NovelToon NovelToon
Tolong Sentuh Aku

Tolong Sentuh Aku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: fitryas

Anindia putri terpaksa harus menikahi Barra Emrik pria matang 10 tahun lebih tua darinya yang ternyata kakak dari kekasihnya.

Dia terpaksa harus menikah denganya karena Ayah nya menjual dirinya demi melunasi hutang-hutangnya karena Bisnisnya yang tiba-tiba bangkrut.

Bagaimana reaksi kekasihnya saat pulang dari negara lain mendapati kekasih yang sudah menjadi istri sah kakaknya.

Akibat kesalah pahaman yang di buat Dylan kekasih Anin, membuat Barra selalu bersikap kasar kepada istrinya dan memaksa istrinya melayaninya kapanpun dan dimanapun dalam kondisi apapun dalam urusan ranjangnya.

Apakah hanya kebetulan Barra menikahi Anin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

"Aku baru mengingat kejadian semalam, ternyata aku yang membuka sendiri pakaian ku karena kebiasaan ku saat tidur tidak mengenakan apa-apa." jawab nya jujur, "maaf juga karena sudah menendangmu Kak." ujarnya karena merasa sangat menyesal apalagi mengingat sikap Dosenya ini yang sangat tegas dan galak saat sedang berada di kampus sudah pasti jika dia tidak akan di maafkan dengan mudah.

Barra mendengus sambil tersenyum miring, "syukurlah jika kamu sadar dengan kesalahan mu sendiri!" jawabnya dengan tatapan yang membuat Anin semakin menundukan kepalanya, dia tidak bisa seenak jidat nya melakukan apapun pada pria 10 tahun lebih tua darinya itu walau dirinya sangat ingin memukul wajah tampan nya saat ini.

"Aku menyuruhmu datang untuk memilih lokasi yang akan kita tuju untuk honey moon." ucap Barra sambil memberikan beberapa lembar lokasi yang akan mereka tuju.

"Honey moon?" gumam Anin sambil melihat lembar kertas yang menampakan beberapa vila dengan pemandangan yang sangat indah.

"Iya, bukanya kita menikah juga harus honey moon seperti orang-orang pada umumnya." ujar Barra yang memang dirinya sendiri tidak tau harus melakukan itu jika tidak di paksa oleh Edwin dan Kepala pelayan Bram.

"Ta-tapi Kak, bukan kah honey moon di lakukan oleh kedua pengantin yang saling menginginkan pernikahan ini?" tanya Anin sambil menatap mata biru tua itu dengan serius.

"Memangnya kamu sendiri tidak menginginkan pernikahan ini?" tanya Barra sambil menatap serius pada Anin dan mendekatkan wajah keduanya, membuat Anin menciut dengan wajah yang merona.

"Sial! curang sekali dia berbicara seperti itu dengan wajah tampanya," pekiknya dalam hati karena Anin tipe-tipe wanita yang menyukai visual pria tampan di dalam Komic.

"Beri keputusan sore ini setelah aku pulang dari kantor, kamu ingin pergi honeymoon ke Bali, korea, thailand atau--"

"Tailand?" tanya nya dengan antusias dan serius membuat Barra terdiam sejenak melihat ekpresi wajah Anin yang terlihat sangat penasaran dengan negara thailand, namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah pikiran. "Ah, terserah kakak mau kemana. Aku tidak terlalu menginginkanya." ujarnya membuat Barra kembali menyunggingkan bibirnya.

"Baiklah besok kita akan pergi honeymoon," ujar Barra sambil berdiri meninggalakn gadis itu.

"Tunggu, bukan berarti aku menyetujuinya maksudku bukan begitu. Oh astaga!" gerutunya kesal melihat Barra yang berjalan meninggalkan nya sendirian. Anin menenggelamkan wajahnya di kedua lipatan tanganya yang ada di atas meja sambil menyesali semuanya.

Rasa kecewa kembali melanda dirinya karena mengingatkan Ayah yang selama ini dia hormati dan sayangi, sudah membuatnya terjebak masuk kedalam keluarga Emrik. Dia menangis membayangkan betapa kecewanya Dylan kepada dirinya jika pria itu mengetahui kekasihnya sudah menikah dengan kakaknya sendiri.

"Ponselku dimana?" gumamnya karena berharap Dylan bisa menghubunginya, Anin mengingat jika dia tidak membawa apapun ke kediaman Barra karena dia hanya membawa tubuhnya saja.

Anin mengangkat wajahnya dan mengedarkan pandanganya, "Luas sekali taman ini, bunga-bunga nya juga sangat indah." gumamnya lalu dia melirik kesamping kanan nya yang ternyata besarnya bangunan Mansion milik Barra yang baru dia sadari.

"Astaga, apa sekaya ini Kak Barra?" ucapnya dengan wajah kagum dan melupakan rasa sedih yang sedang dirasakannya. Anin lebih syok lagi melihat banyak nya mobil sport yang berjajar di sekitarnya dengan begitu banyak pelayan yang berlalu lalang di depanya.

"Nona, sepertinya Tuan Barra akan berangkat ke kantor. Apa anda tidak akan mengantar nya sampai ke mobil?" tanya seorang pelayan muda itu. Anin pun menatapnya dengan bingung kenapa dirinya harus mengantar pria itu pikirnya.

"Untuk apa?" tanya Anin bingung.

"Bukankah itu sudah menjadi tugas istri?" tanya pelayan muda itu yang tidak kalah bingung dengan pertanyaan gadis muda yang sudah menyandang gelar istri sah Tuan nya.

"Begitu yah," ujarnya lalu dia pun berjalan dengan cepat karena jaraknya yang lumayan jauh, berusaha menyusul Barra yang akan masuk kedalam mobil.

Barra yang melihatnya pun langsung menunggu Anin, "ada apa Anin?" tanya Barra karena seperti nya gadis itu ingin mengatakan sesuatu.

"Tidak, aku hanya ingin mengantarmu sampai di depan mobil." jawabnya tanpa rasa canggung sedikitpun, namun menbuat Barra terlihat kaku dengan perubahan Anin yang mendadak itu.

"Masuklah kedalam, aku tidak ingin melihatmu." jawab Barra membuat Anin mendengus kesal dan lalu pergi begitu saja. "Eh, maksudku bukan begitu Anin!"

"Lalu apa maksudnya?" ucap seseorang yang ada di samping nya tanpa membuat Barra mengalihkan pandanganya sedikitpun dari punggung Anin yang meninggalkanya.

"Maksudku, aku tidak ingin melihat Anin menunggu ku pergi. Cuaca di luar sangat dingin,"jawabnya lalu sedetik kemudian dia sadar jika menjawab pertanyaan dari orang yang entah siapa. "Kau! sejak kapan di sana?" tanya Barra dengan kesal menatap ke arah Edwin.

"Heheh, harusnya sejak awal kamu bilang begitu." ujar Edwin sambil berjalan mengikuti Barra yang sudah meninggalkan nya.

"Mau apa?" tanya Barra pada Edwin.

"Mau masuk," jawabnya menunjuk pintu mobil yang terbuka.

"Tempat duduk mu di depan! sejak kapan kamu duduk di sebelahku?" tanya Barra dengan tatapan tajam karena Edwin selalu tidak pokus ketika sedang becanda.

"Ah maafkan aku, aku lupa." jawabnya. Keduanya pun masuk kedalam pintunya masing-masing.

Barra mengulum senyum saat mengingat betapa romantis istrinya itu sampai mau mengantar dirinya pergi.

.

.

to be continued...

1
Ita rahmawati
weh kok end 🤦‍♀️
padahal masih seru²nya nih 🤔
Ita rahmawati
dasar edwin edan
Ita rahmawati
gila kmu nin
Ita rahmawati
siapa lg sih louis itu
Ita rahmawati
bara juga gk tau kn rasanya yg ori sm yg bukan
Ita rahmawati
gila kmu anin anin,,cara bslesnya gk gk bercinta depan dyland juga keles,,ke senangan dyland bisa liat tubuhmu 🤣
Ita rahmawati
wajarlah blm move on kn meteka pacaran udh lama dn putus gegara kmu bar
Ita rahmawati
malu segala sih bar 🤣
Ita rahmawati
heh pak dosen ngapain itu
Ita rahmawati
mau nanya takut tersinggung ya bar gk nanya jd salah faham sendirikan,,🤦‍♀️🤣
si dyland udah berhasik mempengaruhi oatknya bara 😩
Ita rahmawati
jgn mau nin pasti hatimu taukan mana yg tulus 🤣
Ita rahmawati
oawlah,,penyakit yg aneh
Ita rahmawati
sakit apa sih bara 🤔😩
Ita rahmawati
dyland 🙄🙄
Ita rahmawati
heh sebenernya ada apa ini knp tetiba bangun pd telanjang dn gk tau apa yg terjadi
Ita rahmawati
siapa emely
Ita rahmawati
bagus ini
Idha Giatno
Luar biasa
Katherina Ajawaila
thour, tanggung mat, lg seru2! nya tamat, keren thour ceritanya 😍
Katherina Ajawaila
akhirnya muncul lah Barra junior, Tq Thour 🌹🌹🌹🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!