NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Jangan Coba-coba meninggalkan Aku!

Wajah cantik Nabilla berubah sendu. Ia segera beranjak keluar dari kamarnya menuju kamar kakek Abdullah. Celia membuntutinya sambil bertanya ada apa. Mulut Nabilla terasa terkunci. Ia tidak bisa menjelaskan pada adik iparnya itu karena pikirannya saat ini sedang buntu. Ia hanya ingin penjelasan dari kakeknya.

Baru saja ia mengetuk pintu kamar kakeknya, pria itu sudah membuka pintunya dan wajahnya sempat tersentak melihat cucu menantunya menatapnya dengan penuh tanya.

"Apakah kamu sudah mengetahuinya Nabilla?" tanya kakek lirih.

"Apa yang sebenarnya yang terjadi pada mas Amran, kakek?" tanya Nabilla dengan hati yang sudah teriris lagi perih. Kebahagiaannya terus teruji entah sampai kapan. Kisah manis yang ditorehkan dengan suaminya belum terlalu lama dan sekarang datang menyapa lagi dengan berita yang sangat menyakitkan.

Kakek Abdulllah melihat ke arah Celia. Ia tidak bisa mengatakan apapun sebelum Celia meninggalkan mereka. Nabilla yang mengerti tatapan itu membujuk Celia untuk meninggalkan mereka.

"Celia. Bisa kakak bicara hal penting tanpa kamu sayang?" pinta Nabilla lembut.

"Baiklah." Celia menurut dan masuk ke kamarnya dengan sangat penasaran lagi kuatir.

"Apa yang terjadi kakek?" tanya Nabilla yang sudah duduk di ruang keluarga dengan jantung yang berdebar.

"Apa yang kamu ketahui Nabilla?" tanya kakek yang tidak ingin langsung menjelaskan semuanya pada Nabilla karena rahasia ini adalah urusan klan para mafia yang memperebutkan pasar gelap demi mendapatkan keuntungan besar.

"Mas Amran tertembak dan sekarang sedang dalam pencarian polisi," jawab Nabilla.

"Hanya itu?" tanya Kakek lagi.

"Bagian itu sudah cukup bagiku untuk mengetahui semuanya. Apa yang dilakukan mas Amran selain menjadi pengusaha, kakek?" tanya Nabilla setengah mendesak.

"Temui suamimu dan tanyakan sendiri padanya. Jangan melakukan gerak gerik yang mencurigakan agar tidak terendus media aia lagi aparat kepolisian," ucap kakek Abdullah membuat Nabilla makin kesal.

"Di mana aku harus menemuinya, kakek? kalau rumah sakit, itu tidak mungkin bukan?" tanya Nabilla.

"Di villa rahasia milik keluarga ini. Maksudku untuk saat ini villa itu yang tahu Amran dan kakek. Nenekmu Anisa tidak mengetahuinya karena itu menyangkut pekerjaan kotor kami," ucap kakek Abdullah lalu memberi kunci mobil Anti peluru untuk Nabilla gunakan untuk menemui Amran.

"Gunakan mobil kakek dan pergilah ke apartemen lama yang dulu kalian tempati. Helikopter sudah menunggumu untuk mengantar kamu ke villa rahasia itu. Kamu mengenakan cadar dan polisi tidak mengenali siapa istri Amran. Jadi itu kelebihanmu karena bisa mengelabuhi polisi," ucap kakek Abdullah.

Dengan tangan gemetar Nabilla segera mengambil kunci itu. Ia mengambil tasnya dan berangkat menuju apartemen lama. Setibanya di sana Nabilla langsung menuju lift yang membawanya langsung ke atap gedung untuk menumpang helikopter milik suaminya. Ko pilot membantunya agar bisa naik ke atas helikopter.

Setelah siap helikopter itu sudah membawa Nabilla menuju villa rahasia milik suaminya itu. Saat ini Nabilla tidak bisa menangis karena hatinya sedang diliputi berbagai pertanyaan. Ia juga tidak tahu bagaimana nasib suaminya yang saat ini mengalami luka tembak entah apa penyebabnya. Semuanya masih abu baginya.

"Apa yang sedang suamiku perjuangkan? apakah kekayaan yang mereka miliki belum juga membuat mereka puas? hidup siapa yang sedang mereka selamatkan hingga harus mengambil resiko besar dengan mengorbankan nyawa. Ah ini sangat membuatku muak dengan banyak rahasia yang kutemukan dalam hidup suamiku," gumam Nabilla membatin.

Saking larutnya dalam lamunannya hingga tidak sadar helikopter sudah mendarat di atas tanah lapang. Arland yang melihat Nabilla segera menjemput gadis itu.

Nabilla berjalan cepat memasuki area villa yang cukup luas dengan bangunan gaya Eropa dan terlihat sangat indah dan berkelas. Area itu menyuguhkan pemandangan bukit hijau tidak jauh dari villa itu. Udara yang sejuk dan terhirup menyeruak masuk hingga terasa sampai ke dalam paru-parunya.

"Nona Nabilla. Kamar tuan ada sebelah sini," ucap Arland sambil mengarahkan Nabilla ke kamar Amran.

"Bagaimana keadaan suamiku. Apakah dia baik-baik saja?" tanya Nabilla dengan gugup.

"Anda akan tahu setelah melihatnya sendiri nona Nabilla," ucap Arland yang tidak ingin banyak berkomentar.

Pintu itu dibuka dengan perlahan oleh Nabilla dan ia melihat suaminya di perban bagian lengannya dan juga bagian dada pria tampan itu.

Keduanya saling menatap satu sama lain dengan bibir bergetar menahan kerinduan padahal mereka baru berpisah beberapa saat yang lalu.

"Honey!" sapa Amran sambil mengangkat satu tangannya untuk menyambut istrinya.

Nabilla langsung membuka cadar dan jilbabnya saat pintu itu di kunci oleh Nabilla. Keduanya tidak ingin berkata apapun karena bibir keduanya sudah saling bertautan saat ini. Air mata Nabilla mengucur deras seakan begitu takut akan kehilangan suaminya. Ciuman itu berhenti setelah pasokan oksigen sudah menipis di paru-paru keduanya.

Amran menarik tengkuk istrinya lalu dahi mereka menempel." Maafkan aku Nabilla. Ini yang takutkan saat menikah denganmu. Aku takut membuat hatimu terluka jika kamu mengetahui kalau adalah seorang mafia yang selalu melakukan perdagangan senjata dan permata murni," ucap Amran jujur.

"Setidaknya kamu tidak melakukan transaksi human trafficking dan narkoba. Tapi tetap saja mas Amran salah. Apa uang yang kamu dapatkan itu menafkahi aku, mas?" tanya Nabilla.

"Tidak. Aku memberikan uang padamu itu adalah uang halal dari perusahaan kita. Bukan uang hasil penjualan senjata dan permata," ucap Amran.

"Lalu uang hasil penjualan itu buat siapa?" tanya Nabilla penasaran.

Tok...tok..

Pembicaraan keduanya terhenti. Nabilla membuka pintu itu sambil mengenakan jilbab dan cadarnya. Tidak lama Arland dan seorang dokter masuk ke kamar Amran untuk memberikan suntikan kepada Amran melalui cairan infus.

Dokter itu sangat cantik dengan pakaian seksi karena ia tidak mengenakan jas putihnya. Hati Nabilla kembali berkobar melihat dokter itu yang telah merawat suaminya.

"Maaf. Apakah anda dokter suami saya?" tanya Nabilla sinis.

"Seperti yang kamu lihat," ucap dokter Viola.

"Apakah kamu tidak punya baju yang lebih sopan untuk menutup aurat mu itu dokter? Tolong jangan menggoda suamiku dengan dada besarmu itu. Jika kamu melawanku sebaiknya pergi dari sini atau aku akan mengirim kamu ke tempat satwa liar. Sepertinya di dalam bukit itu banyak binatang buas. Apakah aku suruh saja anak buah suamiku membuwng kamu di sana sebagai mangsa mereka?" ancam Nabilla dengan intomasi tenang tapi terdengar sangat menakutkan.

"Sialan. Gue di jadikan makanan para predator," umpat dokter Viola.

"Ternyata aku tidak salah memilihmu baby sebagai istriku. Kamu penuh dengan kejutan. Suaramu lembut terdengar merdu. Namun syarat akan ancaman yang menakutkan," puji Amran membatin.

Dokter Viola segera meninggalkan kamar itu dengan menghentakkan kakinya. Nabilla menatap horor suaminya membuat Amran menundukkan wajahnya.

"Apakah payu**araku tidak memuaskan mu, suamiku? hingga memperkerjakan dokter seksi untuk mengobati matamu juga?" tanya Nabilla sambil menekan amarahnya pada Amran.

"Tidak sayang. Aku tidak melirik dia. Hanya dia yang mau bekerjasama dengan timku untuk merawat para anggotaku yang tertembak. Tolong jangan salah paham. Milikmu yang tiada duanya. Aku tidak mau makanan yang sudah dilalarin karena akan membuat sakit perut," ucap Amran mengulangi kata-kata istrinya yang pernah memaki Fina.

1
Nispu Wati
Ya Allah coba nyata,betapa sejahteranya
Rakyat
Erry Zaidah Luthfiyah
seandainya presidenku spt pak amran n nabila, pasti rakyat akan sejahtera
girlcant
good
Nispu Wati
Itu pasti modus pembunuh bayaran
Agar bisa menangkap tamara
Dan membunuh EL
girlcant
ya Allah/Sob//Sob//Facepalm/
girlcant
ngakak ya Allah/Sob//Sob//Sob/
anabellaruby💝
🤣🤣🤣🤣 tambah lagi pusing nya amran
anabellaruby💝
wah Nabilla nya cerdik Thor aku salut...
anabellaruby💝
/Drool//Drool//Drool/
anabellaruby💝
waww...cucok semua visual nya thorrr
anabellaruby💝
Amran..... Amran selangkang mulu
Yuni Lestari
Luar biasa
Nispu Wati
Jgn sampai nikah sama nadia
Nispu Wati
Sakira jodohkan dgn Adam aja thor
Kayanya nadia gak cocok dgn adam
Ari Nuryanti
sukurin
Ari Nuryanti
pelukan berjamaah
Nova Angel
🤭🤭🤭🤭👍👍👍👍
Nova Angel
mantap nabila
Nova Angel
rasain lo egois sih klu udh hilang baru sadar😒
Ajusani Dei Yanti
wanita yg sangat keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!