NovelToon NovelToon
Jodoh Yang Tertunda

Jodoh Yang Tertunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat
Popularitas:799.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda RH

Riky harus merelakan cintanya yang diam-diam ia pendam hanya karena kesalahpahaman yang terjadi. Ia harus menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenali.

Aisyah wanita malang, korban tabrak lari yang berhasil disekamatkan oleh Riky pada malam itu. Riky terpaksa menikahi Aisyah dan mengubur cintanya kepada Tita, gadis yang selama ini ia kagumi dan ia cintai secara diam-diam.

Tita pun menerima pinangan Raja. Mereka sama-sama memiliki pasangan. Namun jodoh tidak ada yang tahu. Tuhan mempersatukan mereka, saat keduanya sudah sama-sama tidak memiliki pasangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba

Hari demi hari Ricky lalu bersama Aisyah.Tidak tersa sudah satu bulan lamanya mereka hidup bersama. Keduanya masih tidur di kamar masing-masing. Aisyah sebagai seorang perempuan tentu sangat senang dengan perhatian Ricky kepadanya. Namun dirinya merasa tidak pantas untuk menjadi pendamping Ricky yang pada dasarnya laki-laki baik dan dari keturunan orang terpandang di Negaranya. Karena kesibukannya, Ricky memang kurang berkomunikasi dengan istrinya.

Saat ini Ricky sedang mengerjakan tugas bersama Ibra.

"Ricky, apa kamu belum pernah menggauli istrimu?"

Ricky menggelengkan kepala.

"Ah, rugi sekali kamu Rik! Banyak orang di luar sana sengaja melakukan nikah kontrak hanya demi bisa melakukan yang enak-enak. Lha kamu, mangsa sudah di depan mata, tapi kamu tidak pergunakan dengan baik. Ricky, kamu normal kan?"

"Enak saja, normal-lah!"

"Lalu apa yang kamu tunggu? Kalian berdua sudah sah dan halal?"

"Kami tidur terpisah."

"Ya ampun Rik, kenapa?"

"Kami belum terbiasa."

"Bagaimana kamu mau melupakan Tita, kalau kamu tidak punya inisiatif untuk pendekatan diri kepada Aisyah? Perempuan itu tingkat rasa malunya lebih tinggi daripada laki-laki Rik! Cobalah kamu mulai dulu!"

"Aku tidak mau bermain tanpa perasaan, Ibra."

"Dicoba dulu, siapa tahu dengan itu perasaan kalian bisa tumbuh."

"Huft.. akan aku coba nanti!"

"Semangat kawan! Aku akan mendukungmu!"

"Aku tidak sedang Nyaleg, Ibra!"

"Haha.. semangat nyoblosnya kalau begitu."

Ricky hanya bisa geleng kepala mendengar pernyataan absurd temannya itu.

Ricky pun pergi ke hotel untuk memantau keadaan di hotel. Seperti biasa, ia akan memeriksa pembukuan dan laporan dari customer. Untuk menemani kegiatannya itu, Dicky pun memesan kopi kepada pelayan hotel.

Sore harinya, ia kembali ke apartemen. Meski bagaimana pun dirinya sudah beristri. Ia tidak ingin Aisyah mengkhawatirkannya.

Saat ini Aisyah sedang memasak di dapur. Karena merasa gerah, ia pun melepas jilbabnya. Ia tidak tahu kalau seseorang sudah masuk ke dalam apartemen. Ricky berdiri dan memperhatikan dari jarak yang cukup jauh. Cukup lama ia berdiri sampai akhirnya bersuara.

"Ehem..."

Sontak Aisyah terkejut, spatula yang ia pegang terjatuh ke lantai.

"Aisyah kamu tidak apa-apa?"

Ricky pun menghampirinya.Berjalan pelan-pelan.

"Ti-tidak apa-apa Bang."

Baru kali ini Ricky melihat istrinya tanpa penutup kepala. Jepit Aisyah terbuka, rambut panjangnya pun terurai. Ia hendak membenarkan jepitnya, namun Ricky menahannya.

"Biar aku yang memasangnya."

Ricky membenarkan rambut Aisyah lalu memasang jepitnya. Secara tiba-tiba nafas Ricky tidak beraturan. Ia merasakan ada yang sesak di bawah sana. Hembusan nafasnya melewati tengkuk Aisyah dan membuat tubuh Aisyah panas dingin.

"Aisyah..." Ucap Ricky dengan suara parau.

"Hem.."

Ricjy membalik tubuh Aisya menghadap kepadanya.

Ricky mengelus pipi Aisyah. Kemudian meraba bibirnya yang sangat menggoda. Tanpa aba-aba, Ricky menggendong Aisya ala bridal style. Ia membawanya masuk ke dalam kamarnya. Aisyah seperti boneka yang hanya tunduk pada tuannya.Ricky membaringkan tubuh Aisyah di atas tempat tidurnya. Ricky belum memulainya. Namun kesadaran Aisyah kembali, ia justru berteriak histeris.

"Jangan... tolong jangan sentuh saya! Ampun...!"

"Aisyah, hei... ini aku!"

"Jangan, tolong jangan sentuh saya!"

"Aisyah, ini aku suamimu!"

Ricky menangkup pipi Aisyah dengan kedua tangannya. Aisyah menangis histeris dan ia merasa perutnya mual.

Huek...huek...huek...

Aisyah berlari ke kamar mandi. Ricky panik, ua pun segera mendekati istrinya. Memijat tengkuk Aisyah sampai isi perutnya pun keluar. Aisya memuntahkan makanan yang tadi siang ia makan.

"Sudah Bang!"

"Aisyah kamu sakit?"

"Tidak Bang, mungkin hanya masuk angin."

"Serius?"

"Iya Bang. Maaf Bang aku akan kembali ke kamarku."

"Aku antar."

Ricky mengatur Aisyah ke kamarnya karena ia mengkhawatirkannya.

"Aisyah maafkan aku, bukan maksudku menakutimu."

Ricky merasa tidak enak hati melihat Aisyah seperti ketakutan saat ia sentuh.

" Tidak perlu minta maaf, Abang tidak salah. Aku yang mungkin masih trauma dengan masa lalu."

"Ya sudah istirahatlah, kalau butuh sesuatu jangan sungkan memanggilku!"

Ricky pun keluar dari kamar Aisyah.

"Jadi selama ini kamu menghindari karena kamu memiliki trauma." Batin Ricky.

Di dalam kamarnya, Aisyah menangis. Bukan hanya hari ini ia merasakan mual tapi dalam seminggu ini ia merasakan mual di pagi hari. Beruntung kamarnya kedap suara. Jadi Ricky tidak mungkin mendengarnya.

"Ya Allah, bulan ini aku tidak datang bulan juga. Apa iya aku hamil? Tidak... itu tidak mungkin, hiks hiks... Aku harus bagaimana ya Allah."

Malam harinya. Karena Aisya belum keluar dari kamarnya, Ricky pun mengetuk pintu kamarnya. Ia berharap Aisyah sudah baik-baik saja.

Tok tok tok

"Aisyah... ayo keluar, makan dulu!"

Mendengar suara Ricky, Aisyah pun membuka pintu.

"Ayo makan dulu! Aku sudah memasak nasi goreng seafood."

"Maaf Bang, jadi abang yang masak." Ucap Aisyah, karena merasa tidak enak hati.

"Tidak masalah, kamu kan sedang tidak enak badan."

Aisyah pun makan dengan lahap. Rupanya masakan Ricky cocok di lidah dan perutnya. Tentu saja Ricky senang melihatnya.

"Kala masih kurang, ambil saja jatahku, nih!" Ricky memberikan piringnya yang masih ada setengah makanannya.

"Tidak, tidak usah Bang! Aku sudah kenyang kok."

"Kalau begitu kembalilah ke kamarmu! Biar aku yang cuci piring."

"Tidak Bang, aku saja!"

"Jangan membantah! Atau nanti aku hukum kamu." Gertak Ricky. Dan hal tersebut membuat nyali Aisyah ciut. Padahal Ricky hanya ingin Aisya beristirahat.

"Jangan takut, syah! Aku hanya bercanda. Sudah sana istirahat! Aku yang akan membereskan. Ini sudah biasa."

Aisyah pun kembali ke kamarnya. Di dalam kamar ia tidak langsung tidur. Pikirannya sangat kalut. Sedangkan Ricky, setelah mencuci piring ia pun masuk ke dalam kamarnya.

Keesokan harinya

Aisyah tidak terlihat keluar dari kamarnya. Ricky sudah siap akan berangkat ke hotel, karena hari ini tidak ada kuliah. Ricky pun mengetuk pintu kamar Aisyah, namun tidak ada jawaban. Ricky mencoba menelponnya, namun tidak diangkat. Karena khawatir terjadi sesuatu, Ricky pun membuka pintu kamarnya, dan ternyata tidak terkunci. Terlihat Aisyah berbaring di atas tempat tidurnya dengan menggunakan selimut. Ricky menyentuh keningnya.

"Panas sekali!"

Tanpa berpikir panjang Ricky pun menelpon dokter kenalannya.

"Bisa minta tolong ke apartemen Dok? Istriku sakit."

"Baiklah Rik, tunggu 10 menit lagi!"

Ricky pun menunggu Dokter Jameela datang.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam, masuk Dok."

"Di mana istrimu? Kamu nikah nggak bilang-bilang Rik?"

"Belum diresmikan Dok. Dia ada di kamar, mari!"

Dokter dan Ricky masuk ke kamar Aisyah. Aisyah yang sudah lelah tidur pun terbangun karena terusik.

"Apa keluhannya?"

"Kemarin dia mual dan muntah, ini sekarang badannya panas sekali."

"Baiklah biar aku periksa dulu!"

Dokter pun mulai memeriksanya.

"Apa istrimu telat datang bulan?"

"Hah.. a-aku tidak tahu soal itu!"

"Nyonya apa kamu sedang tekat datang bulan?"

Deg..

Aisyah gemetar, ia takut apa yang ia pikirkan benar-benar terjadi.

"Memangnya kenapa Dok? Kenapa anda malah menanyakan hal itu."

"Aku merasakan adanya detak lain di perutnya. Mungkin saja dia hamil. Makanya aku menanyakan hal itu."

"Ha-mil?" Ricky terkejut.

Bagaimana tidak terkejut, jika Ricky belum pernah menggaulinya.

"Iya Rik, wajar kan kalau perempuan sudah menikah itu pasti akan mengalami kehamilan. Begini saja, nanti beli testpack untuk meyakinkan. Atau kalian bisa langsung cek ke dokter kandungan. Sementara aku kasih obat untuk penurun panas dan vitamin."

"Ba-baik dok, terima kasih."

Setelah kepergian dokter. Ricky dan Aisyah bergelut dengan pikirannya masing-masing.

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Maryana Fiqa
ya Allah... si Ricky dengan pak Haris luar biasa gokil banget bikin ngakak terus 🤣🤣🤣🤣🤣 🤣🤣🤣🤣
Bunda RH: hehe mereka yang bikin rame kak
total 1 replies
Maryana Fiqa
ya Allah....nggak banget pas pak Ferdy blg kalau pak Haris tamak banget anaknya di jadikan menantu dua dua🤣🤣🤣🤣🤣
Maryana Fiqa
pasti itu Marco belok itu,,🤔🤔🤔
Bunda RH: wkwkk belok kanan apa kiri kak
total 1 replies
Maryana Fiqa
🤣🤣🤣🤣😄😄😄😄
Dwi Vella
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Gamar Abdul Aziz
jande ame.dude
Bunda RH: iya kak 😄
total 1 replies
Gamar Abdul Aziz
janda dan duda bakalan jodoh
Gamar Abdul Aziz
jeruk ma'am jeluk
Bunda RH: amit amit ya kak
total 1 replies
Gamar Abdul Aziz
hombreng 😃
Gamar Abdul Aziz
tita cintanya ke Rizky
Gamar Abdul Aziz
lanjuut
Gamar Abdul Aziz
runyam jadinya
Gamar Abdul Aziz
Rizky dan Aisya kan BKN di jodohkn kenapa org tuanya bingung
Gamar Abdul Aziz
lanjut
Gamar Abdul Aziz
mampir
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
mustika ikha
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Atma Inatun Nikhma
terima kasih atas karyanya....
sebuah cerita yg bagus
Bunda RH: makasih kembali kak
total 1 replies
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Bunda RH: Terima kasih kak
total 1 replies
Sativa Kyu
👍👍👍
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Nunik Andariyani
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!