Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 5
Apa lagi Nadiya, ia sangat terkejut ketika Dirga menyebutkan kata anak saya.
" Apa anak, berarti Pak Dirga sudah berkeluarga dan punya anak. Yah... batal deh jadi calon mantu, padahal aku sudah berencana untuk menjodohkan Kanaya dengan pak Dirga, eh tahunya sudah berkeluarga. Yang mana lagi ya yang cocok untuk Kanaya huuuh... " kata Nadiya dalam hati sambil memperhatikan Dirga yang sudah kembali bergabung bersama mereka.
" Maaf Bu Nadiya, sepertinya asisten saya Alan yang akan melanjutkan miting kita ini, karena saya tidak bisa melanjutkannya lagi, saya harus pergi sekarang. " kata Dirga yang terlihat sangat cemas sekali.
" Tidak masalah Pak Dirga, maaf sebelumnya kalau boleh tahu ada masalah apa, sepertinya Bapak cemas sekali ?" tanya Nadiya yang penasaran.
" Memangnya apa yang terjadi tuan ?" tanya Alan juga yang bukan hanya sebagai asisten pribadi tapi juga sahabat dekat Dirga.
" Begini Bu Nadia, putri saya hilang, dan semua orang yang ada di rumah tidak menemukan keberadaannya. Putriku hilang Lan, dan sampai sekarang belum di temukan. " jawab Dirga dengan masih cemasnya.
" Ya Tuhan saya turut prihatin Pak, ya sudah sekarang cepat cari anak bapak, kasihan dia semoga tidak terjadi apa-apa " kata Nadiya yang mengerti karena juga memiliki seorang anak.
" Benar tuan, sebaiknya tuan pergi saja, soal miting biar saya yang melanjutkan, yang penting sekarang temukan dulu nona kecil. Saya juga akan menghubungi semua orang kita untuk membantu pencarian. " kata Alan juga yang mengerti dengan keadaan bos sekaligus sahabatnya itu.
" Terimakasih Bu Nadiya, terimakasih Lan, ya sudah saya pergi sekarang permisi " kata Dirga yang tidak mau membuang waktu untuk mencari keberadaan anaknya yang hilang.
Mereka pun mengangguk mengiyakan, setelah Dirga pergi Nadiya dan yang lainnya melanjutkan kembali miting mereka.
Sedangkan Dirga langsung tancap gas, ia menyusuri jalan raya mencari anaknya yang entah dimana keberadaannya.
Tidak lama setelah Dirga pergi miting pun selesai.
" Semoga kerjasama kita berjalan dengan lancar ya Pak Alan " kata Nadiya yang berjabat tangan dengan perwakilan dari klien nya ini.
" Iya Bu Nadia, sekali lagi saya minta maaf, karena pak Dirga pergi di tengah - tengah miting. " kata Alan mewakili bos nya itu.
" Tidak apa-apa Pak Alan saya mengerti, oh ya, kalau boleh tahu berapa usia anak pak Dirga, laki - laki atau perempuan ?" tanya Nadiya yang sedikit penasaran dengan kehidupan kliennya itu.
" Anak pak Dirga perempuan Bu Nadiya, usianya sudah lima tahun sekarang " jawab Alan.
" Oh begitu, ternyata masih kecil rupanya, memangnya istrinya kemana kenapa putri mereka bisa hilang ?" tanya Nadiya lagi yang jiwa keponya meronta.
" Istri pak Dirga sudah meninggal satu tahun yang lalu, dan Putrinya di jaga oleh pengasuh dan para maid yang bekerja di rumah itu Bu Nadiya. saya juga heran dengan orang yang banyak bekerja di rumah itu, sampai tidak tahu kalau nona kecil mereka hilang, tidak habis pikir saya " jawab Alan.
" Oh begitu, semoga saja putri pak Dirga bisa cepat di temukan ya pak Alan, kasihan anak sekecil itu harus terpisah dari orang - orang yang di kenalnya. " kata Nadiya lagi sambil tersenyum, entah apa yang sekarang ada dalam pikirannya.
" Iya semoga Bu Nadiya " Sahut Alan yang juga sangat cemas memikirkan putri sahabatnya itu.
Di tempat lain, saat ini Naya masih asik memandang gadis kecil yang ada di pangkuannya itu, ia terus mengusap kepala Flo hingga Flo pun bangun karena terus di usap Naya.
" Eeeggghh, Mamah Flo kangen, bawa Flo mah. " gumam gadis kecil itu sebelum membuka matanya dan terbangun.
" Ya ampun kasihan sekali kamu, pasti sekarang kamu merindukan ibumu kan. " kata Naya pelan sambil mengusap terus kepala gadis kecil itu.
" Eeeggghh... Eh maaf kakak cantik, Flo ketiduran " kata Flo yang terkejut saat membuka matanya.
Seperti merasa bersalah dan ketakutan gadis kecil itu di hadapan Naya, Naya sendiri mengerti dengan menatap gadis kecil yang ada di hadapannya ini.
Dengan sigap kembali Naya memeluk gadis kecil itu untuk menenangkannya, tapi tiba-tiba seseorang datang dan langsung merampas gadis kecil itu dari pelukannya, dan itu membuat Naya dan gadis kecil itu sangat terkejut.
