selanjutnya ya kak! Dasar cowok labil ಥ_ಥ
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!