Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Suara menggertakkan gigi tandanya ia marah, Chris nampak geram melihat ponselnya yang menampakkan ruangan kamar Alice yang kosong.
"Sssttt.." Chris menyuruh anak buahnya menghentikan gerakkan.
Mata elang Chris mengedarkan pandangan ke ruang yang gelap, namun ia tidak mendengar pergerakkan sama sekali.
"Yang lain, tetap lanjutkan, sisanya ikut aku, gadis itu tidak ada di kamarnya" ucap pelan Chris penuh penekanan.
Tiga orang anak buahnya berpencar begitu juga dengan Chris yang berjalan ke kamar Alice untuk memastikannya dengan matanya sendiri.
Dan benar saat ia memasuki kamar terlihat kamar yang kosong, nampak hanya lampu tidur yang menyala, namun perhatian Chris terarah pada pintu balkon yang terbuka sedikit, Chris mendekat dan membuka balkon tersebut matanya mulai menyeluruh, ternyata nihil tidak ada Alice disana.
Tak menyerah Chris pun pergi mengelilingi rumah mewahnya, bahkan sampai belakang rumahnya, yang biasanya didatangi hewan.
Namun matanya melihat ada bayangan diatas rumahnya, segala penasaran nya ia pun memanjat pohon yang dekat dengan tembok tinggi rumahnya dengan mulus tanpa menimbulkan suara ia sudah berada diatas.
Saat ia berjalan perlahan, melihat gadis itu ada diatas balkon hanya duduk berdiam diri di suasana gelap itu.
"Hahh" Chris bernafas lega entah apa, ia juga terduduk diatas atap membelakangi Alice.
Memberikan kabar pada Zac, dan menyuruh membereskan pekerjaan nya.
"Hm.. Diatas sini jauh lebih indah" ucap monolog Alice lalu ia mengeluarkan selimut dan menyelimuti tubuhnya ia terlihat tenang diatap yang miring.
"Apa yang ia lakukan disini??" Gumam Chris yang ikut duduk di atap dibelakang Alice.
Setelah berlama-lama Alice bangkit dan berjalan perlahan diatas atap dengan kaki telanjangnya.
Namun atap yang miring membuat Alice kesusahan dan ia hampir terjatuh.
"Ohh" pekik pelan Alice.
Chris yang dari belakang sigap menarik pergelangan tangan nya, membuat jarak mereka berhadapan.
Seketika Alice terkejut, ada Chris didepan nya.
"Apa yang kau lakukan? Kau hampir terjatuh" omel Chris.
"Oh!! Kenapa??" Kaget Alice.
"Kau melanggar lagi" ucap nada berat Chris.
"Itu-- aku tidak bisa tidur" lugas Alice.
Akhirnya mereka berada di balkon untuk menjemur pakaian, dengan tangan kekar Chris membantu tubuh mungil Alice turun dari atap.
"Kali ini, kau tidak akan ku maafkan" terang Chris.
"Tidak, sebagai gantinya aku ingat namaku, namaku Alice" ungkap Alice sambil menatap Chris.
"Kau sudah ingat?" Tanya Chris.
"Iya, teringat begitu saja" angguk Alice.
"Tetap saja, kau tidak bisa terhindar dari hukuman mu, itu aturanku" tutur Chris dengan tegas.
Alice langsung cemberut, tapi Alice melihat baju rapih yang dikenakan Chris.
"Kau ingin pergi? Kenapa memakai jas, Cih.. Seperti bodyguard" ejek Alice melihat pakaian rapih Chris.
"Coba kita lihat, apakah besok kau masih bisa tertawa" ucapan ngeri Chris membuat Alice menutup rapat mulutnya.
"Baiklah, aku akan diam" ucap Alice yang ingin pergi, namun ditahan oleh Chris. Alice menoleh, tangan Chris melepaskan dasinya sambil menatap Alice.
"Apa yang--" gugup Alice melihat nya.
"Peraturan tetap peraturan" Chris menyerahkan dasinya, maksud jelas Alice di suruh menutup matanya. Meski wajah Alice cemberut tau maksudnya ia mengambil dasi tersebut.
"Baiklah, setidaknya kau tidak memukul leherku lagi" nurut Alice
dan memakai dasi tersebut untuk menutup matanya. Namun Alice hanya mengikat satu kali bahkan ia masih bisa melihat tipis bawah lantai.
"Serius kau akan seperti itu?" Tegur Chris dengan nada dingin nya.
Tangan Chris meraih dasi yang diikat, dan mengikat ulang ke mata Alice dengan rapih dan rapat bahkan terlihat gelap.
"Aku tidak melihat apapun" ungkap Alice yang meraba bagian depan, dan itu adalah dada bidang Chris.
"Jangan melewati batas" Chris mengatupkan rahangnya sambil menuntun Alice.
Sampai pada tangga turun ke bawah, Chris melihat anak buahnya dan memberikan instruksi agar tidak menimbulkan suara.
"Apa benar ini jalan nya? Kenapa tangganya banyak sekali" oceh Alice yang menuruni dengan perlahan.
Kesal karena lama Chris pun akhirnya menggendongnya ala bridal dengan menggendong Alice kaki nya menuruni tangga, reflek tangan Alice mengalungkan nya di leher Chris.
Bruuk
Chris menaruh tubuh Alice dengan enteng ke kasur nya.
"Akk" pekik Alice yang berusaha bangun dan membuka kain yang menutup matanya.
"Bisakan pelan-pelan? Pria kasar" dumel Alice yang menatap Chris.
"Kasar, mau ku tunjukkan seberapa kasar nya diriku" tantang Chris yang wajahnya sudah terlihat kesal karena Alice melanggar peraturan nya.
Alice mulai was-was ia memundurkan tubuhnya dikasur, sedangkan Chris mulai mendekat dan menghimpit tubuh Alice yang berada dibawahnya.
Tak mau diam Alice melawan dengan tangannya, namun dengan cekatan Chris menahannya lebih dulu.
"Lepas. Kau pikir aku takut" tutur Alice yang kakinya melingkar di pinggang Chris, sontak membuatnya cukup terkejut, dan membuat Chris lengah.
Dan saat itu Alice memimpin, membalik tubuhnya berada diatas, rambut panjangnya terurai menutup sedikit wajah cantiknya.
Alice terduduk diatas perut Chris yang memakai kemeja, tangan Alice dipegang erat oleh Chris, dan celana pendek yang ia kenakan terangkat membuat paha mulus nya terlihat.
"Oh" Alice juga terkejut dengan sikap refleknya ketika terjadi padanya, ia juga tidak sadar kalau dia begitu kuat.
"Reaksi macam apa itu?" Batin Chris yang melihat Alice yang berada diatasnya.
Chris bangun membiarkan Alice duduk diatasnya, membuat wajah mereka sangat dekat.
"Kau itu apa? Tidak paham tapi kau tahu segala nya, kau mata-mata?" Chris menatap Alice yang sangat dekat.
"Kau tanya seperti itu. Aku juga tak tahu" jawab Alice yang menatap Chris.
"Besok pikirkan baik-baik, kalau aku tidak mendapatkan jawaban apa yang kuinginkan, kau akan dapat hadiah dariku" smirk Chris dengan mudah Chris memindahkan tubuh mungil Alice dari pangkuannya ke kasur. Dan berlalu pergi dari kamar Alice dan menguncinya dari luar.
...****************...
Door
Pyaaarr
Door
Pyaaarr
Door
Pyaaarr
Tanpa alat penutup telinga suara tembakan itu terdengar keras, mata elang Chris melihat botol targetnya yang jauh disana, setiap bunyi tembakan selalu pecah botol tersebut.
Alice yang harus mengantar cemilan ke sana dengan memakai pakaian maid nya, yang panjang rok nya selutut, sangat tertutup.
Alice selalu terkejut dengan suara tembakan tersebut. Alice hanya bisa memerhatikan mereka mengasah kemampuan pistol mereka. Menaruh nampan berisi minuman dan cemilan dimeja.
"Ini bagus, yang lain?" Puji Chris melihat pistol yang habis ia gunakan, dan mengambil model pistol yang lain untuk dicoba.
"Oi .. taruh botol ini disana" suruh Chris pada Alice.
Sedangkan Zac masih sibuk menembak target botol yang belum pecah.
"Aku? Dia masih menembak" tolak Alice melihat Zac yang masih menembak dengan pistolnya.
"Disini siapa yang punya kuasa?" Peringat lagi Chris pada Alice.
"Tetap saja, ini pistol" bela Alice yang tidak mau menaruh botol disana, bahkan Zac telah mengganti pistolnya dan mengisi ulang peluru nya.
"Kenapa? Bukannya kau sudah biasa?" Singgung Chris dengan menatap Alice, sedangkan Alice hanya tidak mengerti apa maksudnya, Chris terus menaruh curiga terhadap Alice.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...